Kista merupakan suatu rongga tertutup yang abnormal, dilapisi epitel, dan
berisi cairan atau bahan semisolid. Kista dapat tumbuh dimana saja dan jenisnya
telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium. Kista ovarium sering terjadi pada
kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur
dari ovarium.1
Kista ovarium berdasarkan sifatnya terbagi atas kista fisiologis dan kista
patologis. Kista fisiologis merupakan jenis kista ovarium yang paling banyak
ditemukan dan disebut juga dengan kista fungsional yang berasal dari sel telus dan
fungsional terdiri dari kista folikel dan kista luteum. Keduanya tidak mengganggu,
tidak menimbulkan gejala dan dapat menghilang sendiri dalam waktu 6-8 minggu.
Sedangkan kista patologis, pembesaran bisa terjadi relatif cepat, yang kadang
tidak disadari penderita. Kista patologis dapat bersifat jinak ataupun ganas, yang
bersifat jinak dapat berupa spot dan benjolan yang tidak menyebar, namun kista
ini dapat berubah menjadi ganas. Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya
bersekat-sekat dan dinding sel tebal dan tidak teratur.2Kista yang bersifat
1
Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium
berasal dari sel germinal, epitelial atau sel granulosa atau sel teka. Sebagian besar
biasanya sudah lanjut misalnya: sering kembung, teraba massa atau ada benjolan
struktur kistik dengan dinding yang tipis atau tegas atau licin, serta kista dapat
laboratorium yaitu penanda tumor atau tumor marker (CA125) dapat dilakukan
kanker ginekologi lainnya dengan perkiraan jumlah kasus baru sebanyak 25.400
kasus dan jumlah kematian sebanyak 14.300 kasus di Amerika Serikat tahun
kanker ovarium dari tahun 2009 hingga 2010. Data tahun 2009 memperlihatkan
adanya 105 kejadian baru kanker ovarium sebanyak 105 kasus dari keseluruhan
1530 kasus kanker yang ada dan menempati urutan kelima terbanyak. Tahun 2010
dilaporkan sebanyak 114 kasus baru dari total 1722 kasus baru dan menempati
urutan keempat kasus kanker terbanyak setelah kanker payudara, kanker serviks,
2
Tindakan pembedahan dilakukan untuk pengangkatan kista yaitu dengan
apabila besar kista melebihi 5cm dengan atau tanpa gejala. Hal tersebut diikuti
dengan pemeriksaan patologi anatomi untuk memastikan keganasan sel dari kista
dibandingkan dengan jenis histologinya. Luasnya massa kanker yang masih dapat
3
BAB II
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
Nama : Ny.S.L
Usia : 34 tahun
Pekerjaan : PNS
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : S-1
Alamat : Malalayang 1 barat lingkungan iv
MRS tanggal : 11 februari 2017
No. Rekam medik : 49.21.09
B. ANAMNESIS
Anamnesis:
pekerjaan rumah tangga sendiri, sejak sakit pasien merasa lemas sehingga
Menarche : 13 tahun
Dismenore :-
Riwayat KB :-
Riwayat Penyakit Dahulu :-
4
Riwayat Keluarga : tidak ada keluarga yang menderita penyakit
serupa
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Praesens
digerakan
Perkusi : Whisting Dullness (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
3. Status Ginekologi
Pasien menolak untuk dilakukan pemeriksaan ginekologi
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium (07 februari 2017)
5
Hematologi
Leukosit : 7134/uL Trombosit : 279.000/uL
Eritrosit : 4.77 10^6/uL MCH : 28,7 pg
Hemoglobin : 13,7g/dL MCHC : 30,8 g/dL
Hematokrit : 44,3% MCV : 93,0 fL
Kimia klinik
Hemostasis
PT pasien/kontrol : 11,5 detik / 12,8 detik
INR pasien/kontrol : 0,89 detik / 1,02 detik
APPT pasien/kontrol : 30,2 detik / 31,0 detik
Laboratorium ( 16 Januari 2017)
Penanda Tumor (CA 125)
Hasil : 245,9 U/mL
E. RESUME MASUK
P0A0 34 tahun, MRS tanggal 11 Februari 2017. Pasien kiriman dari dokter
membesar sejak 3 bulan yang lalu, nyeri perut hilang timbul, kadang merasa
6
mual ingin muntah, sesak nafas 1 bulan lalu sampai sekarang tapi hilang
timbul, perdarahan dari jalan lahir (-), buang air kecil dan buang air besar
biasa, nafsu makan tidak ada keluhan, dan aktifitas sehari-hari terganggu sejak
sakit.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran
frekuensi napas 24x/menit, dan suhu badan 36,7oC. Pasien menolak untuk
F. DIAGNOSIS KERJA
Pra Operasi : P0A0, 34 tahun dengan Neoplasma ovarium kistik suspek
Malignancy dengan hidronefrosis bilateral
Pasca Operasi : P0A0 34 tahun dengan Kistadenoma ovarium musinosum
dengan focus tumor musinosum borderline kiri + kista
endometriosis kanan.
G. SIKAP
1. Konseling informed concent
2. Rencana Laparatomi VC
3. Sedia donor
4. Persetujuan operasi
5. Observasi tanda-tanda vital
H. FOLLOW UP
7
pusat pusat, tidak mobile. BU Xyphoideus. BU(+)N
(+) N.
LAPORAN OPERASI
Telah dilakukan operasi: 14 Februari 2017
Status Pre-Operasi:
TD: 110/70 mmHg N: 90x/menit R: 18x/menit S: 36,3C
P0A0, 34 tahun dengan Kista Ovarium susp. Ganas
Jenis operasi : Laparatomi VC
Jam operasi dimulai : Jam 10:40 WITA
Jam selesai operasi : Jam 13:25 WITA
DPJP Operator : dr. Suzanna P. Mongan, Sp.OG(K)
Jalannya Operasi:
Pasien dibaringkan terlentang di atas meja operasi. Dalam keadaan general
anastesi dilakukan tindakan aseptik dan antisepsik pada daerah abdomen dan
sekitarnya dengan povidon iodine, lalu ditutup dengan doek steril. Kecuali
diperdalam lapis demi lapis sampai fascia. Fascia dijepit dengan 2 klem kocher,
digunting diperlebar keatas dan kebawah. Otot disisihkan secara tumpul ke lateral.
Peritonium dijepit dengan 2 pingset, setelah yakin tidak ada jaringan usus
8
dibawahnya, digunting kecil di perlebar keatas dan kebawah. Setelah peritonium
dibuka tampak masa padat berbenjol-benjol berukuran sebesar bola basket berasal
dari ovarium kiri, cairan bebas (+), dilakukan aspirasi cairan. Pangkal tuba
sinistra dijepit dengan 3 klem, digunting dijahit double ligasi. Kontrol perdarahan
lanjut uterus, tuba dan ovarium kanan dalam keadaan baik. Kemudian dilakukan
dijahit, demikian juga pada sisi sebelahnya. Identifikasi plica vescico uterina
dijepit dengan pinset digunting kecil dan diperluas ke kiri dan ke kanan hingga
dijepit dengan 3 klem, digunting dan dijahit double ligasi. Identifikasi arteri
uterina kanan dijepit dengan 1 klem, digunting dan dijahit double ligasi.
Identifikasi juga sisi sebelahnya. Ligamentum kardinal kiri dijepit dengan 2 klem,
pucak vagina dijepit dengan 2 klem bengkok, digunting puncak vagina, kemudian
dalam puncak vagina, kemudian puncak vagina dijahit secara jelujur dengan
benang sasil No. 1. Kontrol perdarahan (-), dilanjutkan dengan omentoktomi dan
9
perdarahan (-), dilanjutkan dengan reperitonealisasi, kontrol perdarahan (-).
dari sisa darah dan bekuan darah, dilanjutkan dengan pemasangan drain abdomen.
Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis. Peritoneum dijahit secara jelujur
dengan plain catgut, otot dijahit secara simpul dengan plain catgut, kulit dijahit
secara subkutikuler dengan chronic catgut. Luka operasi ditutup dengan kassa
Perdarahan : 400 cc
Diuresis : 1000 cc
10
Follow Up Post Operasi
11
O KU: cukup, Kes: CM KU: cukup, Kes: CM KU: cukup, Kes: CM
T: 110/70 mmHg T: 100/70 mmHg T: 100/80 mmHg
N: 80 x/m N: 88x/m N: 80x/m
R: 20 x/m R: 20x/m R: 16x/m
S: 36.10C S: 36,10C S: 36,50C
Mata: conj. anemis -/- Mata: conj. Anemis -/- Mata: conj. Anemis -/-
Abd: luka post op Abd: luka post op terawat Abd: luka post op terawat
terawat Produksi drain: 100cc Produksi drain:
Produksi drain: 300cc Produksi urine: 50cc/jam 300cc/24jam
Produksi urine: 1000cc Produksi urine: 50cc/jam
A P0A0 34 tahun dengan P0A0 34 tahun dengan P0A0 34 tahun dengan
kistadinoma ovarium kistadinoma ovarium kistadinoma ovarium
musinosum of four musinosum of four tumor musinosum of four tumor
tumor mosinosum mosinosum borderline + mosinosum borderline +
borderline + kista kista endometriosis kanan kista endometriosis kanan
endometriosis kanan telah dilakukan telah dilakukan
telah dilakukan salfingoooferoktomi kiri + salfingoooferoktomi kiri +
salfingoooferoktomi kistektomi kanan + kistektomi kanan
kiri + kistektomi kanan omentektomi partial H-II
+ omentektomi partial
H-I
P o venflon o Cefadroxil 3x500 mg o Cefadroxil 3x500 mg
o Ceftriaxone 3x1gr o Pct 3x1 tab o Pct 3x1 tab
o Pct 3x1 tab o B complex 2x1 tab o B complex 2x1 tab
o Ranitidine 3x1 tab o Ranitidin 2x1 tab o Ranitidin 2x1 tab
o Metronidazole 2x o Rawat luka
1gr (stop) o Pulang besok pagi
o Aff kateter 24 jam
o Kaltrofen 1x2 supp
14 Februari 2017
Leukosit : 11700/uL
Eritrosit : 4,09 10^6/uL
Hemoglobin : 12,0 g/dL\
Hematokrit : 37,4%
Trombosit : 216.000/uL
12
MCH : 29,3 pg
MCHC : 32,1 g/dL
MCV : 91,4 fL
17 Februari 2017
Leukosit : 9899/uL
Eritrosit : 4,75 10^6/uL
Hemoglobin : 12,0 g/dL\
Hematokrit : 37,4%
Trombosit : 216.000/uL
MCH : 29,3 pg
MCHC : 32,1 g/dL
MCV : 91,4 fL
13
Pemeriksaan Patologi Anatomi (Blok Parrafin)
Lokasi Jaringan : Uterus, KGB Iliaka Kiri & Kanan, Omentum, Appendiks
o Makroskopis :
Jaringan uterus dengan 8 x 5 x 4 cm.
Jaringan KGB Iliaka kiri jaringan kecil, putih.
Jaringan KGB Iliaka kanan dengan ukuran 2 x 1 x 0,5 cm.
Jaringan asal omentum dengan ukuran 32 x 5 x 1 cm, kuning. Proses
sebagian.
Jaringan asal appendiks dengan ukuran 5 x 1 x 1 cm, putih, kuning.
o Mikroskopis :
Cervix: tampak jaringan cervix dengan sebukan sel-sel radang menahun.
Endometrium: kelenjar bentuk tubuler dan stroma padat.
Adneksa: tuba tak ada kelainan dan ovarium dengan corpus albicans.
KGB Iliaka kiri dan kanan: keduanya menunjukkan jaringan kelenjar
getah bening dengan reaksi hiperplasia.
Omentum: tampak jaringan ikat dan lemak matur dan sekitarnya terdapat
sebukan sel-sel radang menahun.
o Kesimpulan : Tidak ditemukan tanda keganasan.
BAB III
PEMBAHASAN
Diagnosis
cairan. Kista dengan ukuran kurang dari 5 cm masuk kategori kista ukuran kecil
sedangkan kista dengan ukuran lebih dari 15 cm sudah masuk pada kategori
sangat besar atau permagna. Selain dari ukuran lebih dari 15 cm, kista ovarium
permagna juga ditandai dengan perut membesar, adanya ascites, septa, papil dan
lobus lobus.4 Pada pasien ini ditemukan perut membesar. Pada pemeriksaan
USG, septa dan papil positif. Melalui tindakan pembedahan laparatomi VC,
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit
nyeri yang tidak khas. Ada pula kista yang berkembang menjadi besar dan
menimpulkan nyeri yang tajam. Untuk memastikan penyakit tidak bisa dilihat dari
gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti
endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker
ovarium.1 Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau
perubahan di tubuh wanita untuk mengetahui gejala mana yang serius. 6Gejala-
Nyeri senggama
Gangguan pencernaan
Sesak nafas
Pada pasien ini dari anamnesa hanya ditemukan adanya gejala seperti haid
tidak teratur, nyeri hilang timbul, rasa mual, serta sesak nafas. Gejala gejala
yang lain seperti, kembung, demam dan gangguan penceraan serta bekemih tidak
ditemukan.
