CASE REPORT
D R. A PR IMA D IA N A , SP.O G
Pendahuluan
• Keguguran, yang dikenal dengan istilah abortus,
didefinisikan sebagai berakhirnya kehamilan sebelum
janin mampu hidup di luar rahim (viable), yaitu
sebelum usia kehamilan 20 minggu atau berat janin
belum mencapai 500 g
PA N D U A N P E RT O L O N G A N
P E RTA M A | 2 0 2 0
Anamnesis Laporan Kasus
• Ny. IY usia 35 tahun G2P1A0 kehamilan 11+4 minggu datang ke VK IGD RSUD
Sukoharjo diantar suaminya
• Pasien merupakan rujukan dari dokter spesialis kandungan dengan keluhan keluar darah
dari jalan lahir sedikit sejak dua hari yang lalu
RPS
• Darah yang keluar diisertai nyeri perut bawah dan dengan hasil USG dinyatakan Fetal
Death dengan didaptkan gestasional sac (+), fetal movement (-), fetal heart movement (-)
• Darah yang keluar berwarna merah kehitaman tidak disertai gumpalan-gumpalan darah,
frekuensi ganti pembalut 2 kali sehari tidak penuh
• Hari pertama haid terakhir pasien 1 September 2021, Anak pertama lahir normal dengan
berat badan 3200 gram, saat ini berusia 5 tahun. Keluhan lain pusing (-), mual(-),
muntah(-), demam(-)
Laporan Kasus
RPD
PA N D U A N P E RT O L O N G A N
P E RTA M A | 2 0 2 0
Laporan Kasus
Pemeriksaan Tanda Vital dan Fisik
Tekanan Darah 120/80 mmHg
Nadi 85 x/menit
RR 18 x/menit
SpO2 99 %
Status generalis:
keadaan umum baik
kesadaran Compos mentis
Kepala normocephal, rambut hitam panjang lurus
Mata: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung: defiasi,massa,sekret -
Mulut: sianosis -
Telinga: normotia, nyeri tragus dan mastoid -
Laporan Kasus
Status generalis:
Leher: benjolan -
Thorax Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat , pengembangan
dada simetris
Palpasi: fremitus kanan kiri simetris, iktus kordis tidak
kuat angkat ,
Perkusi: sonor, batas jantung dalam batas normal
Auskultasi: sdv +/+, BJ I/II reguler
Abdomen: Inspeksi: striae gravidarum +, linea ligra +
Palpasi tinggi fundus uteri (-), kontraksi (-), pemeriksaan
leopold belum dapat di koreksi.
Genital: terpasang kateter
Vaginal toucher: pembukaan -
Ekstremitas akral hangat +, edema -
Status obstetrik Inspeksi : tampak keluar darah dari vagina, Striae
pemeriksaan luar gravidarum (+), Palpasi tinggi fundus uteri - cm, kontraksi -,
Auskultasi tidak ditemukan DJJ janin
Pemeriksaan dalam tampak keluar darah dari ostium uteri eksterna
Vaginal Toucher
inspeklo PA N D U A N P E RT O L O N G A N
P E RTA M A | 2 0 2 0
Laboratorium
Minggu, 14 November 2021 (16.51)
Penatalaksanaan
• Drip Oxytosin 10 iu + inf RL 20 tpm
mulai pukul 06.00 WIB
Rencana
• Pagi dilaksanakan kuretase
• Puasa (+)
FOLLOW UP
Senin, 15 November 2021 (05.20 WIB)
Pre kuretase
Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi
• Nyeri bagian perut KU : Cukup / CM G2P1AO, H 11 minggu + - Observasi KU & TTv
bawah, TD : 110/70 mmHg - Infus RL 20 tpm
• Pagi ini sudah HR : 70 x/menit 5 hari dengan Death - Drip oxitosin 10 IU 20
mengeluarkan darah RR : 20 x/menit Conceptus Pro Curetage tpm mulai jam 06.00
cukup banyak disertai S : 36,70C WIB
gumpalan pada pukul SpO2 : 99% - Rencana kuretase
12 malam, Palpasi : - cm - Puasa
• Peradarah masih PPV : (+)
dirasakan hingga pagi VT : Tertutup
tapi tidak banyak. Hasil USG : dari Sp.OG
Fetal Death/ Death
conceptus
FOLLOW UP
