Anda di halaman 1dari 39

TUTORIAL

“HAND-FOOT-MOUTH DISEASE”

Riska nur fatmawati

Pembimbing Klinik : dr. Suldiah .sp.A


LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
• Nama : by.hana
• Umur : 11 bulan
• Jenis kelamin : perempuan
• Alamat : Jl. Tombolotutu
• Tanggal masuk : 30 Nopember 2018.
• Tanggal keluar : 2 desember 2018
• Ruangan : Rumkit wirabuana.
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Demam
• Riwayat Penyakit Sekarang : By berumur 11 bulan , bb: 4
kg. Pasien bayi di bawa ke rumah sakit dengan keluhan
demam, demam di rasakan sejak 2 hari yang lalu, pasien juga
rewel , malas dan letih, lesu , rewel, mata cekung, haus terus
dan selalu menangis, ketika di berikan asi, crt lebih dari 3
detik. setiap menyusu bayi menagis, bayi mengalami luka luka
pada bibir, lidah dan area mulut, tampak kemerahan pada
telapak kaki dan telapak tangan. Awalnya ruam berupa bintul
berisi air yang mudah pecah. Pasien sebelumya belum pernah
mengalami hal ini, sebelumnya pasien sudah berobat, namun
demamnya tak kunjung turun, selama mengalami demam,
mual(-), muntah (-), batuk (-), flu (-), riwayat kejang (-), Buang
air kecil (+), Buang air besar (+).
• Riwayat sebelumnya: pasien belum pernah di rawat di rumah
sakit sebelumnya.
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU :


 Riw. Kejang Demam (-)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :


 Tidak ada keluarga serumah yang mengalami demam.

RIWAYAT KELAHIRAN :
 Lahir normal.

RIWAYAT KEBIASAAN DAN LINGKUNGAN :


 Anak yang aktif
ANAMNESIS

RIWAYAT KEMAMPUAN DAN KEPANDAIAN :


 Tengkurap pada usia 6 bulan
 Merangkak pada usia 7 bulan
 Duduk pada usia 8 bulan
 Berbicara “mama” “Papa” pada usia 9 bulan
ANAMNESIS

RIWAYAT ANTE NATAL


 Riwayat ANC lengkap, riwayat sakit waktu hamil (-),
riwayat hipertensi selama kehamilan (-)

RIWAYAT IMUNISASI
 Lengkap
ANAMNESIS

Anamnesis makanan terperinci

Usia Riwayat makanan

0-6 bulan ASI

> 6 bulan ASI + MAKANAN PENDAMPING

Bubur saring dicampur dengan


9 bulan– 12 bulan
wortel, tomat, hati ayam
PEMERIKSAAN FISIK

• S: 38,3 derajat celcius


• N: 120 x/ menit
• R:34 x / menit

KULIT
Sianosis :-
Turgor : < 3 detik (baik)
PEMERIKSAAN FISIK

KEPALA
Wajah : Simetris, edema periorbital (-)
Deformitas : Tidak ada
Bentuk : Normocephal
Rambut : Hitam, lurus, sulit dicabut
Mata : Konjungtiva Anemis -/-
Sklera Ikterik -/-
Pupil Isokor, RCL+/+, RCTL+/+
Cekung (-)
Hidung : Rinorhea (-)
Mulut : Bibir Pucat (-), Bibir Kering (-) Lidah Kotor (-)
Tampak ruam papulovesikel di daerah perioral
Stomatitis (+) daerah lingua dan mucosa bucal
Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
PEMERIKSAAN FISIK

LEHER
Kelenjar GB : Limfadenopati (-)
Tiroid : Struma/Pembesaran (-)
Kaku kuduk :-
Massa lain : Tidak ada

PARU-PARU
Inspeksi : Pergerakkan dada simetris kanan dan kiri
Retraksi Subcostal (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), Massa (-)
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler +/+,
Suara tambahan Rh -/-, Wh -/-
PEMERIKSAAN FISIK

JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V Linea
Midklavikularis
Perkusi : Batas kanan, Linea parasternalis dextra
Batas kiri, ICS V Linea midklavikularis
sinistra
Auskultasi : BJ I/II murni reguler, Bising (-),
Suara tambahan (-)
PEMERIKSAAN FISIK

PERUT
Inspeksi : Bentuk abdomen cembung, simetris,
Ikut gerak napas
Auskultasi : Peristaltik (+) Kesan normal
Perkusi : Timpani (+),
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-),
Hepatomegali (-), Splenomegali (-)
Massa lain (-)
PEMERIKSAAN FISIK

