Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

Abnormal Uterine Bleeding


Leiomyoma

Oleh :
M. Al Kevan Darmawan, S.Ked
Pembimbing:
dr. Hardyan Sauqi, Sp.OG(K)

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat (ULM)
2019
DEFINISI
AKUT
Perubahan signifikan
pada pola atau volume
darah menstruasi.

Perdarahan dari korpus KRONIS


uteri meliputi semua
kelainan haid baik
dalam hal jumlah
maupun lamanya.
Badziad, A. Hestiantoro, A. Wiweko, B. Sumapradja, K. Panduan Tatalaksana Perdarahan Uterus Abnormal.
Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi
EPIDEMIOLOGI
Laporan kasus
pada seorang
Terjadi pada 5-10% wanita. Lebih
dari 50% terjadi pada masa wanita berusia
perimenopause, sekitar 20% pada 32 tahun dengan
masa remaja, dan kira-kira 30% pada
wanita usia reproduktif. diagnosis
Sekitar 90% perdarahan uterus perdarahan
abnormal (perdarahan rahim) terjadi uterus abnormal
akibat
leiomyoma yang
dirawat di RSUD
Ulin
Whitaker L, Critchley HOD. Abnormal uterine
bleeding. Best Practice & Research Clinical Obstetrics
Banjarmasin.
& Gynaecology. 2016;34:54-65.
Parameter Klinis Menstruasi

Benetti-Pinto CL, Rosa-E-Silva ACJS, Yela DA, Soares Júnior JM. Abnormal Uterine Bleeding. Rev Bras Ginecol
Obstet. 2017 Jul;39(7):358-368
SIKLUS HORMONAL

Sherwood, L. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC. 2014.
Sistem hormonal yang
mempengaruhi siklus
menstruasi adalah:
 FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone)
yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis
mengeluarkan FSH
 LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang
dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis
mengeluarkan LH
 PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat
hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin

Sherwood, L. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC. 2014.
Klasifikasi PUA
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. IL
 Usia : 39 tahun
 Pekerjaan : Swasta
 Pendidikan : SMP
 Agama : Islam
 Suku :Banjar
 Alamat : Jl. Kelayan A, Banjarmasin
 Status Pernikahan : Janda
 MRS : 06 April 2019
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Perdarahan melalui jalan lahir.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan adanya perdarahan melalui
jalan lahir. Keluhan dirasakan sejak 1 minggu sebelum masuk
rumah sakit. Darah yang keluar berupa darah segar dan
bergumpal. Dalam satu hari, pasien mengatakan bisa sampai
dua belas kali ganti pembalut. Keluhan perdarahan ini terjadi
diluar siklus haid. Pasien menyanggah sedang hamil saat ini.
Pasien juga menyangkal adanya keluhan pada BAB dan BAK.
Riwayat Menstruasi :

 Menarche :13 tahun

 Siklus menstruasi : tidak teratur

 Banyaknya: 6-7 kali ganti pembalut pada hari pertama dan 1-2 kali pada hari berikutnya, saat terjadi perdarahan

diluar siklus 2 kali ganti pembalut.

 Lamanya: 6-7 hari saat ini memanjang 12-14 hari

 Nyeri saat menstruasi: kadang-kadang

 HPHT: 28 Maret 2019.

Riwayat Kontrasepsi:

 Pasien pernah menggunakan kontrasepsi IUD dan sudah dilepas lima tahun yang lalu.

 Riwayat Perkawinan:

 Pasien menikah sebanyak dua kali. Pernikahan pertama tahun 2004-2006 kemudian bercerai. Pernikahan kedua

tahun 2008-2013 kemudian bercerai.

