Anda di halaman 1dari 11

BAB III

TINJAUAN KASUS
LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN NIFAS PADA NY “M”
POST SECTIO CAESAREA HARI PERTAMA
DENGAN INDIKASI PREMATUR RUPTUR MEMBRANE
DI RSI GONDANGLEGI

3.1 Pengkajian
Hari/Tanggal : Selasa/8 Maret 2022
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : RSI Gondanglegi
Oleh : Rahmadia Sista Sivani dan Alfina Zulva D
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny. M Nama Suami : Tn. N
Usia : 34 tahun Usia : 40 tahun
Agama : Islam Islam : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Krajan 15/03 Karangsuko
2. Keluhan utama
Ibu mengeluh nyeri luka bekas operasi
3. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit batuk lama, penyakit kuning,
tekanan darah tinggi, dan tidak punya penyakit keturunan seperti kencing manis, darah
tinggi,jantung dan asma
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu tidak pernah menderita penyakit batuk lama, penyakit kuning, tekanan darah tinggi,
dan tidak punya penyakit keturunan seperti kencing manis, darah tinggi, jantung dan
asma
5. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga ibu/suami tidak sedang menderita penyakit batuk lama, penyakit kuning,
tekanan darah tinggi, dan tidak punya penyakit keturunan seperti kencing manis, darah
tinggi, jantung dan asma.
6. Riwayat obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sekarang
- Riwayat kehamilan :
Ibu memeriksakan kehamilannya setiap bulan atau jika ada keluhan.
- Riwayat persalinan
Ibu mengatakan bahwa pada tanggal 7 Maret 2022 pukul 14.30 WIB telah
melahirkan bayi dengan jenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Islam
Gondanglegi secara SC dengan berat lahir 3.400 gram, panjang badan 49 cm.
- Riwayat nifas
Ibu mengatakan bahwa ibu dalam keadaan baik dan masih mengeluarkan darah,
ibu nyeri pada luka bekas operasi
7. Riwayat Kb
Ibu mengatakan bahwa sebelum hamil ibu tidak pernah menggunakan KB apapun
8. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Ibu makan 3 kali atau jika lapar, minum air putih 7-8 gelas/hari. Ibu tidak tarak makan
b. Eliminasi
BAK : Menggunakan kateter dengan volume ± 100 cc
BAB : belum
c. Aktifitas
Ibu mobilisasi dengan miring ke kanan dan kiri
d. Istirahat
Ibu mengatakan tidur siang 1 jam dan tidur malam 6-7 jam
e. Hygiene
Ibu belum dapat melakukan secara mandiri dan masih dibantu oleh suami atau
keluarganya dan hanya menyeka saja.
9. Riwayat psikososial dan budaya
a) Status pernikahan
Menikah 3 kali, usia menikah istri 20 tahun suami 26 tahun lama pernikahan 1 tahun
b) Respon pasien dan keluarga terhadap nifas
Ibu sudah merasakan perannya sebagai seorang ibu dan memulai perawatan diri,
untuk mengasuh anaknya ibu dibantu oleh ibu kandung
c) Pengambil keputusan dalam keluarga
Dalam keluarga yang mengambil keputusan adalah suami dan jika suami sedang
tidak ada pengambil keputusan adalah ibu kandung.
d) Kepercayaan, adat istiadat dan budaya
Dilingkungan tempat tinggalnya tidak melakukan budaya yang berhubungan dengan
nifas yang dapat membahayakan diri ibu dan bayi, misalnya tarak makan dan minum
jamu.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran Umum : Cukup
Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 117/74 mmHg
Nadi : 60 kali/menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,5 ˚C
Berat badan : 65 kg
Tinggi badan : 151 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Wajah : tidak pucat, tidak ada oedem
Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih
Leher : tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe, kelenjar tyroid dan
tidak ada bendungan vena jugularis.
Mulut : warna bibir merah muda, ada gigi berlubang.
Dada : payudara tidak bengkak, putting susu menonjol
Abdomen : terdapat luka bekas operasi, terdapat pengeluaran darah
Genetalia : tidak ada oedem, tidak ada luka bekas jahitan, lochea rubra
Ekstremitas : tidak oedem, tidak tampak varises.
b. Palpasi
Payudara : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, ASI sudah
keluar
Abdomen : kandung kemih kosong, TFU setinggi pusat, uterus teraba keras.
Hooman sign : tidak dilakukan pemeriksaan
3.2 Identifikasi Diagnosa Dan Masalah
DX : Ny, “M” P3003 Ab000 Post SC hari pertama
DS :Ibu telah melahirkan bayinya pada tanggal 7 Maret 2022 pukul 14.30 WIB secara
SC
Ibu mengatakan bahwa ini adalah anak ketiga
DO : Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 117/74 mmHg
Nadi : 60 kali/menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,5 ˚C
Payudara :ASI Keluar (+/+), puting susu menonjol (+/+),
hiperpigmentasi areola (+/+).
