Anda di halaman 1dari 15

REFERAT VARIKOKEL

Tria Margerrie Putriani


1102012299

Pembimbing :
dr. Bagus Baskoro, Sp.U

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH RSUD


PASAR REBO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 18 JULI 2016-24 SEPTEMBER 2016
Anatomi Testis
Vaskularisasi Testis
Varikokel
Varikokel adalah dilatasi
abnormal dari vena
pada pleksus
pampiniformis akibat
gangguan aliran darah
balik vena spermatikus
internus
Epidemiologi
Varikokel muncul pada kira-kira 20% populasi laki-
laki secara umum, kebanyakan terjadi pada populasi
subfertil (40%).

Varikokel ditemukan kira-kira pada 15% anak remaja


laki-laki dan predominan pada sisi sebelah kiri.
Etiologi
Varikokel sebelah kiri lebih sering dijumpai
daripada sebelah kanan (varikokel sebelah
kiri 80-90 %).
1. v. spermatika interna kiri bermuara
pada v. renalis kiri dengan arah tegak
lurus, sedangkan yang kanan bermuara
pada v. cava dengan arah miring.
2. v. spermatika interna kiri lebih panjang
daripada yang kanan dan katupnya
lebih inkompeten.
3. Peningkatan tekanan vena renalis
karena kompresi antara arteri
mesenterika superior dan aorta
nutcracker phenomenon
Varikokel dapat menimbulkan gangguan proses spermatogenesis melalui
beberapa cara, antara lain:
1. Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis sehingga testis
mengalami hipoksia karena kekurangan oksigen.
2. Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara lain katekolamin dan
prostaglandin) melalui vena spermatika interna ke testis.
3. Peningkatan suhu testis.
4. Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan kanan,
memungkinkan zat-zat hasil metabolit tadi dapat dialirkan dari testis kiri
ke testis kanan sehingga menyebabkan gangguan spermatogenesis testis
kanan dan pada akhirnya terjadi infertilitas.
Diagnosis

Anamnesis
Keluhan infertilitas, benjolan pada testis yang
terkadang terasa nyeri
Pemeriksaan Fisik
Manuver valsava
Orchidometer

Pemeriksaan Penunjang
USG Doppler
Untuk menentukan
besar atau volume
testis dilakukan
pengukuran
dengan alat
orchidometer.
Subklinis
Tidak dapat diraba dan dilihat pada saat berbaring dan dilakukan manuver
valsava, tetapi dapat diketahui dengan menggunakan USG doppler.

Klasifikasi Grade 1
Teraba jika dilakukan manuver valsava.

Varikokel
(EAU,
Grade 2
2014) Teraba pada saat dilakukan manuver valsava dan saat berbaring tetapi tidak
terlihat.

Grade 3
Teraba dan terlihat pada saat berbaring tanpa dilakukan manuver valsava.
USG Doppler
Tatalaksana
EAU guidelines (Male infertility, 2014) merekomendasikan perbaikan varikokel
pada laki-laki dengan:
1. Varikokel klinis
2. Oligospermia
3. Infertilitas selama 2 tahun
4. Infertilitas pada pasangan yang tidak jelas penyebabnya
5. Pengobatan varikokel direkomendasikan untuk remaja dengan kegagalan
progresif perkembangan testis pada pemeriksaan klinis berkala
Teknik Operasi
Operasi pada varikokel dapat dilakukan dengan berbagai teknik,
yaitu:
1. Teknik Retroperitoneal (Palomo)
2. Teknik Inguinal (Ivanissevich)
3. Microsurgical varicocelectomy (Marmar-Goldstein)
4. Teknik Laparoskopik
5. Teknik embolisasi
Evaluasi Pasca Operasi
Pasca tindakan dilakukan evaluasi keberhasilan terapi, dengan
melihat beberapa indikator antara lain:
1. Bertambahnya volume testis
2. Perbaikan hasil analisis semen (yang dikerjakan setiap 3
bulan)
3. Pasangan menjadi hamil
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai