Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KISTA OVARIUM

OLEH

WIRAHMI YULFITRAH

N2011169

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GRAHA EDUKASI MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan Kista Ovarium ”.Semoga askep ini

dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Di dalam penulisan asuhan keperawatan ini, kami menyadari bahwa masih banyak

kekurangan oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dan tidak

lupa kami mohon maaf bila terjadi kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Harapan

kami semoga asuhan keperawatan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi

para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk mau penulisan asuhan keperwatan ini

sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik.

Kendari, Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………...

B. Tujuan .………..……………………………………………………

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian…………………………………………………………..

B. Etiologi…………..…………………………………………………

C. Manifestasi Klinis ……………………………………………………

D. Pemeriksaan Penunjang………………………………………………..

E. Penatalaksanaan …. …………………………………………………

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian ……………………………………………………….

B. Diagnosa Keperawatan ………………………………………….

C. Intervensi keperawatan ………………………………………….

D. Implementasi keperawatan …………………………....................

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ..………………………………………………………

B. Saran……………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kista Ovarium merupakan suatu tumor ,baik yang kecil meupun yang besar ,kistik

atau padat ,jinak atau padat . dalam kehamilan tumor ovarium yang dijumpai paling

sering adalah kista dermonal ,kista coklat atau kista lutein , tumor ovarium yang cukup

besar dapat disebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang halangi

masuknya kepala kedalam panggul .

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan askep ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana konsep medis Kista Ovarium ?

2. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan Kista Ovarium ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan askep ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui konsep medis Kista Ovarium .

2. Mengetahui konsep asuhan keperawatan Kista Ovarium .


BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Medis Anemia

1. Definisi

Kista Ovarium merupakan suatu tumor ,baik yang kecil meupun yang besar ,kistik

atau padat ,jinak atau padat . dalam kehamilan tumor ovarium yang dijumpai paling

sering adalah kista dermonal ,kista coklat atau kista lutein , tumor ovarium yang

cukup besar dapat disebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat

menghalang halangi masuknya kepala kedalam panggul . .

2. Etiologi

Kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan abdomen dari epithelium

ovarium , dan bibagi menjadi 2 yaitu :

a. Kista non neoplasma

Disebabkan karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterone

diantaranya adalah :

a. Kista non fungsional

Kista serosa inklusi ,berasal dari permukaan epithelium yang berkurang

didalam korteks .

b. Kista fungsional

 Kista folikel

 Kista korpus luteum

 Kista tuba lutein

 Kista stein laventhal


b. kista non neoplasma

a. kistoma ovarii simpleks adalah suatu jenis kista deroma serosum yang

kehilangan epitel kelenjarnya karena tekanan cairan kista

b. kista denoma ovarii musinosum berasal dari suatu terutama yang

pertumbuhannya elemen mengalahkan elemen lainnya.

c. Kistadenoma ovarii serosum berasal dari epitel permukaan ovarium ( germinal

ovarium)

d. Kista edometreid belum diketahui penyebab dan tidak ada hubungannya

dengan endometriod .

3. Manifestasi Klinis

Kadang – kadang kista ovarium ditemukan pada pemeriksaan fisik tanpa ada

gejala asistomatik . mayoritas penderita tumor ovarium tidak menunjukkan adanya

gejala sampai periode waktu tertentu. Hal ini disebabkan perjalanan penyakit ini

berlangsung secara tersembunyi sehingga diagnose sering muncul pada saat pasien

dalam keadaan sadium lanjut sampai pada waktu klien mengeluh adanya

ketidakteraturan menstruasi ,nyeri pada perut bawah rasa sebah perut pada tombul

benjolan pada perut .

Pada umumnya kista adenoma ovarii serosim tak mempunyai ukuran yang amat

besar dibandingkan dengan kista denoma musinosu ,permukaan tumor biasanya licin

akan tetapi dapat pula berbagai karena ovarium pun dapat berbentuk multivokuler .

meskipun lazimnya berongga satu , warna kista putih keabu abuan.


