Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KASUS

Demam Berdarah
Oleh :
Rizki Imam F
Jevricha

Pembimbing :
dr. Doddy Rizqi Nugraha, Sp. PD

SMF Ilmu Penyakit Dalam


Universitas Swadaya Gunung Jati
2022
2
Identitas Pasien
● Nama : Ny. E
● Umur : 25 tahun
● Jenis Kelamin : Perempuan
● Agama : Kristen Protestan
● Pekerjaan : dokter
● Pendidikan Terakhir : Sarjana
● Alamat : Desa Gebang Kulon
● Tanggal masuk : 31 Maret 2022
● Jam Masuk : 09.11 WIB
3

Keluhan Utama
Demam

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu SMRS. Keluhan
demam dirasa terus-menerus selama 4 hari disertai keluhan nyeri kepala (+), mual (+) dan
lemas (+)

Keluhan nyeri perut, nyeri otot, gusi berdarah, bintik-bintik kemerahan pada kulit, dan
BAB kehitaman disangkal. Buang air besar dan buang air kecil dirasa normal. Pasien
mengaku tidak ada riwayat berpergian ke luar kota dalam 1 minggu terakhir dan tidak
pernah berkontak langsung dengan pasien terkonfirmasi COVID-19.
4
Riwayat Penyakit

Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit


Riwayat Sosial
Terdahulu Keluarga
• Keluhan serupa (-) • Keluhan serupa (-) • Tidak rutin berolahraga.
• Alergi (-) • Alergi (-) • Sehari-hari melakukan
• Penyakit paru (-) • Penyakit paru (-) aktivitas ringan.
• Penyakit jantung • Penyakit jantung (-) • Tidak merokok
bawaan (-) • Tidak minum-minuman
alkohol
5
Pemeriksaan Fisik
Tanggal Pemeriksaan : 31 Maret 2022
Status Generalis
1. Keadaan Umum Tampak sakit sedang
2. Kesadaran E4M5V6
3. Vital sign (Composmentis)
• Tekanan Darah
• Nadi 100/60 mmHg
• Respirasi Rate 120 x/menit
• Suhu 22 x/menit
• SpO2 38,1°C
96%
6
Pemeriksaan Fisik
Head to Toe
1. Kepala Normochepal
2. Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
3. Hidung Deviasi (-), sekret (-), darah (-)
4. Telinga Darah (-), sekret (-)
5. Mulut Sianosis bibir (-), gusi berdarah (-)
6. Leher Pembesaran kelenjar (-)
7. Toraks Inspeksi : simetris
Palpasi : nyeri tekan (-), fremitus vocal tactil simetris
Perkusi : sonor +/+
Auskultasi : Pulmo – VBS +/+, rhonki -/-, wheezing
-/-
Cor – Bunyi jantung I-II regular, murmur (-),
gallop (-)
7
Pemeriksaan Fisik

8. Abdomen Inspeksi : datar, jejas (-), sikatrik (-)


Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) 18 x/menit (normal)
9. Ekstremitas Akral hangat, CRT < 2 detik, oedem (-) ptechie (-)
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan
8 Pemeriksaan Nilai Rujukan 31/03/2022
09:40