Riwayat Obstetri :

 1. 2004/9bln/BPM/SptBK/PR/3500gr/H/15 tahun

 2. 2008/abortus

 3. 2009/abortus
PEMERIKSAAN FISIK
TD = 120/70 mmHg HR: 88 x/min RR = 18 x/menit T : 36,7 C
Regular
Kondisi Umum : Tampak Sakit Sedang GCS E4 V5 M6
Compos Mentis
Kepala Konjunctiva anemis Mukosa bibir cukup lembab
(+/+), sklera ikterik
(-/-)
Leher Pembesaran KBG colli (-/-)
Thorax: Ictus tidak terlihat, batas jantung normal
Cor: S1,S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo: Simetris S S V V Rh - - Wh - -
S S V V - - - -
S S V V - - - -
Abdomen I : Datar, distensi (-), massa (-)
A : BU 7x/menit normal
Pr : Timpani
Pa : Massa (+)3 jari di bawah pusat, Nyeri tekan (-), Hepatomegali (-),
Splenomegali (-)
Ektremitas Edema - -
- -
Akral hangat
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
Inspeksi :v/v fluxus (+) sedikit, tidak aktif
Inspekulo: v/v fluxus (+) sedikit, tidak aktif portio licin tertutup.

PEMERIKSAAN DALAM
• Portio menutup dan licin, massa (-), Adnexa
parametrium dextra et sinistra tidak teraba massa,
nyeri (-), Uterus anteflexi dan teraba membesar
seperti kehamilan 15-16 minggu, nyeri (-), Cavum
dauglas tidak ada kelainan

Rectal Toucher
• tonus sphincter ani baik
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin
Leukosit
3,5
8,7
12,00-16,00
4.000-10.500
g/dl
/ul
Laboratorium
Eritrosit 1,92 4.000.000 -
5.300.000
/ul 6 April 2019
Hematokrit 11,9 37,00-47,00 vol%
Trombosit 247 150.000-450.000 /ul Kesan :
RDW-CV 19,8 12,1-14,0 % Anemia
MCV, MCH, MCHC
MCV 62,0 75,0-96,0 fl
MCH 18,2 28,0-32,0 pg
MCHC 29,4 33,0-37,0 %
HITUNG JENIS
Basofil% 0,3 0,0-1,0 %
Eosinofil% 0,2 1,0-3,0 %
Gran% 77,4 50,0-70,0 %
Limfosit% 15,5 25,0-40,0 %
Monosit% 6,6 3,0-9,0 %
Basofil# 0,03 <1.000 /ul
Eosinofil# 0,02 <1.000 /ul
Gran# 6,72 2.500-7.000 /ul
Limfosit# 1,35 1.250-4.000 /ul
MID# 0,57 /ul
USG Poli

 Vesika urinaria tidak terisi, tampak uterus membesar dengan


ukuran 7x73x11,3x8,96 cm
Abnormal Uterine Bleading (AUB)ec
DIAGNOSIS Leiomyoma + Anemia (Hb 3,5)

TATALAKSANA
 IVFD NS 20 tpm
 Inj. Asam traneksamat 3x500mg
 Transfusi PRC sampai dengan Hb > 10 g/dl
Tanggal 07-04-2019 08-04-2019 09-04-2019
Subjektif
Keluar darah melalui
+ + +
vagina
Nyeri perut - - -
Objektif
TD 110/70 120/70 120/80
Nadi 88 84 84
T 36,1 36,3 36,3
R 16 18 18
Kulit Normal Normal Normal
Kepala Normal Normal Normal
Mata Konjungtiva
Konjungtiva anemis Konjungtiva anemis
anemis
Hidung Normal Normal Normal
Mulut

