Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA

OLEH

WIRAHMI YULFITRAH

N2011169

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GRAHA EDUKASI MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan Anemia ”.Semoga askep ini dapat

dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Di dalam penulisan asuhan keperawatan ini, kami menyadari bahwa masih banyak

kekurangan oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dan tidak

lupa kami mohon maaf bila terjadi kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja.

Harapan kami semoga asuhan keperawatan ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk mau penulisan

asuhan keperwatan ini sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik.

Kendari, Agustus 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah dari

jumlah normal, selain itu anemia adalah penurunan kadar hemoglobin ( Hb) ,

hematokrit atau hitung eritrosit (red cell count ) berakibat pada penurunan kapasitas

pengangkutan oksigen oleh darah. Tetapi harus diingat pada keadaan tertentu dimana

ketiga parameter tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti pada

dehidrasi ,pendarahan akut, dan kehamilan.

Telah banyak kasus yang didapati dengan kasus anemia dengan pola makan

serta lingkungan akan berdampal pada pola istrahat dan makan . dari survey data

banayk yang memiliki kasus anemia dikala habis melahirkan atau factor kebiasaan

bergadang.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep medis anemia

2. Untuk mengetahui asuhan keperawatan anemia


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dasar Anemia

1. Definisi

Anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah dari

jumlah normal, selain itu anemia adalah penurunan kadar hemoglobin ( Hb) ,

hematokrit atau hitung eritrosit (red cell count ) berakibat pada penurunan

kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah. Tetapi harus diingat pada keadaan

tertentu dimana ketiga parameter tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit,

seperti pada dehidrasi ,pendarahan akut, dan kehamilan.

2. Etiologi

Anemia bukanlah suatu kesatuan penyakit tersendiri (disease entity) tertapi

merupakan gejala berbagai macam penyakit dasar ( underlying disease) pada

dasarnya anemia dapat didasarkan beberapa penyebab yaitu : gangguan

pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang, dan pada kasus ini yan merupakan

penyebab Ny.I terkena anemia adalah dimana pembentukan sel darah tidak dapat

terbentuk dikarenakan pola istrahat yang terganggu dan tidak dapat tidur serta

pola makan yang tergangu .

3. Manifestasi Klinis

1. Manifestasi klinis yang sering muncul

a. Pusing

b. Mudah berkunang –kunang

c. Lesu

d. Aktivitas kurang

e. Rasa mengantuk
f. Susah konsentrasi

g. Cepat lelah

h. Pretasi kerja fisik/ pikiran menurun

2. Gejala khasnya anemia

a. Perdarahan berulang / kronik pada anemia pasca perdarahan ,anemia

difesiensi besi.

b. Ikterus, urin warna kuning tua / coklat ,perut mrongkol / makin buncit

pada anemia hemolitik

c. Mudah infeksi pada anemia apastik dan anemia keganasan .

4. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium

1. Tes penyaring dilakukan pada setiap tes awal anemia

2. Pemeriksaan darah seri anemia

3. Pemeriksaan sumsum tulang

4. Pemeriksaaan atas indikasi khusus

b. Pemeriksaan laboratorium non hematologis

c. Radiologi

d. Pemeriksaan sitogenetik

e. Pemeriksaan biologi molekuler

5. Penatalaksanaan

1. Anemia yang dialami Tn’H’ adalah anemia yang penatalaksaannya yaitu :

a. Defisiensi B12 ditangani dengan pemberian B12 dan untuk mencegah

kembali kekambuhan anemia terapi vitamin B12 harus dilakukan dalam

jangka yang panjang


b. Anemia hemolitik dengan pemberian transfusi darah menggantikan darah

yang hemolisis dan berkurang.


RESUME KEPERAWATAN
PADA KLIEN Tn“ H ”  DENGAN  ANEMIA

1. Identitas Klien

Nama Pasien           : Tn “ H”                               Pekerjaan     : Nelayan

Umur                      : 43  tahun                                No.RM        :

Alamat                    : Kel.Mata bubu           Tgl masuk  : 23 April 2021

Jenis Kelamin          : Laki-Laki                          Tgl Pengkajian : 23 April 2021

Waktu pengkajian : pukul 02.00 WIB

2. Tindakan Pra Hospital      : Tidak ada

3. Triage

a. Keluhan Utama              :  sesak nafas

b. Riwayat Keluhan Utama

Klien masuk rumah sakit dengan keluhan  sesak , sakit kepala, lemas dan disertai

mual muntah .