4. Pemeriksaan Penunjang

a. Pap smear : untuk mengetahui disposia seluler menunjukkan kemungkinan

adanya kangker / kista

b. Ultrasound /scan ct : membantu mengidentifikasi ukuran / lokasi massa

c. Laparoskopi : dilakukan untuk melihat tumor ,pendarahan ,perubahan endometrial

d. Hitungan darah lengkap

e. Foto rontgen

5. Penatalaksanaan

Pengobatan kista ovarium biasanya adalah pengangkatan melalui tindakan bedah

bula ukurannya kurang dari 5 cm dan tampak terisi oleh cairan /fisiologis pada pasien

muda yang sehat. Kontasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium

dan menghilangkan kista. Sekitar 80 % lesi yang terjadi pada wanita berusia 29 tahun

yang lebih muda adalah jinak ,setelah 50 tahun hanya 50% yang jinak .perawatan

pasca operasi setelah pembedahan abdomen dengan satu pengecualian. Penurunan

tekanan intra yang diakibatkan oleh pengangkatan kista yang besar biasanya

mengarah pada distensi abdomen yang berat. Komplikasi ini dapat dicegah sampai

suatu tingkat dengan memberikan gurita abdomen yang ketat.


BAB III

TINJAUAN KASUS

Ruangan : Keperawatan Tgl. Pengkajian : 10 Januari 2021

Kamar : Waktu Pengkajian : 24.00

Tgl.Masuk RS : 10 Februari 2021 Allo Anamnese :

I. IDENTIFIKASI
A. KLIEN

Nama Initial : Ny.E

Tempat/tgl. Lahir (umur) : Wonuakongga , 18-01-2000

Jenis kelamin : Perempuan

Status perkawinan : Kawin

Jumlah Anak :1

Agama/Suku : Islam

Warga negara : Indonesia

Bahasa yang digunakan : Indonesia

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT ( Ibu Rumah Tangga )

Alamat Rumah : Desa Wonuakongga

B. PENANGGUNG JAWAB

Nama : Tn. Badure

Alamat : Desa Wonua kongga

Hubungan dengan klien : Keluarga ( ayah )

II. DATA MEDIK

A. Dikirim oleh : Puskesmas


B. Diagnosa Medik : -

 Saat masuk : other and unspecified abdominal pain

 Saat Pengkajian : kista ovarium

III. KEADAAN UMUM

A. KEADAAN SAKIT : Klien tampak sakit berat

Alasan : Klien baring lemah

Penggunaan alat medic : pemasangan Cairan RL

Lain-lain :-

B. TANDA-TANDA VITAL

1. Kesadaran :

 Kualitatif : Compos mentis

 Kuantitatif: :

Skala Coma Glasgow : - Respon Motorik :4

-Respon Bicara :5

-Respon Membuka Mata :6

________________________+

Jumlah : 15

Kesimpulan : komposmentris

2. Tekanan darah : 100/70 mmHg

MAP : 73 mmHg

3. Suhu : 36,7 °C

4. Nadi : 80 x/menit
5. Pernapasan frekuensi : 20x/ menit

C. PENGUKURAN

1. Lingkar Lengan Atas : - cm 3. Tinggi Badan : - cm

2. Lipat Kulit Triceps : - cm 4. Berat badan : - cm

Indeks Massa Tubuh (IMT): - kg/m²

Kesimpulan : -

Catatan :-

D. GENOGRAM :

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN

A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN – PEMELIHARAAN KESEHATAN

Riwayat Penyakit Yang Pernah Dialam :

Sakit berat, dirawat, kecelakaan, operasi, gangguan kehamilan/persalinan, abortus,

transfusi, reaksi alergi.

Kapan :-

Catatan :-

Kapan :-

Catatan :-

1. Data Subyektif

a. Keadaan sebelum sakit :


Keseharian pasien berjalan seperti biasa sehari - hari dan terkadang terasa nyeri

tetapi tidak mengganggu aktifitas.

b. Keadaan sejak sakit :

Keseharian pasien mulai terhambat dikarenakan nyeri pada ulu hati dan klien

mengatakan susah BAB serta penurunan nafsu makan serta mual muntah.

2. Data Obyektif

Observasi

 Kebersihan rambut : Bersih

 Kulit kepala : Bersih

 Kebersihan kulit : Bersih

 Higiene rongga mulut : Bersih

 Kebersihan genitalia : Bersih

 Kebersihan anus : tidak diperiksa

B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK

1. Data Subyektif

a. Keadaan sebelum sakit :

Pola makan dan asupan nutrisi terpenuhi, pola makan teratur 3x1 nafsu makan

bagus.

b. Keadaan sejak sakit :

Terjadi penurunan nafsu makan dan pola makan tidak teratur, terjadi masalah pada

system pencernaan dimana susah BAB.

2. Data Obyektif

a. Observasi :
b. Pemeriksaan Fisik :

 Keadaan rambut : Bersih

 Hidrasi kulit : Besih

 Palpebrae : ada Conjungtiva : ada

 Sclera : Putih

 Hidung : Bersih

 Rongga mulut : Bersih

 Gusi : Bersih

 Kemampuan mengunyah keras : ya

 Lidah : Bersih , Tonsil : Tidak Ada

 Kelenjar getah bening leher : Tidak Ada

Kelenjar parotis : Tidak Ada

Kelenjar tyroid : Tidak Ada

 Abdomen

1. Inspeksi : Bentuk

Bayangan vena

Benjolan vena

2. Auskultasi: Peristaltik ...................x/menit

3. Palpasi : Tanda nyeri umum : Pembengkakan area Abdomen

Massa : Hilang timbul

Hidrasi kulit : Tidak Ada


Nyeri tekan : R. epigastrica

Hepar : -

Lien :-

4. Perkusi :-

5. Kelenjar limfe inguinal : -

6. Kulit :

Spider naevi : Negatif

Uremic frost : Negatif

Edema : Negatif

Icteric : Negatif

Tanda radang : Ada, dikarenakan Pembengkakan abdomen dan nyeri

bagian kanan

7. Lesi : Tidak Ada

c. Pemeriksaan diagnostic

 Laboratorium : Tes Swab , uji kimia darah rutin

 Lain-lain : Antigen

d. Terapi

Terapi yang diberikan kepada Ny.E adalah teknik relaksasi untuk dapat

mengurangi nyeri yang dirasakan.

C. KAJIAN POLA ELIMINASI

1. Data Subyektif

a. Keadaan sebelum sakit


Pola BAB dan BAK lancar frekuensi dalam sehari tetap BAB.

b. Keadaan sejak sakit

Susah BAB dan berselang beberapa hari dan sudah terjadi nyeri abdomen bagian

kanan.

2. Data Obyektif

a. Observasi :

 Bentuk fases : tidak ada volume dikarenakan belum BAB

 Urine : warna kuning cerah

 Penggunaan kateter : tidak ada

b. Pemeriksaan Fisik

 Peristaltik usus: ......................... x/menit

 Palpasi Suprapubica : kandung kemih adalah kosong

c. Pemeriksaan diagnostik

 Laboratorium

 Lain-lain

d. Terapi

D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN

1. Data Subyektif

a. Keadaan sebelum sakit

Akifitas dilakukan secara teratur dan normal setiap harinya.

b. Keadaan sejak sakit

Tidak dapat beraktifitas secara normal dikarenakan kondisi yang dialami sehingga

kurang nyaman dalam melakukan aktifitas keseharian.


