1. CICI PARAMIDA
2. MAHIRA PRAMESWARI
3. MUTIA ALESA
4. PIZA UNIK SINTASI
5. SALIKA APRIYANTI
6. SALMA AFIFAH
ANEMIA
PENGERTIAN
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya
hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan
hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935).
Anemia adalah penyakit kurang darah yang ditandai
dengan kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah
(eritrosit) lebih rendah dibandingkan normal.
ETIOLOGI ANEMIA
2. Kehilangan darah.
Kehilangan darah dapat menyebabkan anemia karena perdarahan
berlebihan,pembedahan atau permasalahan dengan pembekuan.
c) Anemia Makrositik
Jenis anemia ini disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin B12 atau asam
folat.
LANJUTAN….
d) Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi bila sel darah merah dihancurkan jauh lebih
cepatdari
f) Anemia Aplastik
Merupakan jenis anemia yang berbahaya, karena dapat mengancam jiwa.
Anemia aplastik terjadi bila” pabrik”(sumsum tulang )pembuatan
darah merah terganggu .Pada anemia aplastik, terjadi penurunan
produksi sel darah (eritrosit, leukosit dan trombosit).
Patofisologi Anemia
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum
tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau
keduanya. Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi, invasi tumor, atau akibat penyebab yang
tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui
perdarahan atau hemolisis. Lisis sel darah merah terjadi dalam
sel fagositik atau dalam sistem retikulo endotelial, terutama
dalam hati dan limpa. Sebagai hasil sampingan dari proses
tersebut, bilirubin yang terbentuk dalam fagosit akan
memasuki aliran darah. Apabila sel darah merah mengalami
penghancuran dalam sirkulasi, maka hemoglobin akan muneul
dalam plasma. Apabila konsentrasi plasmanya melebihi
kapasitas hemoglobin plasma, hemoglobin akan berdifusi dalam
glomerulus ginjal dan ke dalam urine.
WOC
MANIFESTASI KLINIS
Keterangan:
Meninggal
Laki-laki
Perempuan
Tinggal serumah
Pasien
Pola Kesehatan Fungsional
Pola Nutrisi Dan Cairan : Klien mengatakan mengalmi penurunan nafsu makan, Tn.N
mengatakan hanya menghabiskan makan 1-2 sendok makan, minum 600 ml/hari, jenis
makanan ML.
Pola Eliminasi
BAB : Klien mengatakan BAB lancar, bentuk padat, warna kuning, Bau khas, setiap apa yang
dimakan/minum selalu keluar lagi.
BAK : klien mengatakan sering BAK kalau banyak minum frekuensi 6-7 x/hari, bau khas.
PEMERIKSAAN FISIK
Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran :Compos Mentis
Tinggi badan :172 cm
Berat Badan :50kg
Tanda Tanda Vital
TD : 139/88 mmHg
Nadi : 97x/menit
Pernafasan :21X/i
Suhu : 36.7°C
SaO2 :99
Integumen : integumen kulit kurang bagus
Rambut dan Kepala
Inspeksi : Kepala simetris, keadaan rambut alopesia
Palpasi : tidak ada masa, dan nyeri tekan
Mata
Inspeksi :keadaan mata bersih, bentuk mata
normal, sclera tidak ikterik, konjungtiva anemis, pupil isokor, reaksi
pupil terhadap cahaya mengecil.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Telinga
Inspeksi :bentuk telinga normal, keadaan telinga
bersih, pendengaran normal, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran
Hidung
Inspeksi :simetrsi, tampak pernapasan cuping
hidung, keadaan hidung bersih, tidak ada
pembengkakan
Thorax, Dada/ Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada normal. Sifat pernapasan
dada, tampak pergerakan dinding dada,
penggunaan otot bantu nafas.