Abdomen :TFU 2 jari pusat, terdapat pengeluaran darah pada luka
bekas operasi
Genetalia : tidak oedem, tidak ada bekas luka jahitan, lochea rubra
Ekstremitas : Atas : tidak oedem
Bawah : tidak oedem
3.3 Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
Infeksi luka post SC
3.4 Identifikasi Dan Menetapkan Kebutuhan Segera
Tidak ada
3.5 Intervensi
Tanggal : 8 Maret 2022
Pukul : 09.00 WIB
DX : Ny. “M” P3003Ab000 Postpartum hari pertama
Tujuan :Setelah dilakukan asuhan kebidanan, diharapkan ibu dapat memahami
kebutuhan pada masa nifas dan dapat melalui masa nifas dengan baik,
serta untuk mendeteksi dini adanya kelainan dan tanda bahaya pada masa
nifas.
Intervensi :
(1) Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
R/
(2) Memastikan involusi uterus barjalan dengan normal dan uterus
berkontraksi dengan baik
R/agar ibu dapat melalui masa nifas secara normal
(3) Jelaskan pada ibu penyebab nyeri luka bekas operasi dan perdarahan
pada luka bekas operasi
R/Mengurangi rasa cemas dan takut karena ketidaktahuan yang dapat
memperberat persepsi ibu terhadap neyri dan perdarahan pada luka
bekas operasi
(4) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.
R/Mencegah komplikasi sedini mungkin
(5) Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/Menurunkan laju metabolisme sehingga nutrisi dan oksigen
digunakan untuk proses pemulihan ibu
(6) Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan
R/Makanan yang mengandung gizi seimbang membantu
meningkatkan penyembuhan dan regenerasi jaringan baru, minum air
putih ± 12 gelas (3 liter) per hari untuk membantu mencegah statis
urin, masalah ginjal dan memperlancar ASI.
(7) Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara selama
menyusui
R/ Meningkatkan suplai ASI dan mencegah putting susu lecet,
melancarkan peredaran darah sekitar payudara.
(8) Memberikan konseling tentang perawatan luka bekas operasi
R/Membantu ibu mempermudah merawat luka bekas operasi
(9) Jelaskan pada ibu tentang personal hygiene
R/Membantu mencegah infeksi, mempercepat penyembuhan
(10) Observasi ulang TFU, kontraksi uterus, pengeluaran lochea, TTV
dan eliminasi.
R/ Fundus harus keras dan terletak 2 jari dibawah pusat, kandung
kemih yang penuh dapat mengubah posisi fundus dan mengganggu
kontraksi
(11) Memberikan KIE mengenai pencegahan Covid-19 yaitu 3M
(Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak)
3.6 Implementasi
Tanggal : 8 Maret 2022
Dx : Ny. “M” P3003 Ab000 Postpartum hari pertama
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dalam batas normal.. Tekanan
darah : 117/74 mmHg, Nadi : 60 kali/menit, Pernafasan 20 kali/menit dan suhu
36,5˚C.
2. Memberikan KIE ibu mengenai perubahan pada masa nifas seperti uterus akan
berinvolusi atau kembali ke uterus saat sebelum hamil.
3. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri luka bekas operasi dan perdarahan pada luka
bekas operasi yaitu nyeri pada luka bekas operasi dalam proses penyembuhan pada
bagian dalam luka hal ini bisa disebabkan oleh infeksi yang ada pada luka tersebut.
4. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya masa nifas seperti demam, perdarahan sampai
keluar nanah pada luka bekas operasi, lochea berbau busuk. Hal tersebut terjadi
karena adanya infeksi pada jalan lahir dan kontraksi kurang baik
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
6. Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan. Menganjurkan
ibu makan makanan yang mengandung gizi seimbang membantu meningkatkan
penyembuhan dan regenerasi jaringan baru, minum air putih ± 12 gelas (3 liter) per
hari untuk membantu mencegah statis urin, masalah ginjal dan memperlancar ASI
serta tidak tarak makan.
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara yaitu dengan menjaga
payudara untuk tetap bersih dan kering, menggunakan bra yang dapat menompang
payudara.
8. Memberikan KIE tentang konseling perawatan luka bekas operasi. Menjaga area luka
yang diperban tetap bersih dan kering, menghindari aktivitas berat, memakai pakaian
yang longgar dan nyaman, mengganti perban sewaktu kontrol kembali.
9. Memberitahu ibu untuk menjaga personal hygiene terutama pada daerah abdomen,
vulva dan vagina, mengganti pembalut.
10. Mengobservasi ulang TFU, kontraksi uterus, pengeluaran lochea, TTV dan eliminasi.
11. Memberikan KIE mengenai pencegahan Covid-19 yaitu 3M (Memakai masker,
mencuci tangan, menjaga jarak)
12. Melakukan dokumentasi hasil pemeriksaan pada buku rekam medis pasien
3.7 Evaluasi
Tanggal : 8 Maret 2022
- Ibu mengerti dengan keadaaannya
- Ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan
BAB IV
PEMBAHASAN