2. Data Obyektif

a. Observasi

 Aktivitas Harian :

Makan :0

Mandi :0

mandiri :0

Berpakaian : 0

Kerapian :2

Buang air besar: 0

Buang air kecil : 0

 Gaya jalan : agak bungkuk dan tunduk

 Anggota gerak yang cacat : tidak Ada

b. Pemeriksaan fisik

E. KAJIAN POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT

1. Data Subyektif

a. Keadaan sebelum sakit

Kebiasaan waktu tidur sehari- hari terpenuhi.

b. Keadaan sejak sakit

Tidur tidak teratur dikarenakan ganguan nyeri abdomen yang dirasakan dan

perasaan kurang nyaman .

2. Data Obyektif

a. Observasi

Expresi wajah mengantuk : positif


Banyak menguap : positif

Palpebrae inferior berwarna gelap : Negatif

b. Terapi

Terapi yang dianjurkan adalah relaksasi dan tarik nafas panjang.

F. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF

1. Data Subyektif

a. Keadaan sebelum sakit

Tidak memakai alat bantu dalam keseharian.

b. Keadaan sejak sakit

Mengalami penurunan aktifitas dan lemas, gangguan mobilitas fisik dikarenakan

terasa nyeri dan perasaan tidak nyaman dikarenakan nyeri dan mual muntah .

2. Data Obyektif

3. Pemeriksaan Diagnostik

a. Laboratorium :-

b. Lain-lain :-

4. Terapi

Relaksasi dan nafas panjang agar pasien rilexs

G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI

1. Data Subyektif

a. Keadaan sebelum sakit

Dalam kondisi normal

b. Keadaan sejak sakit


Merasa kurang nyaman dikarenakan terasa nyeri dan dikarenakan perubahan

bentuk ketika sakit tak terawat

2. Data Obyektif

a. Observasi

Bentuk tubuh terjadi perubahan dikarenakan adanya nyeri dan pembengkakan

abdomen.

b. Pemeriksaan Fisik

Abdomen : Bentuk : bulat dan bengkak dibagian bawah perut.

H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA

1. Data Subyektif

a. Keadaan sebelum sakit

Berhubungan baik dan koperatif terhadap anggota keluarga lainnya.

b. Keadaan sejak sakit

Berhubungan baik dan terdapat penurunan koperatif terhadap sesama dikarenakan

perasaan kurang nyaman terhadap kondisi yang dialami.

2. Data Obyektif

a. Observasi

I. KAJIAN POLA REPRODUKSI – SEKSUALITAS

1. Data Subyektif

a. Keadaan sebelum sakit

b. Keadaan sejak sakit

2. Data Obyektif

a. Observasi
b. Pemeriksaan Fisik

c. Pemeriksaan Diagnostik

 Laboratorium :-

 Lain-lain :-

d. Terapi :-

J. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES

1. Data Subyektif

a. Keadaan sebelum sakit

Keadaan normal dan dapat menahan emosional

b. Keadaan sejak sakit

Merasa kurang sabar dalam menghadapi sakit ( ketika nyeri terasa) .

2. Data Obyektif

a. Observasi

Klien kurang sabar dan selalu menggerutu ketika nyeri terasa.

b. Pemeriksaan Fisik

 Tekanan darah : 100/70 mmHg

 Kulit: Keringat

Dingin : -

Basah : dikarenakan keringat.

c. Terapi

Menganjurkan pasien untuk melakukan hela nafas panjang ketika dalam keadaan

jengkel ketika merasa nyeri, dan teknik relaksasi.

K. KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


1. Data Subyektif

a. Keadaan sebelum sakit :

Beribadah teratur dan memiliki kepercayaan beragama.

b. Keadaan sejak sakit:

Beribadah tidak teratur dikarenakan kondisi yang dialami, dan kepercayaan

beragama.

2. Data Obyektif

a. Observasi

Klien selalu beriktifar ketika merasa nyeri dan selalu berdoa meminta ampunan

kepada sang pencipta.

A. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan pencedera fisiologis.