Palpasi :tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
Abdomen
Inspeksi : normal
Palpasi : supel
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus terdengar
Ekstremitas
Atas : ekstremitas kanan atas terpasang infus nacl 0,9%/8jam
Bawah : Tidak ada lesi, tidak ada luka, tidak ada kontraktur, tapi klien mengatakan
ektremitas bawah terasa lemah saat berjalan, akral terba dingin, crt <3 detik, dengan
kekutan otot:
555 555
333 333
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal:
Tanggal :
Pemeriksaan Hasil Satuan nilai normal
Hemoglobin 8,0 g/dL 13-16.0
Eritrosit 3,24 10´3/mm³ 4.50-5.50
retikulosit 2,73 % 0.5-2.0
MCH 25 pg 27-31.0
MCHC 31 % 32.0-36.0
RJW-CV 17,0 % 11.5-14.5
NEUTROFIL 77 % 50.0-70.0
Limfosit 12 % 20.0-40.0
Monosit 11 % 2.0-8.0
TERAPI YANG DIBERIKAN
Diet MB TKTP
IVFD nacl 0,9%/8jam
Trf PRC 1 kantong
O² 5L/menit
Asam folat 1x1 mg po
Vitamin B comp 2x1tab po
Asam tranexamat iv
Analisa Data
1. DS: klien mengeluh nyeri dibagian Penurunan SDM Perfusi perifer tidak
ekstremitas efektif
HB kurang
DO: - pengisian kapiler >3 detik
-akral terba dingin Anemia
-warna kulit pucat
-turgor kulit menurun Suplai O2 dan nutrisi
kejaringan berkurang
Sistem saluran pernafasan
Perfusi perifer tidak efektif
DS: - klien mengatakan selera makan ada, Anemia Defisit Nutrisi
akan tetapi setiap apa yang
dimakan/minum, langsung keluar melalui Suplai O2 dan nutrisi
BAB kejaringan berkurang’
DO: -klien tampak pucat Gastrointestinal
- Klien tampak lesu dan lemah
- Nafsu makan menurun Kerja lambung menurub
- Membran mukosa pucat
Anorekisia
- Otot mengunyah lemah
Defisit nutrisi
- Berat badan pasien turun 10kg selama
6 blan terakhir
BB: 50Kg
TB: 172 cm
IMT: ( Berat badan dibawah normal)
albumin: 2,9 g/dl
3. DS: HB berkurang Intoleransi aktifitas
- Klien mengeluh lelah
- Klien mengatakan saat/setelah Suplai O2 dan nutrisi
aktifitas sesak (dispnea) kejaringan berkurang
- Klien merasa lemah
Hipoksia
DO:
- Tekanan darah berubah 20%
Mekanisme Anaerob
- Sianosis
kelelahan
333 333
555 555
Intoleransi Aktifitas
Diagnosa prioritas keperawatan
Perfusi perifer tidak efektif b/d penurunan konsentrasi hemoglobin
Risiko infeksi d/d ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder: mis: penurunan
hemoglobin)
Risiko Defisit Nutrisi d/d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
Perfusi perifer tidak efektif Perfusi perifer tidak efektif Manjemen sensasi perifer
b/d penurunan konsentrasi Denyut nadi perifer cukup menurun Observasi:
hemoglobin (2) Identifikasi perubahan sensasi
Sensasi sedang (3) Monitor perubahan kulit
Wrna kulit pucat cukup menurun (3) Monitor tromboflebitis
Edema perifer cukup menurun (2)
Defisit nutrisi b/d faktot Status nutrisi Manajemen nutrisi
psikologis (mis: keenganan Porsi makan yang dihabiskan Observasi:
untuk makan) cukup mningkat (3) Identifikasi status nutrisi
Kekutan otot mengunyah sedang Identifikasi makanan yang disukai
(3) Moitor asupan makanan
IMT cukup membaik (3) Monitor BB
Nafsu makan cukup membaik (4)
Edukasi:
Ajarkan diet yang diprogramkan
Intoleransi aktifitas b/d Toleransi aktifitas Manajemen energi
ketidakseimbangan antara suplai Frekuensi menurun (1) Observasi:
dan kebutuhan O2 Status oksigen cukup Monitor kelelahan fisik
menurun (2) Monitor lokasi dan
Kekuatan tubuh bagian atas ketidakyamanan selama
sedang (3) melakukan aktifitas
Kekuatan tubuh bagian
bawah sedang (3)
Terapeutik:
Lakukan gerakan gerak pasif/aktif
Implementasi Keperawatan