Pada anamnesis ditemukan perut membesar sejak 3 bulan yang lalu membesar,
nyeri (+) hilang timbul, keluar darah dari jalan lahir (-), sesak nafas (+) sejak 1
bulan, mual (+), BAB dan BAK normal, nafsu makan biasa, serta aktifitas
terganggu sejak sakit. Pada pemeriksaan fisik abdomen ditemukan tampak perut
cembung dan tegang, pada palpasi teraba massa padat setinggi 2 jari diatas pusat,
nyeri tekan (-), mobile (-). Dari pemeriksaan penunjang, kadar Ca 125 : 416,2
U/mL, USG: Kista Ovarium. Pada saat dilakukan laparatomi vries coupe,
ditemukan juga adanya cairan bebas atau ascites. Hasil Risk of Malignancy Indeks
didapatkan >200.
dilakukan terhadap pasien ini, maka ditegakkan diagnosis kerja yaitu kista
Penanganan
dengan Kista Ovarium dimana merupakan salah satu jenis tumor ovarium
neoplastik maka dari itu tindakan yang diambil adalah dengan melakukan
tindakan operatif. Oleh karena ukuran tumor yang besar yang tidak mungkin
komplikasi pada saluran kencing dan saluran pencernaan akibat efek penekanan
massa.8 Pada pasien ini dilakukan teknik pembedahan laparatomi vries coupe.
Pada pembedahan laparatomi ditemukan massa kistik 35 x 30 x 30 cm pada
dilakukan pemeriksaan potong beku atau vries coupe dan hasilnya Cyst
ovarii musinosum, yang merupakan tumor dengan ukuran terbesar dari tumor
dalam tubuh manusia dengan berat diatas 70kg (pada beberapa kasus).Tumor ini
merupakan tumor yang paling sering ditemukan pada wanita usia 20-50 tahun
sesuai dengan pasien. Tumor jenis ini dapat berkembang menjadi ganas
Stadium Deskripsi
Ia Tumor terbatas pada satu ovarium, kapsul utuh, tidak ada tumor
pada permukaan luar, tidak terdapat sel kanker pada cairan asites
atau pada bilasan peritoneum.
IIb Perluasan ke organ pelvis lainnya. Tidak ada sel kanker di cairan
asites dan bilasan peritoneum.
IIc Tumor pada stadium IIa dan Iib dengan sel kanker positif pada
cairan asites atau bilasan peritoneum.
III Tumor mengenai satu atau dua ovarium, dengan bukti mikroskopik
metastasis kavum peritoneal di luar pelvis, dan atau metastasis ke
kelenjar limfe regional.
IIIc Metastasis peritoneum di luar pelvis dengan diameter > 2 cm dan atau
metastasis kelenjar getah bening regional.
Pengobatan primer pada pasien stadium awal, yakni stadium I dan II adalah
merupakan tindakan pilihan. Namun, pada pasien dengan stadium I risiko rendah
Pada pasien dengan kondisi yang stabil, tindakan pembedahan dilakukan untuk
atau tindakan yang lain seperti pembedahan atau radiasi, kemudian dilanjutkan
Pemeriksaan histopatologi pada jaringan uterus, KGB iliaka kiri & kanan,
penyebaran sel kanker di rongga pelvis, sehingga pasien ini tidak dilakukan
kemoterapi.
Prognosis
Prognosis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di
operasi, angka kejadian kista berulang cukup kecil, yaitu 13%.Namun untuk kista
yang dapat berkembang untuk menjadi kanker ovarium angka kelangsungan hidup
5 tahun (5 Years survival rate) penderita kanker ovarium stadium lanjut hanya
BAB IV
Kesimpulan
Telah dilaporkan suatu kasus dengan kista ovarium pada wanita umur 34
Saran
ditemukan pada penderita dengan stadium lanjut.Penyakit ini disebut juga silent
killer karena gejala penyakitnya yang lambat terdeteksi oleh penderita dan
kebanyakan diketahui saat kista sudah membesar. Usaha promosi kesehatan dari
masyarakat tentang kista atau kanker ovarium. Contoh dari promosi kesehatan
yang sebaiknya dilakukan seperti jemput bola yaitu usaha promosi kesehatan
dengan cara mendatangi atau mengunjungi suatu daerah atau tempat. Agar supaya
masyarakat dapat lebih mengenal serta mengetahui bahaya suatu penyakit dan
from: http://www.depkes.go.id.
http://www.who.int/surgery/publications/Obstetricsafetyprotocols.pdf?ua=1
http://emedicine.medscape.com/article/265548-overview
5. Chyntia, E. (2010). Pahami Kista Anda Akan Terbebaskan. Yogyakarta:
Maximus.
6. Ovarian Cyst at Medscape. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/255865-overview
7. Benson, P & Pernoll. (2009). Buku saku Obsetry Gynecology William. Jakarta
EGC.
284-5.
9. Ovarian Cysts. Office on Womens Health. November 19, 2014.
10. Berek, J. Epithelial ovarian cancer: Piver editor. Handbook of gynecologic