Masa nifas atau masa pueperium adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat-alat
reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari. Masa
nifas merupakan masa yang diperlukan untuk memulihkan kembali atau masa penyembuhan
untuk organ-organ kandungan seperti sebelum hamil (Elisabeth dan Endang, 2017). Masa nifas
merupakan masa adaptasi setelah persalinan. tujuan asuhan masa nifas yaitu memulihkan
kesehatan klien, mempertahankan kesehatan fisik dan psikologis, mencegah infeksi dan
komplikasi, memperlacar pembentukan dan pemberian ASI, mengajarkan ibu untuk melakukan
perawatan mandiri sampai masa nifas selesai dan memelihara bayi dengan baik, memberikan
pendidikan kesehatan pada ibu, dan memberikan pelayanan keluarga berencana.

Menurut (Rahmawati ,2010) pada pengkajian data subjektif diatas dapat diketahui nyeri
pada luka bekas operasi dan perdarahan dapat terjadi pada saat operasi atau beberapa jam setelah
operasi. Hal ini disebabkan tekanan darah yang selama operasi menurun, beberapa jam setelah
operasi menjadi normal kembali, sehingga sumbatan darah terlepas dengan demikian terjadilah
perdarahan. Perdarahan dapat disebabkan karena banyak pembuluh darah yang terputus dan
terbuka, dan atonia uteri. Pada data subjektif didapatkan hasil bahwa pasien bernama Ny. M
telah melahirkan anaknya pada tanggal 7 Maret 2022 dengan cara operasi section caesarea
dengan indikasi premature rupture membrane

Dari hasil data objektif diatas didapatkan hasil pemeriksaan tekanan darah yaitu 117/ 74
mmHg. Pada abdomen ada bekas luka operasi dan terdapat pengeluaran darah TFU 2 jari
dibawah pusat hal ini sesuai dengan teori karena menurut teori pada ibu nifas hari ke pertama
TFU 2 jari dibawah pusat.

Berdasarkan hasil pengkajian data subyektif dan data obyektif di atas, maka ditegakkan
sebuah diagnosa kebidanan yaitu Ny. M post SC hari pertama dengan indikasi premature rupture
membrane. Identifikasi masalah dilakukan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang
dilakukan untuk menentukan diagnosis, kemudian dengan diagnosis yang diperoleh dilakukan
perumusan terhadap masalah potensialnya.
Perencanaan pada asuhan ini adalah dengan melakukan dan memberitahu hasil
pemeriksaan, KIE mengenai pola istirahat ibu, cara perawatan luka bekas operasi, menjelaskan
tanda bahaya masa nifas dan personal hygiene. Hal ini sejalan dengan manajemen kebidanan
Heni (2018), yaitu rumusan masalah berdasarkan diagnosis yang ditegakkan, bidan menyusun
rencana kegiatannya. Rencana kegiatan mencakup tujuan dan langkah-langkah yang akan
dilakukan oleh bidan dalam melakukan intervensi untuk memecahkan masalah pasien atau klien
serta rencana evaluasi.

Implementasi dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dirumuskan dan


kemampuan yang dimiliki pelaksana dan pasien, hal ini sejalan dengan manajemen kebidanan
Heni (2018) yaitu langkah pelaksanaan dilakukan oleh bidan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Pelaksanaan tindakan selalu diupayakan dalam waktu yang singkat, efektif, hemat
dan berkualitas. Selama pelaksanaan, bidan mengawasi dan memonitor kemajuan pasien atau
klien.

Evaluasi dilakukan berdasarkan implementasi dan merupakan hasil dari implementasi,


keberhasilan suatu perencanaan. Hal ini sejalan dengan manajemen kebidanan Heni (2018) yaitu
langkah akhir dari proses manajemen kebidanan adalah evaluasi. Evaluasi adalah tindakan
pengukuran antara keberhasilan dan rencana. Jadi tujuan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan tindakan kebidanan yang dilakukan.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ada diagnosa masalah terjadinya
infeksi luka post SC pada asuhan kebidanan pada Ny.M P3003 Ab000 Post Sv hari pertama dengan
teori yang ada.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengkajian serta asuhan kebidanan, penulis dapat menyimpulkan
beberapa hal sebagai berikut.
1) Pada pengkajian data, didapatkan data subjektif bahwa ibu telah melahirkan bayinya pada
tanggal 7 Maret 2022 pukul 15.15 WIB secara SC diperoleh hasil pemeriksaan tekanan
darah 117/74 mmHg, nadi 60 kali/menit, suhu 36,5 ˚C , pernafasan 20 kali/menit. TFU 2
jari dibawah pusat, pengeluaran lochea rubra.
2) Identifikasi diagnosa pada kasus ini yaitu Ny. “M” P3003Ab000 Post SC hari pertama
3) Identifikasi masalah potensial pada kasus ini adalah infeksi luka post SC
4) Identifikasi kebutuhan segera pada kasus ini tidak ada
5) Intervensi atau rencana asuhan pada kasus ini yaitu melakukan menjelaskan hasil
pemeriksaan, mengajarkan ibu melakukan perawatan luka bekas operasi, personal
hygiene, pemenuhan nutrisi KIE kebutuhan istirahat selama masa nifas, dan ASI
eksklusif
6) Implementasi atau pelaksanaan yang dilakukan sudah sesuai dengan intervensi.
7) Evaluasi dan keseluruhan pemeriksaan asuhan kebidanan ini yaitu ibu mengerti dan dapat
mengulangi kembali sebagian penjelasan dari bidan.
5.2 Saran
Untuk meningkatkan mutu pelayanan pada klien, penulis mempunyai beberapa cara antara
lain,
1) Bagi petugas yang memberikan asuhan kebidanan diharapkan mampu untuk tetap
menjalin komunikasi dan kerjasama dengan klien untuk kebehasilan asuhan yang
diberikan.
2) Bagi klien/ibu diharapkan dapat merawat bayinya dengan baik dan bisa merawat dirinya
sendiri serta diharapkan juga untuk bisa menjaga personal hygiene.

Anda mungkin juga menyukai