GENITALIA : Normal

EKSTREMITAS
Atas : Akral hangat (+/+), Edema (-) Ruam
Papulovesikel di daerah ventral manus
Bawah : Akral hangat (+/+), Edema (-) Ruam
Papulovesikel di daerah plantar pedis
Otot – otot : Eutrofi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Nama : BY. H Tgl Pemeriksaan : 1 DESEMBER: 2-018


Usia : 11 BULAN Jenis Spesimen : Darah

PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN


WBC 9,8 x 10^3 4,0-10,0 103/ µl
RBC 5,43 x 10^3 3,80-6,50 106/µl
HGB 12 11,5-17 g/dl
HCT 35 37,0-54,0 %
256 x 10^3
PLT 150-500 103/µl
RESUME
By berumur 11 bulan , bb: 4 kg. Pasien bayi di bawa ke
rumah sakit dengan keluhan demam, demam di rasakan
sejak 2 hari yang lalu, pasien juga rewel , malas dan
letih, lesu , rewel, mata cekung, haus terus dan selalu
menangis, ketika di berikan asi, turgor kulit lebih dari 3
detik. setiap menyusu bayi menagis, bayi mengalami luka
luka pada bibir, lidah dan area mulut, tampak kemerahan
pada telapak kaki dan telapak tangan. Awalnya ruam
berupa bintul berisi air yang mudah pecah. Pasien
sebelumya belum pernah mengalami hal ini, sebelumnya
pasien sudah berobat, namun demamnya tak kunjung
turun, selama mengalami demam, mual(-), muntah (-),
batuk (-), flu (-), riwayat kejang (-), Buang air kecil (+),
Buang air besar (+).
DIAGNOSIS

 HAND-FOOT-MOUTH DISEASE (Penyakit Tangan Kaki dan


Mulut)

DIAGNOSIS BANDING

 Stomatitis
 RUBELA
PENATALAKSANAAN

Ivfd ringer lactat 8 tpm

Paracetamol syrup 4 x ½ cth

Cefixime 2 x 35 mg pulv.

Inj. Dexametaxone 3 x I mg/ iv


DESKRIPSI
• Flu Singapore sebenarnya merupakan penyakit yang dikenal
sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau dalam
bahasa Indonesia disebut Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut
(PTKM).
• Flu Singapore sebenarnya merupakan penyakit yang
dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD)
atau dalam bahasa Indonesia disebut Penyakit Tangan,
Kaki, dan Mulut (PTKM). Penyakit ini sudah ada di tahun
1957 di Toronto, Kanada. Sejak itu terdapat banyak
kejadian di seluruh dunia. Dinamakan Flu Singapore
karena saat itu terjadi ledakan kasus dan kematian akibat
penyakit ini di Singapura 1
PENDAHULUAN
• Hand-Foot-Mouth disease (HFMD) adalah penyakit anak-
anak yang umum terjadi. Gejalanya berupa luka pada
mulut, demam, dan rash.
• HFMD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
RNA yang masuk dalam famili Picornaviridae, Genus
Enterovirus.
• Biasanya disebabkan oleh coxsackievirus A16.
• Sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena
keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai
meninggal adalah Enterovirus 71.
• HFMD yang disebabkan oleh infeksi
coxsackievirus A16 merupakan penyakit yang
ringan. Umumnya pasien dapat sembuh
setelah 7-10 hari tanpa penanganan medis.
• HFMD yang disebabkan oleh enterovirus 71
menunjukkan insiden penyakit neurologis
(sistem saraf) yang lebih tinggi. Kasus
encephalitis yang fatal dapat terjadi pada
penyakit yang disebabkan oleh infeksi
enterovirus 71.
EPIDEMIOLOGI
• Terjadi pada kelompok masyarakat yang padat
• Anak-anak di bawah 10 tahun
• Orang dewasa umumnya lebih kebal terhadap
enterovirus.
• April 2009 di China dilaporkan 115.000 kasus
dan 50 meninggal
• Di Indonesia kasus HFMD dilaporkan terjadi di
daerah Jakarta dan sekitarnya
Cara Penularan
• Melalui jalur fekal-oral (pencernaan) dan saluran
pernapasan, yaitu dari droplet (butiran ludah), pilek, air
liur, tinja, cairan vesikel (kelainan kulit berupa gelembung
kecil berisi cairan).
• Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk,
baju, peralatan makanan, dan mainan yang
terkontaminasi oleh sekresi itu.
• Tidak ada vektor tetapi ada pembawa (carrier) seperti
lalat dan kecoa.
Cara Penularan
• Masa Inkubasi 2 - 5 hari. :

• Melalui jalur fekal-oral (pencernaan) dan saluran pernapasan, yaitu


dari droplet (butiran ludah), pilek, air liur, tinja, cairan vesikel
(kelainan kulit berupa gelembung kecil berisi cairan).

• Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju,


peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi
itu.Tidak ada vektor tetapi ada pembawa (carrier) seperti lalat dan
kecoa Masa Inkubasi 2 - 5 hari.

• Penularan orang ke orang ketika pasien beranjak sembuh.

• HFMD tidak ditransmisikan dari binatang ke manusia


MANIFESTASI KLINIK
• Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari
• Diikuti faringitis, anoreksia, dan gejala seperti flu, pada
umumnya yang tak mematikan.
• Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus di
mulut seperti sariawan (lidah, gusi, pipi sebelah dalam)
terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan.
• Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel
(lepuh kemerahan), papulovesikel yang tidak gatal
ditelapak tangan dan kaki. Kadang-kadang rash/ruam
(makulopapel) pada bokong.
• umumnya akan membaik sendiri dalam 7-10 hari
Gejala yang cukup berat
• Hiperpireksia, yaitu demam tinggi dengan suhu lebih dari
39oC.
• Demam tidak turun-turun
• Takikardia (denyut nadi menjadi cepat)
• Takipnea, yaitu napas jadi cepat dan sesak
• Anoreksia, muntah, atau diare berulang disertai dehidrasi.
• Letargi, lemas, dan terus mengantuk
• Nyeri pada leher, lengan, dan kaki.
• Kejang-kejang, atau terjadi kelumpuhan pada saraf cranial
• Keringat dingin
• Fotofobia (tidak tahan melihat sinar)
• Ketegangan pada daerah perut
• Halusinasi atau gangguan kesadaran
Komplikasi
• Jarang terjadi, tetapi bila terdapat komplikasi harus
segera ditangani.
• Komplikasi penyakit ini adalah :
 Viral atau aseptik meningitis (radang selaput otak)
Viral meningitis dapat menyebabkan demam, sakit kepala,
leher dan punggung. Kondisi ini biasanya ringan dan dapat
sembuh tanpa penanganan.
 Ensefalitis (radang otak)
Dapat berakibat fatal.
 Myocarditis (Coxsackie Virus Carditis) atau pericarditis
 Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layuh Akut (Polio-like
illness)
 Hilangnya kuku jari tangan dan kaki
Hanya bersifat sementara dan dan dapat sembuh tanpa
pengobatan.
DIAGNOSIS
• Sampel (Spesimen) dapat diambil dari tinja,
usap rektal, cairan serebrospinal dan
usap/swab ulcus di mulut/tenggorokan,
vesikel di kulit spesimen atau biopsi otak.
• Isolasi virus dengan cara biakan sel dengan
suckling mouse inoculation.
• Setelah dilakukan Tissue Culture, kemudian
dapat diidentifikasi strainnya dengan antisera
tertentu.
Pemeriksaan Laboratorium
1. Deteksi Virus :
- Immuno histochemistry (in situ)
- Imunofluoresensi antibodi (indirect)
- Isolasi dan identifikasi virus.
2. Deteksi RNA
RT-PCR Primer : 5’CTACTTTGGGTGTCCGTGTT
3’
5’ GGGAACTTCGATTACCATCC 3’ Partial DNA
sekuensing (PCR Product)
PENGOBATAN
• HFMD merupakan self limiting disease
• Pengobatan spesifik tidak ada, jadi hanya diberikan secara
simptomatik saja berdasarkan keadaan klinis yang ada.
• Istirahat yang cukup, karena penurunan sistem imun
• Dapat diberikan:
 Immunoglobulin IV (IGIV), pada pasien imunokompromis atau
neonatus
 Extracorporeal membrane oxygenation.
• Pengobatan simptomatik:
 Antiseptik di daerah mulut
 Analgesik misal parasetamol
 Cairan cukup untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan
karena demam
 Pengobatan suportif lainnya ( gizi dll )
Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
• Pencegahan penyakit adalah dengan menghilangkan
kekumuhan dan kepadatan lingkungan; kebersihan
(Higiene dan Sanitasi) lingkungan maupun perorangan.
• Memberikan penyuluhan tentang cara-cara penularan
dan pencegahan HFMD untuk memotong rantai
penularan.
• Menyiapkan sarana kesehatan tentang tatalaksana HFMD
termasuk pelaksanaan.
• Memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda dan gejala
HFMD.
Prognosis
• Dubia (Baik), Umumnya dalam waktu 7-10 hari gejala
akan membaik. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah
radang selaput otak (meningitis), radang otak
(encephalitis) tetapi hal ini sangat jarang terjadi.
•TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai