Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

T 33 TAHUN P2A1 POSTPARTUM


SECTIO CAESAREA 3 HARI DENGAN BENDUNGAN ASI DAN ANEMIA SEDANG
(RIWAYAT PREEKLAMSIA BERAT DAN OEDEMA PULMO)

klinik ( STASE VIII) di Program Studi Profesi Kebidanan Tasikmalaya

Disusun Oleh :
Rati Andriani
NIM : P20624822068

Penguji:
Bayu Irianti,S.ST.,M.Keb
Hj. Kosiyanah, S.ST.Bdn

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN TASIKMALAYA
2023
Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN

World Health Organization (WHO) memperkirakan


di Indonesia terdapat 126 kematian ibu per 100.000 kelahiran
hidup dengan jumlah kematian ibu 6.400 pada tahun 2015.

Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih


cukup tinggi dengan jumlah 305 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2015. Angka ini menjadikan AKI Indonesia lebih
tinggi daripada AKI negara Asia Tenggara lainnya. Preeklampsia
merupakan penyumbang terbesar nomer dua pada kasus
keguguran atau kematian janin. Edema paru merupakan
komplikasi berat dari preeklampsia dengan angka kejadian 2,9-
5%.
RSUD Majenang dalam laporan bulanan per
oktober-desember 2022 ibu bersalin dengan preeklamsia
sebanyak 66 kasus dan oedema pulmo 1 kasus.
Menurut Solehati (2017) penyulit pada ibu dan janin
menyebabkan dilakukannya SC seperti pendarahan, preeklampsi atau
eklampsi, dan infeksi atau penyakit yang diderita ibu sebelum atau selama
kehamilan yang dapat memperburuk kondisi kehamilan (Susiana, 2019).

Salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pada pasien


PEB dan eklampsia adalah edema paru. Dengan memahami etiologi
edema paru pada pasien preeklampsia, diharapkan pola pemberian terapi
dapat dilakukan dengan tepat sehingga morbiditas dan mortalitas ibu hamil
dapat diturunkan.

Pratiwi dan Wahyuningsih (2018) menunjukan adanya


kontribusi yang signifikan dari faktor jenis persalinan yang dialami ibu
dengan kejadian anemia post partum. Dimana ibu yang mengalami
persalinan SC memiliki peluang 6,8 kali lebih tinggi untuk mengalami
anemia post partum.
Masalah lain yang sering timbul pada ibu post partum dengan
Sectio Caesarea pemberian ASI di jam pertama kelahiran tidak dapat
dilakukan oleh ibu sehingga peluang terjadinya bendungan ASI cukup
besar. Dari hasil penelitian didapatkan dari 10 ibu post SC ada 3 orang
yang mengalami bendungan ASI pada hari ke 3 (Sumaryanti, 2022).
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA

Sectio Oedema Bendungan


Preeklampsia Anemia
Caesarea pulmo ASI
Hari/Tanggal Pengkajian : Rabu/ 22 Februari 2023
Waktu Pengkajian : 08.30 WIB s/d Selesai
Tempat Pengkajian : Ruang Mawar RSUD Majenang BAB III
Pengkaji : Rati Andriani TINJAUAN
DATA SUBJEKTIF KASUS
Identitas Pasien

Ibu Suami

Nama : Ny. T Tn. M

Umur : 33 Tahun 32 Tahun

Pendidikan : SD SMA

Pekerjaan : IRT Dagang

Golongan Darah : A -

Alamat : Gandrung mangu 2/3


Ibu datang ke Ponek IGD RSUD Majenang pukul 09.05 WIB (19-02-
2022) dengan rujukan Bidan kala I fase laten PEB, oedema pulmo. Lapor dokter
Sp.OG dengan hasil pro SC cito. dengan hasil obsevasi TD 160/100 mmHg
N:130x/m R: 36 x/m S:36 SpO2: 98%. Ny.T di pindah ke IBS pukul 09.45 wib ke
ruang operasi untuk dilakukan sectio caesarea. Ibu sudah di lakukan sectio
caesarea tanggal 19 Februari 2022, jenis kelamin laki-laki BB Bayi 2000 gram
pukul 10.43 WIB. Ibu di pindah ke ruang ICU 11.30 wib. Ke ruang mawar/ nifas
pukul 15.35 WIB tanggal 21 Februari 2023.
Keluhan yang Saat ini Ny. T merasakan sakit dan ngilu pada luka bagian operasi
dirasakan saat ini dan terasa sakit, payudara terasa sakit dan sedikit pusing.

Riwayat kesehatan Ny. T tidak mempunyai penyakit berat, menular maupun menahun. Serta
lalu, sekarang dan di keluarga Ny.T tidak mempunyai penyakit berat, menular maupun
keluarga menahun. Namun ibu mengatakan pada saat menjelang persalinan dari
hasil pemeriksaan dokter pada tanggal 19-02-2023 Ny.T di diagnose
oedema paru.
Riwayat Persalinan Ny. T mengatakan ini merupakan anak pertama dan pernah keguguran 3
di tahun 2022. Anak yang pertama lahir tahun 2023, lahir di dokter, cukup
bulan, SC, jenis kelamin laki- laki berat badan 2000 gram.

Riwayat Gaya Hidup Saat ini ibu tidak mengkomsumsi jamu, obat-obatan, tidak merokok dan
tidak mengkonsumsi minuman berakohol.

Aktivitas Ibu terakhir makan pukul 08.00 WIB. Untuk saat ini ibu sudah bisa miring
Postpartum kiri dan kanan dan akan mencoba untuk belajar duduk dan bangun (ibu
lebih semangat untuk belajar duduk dan bangun dikarenakan sudah
mendapat informasi bahwa sudah bisa untuk pulang dan bayinya sudah
lebih dulu di pulangkan). Untuk tidur terkadang ibu terbangun di malam
hari karena sakit dan ngilu pada luka bagian operasi.
Riwayat Personal Ny. M mandi 2 kali sehari dan mengganti celana dalam 2 kali sehari atau jika
Hygine dirasa sudah tidak nyaman langsung mengganti celana dalam

Pola makan dan minum Ibu makan  2-3 kali sehari dengan porsi sedang lauk-pauk beragam. Serta
minum kurang lebih 6 gelas per hari.

Pola Eliminasi Untuk buang air kecil 4-5 kali sehari. Buang air besar 2 kali sehari tidak
ada masalah atau keluhan.
Pola istirahat dan tidur Ibu tidur kurang lebih 6-7 jam. Dan untuk tidur siang  1 jam.
Aktifitas Aktifitas atau kegiatan sehari-hari Ny.T mengerjakan pekerjaan rumah.

Keadaan umum Keadaan umum : baik


Kesadaran umum :compos mentis
Keadaan emosional : stabil
Tanda-tanda vital Tekanan darah : 120/90 mmhg
Pernapasan : 21 x/menit
Suhu : 36, o C
Nadi : 92 x/ menit
SPO2. : 95%
Antropometri BB : 53 kg
TB : 150 cm
Lila : 23 cm
Kepala :kulit kepala bersih, tidak ada benjolan, tidak ada ketombe dan warna
rambut hitam.
Wajah :tidak oedema
Mata :simetris, sklera putih, konjungtiva terlihat sedikit pucat, tidak ada
kelainan mata, mata (dapat melihat dengan jelas), ibu tidak mempunyai
riwayat memakai kacamata.
Hidung :simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada secret abnormal
pada hidung
Telinga :simetris, fungsi pendengaran baik, tidak ada pengeluaran secret abnormal.
Mulut :simetris, warna bibir pucat, bibir kering pada bagian lidah terlihat warna
putih, tidak terdapat sisa makanan, terdapat gigi berlubang.
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid ataupun limfe.
Dada dan Payudara :simetris, bunyi nafas normal, tidak ada nyeri saat ditekan. payudara
bengkak, terdapat nyeri tekan, putting menonjol, terdapat pengeluaran ASI
+/+.
Abdomen :terdapat luka bekas operasi, luka operasi sectio caesarea (masih tertutup
verban). TFU : pertengahan simpisis dan umbilicus. Kandung kemih tidak
penuh. Tidak ada nyeri di uluh hati

Genitalia :vulva/vagina tidak ada kelainan, lochea rubra, tidak ada tanda-tanda
infeksi, terdapat pemasangan selang kateter
dan urine bag ( cairan ± 1500 cc)

Anus :tidak ada hemoroid


Ektermitas atas :simetris, tidak ada oedema, kuku tidak anemis, jari lengkap dan normal
serta gerakan baik, terdapat selang infus di tangan kanan dengan cairan
infus RL

Ektermitas bawah :simetris, terdapat oedema pada kedua kaki, kuku tidak anemis, tidak ada
varises, jari – jari lengkap
Data penunjang :Protein Urine +++ ( 19 Februari 2022)
Hb 7,6 gr/dl ( 19 Februari 2022)
Hb 8,3 gr/dl ( 20 Februari 2022)
Analisa Ny. T 33 Tahun P2A1 3 Hari Post Partum Post Sectio Caesarea Dengan Bendungan ASI dan Anemia
Sedang
Penatalaksanaan Pukul 08.30 wib
1. Melakukan informed consent untuk asuhan yang akan dilakukan. Ibu menyetujui.
2. Menginformasikan dan menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu . Ibu mengerti terkait kondisinya.
3. Memberikan KIE mengenai mobilisasi post sectio caesarea. Ibu mengetahui dan mengerti.
4. Menjelaskan kondisi ibu saat ini dengan bendungan ASI. Ibu mengerti
5. Melakukan brash care untuk perawatan payudara dan pijat akupresur untuk melancarkan ASI. Ibu
bersedia
6. Memberikan KIE mengenai tanda dan gejala anemia. Ibu mengetahui dan mengerti.
7. Memberikan KIE mengenai kebutuhan asupan nutrisi. Ibu mengetahui dan mengerti.
8. Mengajarkan ibu mengenai teknik relaksasi, ketika sakit dirasakan oleh ibu. Ibu mengambil nafas
dalam dan mengeluarkan secara perlahan. Ibu sudah bisa melakukan teknik relaksasi.
9. Memberikan informasi mengenai konsumsi madu, kurma, daun kelor, jus buah bit dapat
meningkatkan kadar Hb pada ibu. Ibu mengerti.
10. Memberikan KIE mengenai perawatan luka yang baik, jika ibu sudah pulang ke rumah dan terlihat
verban pada luka operasi rembes segera untuk mengganti verban tersebut ke puskesmas/klinik/bidan
terdekat. Ibu mengetahui dan mengerti.
11. Melakukan kolaborasi dengan dokter.
12. Rencana untuk dilakukan Aff infus dan kateter. Jam 10.00 WIB.
13. Melanjutkan therapy sesuai advis dokter amoxilin 3x1, piroxicom 3x1, SF (Ferrous sulfate) 3x1.
14. Melakukan pendokumentasian asuhan. Asuhan sudah di dokumentasikan dalam bentuk SOAP.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pengkaji : Rati Andriani
Tanggal Pengkajian : 22 Februari 2023
Waktu Pengkajian : 10.00 WIB
Tempat Pengkaji : Ruang Mawar RSDU Majenang

DATA SUBJEKTIF
Ny. T mengatakan dirinya sudah mulai belajar jalan di sekitar ruangan, sudah BAK ke toilet.

DATA OBJEKTIF

Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, kondisi emosional stabil. Tekanan darah
120/80 mmHg, Nadi 80x/menit, Pernafasan 21x/menit, Suhu 36,6ºC. Mata konjungtiva sudah mulai
terlihat merah muda sedikit. nyeri pada payudara berkurang, putting susu menonjol, sudah terdapat
pengeluaran ASI banyak dan ASI sudah di pompa. Abdomen terdapat luka operasi sectio caesarea (masih
tertutup verban). TFU : pertengahan pusat symfisis. Kandung kemih tidak penuh. Genitalia: vulva/vagina
tidak ada kelainan, lochea rubra, tidak ada tanda-tanda infeksi, selang kateter sudah di lepas.
ANALISA
Ny. T 33 Tahun P2A1 3 Hari Post Partum Post Sectio Caesarea Dengan Bendungan ASI dan Anemia Sedang.

PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Mengingatkan kembali kepada ibu mengenai mobilisasi jika sudah di sampai di rumah yaitu tetap melakukan mobilisasi.
Ibu mengerti
3. Memberikan informasi mengenai tanda-tanda bahaya pada masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau, demam, sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit kepala hebat, pandangan terlihat kabur. Ibu sudah mengerti
4. Memberikan informasi mengenai tanda-tanda luka infeksi pada luka jahitan perasi, diantaranya terdapat kemerahan di
sekitar luka jahitan, adanya demam tinggi, adanya bengkak pada daerah luka operasi, serta sampai timbulnya nanah pada
luka jahitan operasi. Ibu mengerti.
5. Memberikan informasi mengenai personal hygiene yang baik. Ibu mengerti.
6. Mengingatkan kembali kepada ibu mengenai perawatan luka yang baik. Ibu mengerti
7. Mengingatkan kembali kepada ibu apabila payudara terasa sakit dianjurkan untuk mengompres payudara dengan air
hangat dan air dingin sebelum di susukan ke bayi. Ibu mengerti.
8. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk konsumsi madu, kurma, daun kelor, jus buah bit dapat meningkatkan kadar Hb
pada ibu. Ibu mengerti
9. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk rencana pulang dan kembali control tanggal 25-02-2023.
10. Melakukan pendokumentasian asuhan. Asuhan sudah di dokumentasikan dalam bentuk SOAP.
PEMBAHASAN

Dari data subjektif didapatkan bahwa Ibu datang ke Ponek


IGD RSUD Majenang pukul 09.05 WIB (19-02- 2022) dengan rujukan
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai Bidan kala I fase laten PEB, oedema pulmo. Lapor dokter Sp.OG dengan
asuhan kebidanan pada Ny. T 33 Tahun P2A1 3 hasil pro SC cito. dengan hasil obsevasi TD 160/100 mmHg N:130x/m R: 36
Hari Post Partum Post Sectio Caesarea Dengan x/m S:36 SpO2: 98%. Ny.T di pindah ke IBS pukul 09.45 wib ke ruang
Bendungan ASI dan Anemia Sedang Riwayat operasi untuk dilakukan sectio caesarea. Berdasarkan hasil penelitian
Preeklampsia dan oedema pulmo Komplikasi Edema Paru pada Kasus Preeklampsia Berat dan Eklampsia
(2019) Salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pada pasien PEB dan
eklampsia adalah edema paru. Dengan memahami etiologi edema paru pada
pasien preeklampsia, diharapkan pola pemberian terapi dapat dilakukan
dengan tepat sehingga morbiditas dan mortalitas ibu hamil dapat diturunkan.
Dengan dilakukan pro SC cito sudah dengan langkah yang tepat.
Sholihah (2019) bahwa resiko atau dirasakan oleh ibu yang
melahirkan secara sectio caesarea salah satunya adalah nyeri pasca bedah
bahkan bisa dirasakan sampai berminggu-minggu.

Menurut Rahmadhani (2018) mobilisasi post sectio caesarea adalah


suatu pergerakan Untuk mencegah komplikasi post operasi sectio
Keluhan yang disampaikan oleh Ny. T saat pengkajian caesarea ibu harus segera dilakukan mobilisasi sesuai dengan tahapannya
adalah Ny. T merasakan sakit dan ngilu pada luka
bagian operasi dan terasa sakit dan bengkak pada Kejadian bendungan ASI hasil penelitian oleh Susi (2020)
payudara. menjelaskan bahwa bendungan ASI berhubungan dengan factor
menyusui on demand. Dikarena kan ibu tidak menyusui bayinya dan
sudah dipulangkan terlebih dahulu. sehingga peluang terjadinya
bendungan ASI cukup besar. Dari hasil penelitian didapatkan dari 10 ibu
post SC ada 3 orang yang mengalami bendungan ASI pada hari ke 3
(Sumaryanti, 2022).

Literature view Prosiding (2022) Terdapat beberapa faktor- faktor


yang menyumbang angka tertinggi dalam terjadinya Bendungan ASI
diantaranya yaitu Usia, pendidikan dan pengetahuan perawatan payudara
Tewary (2011) tanda dan gejala yang
mengalami anemia adalah lesu dan perasaan kelelahan
Pada pemeriksaan fisik terlihat konjungtiva ibu terlihat atau merasa lemah.. Diketahui bahwa Hb ibu adalah 8,3
sedikit pucat serta dalam pemeriksaan penunjang gr/dl dimana klasifikasi anemia ibu menurut WHO (2011)
laboratorium diketahui bahwa Hb ibu adalah 8,3 gr/dl tergolong dalam anemia sedang
(20-2-2023). Namun ibu sudah merasa lebih baik dan
sudah tidak pusing. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi dan
Wahyuningsih (2018) serta Butwick, Walsh, Kuzniewicz,
Li, & Escobar (2017) persalinan SC memiliki peluang
lebih tinggi untuk mengalami anemia post partum.
Perawatan luka harus diperhatikan benar-benar sembuh dan tidak ada
tanda-tanda infeksi (Fatmayanti et al., 2020).

Istirahat yang cukup dan menghindari aktivitas berat seperti Ibu harus
Pada penatalaksanaan pengkaji melakukan asuhan
mengangkat benda berat, Sehingga, dapat mengoptimalkan pemulihan
diantaranya memberikan KIE mengenai mobilisasi
luka paska operasi (Fauziah, 2017).