Thorax
Mukosa bibir anemis

Normal
Mukosa bibir
anemis
Normal
anemis
Normal
FOLLOW UP
Mukosa bibir

Abdomen Teraba massa Teraba massa


Teraba massa padat 3 jari di padat 3 jari di padat 3 jari di
bawah pusat, nyeri (-) bawah pusat, nyeri bawah pusat,
(-) nyeri (-)
Status Ginekologi v/v flx (+) v/v flx (+) v/v flx (+)
Ekstremitas Akral hangat Akral hangat Akral hangat
Neurologi Normal Normal Normal
Perdarahan uterus Perdarahan uterus
Perdarahan uterus abnormal abnormal (PUA) ec abnormal (PUA) ec
Diagnosis (PUA) ec susp leiomioma +
susp leiomioma + susp leiomioma +
anemia
anemia anemia
IVFD NS
IVFD NS 20 tpm IVFD RL 30 tpm
500ml/8jam
Inj.Asam tranexamat 3x500mg Inj.Asam Inj.Asam
tranexamat tranexamat
Tatalaksana
3x500mg 3x500mg
Transfuse PRC Transfuse PRC
Transfuse PRC sampai dengan Hb
sampai dengan Hb sampai dengan Hb
> 10 g/dl
> 10 g/dl > 10 g/dl
Tanggal 10-04-2019 11-04-2019 12-04-2019
Subjektif
Keluar darah melalui
+ + +
vagina
Nyeri perut - - -
Objektif
TD 120/80 120/80 120/80
Nadi 85 82 84
T 36,3 36,5 36,3
R 18 16 18
Kulit Normal Normal Normal
Kepala Normal Normal Normal
Mata Konjungtiva anemis Normal Normal
Hidung Normal Normal Normal
Mulut Mukosa bibir anemis Normal Normal
Thorax Normal Normal Normal
Abdomen
Teraba massa padat 3 jari di
bawah pusat, nyeri (-) FOLLOW UP
Teraba massa padat 3 jari
di bawah pusat, nyeri (-)
Nyeri (-)

Status Ginekologi v/v flx (+) v/v flx (+) v/v flx (-)
Ekstremitas Akral hangat Akral hangat Akral hangat
Neurologi Normal Normal Normal
Post Kuretase a/i
Abnormal Uterus Bleding Abnormal Uterus Bleding Abnormal Uterus
Diagnosis (AUB) ec susp leiomioma + (AUB) ec susp leiomioma + Bleding (AUB) ec
anemia anemia terkoreksi susp leiomioma +
anemia terkoreksi
IVFD NS 500ml/8jam
IVFD NS 20 tpm IVFD RL 30 tpm

Inj.Asam tranexamat Inj.Asam tranexamat Inj.Asam


3x500mg 3x500mg tranexamat
Tatalaksana 3x500mg

Inj. Asam traneksamat Po. Cefadroxil


Transfuse PRC sampai dengan
1000mg sebelum naik OK 2x500mg
Hb > 10 g/dl
besok SF 2x1

Monitor keadaan umum,


Monitor keadaan
Monitor keadaan umum, tanda vital, perdarahan,
Rencana umum, tanda vital,
tanda vital, dan perdarahan dan rencana kuret
dan perdarahan
bertingkat
Tanggal 13-04-2019
Subjektif -
Keluar darah
-
melalui vagina
Nyeri perut -
Objektif
TD 120/70
Nadi 82
T 36,5
R 16
Kulit Normal
Kepala Normal
Mata Normal
Hidung
Mulut
Normal
Normal
FOLLOW UP
Thorax Normal
Abdomen Nyeri (-)
Status Ginekologi v/v flx (-)
Ekstremitas Akral hangat
Neurologi Normal

Post Kuretase a/i Abnormal


Diagnosis Uterus Bleding (AUB) ec susp
leiomioma + anemia terkoreksi

Po cefadroxil 2x500mg
Po asam mefenamat 3x500mg
Tatalaksana

Po SF 2x1
PEMBAHASAN
HAID LAMA DAN
BANYAK
6-7x GANTI PEMBALUT Manifestasi perdarahan
yang sulit diramalkan dan
jumlah darah yang
bervariasi.

Gejala bervariasi mulai


dari amenorea,
perdarahan ringan dan
jarang, hingga
MENORAGIA DAN perdarahan haid banyak
HIPERMENOREA
Hestiantoro, Andon. Panduan Tata Laksana Perdarahan Uterus Disfungsional. Bandung: Perkumpulan
Obsteri dan Ginekologi Indonesia: 2007.
ALUR PEMERIKSAAN

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Pemeriksaan


Tidak ada massa dan Ginekologi Penunjang
nyeri tekan abdomen Fluksus (±) PP test (-) dan Faal
Hanya Konjungtiva hemostatis normal
Anemis Lainnya normal

Menyingkirkan kemungkinan
• Kehamilan dan Abortus
Mohamed K, Khaled T Diagnosis and Management of
• Keganasan Formerly Called Dysfunctional Uterine Bleeding
According to PALM-COEIN FIGO Classification and the
• Gangguan Koagulopati New Guideline. The Journal of Obstetrics and
Gynecology of India. 2014; 64(6):388–393
ALUR
DIAGNOSIS

Hestiantoro, Andon. Panduan Tata


Laksana Perdarahan Uterus
Disfungsional. Bandung: Perkumpulan
Obsteri dan Ginekologi Indonesia:
Klasifikasi dari Pemeriksaan
Pencitraan

Kesimpulan:
• Vesika urinaria tidak terisi, tampak
uterus membesar dengan ukuran
7x73x11,3x8,96 cm
kesan intramural
klasifikasi
 Menurut tempat di
uterus dan menurut
arah pertumbuhannya
:
1. Mioma intramural
(54%)
2. Mioma
subserosa(48%)
3. Mioma
submukosa(6,1%)
4. Mioma
intraligamenter(4,4%
)

Hadibroto, B. R. Mioma uteri. Majalah Kedokteran Nusantara. 2005;38


(3):254-9
TATALAKSANA AUB SELAIN
ec Leiomyoma
Pilihan Terapi Simptomatis sebagai
Tatalaksana AUB-L
PERDARAHAN
Lama dan Banyak ANEMIA
A-B-C
Mengatasi perdarahan dan atasi syok dengan
Resusitasi Cairan Adekuat

TRANSFUSI DARAH AKIBAT BLOOD H. Marret, A. Fauconnier, N.


Chabbert-Buffet, L. Cravello,
LOSS F. Golfier, J. Clinical practice
guidelines on menorrhagia:

Observasi Tanda Vital dan Reaksi management of abnormal


uterine bleeding before
menopause. European Journal
Alergi of Obstetrics & Gynecology and
Reproductive Biology
2010;(152) 133–137.
Pada pasien ini dilakukan transfusi PRC hingga Hb >10 gr/dl
karena mengalami anemia dengan Hb awal 3,5 gr/dl.

ANTIFIBRINOLITIK
Dosis yang dapat diberikan adalah 1000mg (2 tablet) pada kasus
akut, 3 kali perhari selama ada perdarahan yang terjadi..

Pasien ini tidak diberikan agen fibrinolitik karena tidak ada


mengalami manifestasi perdarahan saat MRS 1
Tatalaksana
 Pada PUA jika tidak ada gejala penekanan massa, tatalaksana farmakologis
mungkin lebih tepat, terutama bila pasien menginginkan kesuburan.
 Asam traneksamat dan NSAID (misalnya asam mefenamat) tetap menjadi
satu-satunya pilihan medis non-kontrasepsi.
 Penggunaan analog GnRH efektif dalam mengurangi ukuran leiomyoma dan
perbaikan perdarahan, namun efek samping dan dampaknya terhadap
kepadatan tulang membatasi terapi jangka panjang.
Tatalaksana
 Pemeriksaan Biopsi penting dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan
PUA-M (malignancy)
PENUTUP
• Telah dilaporkan sebuah kasus perdarahan uterus
abnormal akibat leiomyoma pada seorang wanita
berusia 39 tahun dengan keluhan keluar darah
dari vagina sejak 7 hari sebelum masuk rumah
sakit SMRS dan muncul secara terus-menerus.
• Terdapat gumpalan darah dan dalam 1 hari
pasien mengganti pembalutnya sebanyak 6-7 kali.
• Tidak disertai nyeri perut dan nyeri pinggang.
Pasien mengaku jika saat menstruasi pasien
sering memanjang
PENUTUP
• Pada pemeriksaan fisik pasien didapatkan
konjungtiva anemis dengan pemeriksaan
ginekologis dalam batas normal.
• Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 3,5
gr/dl dan pada pemeriksaan USG didapatkan
Vesika urinaria tidak terisi, tampak uterus
membesar dengan ukuran 7x73x11,3x8,96 cm
• Terapi awal yang diberikan adalah transfusi PRC.
Pada hari ke-6 perawatan setelah Hb pasien> 10
gr/dl.
• Setelah keadaan umum pasien membaik pasien
diperbolehkan pulang dan direncanakan operasi
elektif
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai