Preseptor:
dr. Muzakkir, Sp.PD
0leh:
Husni Mubarak S.Ked
22174008
Disangkal
Amlodipine
Nyeri (-/-)
Hiperemis (-/-)
TD : 157/87 mmHg
HR : 81x/i
RR : 22x/i Deviasi septum (-)
T : 36,7 °C
sekret (-/-)
GCS : E4V5M6
Spo2 : 98% Hiperemia (-)
BMI : 24,2 kg/m = normoweight
Inspeksi: Pergerakan dinding
dada simetris
Palpasi: Stem fremitus taktil kiri
sama dengan kanan
Mulut : Sianosis (-) Perkusi: Sonor seluruh
Pucat : (-) lapangan paru
Auskultasi: Vesikuler(+/+),
ronkhi(-/-), wheezing( -/-)
Trachea : Deviasi trachea
(-)
Pembesaran kelenjar getah
bening (-)
Struma : Tidak teraba Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
pembesaran Perkusi : Batas Jantung Normal
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
Auskultasi : BJ 1 > BJ 2, Gallop (-)/(-),
Murmur (-)/(-)
Inspeksi : Distensi(-), sikatrik (-) PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN
jejas (-)
RUJUKAN
Perkusi : Tympani
Palpasi : Soepel, nyeri tekan HEMATOLOGI
epigastrium (-)
DARAH LENGKAP
Auskultasi : Peristaltik (+)
Hemoglobin 8,9 13-18 g/dl
Eritrosit 2,97 4,4-5,9 106/ul
Hematokrit 26,2 42-52 %
MCV 76,8 80-96 Fl
MCH 27,6 28-33 Pg
Edema (-) MCHC 31,3 33-36 g/dl
RDW-SD 58,2 35-47 Fl
akral dingin (-) RDW-CV 18,4 11,5-14,5 %
Leukosit 7,1 4-10 103ul
HITUNG JENIS
Eosinofil 1,1 2-4 %
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Basofil 1,4 0-1 %
KIMIA KLINIK
Neutrofil 69,2 40-70 % Glukosa Ad 133 70-160 mg/dl
Limfosit 19,9 20-40 % Random
Monosit 8,4 2-8 % Ureum 107 10-50 mg/dl
Rasio N/L 3,5 <3,13 Creatinine 7,0 0,6-1,1 mg/dl
Trombosit 144 150-450 103 Poct lab
DIAGNOSIS KERJA
Chronic Kidney Disease stadium V
FOLLOW UP
TANGGAL S O A P
09/01/2023 lemas (-), nafsu Kesadaran E4M6V5 Anemia ec dd : Bed rest
makan menurun (Compos mentis), Penyakit Kronik IVFD Nacl 0,9% 20 gtt/I
(+), mual (-), Auskultasi paru : Anemia renal Drip Renxamin 1 Fls /hari
Inj Pantoprazole iv / 12 jam
muntah (-) Vesikular (+/+), TD AKI dd CKD
Inj Ondancentron 1 A /8 jam
= 157/87, HR = Asam folat 3x1
81x/menit, RR = CaCO3 3x1
22x/menit, T : 36,2o Renogen 1x3000 unit (extra)
C SpO2 : 98%
FOLLOW UP
TANGGAL S O A P
10/01/2023 lemas (-), nafsu Kesadaran Anemia ec dd : Bed rest
makan menurun E4M6V5 (Compos Penyakit Kronik IVFD Nacl 0,9% 20 gtt/I
(-), mual (-), mentis), Anemia renal Drip Renxamin 1 Fls /hari
Inj Pantoprazole iv / 12 jam
muntah (-) Auskultasi paru : AKI dd CKD
Inj Ondancentron 1 A /8 jam
Vesikular (+/+), Asam folat 3x1
TD = 153/90, HR CaCO3 3x1
= 84x/menit, RR = Renogen 1x3000 unit (extra)
22x/menit, T :
362o C SpO2 :
98%
Berdasarkan Teori Temuan Pada pasien
Definisi Ini sesuai dengan pasien keluhan lemas dan cepat lelah.
