Anda di halaman 1dari 18

TUGAS ILMIAH KEPANITERAAN KLINIK FK UMS

CASE REPORT

G2P1A0 USIA KEHAMILAN 11+4 MINGGU


DENGAN DEATH CONCEPTUS
Dibawakan oleh Retno Taufannitias Puji Ayu P
J510185081

D R. A PR IMA D IA N A , SP.O G
Pendahuluan
• Keguguran, yang dikenal dengan istilah abortus,
didefinisikan sebagai berakhirnya kehamilan sebelum
janin mampu hidup di luar rahim (viable), yaitu
sebelum usia kehamilan 20 minggu atau berat janin
belum mencapai 500 g

• Kajian determinan kematian ibu oleh Badan Penelitian


dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI tahun
2012 menyebutkan bahwa 4,1% kematian ibu di
Indonesia terjadi karena keguguran.

• Laporan menyebutkan bahwa sebanyak 4% dari


perempuan kawin usia 10-59 tahun yang mengalami
kehamilan dalam lima tahun terakhir menyebutkan
adanya riwayat keguguran spontan

PA N D U A N P E RT O L O N G A N
P E RTA M A | 2 0 2 0
Anamnesis Laporan Kasus

• Ny. IY usia 35 tahun G2P1A0 kehamilan 11+4 minggu datang ke VK IGD RSUD
Sukoharjo diantar suaminya
• Pasien merupakan rujukan dari dokter spesialis kandungan dengan keluhan keluar darah
dari jalan lahir sedikit sejak dua hari yang lalu

RPS

• Darah yang keluar diisertai nyeri perut bawah dan dengan hasil USG dinyatakan Fetal
Death dengan didaptkan gestasional sac (+), fetal movement (-), fetal heart movement (-)
• Darah yang keluar berwarna merah kehitaman tidak disertai gumpalan-gumpalan darah,
frekuensi ganti pembalut 2 kali sehari tidak penuh
• Hari pertama haid terakhir pasien 1 September 2021, Anak pertama lahir normal dengan
berat badan 3200 gram, saat ini berusia 5 tahun. Keluhan lain pusing (-), mual(-),
muntah(-), demam(-)
Laporan Kasus

RPD

• Penyakit dahulu = tidak ada


• Penyakit keluarga: ibu (Hipertensi), bapak (DM) Status gizi
• Menstruasi
⚬ Menarche = 11 tahun
• Tinggi badan= 155 cm
⚬ Lama = 5-7 hari
⚬ Siklus = 30 hari • Berat badan saat ini = 76 kg
⚬ Keluhan selama menstruasi = - • BMI = 37,53 (Obesitas)
⚬ Bentuk perdarahan haid= cair
• Operasi = - • BB sebelum hamil= 74 kg
• Antenatal care= ke bidan dan dokter • BMI= ()
• Riwayat KB = Suntik KB 3 bulan

PA N D U A N P E RT O L O N G A N
P E RTA M A | 2 0 2 0
Laporan Kasus
Pemeriksaan Tanda Vital dan Fisik
Tekanan Darah 120/80 mmHg
Nadi 85 x/menit
RR 18 x/menit
SpO2 99 %
Status generalis:
keadaan umum baik
kesadaran Compos mentis
Kepala normocephal, rambut hitam panjang lurus
Mata: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung: defiasi,massa,sekret -
Mulut: sianosis -
Telinga: normotia, nyeri tragus dan mastoid -
Laporan Kasus
Status generalis:
Leher: benjolan -
Thorax Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat , pengembangan
dada simetris
Palpasi: fremitus kanan kiri simetris, iktus kordis tidak
kuat angkat ,
Perkusi: sonor, batas jantung dalam batas normal
Auskultasi: sdv +/+, BJ I/II reguler
Abdomen: Inspeksi: striae gravidarum +, linea ligra +
Palpasi tinggi fundus uteri (-), kontraksi (-), pemeriksaan
leopold belum dapat di koreksi.
Genital: terpasang kateter
Vaginal toucher: pembukaan -
Ekstremitas akral hangat +, edema -
Status obstetrik Inspeksi : tampak keluar darah dari vagina, Striae
pemeriksaan luar gravidarum (+), Palpasi tinggi fundus uteri - cm, kontraksi -,
Auskultasi tidak ditemukan DJJ janin
Pemeriksaan dalam tampak keluar darah dari ostium uteri eksterna
Vaginal Toucher
inspeklo PA N D U A N P E RT O L O N G A N
P E RTA M A | 2 0 2 0
Laboratorium
Minggu, 14 November 2021 (16.51)

