Disusun Oleh :
20204010132
Pembimbing :
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PENYAKIT DALAM RSUD TEMANGGUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Kasus : Seorang perempuan 53 tahun dengan Hipertensi dan Gagal Ginjal Kronik
NIPP : 20204010132
Pembimbing,
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn.S
Umur : 53 tahun
Alamat : Gegunung RT 1 RW 1 Balerejo
Tanggal masuk ke RS : 19 Desember 2020
Pekerjaan : Pensiunan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
No. RM : 00315717
Tempat : IGD
II. DATA DASAR
A. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Pasien mengeluh mual
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke IGD RSUD Temanggung
dengan keluhan mual
Riwayat Penyakit Dahulu :
a. Hipertensi : (+)
b. Diabetes Melitus : (-)
c. Penyakit Jantung : (-)
d. Gagal ginjal : (+) belum pernah HD
Riwayat Penyakit Keluarga :
a. Hipertensi : (+)
b. Diabetes Melitus : (-)
c. Penyakit Jantung : (-)
Riwayat Penyakit Sosial : Pasien adalah seorang pensiunan dan
Pasien BPJS. Lingkungan di rumah terdapat
perokok aktif. Rumah setiap hari dibersihkan.
B. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Lemas
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. GCS : E4M6V5
d. Tanda Vital di Poli :
Tekanan darah : 127/70 mmHg
Nadi : 98x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,8oC
SpO2 : 97%
e. Status Generalis
Kepala Normochepal
Thorax PARU
JANTUNG
Ekstremitas Oedem - -
- -
- -
Akral dingin
- -
Imunologi
Epitel 5-6
Leukosit 3-4 /lpb 0-6
Eritrosit 3-5 /lpb 0-1
Silinder Negatif
Bakteri Pos (1+)
Bakteri
Kristal Negatif
Lain-lain Negatif
Imunologi
EKG
IRAMA : Sinus
FREKUENSI : 100 x/menit
RITME : Reguler
AKSIS : Normoaxis
GELOMBANG P : <0,12 detik
INTERVAL PR : <0,20 detik
QRS KOMPLEKS : 0,06 detik
ST SEGMEN : ST isoelektrik
KESAN :Sinus Rhytm , Normal EKG
D. DAFTAR ABNORMALITAS
1. Riwayat hipertensi
2. Riwayat Gagal Ginjal (tidak pernah HD)
3. Nyeri tekan kuadran kanan atas
4. Hemoglobin 8,9 L
5. Hematokrit 26% L
6. Eritrosit 2,98 L
7. Eosinofil 4,1 H
8. Neutrofil 3,8 L
9. Limfosit 36,2 H
10. Monosit 8,7 H
11. Ureum 259,7 HH
12. Kreatinin 21,89 HH
13. Urin agak keruh
14. Protein urin POS (3+)
15. Tes Benzidine POS (2+)
16. Mirkoskopis urin POS (1+) bakteri
E. ANALISIS SINTESIS
1.Hipertensi :1
2. Gagal ginjal kronik : 2,11,12
Dialisis
G. CATATAN KEMAJUAN
Masalah : Mual
Masalah : Mual
1. HIPERTENSI
Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140
mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran
dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang). Hipertensi
didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection, Evaluation and
Treatment of High Blood Pressure sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140 / 90
mmHg.
Klasifikasi Hipertensi
2) Sistem renin-angiotensin
1) Usia
2) Ras/etnik
Gaya hidup tidak sehat yang dapat meningkatkan hipertensi, antara lain
minum minuman beralkohol, kurang berolahraga, dan merokok.
a. Merokok
Diagnosis Hipertensi
2) Mengisolasi penyebabnya
4) Pemeriksaan dasar
5) Tes khusus
Komplikasi Hipertensi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya
sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang berbagai
target organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal.
Sebagai dampak terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi
rendah dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya kematian pada penderita
akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya.
1) Jantung
- gagal jantung
2) Otak
5) Retinopati
Komplikasi Hipertensi Pada Ginjal
Definisi
Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang
progresif dan tidak dapat pulih kembali, dimana tubuh tidak mampu memelihara
metabolisme dan gagal memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit yang
berakibat pada peningkatan ureum
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis GGK tidak spesifik dari biasanya ditemukan pada
tahap akhir penyakit. Pada stadium awal, GGK biasanya asimtomatik . Tanda
dan gejala GGK melibatkan berbagai system organ, diantaranya :
a. Gangguan keseimbangan cairan: oedema perifer, efusi pleura,
hipertensi, asites
b. Gangguan elektrolit dan asam basa: tanda dan gejala hyperkalemia,
asidosis metabolic (nafas Kussmaul), hiperfosfatemia
c. Gangguan gastrointestinal dan nutrisi: metallic taste, mual, muntah,
gastritis, ulkus peptikum, malnutrisi
d. Kelainan kulit: kulit terlihat pucat, kering, pruritus, ekimosis
e. Gangguan metabolik endokrin: dislipidemia, gangguan metabolik
glukosa, gangguan hormon seks
f. Gangguan hematologi: anemia (dapat mikrositik hipokrom maupun
normositik normokrom), gangguan hemostatis.
Patofisiologi
Patofisiologi GGK (Gagal Ginjal Kronik) pada awalnya tergantung dari
penyakit yang mendasarinya. Namun, setelah itu proses yang terjadi adalah
sama. Pada diabetes melitus, terjadi hambatan aliran pembuluh darah sehingga
terjadi nefropati diabetik, dimana terjadi peningkatan tekanan glomerular
sehingga terjadi ekspansi mesangial, hipertrofi glomerular. Semua itu akan
menyebabkan berkurangnya area filtrasi yang mengarah pada
glomerulosklerosis. Tingginya tekanan darah juga menyebabkan terjadi GGK.
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan perlukaan pada arteriol aferen ginjal
sehingga dapat terjadi penurunan filtrasi.
Pada pasien GGK, terjadi peningkatan kadar air dan natrium dalam
tubuh. Hal ini disebabkan karena gangguan ginjal dapat mengganggu
keseimbangan glomerulotubular sehingga terjadi peningkatan intake natrium
yang akan menyebabkan retensi natrium dan meningkatkan volume cairan
ekstrasel. Reabsorbsi natrium akan menstimulasi osmosis air dari lumen tubulus
menuju kapiler peritubular sehingga dapat terjadi hipertensi .Hipertensi akan
menyebabkan kerja jantung meningkat dan merusak pembuluh darah ginjal.
Rusaknya pembuluh darah ginjal mengakibatkan gangguan filtrasi dan
meningkatkan keparahan dari hipertensi.
Batasan dan Klasifikasi
1) Kelainan patofisiologi
Pada keadaan tidak terdapat kerusakan ginjal lebih dari 3 bulan dan LFG
sama atau dari 60 ml/menit/1,73 m2 , tidak termasuk kriteria penyakit ginjal
kronik
Klasifikasi penyakit ginjal kronik didasarkan atas dua hal yaitu atas
dasar derajat (stage) penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi. Klasifikasi atas
dasar derajt penyakit, dibuat atas dasar LFG, yang dihitung dengan
menggunakan rumus Kockcroft-Gault sebagai berikut :
(ml/mnt/1,73m2 )
Terapi
(ml/mnt/1,73m2 )
G2 60-89 Menghambat
perburukan
(progression) fungsi
ginjal
G3a 45-59 Evaluasi dan terapi
komplikasi
Ekskresi Na inadekuat
HIPERTENSI
Nefropati
Hipertensi sistemik
DAFTAR PUSTAKA