Keluhan Tambahan
Mual(+), Muntah (+)
Riwayat Penyakit
Sekarang
Ny. T datang diantar keluarganya ke IGD RSUD
Ahmad Yani Metro pada pukul 13.25 WIB dengan
keluhan nyeri pada pinggang sejak 5 bulan yang lalu
sebelum masuk rumah sakit. nyeri dirasakan hilang
timbul dan tidak membaik saat pasien beristirahat.
Pasien juga mengatakan perut dan pinggang terasa
panas.1 hari sebelum masuk rumah sakit pasien
mengatakan mual dan muntah sebanyak 2kali. Pasien
mengkonsumsi 5 gelas kopi perharinya dan pasien juga
mengatakan kurang minum air putih.
.
Riwayat
Penyakit 2 Keluarga
1 Dahulu
Keluhan serupa
Hipertensi
: Disangkal
: (+)
02
Keluhan Serupa
Hipertensi
: Disangkal
: (-)
DM : (-) DM : (-)
Jantung : (-) Riwayat ISK : (+)
Riwayat
3 operasi 4 Riwayat pengobatan
Disangkal
dan alergi
03 Alergi obat : Disangkal
Riwayat operasi : Disangkal
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
KU : Sakit Sedang
KS : Compos Mentis
GCS : E4 M6 V5 Tanda Vital
TD : 111/73 mmHg
T : 36,1’C TB : 152 cm
HR : 80x/mnt BB : 48 kg
TB : 158 cm
RR : 20x/mnt BB : 65 kg
SpO2: 98% IMT : 26 kg/m2
Airway
Look : Gigi ompong (+), gigi palsu (-), gigi goyang (-), lidah
membesar (-), leher pendek (-)
Evaluate : Buka mulut (3), HMD (3) dan TMD (2)
Mallampati :2
Obsruction : Tidak ada
Neck Mobility : Dalam batas normal
Diagnosis Anestesi
Colic Renal
Status Generalis
• Kulit
Pucat :(-)
Sianosis :(-)
Ikterus :(-)
• Kepala
Kepala :Simetris/Normochepal
Rambut : Warna hitam, tidak mudahdicabut
Mata : refleks cahaya (+/+), pupil isokor(+/+), diameter pupil (2mm/2mm)
Hidung : Simetris, sekret (-/-), epistaksis(-/-)
Telinga : Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-), darah(-/-)
Mulut :Simetris,Sianosis (-), Pucat (+)
Leher : Pembesaran KGB (-), peningkatan JVP(-)
• Thorax
a. Pulmo
Inspeksi : Simetris, lesi (-), venektasi (-)
Palpasi : Ekspansi dinding dada simetris
Perkusi : Sonor(+/+)
Auskultasi : Vesikuler(+/+)
b. Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V midclavicularis
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi Jantung I-II reguler
• Abdomen
Inspeksi: simetris
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani (+)
• Ekstremitas
Superior : edema (-/-), motorik (3/5), sensorik (+/+), refleks fisiologis
(+/+), refleks patologis(-/-)
Inferior : edema (-/-), motorik (5/5), sensorik (+/+),
refleks fisiologis (+/+), refleks patologis(-)
Status Lokalis
Pemeriksaan penunjang
No. Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Rujukan
Hematologi
10³/LL
1 Leukosit 10,22 5-10
Kimia Klinik
- Nephrolithiasis Dextra
Colic Renal
Penatalaksanaan General anastesi
Kebutuhan Cairan
96 cc
Maintenence 96 96 96
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi
Kolik renal berasal dari dua kata yaitu “kolik” dan
“renal”. Kolik adalah merupakan nyeri viseral akibat
spasme otot polos organ berongga yang umumnya
disebabkan karena hambatan pasase dalam rongga
tersebut. Kolik renal adalah suatu nyeri hebat pada
pinggang yang disebabkan oleh karena batu di ureter
atau di Pelvic Ureter Junction (PUJ) (urolithiasis).
EPIDEMIOL
OGI
Insiden tahunan sekitar 1-2
kasus /1000 orang. Risikonya
lebih tinggi 3 kali pada laki-laki
dibanding perempuan.
Revers :
Induksi :
Sulfat Atrofin
Propopol
Neostigmin
Pemantauan Selama anastesi