Senin, 15 November 2021 (12.00 WIB)
Post kuretase
Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi
• Pasien mengatakan KU : Cukup / CM P1A1, Post Curetage a/i - Observasi KU & TTV
sedikit nyeri perut TD : 110/70 mmHg - Observasi PPV
bawah (+) HR : 70 x/menit Death Conceptus Hari ke - Asam mefenamat tab
• Pusing (-), mual (-), RR : 20 x/menit 0 3x500mg
muntah (-) S : 370C - Formucal tab 3x1
SpO2 : 98% - Folamil tab 3x1
PPV : (+) dbn - BLPL sore
• Hasil konsepsi (proses bertemunya sel
Pembahasan
Definisi telur dan sperma hingga pembuahan) mati
sebelum dikeluarkan dari rahim
• Kelainan Ovum
• Kelainan Pertumbuhan Hasil Konsepsi
Faktor risiko • Penyakit Ibu
• Penyakit Bapak
PA N D U A N P E RT O L O N G A N
P E RTA M A | 2 0 2 0
• Anomalia kromosom janin merupakan penyebab
Epidemiologi terbanyak terjadinya kematian mudigah yakni
sebesar30-60%
APS adalah penyebab utama thrombosis dalam kehamilan yang bertanggung jawab
atas morbiditas dan mortalitas janin serta ibu seperti preeklamsia, pertumbuhan janin
terhambat, kematian janin dalam rahim, persalinan preterm dan bahkan gangguan
proses implantasi mudigah ke dalam endometrium
Jika terjadi kematian janin maka selanjutnya terjadi perdarahan desidua basalis, diikuti
nekrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap
benda asing oleh uterus
Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan hasil konsepsi tersebut.
Pada kehamilan kurang dari 8 minggu
Patofisiologi
Pada kehamilan 8-12 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta
tidak dilepaskan secara sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan
Pada kehamilan lebih dari 14 minggu, janin dikeluarkan lebih dahulu daripada
plasenta
Hasil konsepsi keluar dalam berbagai bentuk seperti kantong kosong amnion
atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya, janin lahir mati
Diagnosis
Anamnesis
• Evaluasi pasien mencakup rincian medis, riwayat
bedah, keluarga, genetik dan riwayat haid,
• Penggunaan obat-obatan, tembakau, alkohol,
kafein, dan riwayat terpapar zat-zat berbahaya
Pemeriksaan fisik
• Pembesaran tiroid atau gondok, payudara untuk galaktorea,
dan pemeriksaan untuk hirsutisme, memiliki disfungsi tiroid
atau hiper prolaktinemia. pemeriksaan panggul harus
mencakup evaluasi serviks, pembesaran ukuran Rahim
mungkin terkait dengan fibroid, pembesaran ovarium
mungkin mengindikasikan penyakit ovarium polikisti
Pemeriksaan penunjang
• Ultrasonografi hasil Gestasional sac (+), fetal
movement (-), fetal heart movement (-), sisa
jaringan (+)
Tatalaksana
• Untuk evakuasi hasil konsepsi dengan tata laksana operatif kehamilan
ukuran uterus di bawah 13 minggu, dilakukan aspirasi vakum dengan
aspirasi vakum manual (AVM).
• Untuk ukuran uterus 13 minggu atau lebih, dilakukan dilatasi dan
evakuasi (D&E)
Komplikasi
• Koagulopati
• DC yang belum diterminasi akan berisiko tinggi mengalami
disseminated intravascular coagulation (DIC),
• Infeksi maternal
Prognosis
• Bila kematian janin disebabkan oleh masalah kesehatan pada ibu,
maka masalah kesehatan tersebut sebaiknya ditangani sebelum
program hamil berikutnya
• Bila kematian janin tidak diketahui secara pasti, maka ada
kemungkinan untuk terjadi kematian janin berulang di kehamilan
berikutnya
Alhadulillah
Terimakasih