TTV :

TD : 109/70 mmHg

S : 36,4 ºC

P : 30 x/menit

N : 100 x/menit

SP0 : 97 %

c. Berat Badan : - Kg

4. Pengkajian Primer

Airway      : Jalan napas patent (tidak ada sumbatan/sekret)

Breathing : bunyi napas (vesikuler), Pergerakan dada (normocest) ,gerakan dada

simetris ada retraksi, bunyi napas tambahan ada ,pernapasan 30 x/menit


Circulation : arteri karotis berdenyut kuat,CRT  : < 2 detik,nadi 100x/menit

Disability : compos mentis (GCS:E:3,M:5,V:5)

5. Pengkajian Sekunder

1. Sistem Pernafasan

a. Hidung   : simetris , pernafasan cuping  hidung : tidak tampak, secret tidak

tampak

b. Leher     : Tidak ada pemebesaran kelenjar tyroid dan tumor tidak terdapat

pembesaran kelenjar limfe di sub mandibula

c. Dada                 :

- Bentuk dada                : normal

- Gerakan dada               : simetris, terdapat retraksi

- Suara nafas                  : vesikuler

- Suara nafas tambahan : tidak terdengar

2. Sistem kardiovaskuler

a. Conjungtiva :  bibir : pucat/cyanosis dan tidak bengkak, arteri carotis : berisi

reguler , tekanan vena jugularis : tidak meninggi

b. Ukuran Jantung : Normal

c. Suara jantung : Normal

3. Sistem Pencernaan

a. Skelera : tidak ikterus,  Bibir : kering dan pucat

b. Mulut      : normal

c. Gaster    : normal

d. Abdomen : tidak kembung

e.  Anus     : tidak dikaji.

4. System indra
1. Mata       : normal 

2. Hidung    : normal 

3. Telinga    : normal

5. Sistem MuskuloSkeletal

a.  Kepala            : Tidak Ada hematom pada daerah dahi dan dagu

b. Vertebrae       : Tidak ada kelainan

c. Pelvis            : Tidak ada kelainan

d.  Lutut              : Tidak ada kelainan

e. Kaki               : Tidak ada kelainan

f. Tangan          :  Tidak ada kelainan

6. Sistem Integumen

a. Rambut : warna : kehitaman

b. Kulit : warna : Sawo matang, temperatur : normal , kelembaban dingin

c. Kuku : pendek, kotor

7. Sistem Endokrine :

a. Kelenjar thyroid : tidak membesar

b. Ekskresi urine : tidak berlebihan

c. Tidak ada riwayat urine dikelilingi semut

d. Sistem perkemihan ( semua normal bak lancar )

8. Sistem imun

Tidak ada riwayat alergi.

9. Terapi Medikasi

a. Pemberian infus RL

b. Injeksi Parasetamol /IV

6. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan otot-otot pernafasan

DS : klien mengeluh sesak bernafas

DO : - Klien tampak meringis kesakitan, skala nyeri 6

- tampak susah bernafas.

- Tampak lemas

- Tampak sesak dan tidak bisa menarik nafas panjang

2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologi    

DS :

- Klien mengatakan nyeri

- Klien mengeluh sakit kepala

- klien mengatakan nyeri disertai mual muntah

DO :

- Klien nampak sulit menggerakkan badannya karena nyeri

- Klien nampak meringis kesakitan.

- klien nampak memegang kepala .

3. Resiko ketidakseimbangan eletrolit berhubungan dengan perubahan kadar

elektrolit dalam serumn ( muntah )

DS :

- Klien mengatakan mual muntah

- Klien mengatakan kurang minum air putih

DO:

- Klien Nampak mual muntah

- Klien Nampak tidak bisa menelan air putih

- Klien Nampak lemas

- Klien Nampak pucat


6. Rencana Tindakan

1. Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan otot-otot pernafasan

a. Tujuan : klien bisa menarik nafas panjang dan pola nafas teratur

b. Rencana Tindakan

a) Kaji pola nafas( frekuensi, kedalaman , usaha nafas )

Rasional : untuk mengetahui frekuensi pola nafas klien

b) Ajarkan pola nafas efektif dan posisikan semi fowler

Rasional : Dapat merileksasi dan dapat mengatur pola nafas.

c) Observasi bunyi nafas tambahan

Rasional : untuk mengetahui lebih awal jika adanya bunyi nafas tambahan.

2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologi    

a. Tujuan: Nyeri bisa berkurang bahkan hilang

b. Rencana Tindakan :

a) Kaji tanda-tanda vital

Rasional : Untuk mengetahui Tindakan yang akan dilakukan selanjutnya

b) Evaluasi rasa nyeri  secara reguler dan mencatat karakteristik , lokasi dan

intensitas nyeri .

Rasional: Untuk mengetahui tingkat skala nyeri

c) Bantu penggunaan teknik relaksasi Rasional: Mengalihkan rasa nyeri

d) Beri obat  pengurang rasa nyeri.