Pemeriksaan Hasil Satuan Ket


Hematologi
Leukosit 9.1 ul Normal
Eritrosit 4.72 ul Normal
Hemoglobin 13.6 g/dL Normal
Hematokrit 41.0 % Normal
Indeks eritrosit
MCV 86.9 fL Normal
MCH 28.8 pg Normal
MCHC 33.2 g/dL Normal
Trombosit 259 10^3/uL Normal
RDW-CV 13.0 % Normal
PDW 9.9 fL Normal PA N D U A N P E RT O L O N G A N
P E RTA M A | 2 0 2 0

MPV 9.4 fL Normal


Pemeriksaan Hasil Satuan Ket
PCT 0.24 % Normal
Diff Count
Neutrofil 71.4 % Normal
Limfosit 21.3 % Low
Monosit 5.90 % Normal
Eosinophil 1.10 % Low
Golongan Darah ABO 0 (+)
(rhesus)
GDS 81
PT
Kontrol PT 10.50 Detik Normal
Pasien PT 9.20 Detik Low
PT
Kontrol APPT 23.70 Detik Normal
Pasien APPT 25.20 Detik Normal
Sero Imunologi
Hbs Ag Non - reaktif Normal
Anti HIV Non - reaktif Normal
Diagnosis kerja
• G2P1A0 Kehamilan 11+4 minggu
dengan Dead Conceptus

Penatalaksanaan
• Drip Oxytosin 10 iu + inf RL 20 tpm
mulai pukul 06.00 WIB

Rencana
• Pagi dilaksanakan kuretase
• Puasa (+)
FOLLOW UP
Senin, 15 November 2021 (05.20 WIB)
Pre kuretase
Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi
• Nyeri bagian perut KU : Cukup / CM G2P1AO, H 11 minggu + - Observasi KU & TTv
bawah, TD : 110/70 mmHg - Infus RL 20 tpm
• Pagi ini sudah HR : 70 x/menit 5 hari dengan Death - Drip oxitosin 10 IU 20
mengeluarkan darah RR : 20 x/menit Conceptus Pro Curetage tpm mulai jam 06.00
cukup banyak disertai S : 36,70C WIB
gumpalan pada pukul SpO2 : 99% - Rencana kuretase
12 malam, Palpasi : - cm - Puasa
• Peradarah masih PPV : (+)
dirasakan hingga pagi VT : Tertutup
tapi tidak banyak. Hasil USG : dari Sp.OG
Fetal Death/ Death
conceptus
FOLLOW UP
Senin, 15 November 2021 (12.00 WIB)
Post kuretase
Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi
• Pasien mengatakan KU : Cukup / CM P1A1, Post Curetage a/i - Observasi KU & TTV
sedikit nyeri perut TD : 110/70 mmHg - Observasi PPV
bawah (+) HR : 70 x/menit Death Conceptus Hari ke - Asam mefenamat tab
• Pusing (-), mual (-), RR : 20 x/menit 0 3x500mg
muntah (-) S : 370C - Formucal tab 3x1
SpO2 : 98% - Folamil tab 3x1
PPV : (+) dbn - BLPL sore
• Hasil konsepsi (proses bertemunya sel
Pembahasan
Definisi telur dan sperma hingga pembuahan) mati
sebelum dikeluarkan dari rahim