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Intervensi Keperawatan

Hasil
1. Nyeri berhubungan dengan Setelah dilakukan Intervensi utama :

pencedera fisiologis perawatan diharapkan : manajemen nyeri

 Luaran utama : a. Observasi

D. 0077 tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi,

1. Keluhan nyeri karakteristik, durasi,

menurun. frekuensi,kualitas dan

2. Meringis menurun intensitas nyeri

. 2. Identifikasi skala nyeri

3. Gelisah menurun 3. Identifikasi respon nyeri


 Luaran tambahan : non verbal

kontrol nyeri b. Terapeutik

1. Melaporkan nyeri 1. Berikan teknik

terkontrol nonfarmakologis untuk

meningkat. mengurangi rasa nyeri

2. Kemampuan ( teknik akupresur dan

mengenali teknik relaksasi )

penyebab nyeri 2. Fasilitasi istrahat dan

meningkat . tidur

c. Edukasi

1. Jelaskan penyebab

periode dan pemicu

nyeri.

2. Jelaskan strategi

meredakan nyeri.

3. Anjurkan monitor

nyeri secara mandiri

4. Ajarkan teknik

nonfarmakologis

untuk mengurangin

rasa nyeri.

d. Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian
analgetik

Intervenasi pendukung :

pemantauan nyeri

a. Observasi

1. Identifikasi factor

penyebab nyeri

2. Monitor kualitas

nyeri

3. Monitor lokasi dan

penyebab nyeri

b. Terapeutik

1. Atur interval waktu

pemantauwan

2. Dokumentasikan

pemantauwan

c. Edukasi

1. Jelaskan tujuan

prosedur

pemantauwan nyeri

2. Informasikan hasil

pemantauwan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
1 26/ 8/ 2021 Manajemen nyeri S:
11.00 wita  Melakukan Observasi Klien mengatakan nyeri
- Identifikasi pada bagian perut bawah
lokasi,karakteristik, dan mengatakan
durasi,frekuensi,kualitas menstruasi tidak lancar
dan intensitas nyeri dan adanya pendarahan
- Identifikasi skala nyeri pervaginam berulang.
- Identifikasi skala nyeri O:
non verbal 1. TTV
- Monitor keberhasilan TD : 100/70
terpi komplementer yang mmHg
sudah diberikan S : 36 °c
- Monitor efek samping R : 24 x/m
penggunaan analgetik N : 80x/m
 Melakukan Terapeutik SP02 : 98 %
- Memberikan teknik non A:masalah belum teratasi
farmakologis untuk P: intervensi di lanjutkan
mengurangi rasa nyeri
(mis,tens,hipnotis)
- Fasilitasi istrahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
 Melakukan Edukasi
- Jelaskan penyebab
,periode,dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi pereda
nyeri
- Anjurkan monitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
 Melakukan Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan abdomen dari epithelium

ovarium , dan bibagi menjadi 2 yaitu :

a. Kista non neoplasma

Disebabkan karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterone

diantaranya adalah :

b. Kista non fungsional

Kista serosa inklusi ,berasal dari permukaan epithelium yang berkurang

didalam korteks .

c. Kista fungsional

 Kista folikel

 Kista korpus luteum

 Kista tuba lutein

 Kista stein laventhal

d. kista non neoplasma

kistoma ovarii simpleks adalah suatu jenis kista deroma serosum yang

kehilangan epitel kelenjarnya karena tekanan cairan kista

e. kista denoma ovarii musinosum berasal dari suatu terutama yang

pertumbuhannya elemen mengalahkan elemen lainnya.

f. Kistadenoma ovarii serosum berasal dari epitel permukaan ovarium ( germinal

ovarium)

g. Kista edometreid belum diketahui penyebab dan tidak ada hubungannya

dengan endometriod .

B. Saran
Setiap perawat melakukan pengkajian dan perawatan khusus serta dampingan keluarga

merupakan support terbesar bagi kesembuhan gejala kista ovarium

Anda mungkin juga menyukai