Pendahuluan
Malnutrisi adalah suatu keadaan defisiensi, kelebihan
atau ketidakseimbangan protein energi dan nutrien
lain yang dapat menyebabkan gangguan fungsi pada
tubuh
Gizi buruk masih merupakan masalah kesehatan
utama di banyak negara di dunia, terutama di negara-
negara yang sedang berkembang. Di seluruh dunia,
diperkirakan terdapat 825 juta orang yang menderita
gizi buruk pada tahun 2000–2002, dan 815 juta
diantaranya hidup di negara berkembang. Prevalensi
yang tinggi terdapat pada anak-anak di bawah umur 5
tahun (balita).
Secara langsung penyebab terjadinya gizi buruk yaitu anak
kurang mendapat asupan gizi seimbang dalam waktu cukup
lama dan anak menderita penyakit infeksi.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa anak gizi buruk
dengan gejala klinis (marasmus, kwashiorkor, marasmus
kwashiorkor) umumnya disertai dengan penyakit infeksi
seperti diare, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA),
tuberculosis (TB), serta penyakit infeksi lainnya.
Laporan Kasus
Identitas Pasien.
Nama : M. Abizar
Tanggal Lahir : 21 Februari 2013
Umur : 02 Tahun 05 Bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Aceh
Agama : Islam
Alamat :Gampoeng Peuneulet Tunong, Kecamatan
Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen.
No CM : 1 – 05 – 91 – 23
Tanggal Masuk : 24 Juli 2015
Tanggal Pemeriksaan : 28 Juli 2015
Tanggal Keluar : 23 Agustus 2015
Anamnesa
Keluhan Utama : Demam
Keluhan Tambahan : Lemas, muntah, benjolan di leher
kiri, batuk berdahak, sesak nafas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan demam.
Keluhan ini sudah dialami pasien sejak 1 bulan yang lalu.
Demam tidak terlalu tinggi, hilang timbul, biasanya demam
reda dengan obat penurun panas. Demam terkadang disertai
dengan menggigil. Demam dirasakan memberat 3 hari
sebelum masuk rumah sakit.
lanjutan
Pasien juga mengalami batuk. Batuk dirasakan secara terus
menerus dan tidak reda dengan pemberian obat batuk. Keluhan
ini sudah pasien alami sejak usia pasien 1 minggu setelah lahir.
Batuk disertai dahak bewarna putih, terkadang berwarna
kekuningan. Batuk darah disangkal. Batuk dirasakan semakin lama
semakin memberat. Pasien mempunyai riwayat kontak dengan
penderita demam dan batuk lama, yakni paman pasien.
Pasien juga mengalami keluhan sesak yang sudah dialami pasien 1
bulan Sebelum Masuk Rumah Sakit. Keluhan ini semakin
memberat 3 hari SMRS. Tidak ada riwayat sesak sebelumnya.
Bersin-bersin dipagi hari disangkal.
lanjutan
Pasien juga mengalami keluhan mencret yang sudah dialami 3
hari sebelum masuk rumah sakit. Frekuensi Buang Air Besar 3-4
kali/hari. BAB yang keluar berupa air, sedikit ampas, tidak ada
lendir, tidak ada darah, volume BAB kira-kira 40 cc/x BAB.
Pasien juga mengalami keluhan muntah yang dialami sejak 3 hari
yang lalu, volume muntah lebih kurang 50 cc/x muntah. Isi
muntah yang keluar berupa makanan yang dimakan pasien.
lanjutan
Pasien mengalami keluhan munculnya benjolan di leher kiri.
Keluhan ini sudah pasien alami sejak usia 6 hari. Awalnya
berukuran kecil, dan semakin membesar. Bentuk benjolan bulat
dengan diameter kira-kira 5 cm. nyeri (-)
Pasien mengalami penurunan berat badan yang dialami dalam 3
bulan ini. Berat badan pasien tertinggi ±7 kg saat usia pasien < 1
tahun, sedangkan usia pasien saat ini adalah 2 tahun 5 bulan
dengan berat badan 6,9 kg. Pasien juga mengalami masalah dalam
nafsu makan sehari-hari. Tidak ada masalah dalam hal minum.
BAK dalam batas normal.
Lanjutan
Kebiasaan sehari-hari pasien bermain di dalam rumah. Pasien
biasanya hanya duduk saja dan jarang merangkak atau
bergerak. Pasien lebih sering duduk saja, jika dirangsang
untuk bergerak pasien biasanya akan rewel dan menangis.
Pasein juga mengalami keterlambatan dalam hal bergerak dan
berbicara dibandingkan ke 3 kakak kandung pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sudah mengalami sakit sejak usia 5 hari, yaitu demam yang
hilang timbul.
Riwayat Penggunaan Obat
Pasien mengonsumsi obat yang diberikan oleh mantri yaitu
paracetamol sirup.
Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi, diabetes mellitus dan asma disangkal
Riwayat Kehamilan
Ibu kandung pasien teratur ANC di bidan.
Riwayat Persalinan
Pasien merupakan anak ke 4 dari 4 bersaudara. Ibu pasien
mengalami pecah ketuban selama 2 hari sebelum pasien lahir.