• Kelainan Ovum
• Kelainan Pertumbuhan Hasil Konsepsi
Faktor risiko • Penyakit Ibu
• Penyakit Bapak

PA N D U A N P E RT O L O N G A N
P E RTA M A | 2 0 2 0
• Anomalia kromosom janin merupakan penyebab
Epidemiologi terbanyak terjadinya kematian mudigah yakni
sebesar30-60%

• Perdarahan pervaginam yang bisa sedikit atau


banyak dan biasanya berupa stolsel (darah beku)
Manifestasi • Rasa mulas dan kram pada daerah simfisis dan
sering kali nyeri pinggang
klinis • Pemeriksaan dalam ; serviks teraba sisa jaringan
dalam kanalis serviks atau kavum uteri, uterus
lebih kecil dari UK
Sindrom antibody antifosfolipid (APS) adalah salah satu diantara banyak penyebab
Patofisiologi kematian hasil konseptus yang ditandai antibodi multiple yang berbeda timbul bersama
antibody antifosfolipid dengan thrombosis arteri dan vena

APS dikenal juga sebagai sindrom Hughes.

APS adalah penyebab utama thrombosis dalam kehamilan yang bertanggung jawab
atas morbiditas dan mortalitas janin serta ibu seperti preeklamsia, pertumbuhan janin
terhambat, kematian janin dalam rahim, persalinan preterm dan bahkan gangguan
proses implantasi mudigah ke dalam endometrium

Jika terjadi kematian janin maka selanjutnya terjadi perdarahan desidua basalis, diikuti
nekrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap
benda asing oleh uterus
Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan hasil konsepsi tersebut.
Pada kehamilan kurang dari 8 minggu
Patofisiologi

Pada kehamilan 8-12 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta
tidak dilepaskan secara sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan

Pada kehamilan lebih dari 14 minggu, janin dikeluarkan lebih dahulu daripada
plasenta

Hasil konsepsi keluar dalam berbagai bentuk seperti kantong kosong amnion
atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya, janin lahir mati
Diagnosis
Anamnesis
• Evaluasi pasien mencakup rincian medis, riwayat
bedah, keluarga, genetik dan riwayat haid,
• Penggunaan obat-obatan, tembakau, alkohol,
kafein, dan riwayat terpapar zat-zat berbahaya

Pemeriksaan fisik
• Pembesaran tiroid atau gondok, payudara untuk galaktorea,
dan pemeriksaan untuk hirsutisme, memiliki disfungsi tiroid
atau hiper prolaktinemia. pemeriksaan panggul harus
mencakup evaluasi serviks, pembesaran ukuran Rahim
mungkin terkait dengan fibroid, pembesaran ovarium
mungkin mengindikasikan penyakit ovarium polikisti

Pemeriksaan penunjang
• Ultrasonografi hasil Gestasional sac (+), fetal
movement (-), fetal heart movement (-), sisa
jaringan (+)
Tatalaksana
• Untuk evakuasi hasil konsepsi dengan tata laksana operatif kehamilan
ukuran uterus di bawah 13 minggu, dilakukan aspirasi vakum dengan
aspirasi vakum manual (AVM).
• Untuk ukuran uterus 13 minggu atau lebih, dilakukan dilatasi dan
evakuasi (D&E)

Komplikasi
• Koagulopati
• DC yang belum diterminasi akan berisiko tinggi mengalami
disseminated intravascular coagulation (DIC),
• Infeksi maternal

Prognosis
• Bila kematian janin disebabkan oleh masalah kesehatan pada ibu,
maka masalah kesehatan tersebut sebaiknya ditangani sebelum
program hamil berikutnya
• Bila kematian janin tidak diketahui secara pasti, maka ada
kemungkinan untuk terjadi kematian janin berulang di kehamilan
berikutnya
Alhadulillah

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai