Dada terasa sesak Sesak nafas memberat, Periksa ke dr. Endah Sp.JP
- Hilang timbul tidak mereda dengan rujuk ke IGD RSSM
- Timbul awalnya setelah
istirahat
bersih-bersih rumah
- Memberat dengan
aktivitas
- Berkurang saat istirahat
- Belum mengonsumsi
obat apapun
Keluhan disertai keringat dingin (+), mual (+), nafsu makan berkurang (+), dan nyeri kepala
(+). Keluhan demam, nyeri dada, batuk, muntah disangkal
Anamnesis Sistem
03 Riwayat DM (-)
Riwayat Kebiasaan
• Pasien adalah ibu rumah tangga
• Kegiatan sehari-hari melakukan pekerjaan rumah (cuci baju, ngepel dll)
• Pasien sering jalan kaki di pagi hari sekitar 10-15 menit
• Pasien suka mengonsumsi gorengan, setiap hari makan sayur-sayuran,
jarang mengonsumsi buah, minum air cukup
• Suami pasien perokok, namun jarang merokok di dalam rumah
• Tidur lebih nyaman menggunakan 2 bantal
Pemeriksaan Fisik Tanda Vital
Tek. Darah: 100/70 mmHg
Status Generalis Respirasi : 20x/menit
KU Baik, tidak tampak sesak Nadi : 84x/menit
Kesadaran CM Suhu : 36,2℃
GCS 4,5,6 SpO2 : 100 dengan O2 nasal 3 lpm
Thoraks - Cardio
Inspeksi : normochest, IC tidak terlihat
Palpasi : IC teraba di SIC V linea aksilaris anterior sinistra
Perkusi :
- Batas kanan : Linea parasternal dextra SIC III
- Batas kiri : Linea axilaris anterior sinistra SIC V
- Batas pinggang : Linea parasternal sinistra SIC II
Auskultasi : S1 S2 tunggal regular, S3 gallop (-), murmur (-)
Pemeriksaan Fisik
Thoraks – Pulmo
Inspeksi : pengembangan dada simetris
Palpasi : fremitus taktil simetris
Perkusi : Sonor kedua lapang paru
Auskultasi : SDV - - Rhonki - - wheezing - -
- - + + - -
Abdomen
Inspeksi : sikatrik (-), distensi (-)
Auskultasi : peristaltik (+)
Palpasi : Bising usus (+), Soepel (+), nyeri tekan (-), hepar teraba 3 jari di
bawah arcus costa, permukaan rata, konsistensi lunak
Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas
Akral hangat + +
+ +
CRT < 2 detik
- -
Oedema tungkai
- -
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan Lab
(29 Desember 2021)
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11,7 12.0-16.0
Hitung Leukosit 9,06 4.7-11.3
Trombosit 354 142-424
Hematocrit 37,2 38-42
Hitung Eritrosit 4,80 4.0-5.5
MCV 77,4 80-93
MCH 24,3 27-31
MCHC 31,4 32-36
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 1,7 0-3
Basofil 1,3 0-1
Neutrofil 61,8 50-62
Limfosit 29 25-40
Monosit 6,2 3-7
Pemeriksaan Lab
(29 Desember 2021)
KIMIA KLINIK Analisa Gas Darah
6.89 7,35 - 7,45
Albumin 3,34 3,8 - 5,0 • pH
92 35 - 45
SGOT 14 8 - 31 • PCO2
23,08 80 -100
SGPT 13 6 - 31 • PO2
21 - 28
8,1
BUN 6,3 10 - 20 • Bikarbonat (HCO3)
Creatinin 0,89 0,6 – 1,1
GDS 138 < 140
Natrium Darah 136 136-145
Kalium Darah 3,6 3.5-5.1
Chloride Darah 110 97 – 111
CK – MB 9,1 < 25
Cardiomegaly
Kesimpulan
Oedema Pulmonum
EKG
(29 Desember 2021)
- Setting EKG: 25 mm/s, 10 mm/mV
- Irama sinus
- Frekuensi 120 kali/menit regular
- Axis normal
- LVH Kriteria Cornel
- Q wave di V1-V5
- Terdapat ST elevasi pada lead V1-V5
- Terdapat T inversi pada VI-V5
- Terdapat ST depresi pada Lead II
HT Stage II Captopril 3 x 25 mg
Amlodipine 1x5 mg
Bila SpO2 > 95% extra morfin 1 mg IV
Atorvastatin 2 mg 0-0-1
Diazepam 2 mg 0-1-1
Landasan Teori
Hipertensi
Definisi
Berdasarkan JNC VII, seseorang dikatakan hipertensi bila tekanan sistolik nya melebihi
140 mmHg dan atau diastoliknya melebihi 90 mmHg berdasarkan rerata dua atau tiga
kali kunjungan yang cermat sewaktu duduk dalam satu atau dua kali kunjungan.