Hematologi    

Darah rutin    

Hemoglobin 12,5-15,5 gr% 11.4


Hematokrit 36-48 % 34
Trombosit 150-400 Mm 127
Leukosit 4-10 Mm 2.0

MCV 82-98 Mikrom 78.4


MCH >=27 Pg 26.1
MCHC 32-36 g/dl 33.3
Eritrosit 3,8-5,4 Mm 4.36

Basofil 0-1 % 0
Eosinofil 2-4 % 0
Neutrofil batang 3-5 % 0

Neutrofil segmen 50-80 % 70


Limfosit 25-40 % 22

Monosit 2-8 % 8
9

Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan

Pemeriksaan Nilai Rujukan


31/03/2022
09:40

Kimia Klinik    

Elektrolit    

Na 136-145 mmol/L 136,1

K 3.3-4.6 mmol/L 4.38

Cl 98-106 mmol/L 104.6

GDS stick 1 80-135 mg/dl 77


10
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Penunjang

Hasil Pemeriksaan

Pemeriksaan Nilai Rujukan


31/03/2022
17:10

Imunoserologi    

Tubex Negatif <2 - 2

Anti dengue IgM Negative - Negative

Anti dengue IgG Negative - Positive


Diagnosis

Febris et causa Dengue fever


13

Terapi di IGD Terapi di Ruangan


IVFD futrolit 500 cc/8 jam IVFD NS 0.9% 500 cc/24 jam
Santagesik 3x1 gr inj Pantoprazol 40 mg/24 jam
Sucralfat 3x1 gr inj Ondansentron 8 mg/8 jam
Ondansentron 3x4 mg inj Spironolacton 1x25 g inj
Cefotiam 3x1 gr iv Furosemide 1x4g inj
Llansoprazole 1x 30 mg Clopidogrel 1x75 mg
Vasola 1x2.5 mg
Demam Berdarah (DBD)
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi
klinis demam, perdarahan, trombositopenia, hemokonsentrasi dan disertai
gejala tidak khas yaitu nyeri kepala, ruam kulit, nyeri otot, dan tulang.

06/21/2022 13
Epidemiologi

Menurut data WHO, Indonesia dilaporkan sebagai negara ke 2 dengan


kasus DBDB terbesar diantara 30 negara wilayah endemis

06/21/2022 Designed by PoweredTemplate.com 14


Kementrian kesehatan RI. Informasi singkat DBD 2020. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20201203/2335899/data-kasus-terbaru-dbd-indonesia/
Etiologi

• Famili Flaviviridae, genus flavivirus.Virus berukuran kecil (50


nm) ini memiliki single standard RNA. Virion-nya terdiri dari
nucleocapsid dengan bentuk kubus simetris
• Serotipe : DEN 1, DEN 2, DEN 3, DEN 4 (ada di
indonesia) Dengue-3 sangat berkaitan dengan kasus DBD
berat dan merupakan serotipe yang paling luas distribusinya
disusul oleh Dengue-2, Dengue-1 dan Dengue -4.
• Vektor : Aedes aegypti, A. albopictus, A. Polynesiensis

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simardibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam Jilid II Edisi 6. jakarta : Interna
Publishing; 2015
Patofisiologi
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simardibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam Jilid II Edisi 6. jakarta : Interna Publishing;
2015
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simardibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam Jilid II Edisi 6. jakarta : Interna
Publishing; 2015
Klasifikasi Menurut WHO 2011

WHO SEARO, 2011, Comprehensive Guideline for Prevention and Control of Dengue and Dengue
Haemorrhagic Fever.
Klasifikasi infeksi dengue serta pembagian derajat
keparahan DBD menurut WHO 2011

WHO SEARO, 2011, Comprehensive Guideline for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever.
Perjalanan Penyakit Infeksi Dengue

WHO SEARO, 2011, Comprehensive Guideline for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever.
Penegakkan Diagnosis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan
Anamnesis Penunjang
Manifestasi Klinis
Demam Dengue (DD)
Demam tinggi mendadak (biasanya ≥ 39º) ditambah 2 atau lebih
gejala/tanda penyerta:
• Nyeri kepala
• Nyeri belakang bola mata
• Nyeri otot & tulang
• Ruam kulit
• Manifestasi perdarahan
• Leukopenia (Lekosit ≤ 5000 /mm³)
• Trombositopenia (Trombosit < 150.000 /mm³ )
• Peningkatan hematokrit 5 – 10 %

WHO SEARO, 2011, Comprehensive Guideline for Prevention and Control of Dengue
and Dengue Haemorrhagic Fever.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam 2–7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus- menerus
• Adanya manifestasi perdarahan baik yang spontan seperti
petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
hematemesis dan atau melena; maupun berupa uji
tourniquet positif.
• Trombositopnia(Trombosit≤100.000/mm3)
• Adanya kebocoran plasma (plasma leakage) akibat dari
peningkatan permeabilitas vaskular yang ditandai salahsatu
atau lebih tanda berikut:
1. Peningkatan hematokrit / hemokonsentrasi ≥20% dari
nilai baseline
2. Hepatomegali
3. Syok