Pasien juga mengaku mual (+) dan muntah (+),
Definisi Penyakit Ginjal Kronis adalah penurunan fungsi ginjal
secara kronis yang memerlukan waktu bulanan hingga tahunan Pasien juga mengatakan pernah melakukan tranfusi darah
yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal (Glomerulus sejak 1 bulan yang lalu.
Filtration Rate) 30mg/g tidak terikat pada umur, tekanan darah,
riwayat hipertensi
dan apakah teradapat diabetes atau tidak pada pasien.
namun juga diasosiasikan dengan komplikasi-komplikasi Uisa Pasien 70 tahun
penyakit ginjal kronis seperti: anemia, hiperparatiroid,
hiperphospatemia, penyakit jantung, infeksi, dan fraktur yang
khusus terdapat pada CKD-MBD (Chronic Kidney Disease –
Mineral Bone Disorder).
Klasifikasi Tn IU berjenis kelamin laki-laki, usia 70 tahun,
Klasifikasi CKD didasarkan atas 2 hal yaitu, atas dasar derajat (stage) -Temuan Pada Pasien:
penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi. Klasifikasi atas dasar derajat Temuan Pada Pasien:
GFR (ml/menit/1,73m2 = (140 – 70 thn x 60
penyakit dibuat atas dasar GFR yang dihitung dengan mempergunakan
kg)
rumus Cockroft-Gault sebagai berikut: 72 x 7,0 (mg/dl)
=7,0ml/mnt/1,73m2
GFR (ml/menit/1,73m2 = (140 – umur x berat badan)
3. pemeriksaan kardiovaskuler
- ECG
Komplikasi CKD
Derajat Penjelasan LFG (ml/mnt) Komplikasi
1 Kerusakan ginjal dengan LFG ≥90 -
normal
2 Kerusakan ginjal dengan 60-89 Tekanan darah mulai
penurunan LFG ringan meningkat
3 Penurunan LFG sedang 30-59 -Hiperfosfatemia
-Hipokalsemia
-Anemia
-Hiperparatiroid
-Hipertensi
-Hiperhomosistinemia
4 Penurunan LFG berat 15-29 -Malnutrisi
-Asidosis Metabolik
-Hiperkalemia
-Dislipidemia
5 Gagal ginjal <15 -Gagal jantung
-Uremia
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi
yang beragam, mengakibatkan adanya kelainan structural atau fungsional pada ginjal yang
berlangsung minimal 3 bulan, dapat berupa:
kelainan struktural yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan histologi, pencitraan, maupun riwayat transplantasi ginjal, atau
gangguan fungsi ginjal dengan Glomerular Filtration Rate (GFR) <60mL/menit/1,73m2.
Klasifikasi
Klasifikasi CKD didasarkan atas 2 hal yaitu, atas dasar derajat (stage) penyakit
dan atas dasar diagnosis etiologi. Klasifikasi atas dasar derajat penyakit dibuat
atas dasar GFR yang dihitung dengan mempergunakan rumus Cockroft-Gault
sebagai berikut:
b. Gangguan Pulmoner
Nafas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan riak, suara krekels.
c. Gangguan gastrointestinal
Anoreksia, nausea, dan fomitus yang berhubungan dengan metabolisme
protein dalam usus, perdarahan pada saluran gastrointestinal, ulserasi dan
perdarahan mulut, nafas bau
ammonia.
.