Epidemiologi
WHO: hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya 62% kasus cerebrovascular disease dan 49%
penyebab penyakit jantung iskemik
Prevalensi dunia memperkirakan terdapat 1 milyar individu yang mengalami hipertensi.
Etiologi Etiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Klasifikasi Hipertensi
Tata Laksana
Pilihan Obat
Anti-Hipertensi
Tata Laksana
Non Farmako
• Modifikasi gaya hidup berupa penurunan berat badan (target indeks massa tubuh dalam batas
normal untuk Asia-Pasifik yaitu 18,5-22,9 kg/m2
• kontrol diet berdasarkan DASH mencakup konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, serta produk
susu rendah lemak jenuh/lemak total
• penurunan asupan garam dimana konsumsi NaCl yang disarankan adalah < 6g/hari.
• target aktivitas fisik minimal 30 menit/hari dilakukan paling tidak 3 hari dalam seminggu
Komplikasi
Komplikasi
Congestive Heart
Failure (CHF)
Definisi
Congestive Heart Failure (CHF) merupakan
suatu sindrom klinis yang terjadi akibat
kelainan fungsi maupun struktur jantung,
sehingga menyebabkan gangguan pengisian
dan/ pompa ventrikel.
Epidemiologi
Penyebab kematian terbanyak ditempati oleh penyakit
kardiovaskuler dan degenatif, menyebabkan 5x lebih
banyak dari penyakit infeks
- Usia
TAK DAPAT
- Jenis Kelamin
DIUBAH
- Riwayat
Keluarga
Diagnosis
1. Keluhan Klinis
Nyeri dada/ chest discomfort dengan karakteristik
● berlangsung lebih dari 20 menit
● rasa tertekan atau berat
● retrosternal, bisa di tengah atau di dada kiri
● menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, area interskapular, atau epigastrium. salah
interpretasikan sebagai dispepsia
● disertai keringat dingin, rasa mual dan muntah, nyeri abdominal, sesak napas, rasa lemas,
dan pingsan
2. Gambaran EKG
Penilaian ST elevasi dilakukan pada J point dan ditemukan pada 2 sadapan yang bersebelahan. Nilai
ambang elevasi segmen ST untuk diagnosis STEMI untuk pria dan perempuan pada sebagian besar
sadapan adalah 0,1
Diagnosis
• ST Depresi
Diagnosis
Depresi segmen ST yang diagnostik adalah sebesar ≥0,05 mV di sadapan V1-V3 dan ≥0,1 mV di
sadapan lainnya.
• T Inversi
Inversi gelombang T yang simetris ≥0,1 mV mempunyai spesifitas tinggi untuk untuk iskemia akut.
• Gelombang Q patologis yang lebar > 1 mm atau > 0,4 detik dan dalamnya >2 mm (lebih 1/3 dari
amplitudo QRS pada sandapan yang sama) menunjukkan adanya miokard yang nekrosis.
Diagnosis
Diagnosis
3. Kenaikan enzim jantung
Troponin meningkat 3-4 jam setelah awitan infark, menetap 2 minggu
CKMB meningkat 4-6 jam mencapai puncak dalam 12 jam, menetap hingga 2 hari
Tata Laksana Awal
• Tirah baring dan O2
• Clopidogrel 300 mg PO
MONACO
• NTG 0,3-0,6-1,5 mg atau ISDN 2,5-15 mg
sublingual