Rasional: Mengurangi rasa nyeri

3. Resiko ketidakseimbangan eletrolit berhubungan dengan perubahan kadar

elektrolit dalam serumn ( muntah )

a. Tujuan : mual muntah berkurang

b. Rencana tindakan :
a) Identifikasi tanda dan gejala ketidakseimbangan kadar elektrolit

b) Identifikasi penyebab ketidakseimbangan elektrolit

c) Monitor kadar elektrolit


7. Intervensi keperawatan

No Diagnosa SLKI SIKI


keperawatan
(SDKI)
1 D.0005 pola Luaran utama: I.01011 Manajemen jalan nafas
pola nafas L.01004  Monitor pola nafas (frekuensi
nafas tidak efektif ,kedalam,usaha nafas)
Kriteria hasil:  Monitor bunyi nafas tambahan
 Kapasitas vital (2) (mis,gurgling,mengi,wheezing, ronkhi
 Tekanan ekspirasi (3) kering)
 Tekanan inspirasi (3)  Monitor sputum (warna, jumlah dan
 Frekuensi nafas (5) aroma )
 Kedalaman nafas (5)  Pertahankan kepatenan jalan nafas dan
head tilt dan chin lift
 Posisikan semi fowler
 Lakukan fisioterapi dada

I.01014 pemantauwan respirasi


 Monitor frekuensi irama kedalaman
dan upaya nafas
 Monitor kemampuan batuk efektif
 Monitor adanya sputum
 Monitor adanya sumbatan dijalan
nafas
 Monitor saturasi oksigen
 Edukasi dengan penjelasan tujuan dan
prosedur tindakan
2 D.0077 nyeri akut Luaran utama: I.08238 manajemen nyeri
tingkat nyeri L.08066  Identifikasi lokasi ,karasteristik durasi
dan frekuensi ,kualitas dan intensitas
Kriteria hasil: nyeri
 Keseluruhan nyeri (4)  Identifikasi skala nyeri
 Meringis (3)  Identifikasi respons nyeri non verbal
 Gelisah (3)  Identivikasi faktor yang memperberat an
 Tekanan darah (3) memperingan nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
hidup
 Monitor efeksamping penggunaan
analgetik

 Berikan teknik non farmakologi untuk


mengurangi nyeri mis TENS, hipnotis
akuplesur, terpi pijat dan lainnya
 Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri mis, suhu
ruangan,pencahayaan,kebisingan.

 Fasilitasi istrahat

 Edukasi dengan memeberikan


penjelasan tentang penyebab dan factor
risiko penyakit yang diderita

 Ajarkan teknik relaksasi

I.08243 Pemberian analgetik


 Identifikasi karakteristik nyeri
 Identifikasi riwaya alergi obat
 Identifikasi kesesuaiyan analgetik
 Monitor tanda tanda vital sebelum dan
sesudah pemberian analgetik
 Monitor efektifitas analgesic
3 D.0037 resiko Luaran utama: I.03119 pemantauwan eletrolit
Keseimbangan eletrolit  Identifikasi kemungkinan penyebab
ketidakseimbanga L.03021 ketidakseimbangan cairan eletrolit
 Monitor kadar elektrolit serum
n cairan elektrolit Kriteria hasil:  Monitor mual, muntah dan diare
Serum natrium (2)  Monitor kehilangan cairan kalau perlu
Serum kalium (4)  Atur interval waktu pemantauwan sesuai
Serum klorida (3) dengan kondisi pasien
Serum magnesium (2)
Serum fosfor (3)

8. Implementasi Keperawatan

DX I :

a. Mengkaji tanda-tanda vital.

Hasil : TD : 109/70 mmHg

S : 36,4 ºC

P : 30 x/menit

N : 100 x/menit

SP0 : 97 %
b. Pemberian oksigen sehingga membantu pernafasan

Hasil : pola nafas teratur

DX II :

a. Mengevaluasi rasa nyeri  secara reguler dan mencatat karakteristik , lokasi dan

intensitas nyeri.

Hasil : Lokasi pada kepala dengan intensitas skala 5-6 ( sedang )

b. Membantu penggunaan teknik relaksasi

Hasil : Klien Nampak rileks

c. Memberi obat  pengurang rasa nyeri

Hasil : -

DXIII :

a. Berikan cairan, infus set RL

b. Pasangkan akses intravena, jika perlu

c. Memberikan edukasi tentang kekurangan cairan

9. Evaluasi/Soap

DX I :

S: klien mengatakan sesak

O : klien Nampak sesak dan susah bernafas

A : masalah teratasi

P : hentikan intervensi

DX II :

S  : Klien mengatakan masih nyeri

O : Klien nampak meringis dan kesakitan

A  : Masalah belum teratasi

P  : Lanjutkan intervensi


 Kaji tanda-tanda vital

 Evaluasi rasa nyeri  secara reguler dan mencatat karakteristik . lokasi dan

intensitas nyeri

 Bantu penggunaan teknik relaksasi

 Beri obat  pengurang rasa nyeri

DX III :

S : klien mengatakan mual dan muntah

O : klien nampak mual dan muntah

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

 Kaji status nutrisi

 Kaji status cairan eletrolit

 Bantu penggunaan cairan RL

Anda mungkin juga menyukai