Manifestasi Klinis
d. Gangguan muskuloskeletal
Resiles leg sindrom ( pegal pada kakinya sehingga selalu digerakan), burning
feet syndrom ( rasa kesemutan dan terbakar, terutama ditelapak kaki ), tremor,
miopati ( kelemahan dan hipertropi otot – otot ekstremitas
e. Gangguan Integumen
kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning – kuningan akibat
penimbunan urokrom, gatal – gatal akibat toksik, kuku tipis dan rapuh.
f. Gangguan endokrim
Gangguan seksual : libido fertilitas dan ereksi menurun, gangguan menstruasi
dan aminore. Gangguan metabolic glukosa, gangguan metabolic lemak dan
vitamin D.
Manifestasi Klinis
g. Gangguan cairan elektrolit dan keseimbangan asam dan basa biasanya
retensi garam dan air tetapi dapat juga terjadi kehilangan natrium dan
dehidrasi, asidosis, hiperkalemia, hipomagnesemia, hipokalsemia.
h. System hematologi
anemia yang disebabkan karena berkurangnya produksi eritopoetin, sehingga
rangsangan eritopoesis pada sum – sum tulang berkurang, hemolisis akibat
berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana uremia toksik, dapat juga
terjadi gangguan fungsi trombosis dan
trombositopeni.
.
Diagnosa
.
TERAPI
Pengobatan faktor inisiatif, merupakan faktor yang menyebabkan kerusakan ginjal
secara langsung, termasuk diantaranya DM, hipertensi, uropati obstruktif, keracunan
obat, infeksi saluran kemih dan faktor imun.
Pengendalian keseimbangann air dan garam, pemberian cairan 24 jam disesuaikan
dengan produksi urine, yaitu produksi urine 24 jam ditambah 500 ml. Pembatasan
asupan natrium < 90 mmol/hari atau < 2 gram/hari (setara NaCl 5 gram) pada orang
dewasa.
Terapi
Pembatasan Asupan Protein dan Asupan Fosfat pada CKD
LFG/menit Asupan Protein g/kg/hari Fosfat g/kg/hari
>60 Tidak dianjurkan Tidak dibatasi
25-60 0,6-0,8/kg/hari, termasuk ≥0,35 gr/kg/hari ≤10 gr
nilai biologi tinggi
Diet rendah protein & fosfat, pada pasien ini asupan protein 0,6-0,8/kg/hari, termasuk
≥0,35 gr/kg/hari nilai biologi tinggi dan ≤10 gr Fosfat g/kg/hari. Makanan yang dikurangi
seperti susu, daging merah, daging ayam, kacang, kuning telur dan ikan.
Diet rendah garam/natrium tidak lebih dari 1.500 mg/hari atau setara ½ sendok teh
Diet tinggi zat besi, seperti sayuran hijau, kacang2an, telur, daging, seafood (disesuaikan
dengan diet rendah protein & fosfat)
Diet rendah kalium, yang dikurangi seperti bayam, buncis, apel, apulkat, pisang
Cairain input = output (+ 500 cc ((Insensible Water Loss (IWL))
Komplikasi
Komplikasi CKD
Derajat Penjelasan LFG (ml/mnt) Komplikasi
1 Kerusakan ginjal dengan LFG ≥90 -
normal
2 Kerusakan ginjal dengan 60-89 Tekanan darah mulai
penurunan LFG ringan meningkat
3 Penurunan LFG sedang 30-59 -Hiperfosfatemia
-Hipokalsemia
-Anemia
-Hiperparatiroid
-Hipertensi
-Hiperhomosistinemia
4 Penurunan LFG berat 15-29 -Malnutrisi
-Asidosis Metabolik
-Hiperkalemia
-Dislipidemia
5 Gagal ginjal <15 -Gagal jantung
-Uremia
1. Dubia ad Bonam (jika dilakukan terapi pengganti ginjal )
2. Dubia ad Malam (jika tidak dilakukan terapi pengganti ginjal)
Pada Pasien ini sudah CKD stage V bila keluhannya memberat lagi maka
harus dilakukan terapi pengganti ginjal yaitu hemodialisis ataupun
transplantasi ginjal
TERIMA KASIH