Pasien lahir secara pervaginam yang ditolong oleh bidan, berat
badan lahir 2600 gr
Riwayat Tumbuh Kembang
Pasien mengalami keterlambatan dalam hal bicara dan berjalan
dibandingkan ke 3 kakak kandung pasien sebelumnya. Pasien
hanya bisa bicara beberapa kata dan belum lancar berjalan.
Riwayat Imunisasi
Polio dan Campak.
Riwayat Makanan
0 – 3 bulan : pasien mendapatkan asi dan pisang.
3 – 12 bulan : pasien masih mendapatkan asi dan nasi yang
bercampur dengan pisang.
1 tahun – sekarang : pasien masih mendapat asi dan sudah
mendapat makanan keluarga
Pemeriksaan Fisik
Status Present
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
HR : 136 x / menit
RR : 42 x / menit
Temperatur : 37,2 ˚C
Antropometri
BB : 6,9 kg
PB : 72 cm
Usia : 2 tahun 5 bulan
Status gizi
BB/U : >-3 SD
TB/U : >-3 SD
BB/TB : -3 SD
HA : 9 bulan
BBI : 13 kg
Status gizi : gizi buruk
Kebutuhan Cairan:
100 / kgBB/ hari
100 x 6,9 = 690 cc/hari
Kebutuhan Kalori:
REE x Faktor Aktivitas x factor stress
475,813 x 1,13 x (1,5-2)
806 – 1075 kalori
Kebutuhan Protein:
RDA xFaktor Aktivitas x factor stress x BB
1,2 x 1,13 x (1,5-2)
14 – 19 gram
Status General
1. Kulit
Warna : kuning langsat Oedem : tidak ada.
Turgor : cepat kembali Anemia : tidak ada
Sianosis : tidak ada. Ikterus : tidak ada
2. Kepala
Bentuk : normocephali.
Rambut : hitam, distribusi normal dan mudah dicabut.
Wajah : simetris, edema (-), deformitas (-)
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat
isokor 3 mm/ 3 mm, refleks cahaya langsung (+/+),
dan refleks cahaya tidak langsung (+/+).
Lanjutan
Telinga : daun telinga normal, tanda-tanda peradangan(-),
serumen minimal (-/-).
Hidung : bentuk normal, sekret (-/-).
Mulut : pucat (-), kering (-), sianosis (-), lidah tremor (-),
hiperemis(-), mukosa pipi licin (+)
Tonsil : hiperemis (-/-),T1 /T1.
Faring : hiperemis (-), gerakan arkus faring simetris
3. Leher
Inspeksi : pembesaran di leher kiri dan kanan, bentuk mengikuti
anatomi leher kiri dan kanan, ukuran ± 5 cm,
konsistensi kenyal, tidak terfiksir, nyeri tekan (+).
Palpasi :TVJ (N) R-2 cm H2O.
4. Thoraks
Inspeksi : Simetris, pernafasan abdominothorakal, iga gambang,
retraksi suprasternal (-), retraksi interkostal (-)
Palpasi : tidak dilakukan pemeriksaan
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
5. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis terlihat di ICS V.
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistra.
Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, murmur (-)
6. Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut simetris dan tidak tampak membesar
Auskultasi :Peristaltik usus normal, bising
pembuluh darah (-)
Palpasi : Nyeri tekan dan defans muskular (-)
Hepar : Tidak teraba.
Lien : Tidak teraba.
Ginjal : Ballotement tidak teraba.
Perkusi : Suara timpani di semua lapangan abdomen.
7. Genitalia :Tidak diperiksa.
8. Anus :Tidak diperiksa.
9.Tulang Belakang : Simetris, nyeri tekan (-).
10. Kelenjar Limfe :Pembesaran KGB di leher, bentuk mengikuti
anatomi leher kiri, ukuran ± 5 cm, konsistensi
kenyal, tidak terfiksir, nyeri tekan (+).
11. Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), pucat (-), sianosis (-).
Pemeriksaan Penunjang
1. Foto Thorax
Kesimpulan : Bronchopneumonia
2. Foto Cervical AP/ Lateral
Imunoserologi
Ferritin 244,60 ng/mL 70-435
Tanggal
Jenis Pemeriksaan Nilai Rujukan
5/8/2015
Hematologi
Hematokrit 32 % 45-55
MCV 80-100
MCH 27-31
MCHC 32-36
Hitung Jenis
Eosinofil 1% 0-6
Basofil 0% 0-2
Limfosit 25 % 20-40
Monosit 14 % 2-8
Diagnosis
Bronkopneumonia + Gizi buruk tipe marasmus + Diare akut
+ Anemia
Terapi
IVFD NaCl 0,9% 10 gtt/menit (mikro)
Inj. Ceftriaxone 200 mg/ 12jam/ iv
Paracetamol syr 3 x cth ¾
Lacto B 2 x 1 mg
Vit. A 1 x 200.000 iu
Asam folat 1 x 1 mg
Zinc syr 1 x 20 mg
Multivitamin syr 1 x cth 1
Diet F75 80 cc/ 3 jam/ oral diet LLM 80 cc/ 3 jam/ NGT
Resomal 50-100 cc/ x mencret
Planning
EKG
Transfusi PRC
Mantoux test
Prognosis