WHO SEARO, 2011, Comprehensive Guideline for Prevention and Control of Dengue
and Dengue Haemorrhagic Fever.
Expanded Dengue Syndrom (EDS)
Memenuhi kriteria Demam Dengue atau Demam Berdarah
Dengue baik yang disertai syok maupun tidak, dengan
manifestasi klinis komplikasi infeksi virus dengue atau dengan
manifestasi klinis yang tidak biasa, seperti tanda dan gejala:
• Kelebihan cairan
• Gangguan elektrolit
• Ensefalopati
• Ensefalitis
• Perdarahan hebat
• Gagal ginjal akut
• Haemolytic Uremic Syndrome
• Gangguan jantung: gangguan konduksi, miokarditis,
perikarditis
• Infeksi ganda

WHO SEARO, 2011, Comprehensive Guideline for Prevention and Control of Dengue
and Dengue Haemorrhagic Fever.
• Leukosit
• Jumlah leukosit normal,
tetapi biasanya menurun
dengan dominasi sel
neutrofil.
• Trombosit <100.000
• Hematokrit Meningkat >
20%
Diagnosis Banding

Demam Tifoid
Measles
Malaria
Leptospirosis
Influenza
Hepatitis A
Tatalaksana
Alur Triase DHF

World Health Organization. Comprehensive guideline for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever. Revised and expanded
edition. Regional office for South-East Asia, New Delhi, India 2011.
Tatalaksana

Pengobatan infeksi dengue bersifat simtomatis dan


suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai
akibat peningkatan permeabilitas kapiler dan sebagai akibat
perdarahan.
Pasien DD dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat inap. Pada fase
demam pasien dianjurkan:
1) Tirah baring, selama masih demam.
2) Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan.
3) Untuk menurunkan suhu menjadi <39°C, dianjurkan pemberian
parasetamol. Asetosal/salisilat tidak dianjurkan (indikasi kontra) oleh
karena dapat meyebabkan gastritis, perdarahan, atau asidosis.
4) Dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah, sirop,
susu, disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2
hari.
5) Monitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai fase
konvalesens.
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan pengendalian DBD diindonesia.Kemenkes RI. 2017
Tatalaksana DBD

Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan pengendalian DBD diindonesia.Kemenkes RI. 2017
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan pengendalian DBD diindonesia.Kemenkes RI. 2017
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan pengendalian DBD diindonesia.Kemenkes RI. 2017
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan pengendalian DBD diindonesia.Kemenkes RI. 2017
Tatalaksana DBD Tanpa Syok

• Istirahat
• Pilihan cairan
• cairan kristaloid isotonik ringer
laktat atau ringer asetat
• perembesan plasma hebat
dan dengan cairan kristaloid
tidak berhasi: berikan koloid
• Jumlah cairan
• Volume rumatan + dehidrasi 5%
• Pasien obesitas,
penghitungan cairan berdasarkan
berat badan ideal
• Kecepatan cairan
intravena
Sesuai kondisi klinis dan
laboratorium secara berkala
untuk menghindari
kelebihan cairan
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan pengendalian DBD diindonesia.Kemenkes RI. 2017
Kebutuhan cairan berdasarkan berat badan ideal

Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan pengendalian DBD diindonesia.Kemenkes RI. 2017
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue Dengan Syok

World Health Organization. Comprehensive guideline for prevention and control of dengue and dengue
haemorrhagic fever. Revised and expanded edition. Regional office for South-East Asia, New Delhi,
India 2011
Kriteria Pasien Pulang

WHO SEARO, 2011, Comprehensive Guideline for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever.
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan pengendalian DBD diindonesia.Kemenkes RI. 2017
Daftar Pustaka
• Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simardibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu
Penyakit dalam Jilid II Edisi 6. jakarta : Interna Publishing; 2015
• WHO SEARO, 2011, Comprehensive Guideline for Prevention and Control of
Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever.
• World Health Organization. Dengue, guidelines for diagnosis, treatment,
prevention, and control. New edition, 2009. World Health Organization (WHO)
and Special Program for Research and Training in Tropical Diseases (TDR).
France: WHO; 2009.
• Kementrian kesehatan RI. Situasi penyakit Demam Berdarah indonesia tahun
2017. infodatin.
• Kementrian kesehatan RI. Informasi singkat DBD 2020.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20201203/2335899/data-kasus-t
erbaru-dbd-indonesia/
• Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan pengendalian DBD
diindonesia.Kemenkes RI. 2017

Anda mungkin juga menyukai