Anda di halaman 1dari 2

Pembukaan

Analgetik adalah obat yang digunakan untuk meredakan rasa nyeri. Obat analgetik dibagi ke dalam
dua kelompok, yaitu obat golongan opioid dan NSAID. Golongan Opioid bekerja pada sistem saraf
pusat, sedangkan golongan NSAID bekerja di reseptor saraf perier dan sistem saraf pusat.

Pada tahun 1986, WHO merumuskan algoritme yaitu three steps analgesic ladder sebagai guideline
dalam manajemen nyeri berdasar intensitasnya yaitu ringan sedang berat.

ANALGESIK NON OPIOID/NSAID

- Obat golongan ini tidak menganggu motilitas gastrointestinal, dan tidak menyebabkan
ketergantuangan, obat golongan ini dapat merupakan alternatif (atau sebagai tambahan)
yang berguna pada penggunaan opioid untuk menghilangkan nyeri pasca bedah.
- Tetapi obat ini mungkin tidak adekuat sebagai penghilang nyeri hebat
- Obat yang di gunakan
1. Diklofenak -> IM, oral, IV
2. Flurbiprofen
3. Ibuprofen
4. Ketoprofen  injeksi, oral
5. Parekoksib  IV, IM
6. Ketorolac  injeksi, oral

ANALGESIK OPIOID

- Analgesik opioid bekerja di sentral dengan cara menempati reseptor di kornu dorsalis
medulla spinalis sehingga terjadi penghambatan pelepasan transmitter dan perangsangan ke
saraf spinal tidak terjadi. Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memiliki sifat
seperti opium. Analgesik opioid terutama digunakan untuk meredakan atau menghilangkan
rasa nyeri
- Analgesik opioid dapat diberikan dalam 3 situasi : pre operativ, intraoperative, dan post
operatif
- Opioid pre operatif/premedikasi jarang diberikan
- Opioid yg diberikan intraoperative mempunya efek yg penting dalam periode post operatif
yaitu untuk mengurangi kebutuhan analgesik opioid pasca operasi
- Obat opioid :
1. Fentanyl (opioid) analgesic intrabedah paling sering  analgesic intra bedah guna nya
untuk mengurangi kebutuhan analgesik opioid pasca operasi.
o Fentanyl sering di kombinasikan dengan salah satu atau dua dari meperidine,
ketorolac, ataupun tramadol
2. Hidromorfon
3. Petidin
4. Tramadol
5. Morfin

Anda mungkin juga menyukai