Rahmadhani (2018) Mobilisasi mempunyai peranan penting terutama


untuk kesembuhan ibu pasca operasi

Astriana (2019) hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat


hubungan pengetahuan mobilisasi dini dengan kemandirian merawat
dirinya dan bayinya.
Nutrisi yang berperan penting dalam
penyembuhan luka terutama nutrisi yang mengandung protein,
lemak, dan karbohidrat (Black & Hawks, 2014).
Mengkonsumsi tablet penambah darah ini
Pengkaji memberikan KIE mengenai nutrisi sudah sesuai dengan anjuran dari Kementerian Kesehatan
Indonesia. Tablet tambah darah adalah suplemen zat besi
dengan komposisi terdiri dari 60 mg zat besi elemental (dalam
bentuk sediaan Ferro Sulfat, Ferro Fumarat atau Ferro
Glukonat) dan 0,25mg asam folat (Direktorat Gizi
Masyarakat, 2016).
Manfaat menyusui bagi ibu dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan,
mempercepat pemulihan kecepatan ibu, seperti involusi rahim, menunda kehamilan, dan mengurangi
resiko terkena kanker payudara. ASI yang tidak sering dikeluarkan dapat berkembang menjadi
Pengkaji memberikan
bendungan ASI, payudara terisi sangat penuh dengan ASI, aliran susu menjadi terhambat dan akan
informasi dan edukasi
menyebabkan payudara bengkak. Selanjutnya jika bendungan ASI tidak segera tertangani akan
mengenai ASI Eksklusif
mengakibatkan terjadinya tingkat keparahan yang berlanjut.

Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI adalah salah satunya adalah ketenangan jiwa
dan pikiran. Untuk memproduksi ASI yang baik, maka kondisi kejiwaan dan pikiran harus tenang.
Keadaan psikologis ibu yang tertekan, sedih dan tegang akan menurunkan volume ASI (Masrifa, 2018).

Setelah Ny.T diberikan pijat akupresur laktasi (ST15, ST16, CV17, SP19, ST18, ST1,
ST36). Terlihat pengeluaran ASI semakin lancer. Titik-titik pemijatan yang di berikan mempengaruhi
kerja hormon prolaktin dan oksitosin dalam melancarkan ASI dan mampu menghilangkan rasa lelah dan
meningkatkan stamina dengan baik sehingga ibu dapat memberikan ASI secara eksklusif.

Pendapat Setyowati (2018) yang menyebutkan Ibu postpartum yang mengalami


kelelahan setelah melahirkan apabila diberikan pemijatan pada titik akupresus akan merasa nyaman,
rileks dan tidak tegang sehingga ASI akan banyak keluar dan kebutuhan bayi tercukupi.
Menurut Soliha (2019) salah satu resiko operasi sectio caesarea
Serta dalam penatalaksanaan pengkaji adalah peningkatan insidensi infeksi. Personal hygiene yang dapat dilakukan oleh
memberikan informasi mengenai tanda- pasien post Sectio Caesarea adalah dengan melakukan perawatan diri seperti
tanda infeksi pada luka operasi, cara pasien mampu membersihkan badan dan menjaga kebersihan lingkungan,
melakukan perawatan luka bekas operasi, personal hygiene tidak bersih dapat memperlambat proses penyembuhan luka
personal hygiene. pasien post operasi Sectio Caesarea, hal ini disebabkan karena adanya benda
asing seperti debu dan kuman yang masuk ke area luka post operasi Sectio
Caesarea (Nuraeni, 2021).
A. Kesimpulan BAB V
Penutup

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny. T 33 Tahun P2A1 3


hari Post Partum Post Sectio Caesarea Dengan Bendungan ASI dan Anemia Sedang di
RSUD Majenang pada tanggal 22 Februari 2023, maka penulis dapat menyimpulkan hal-
hal sebagai berikut:
1. Data subjektif yang diperoleh dari Ny. T dapat dikaji dengan fokus dan akurat. Tidak
terdapat kesenjangan antara data yang diperoleh dengan teori.
2. Data objektif yang didapat dengan melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan data
menurut teori terkait dengan Bendungan ASI dan Anemia Sedang.
3. Analisa yang ditegakkan berdasarkan data subjektif yang lengkap serta data objektif
yang akurat, yaitu Ny. T 33 Tahun P2A1 3 hari Post Partum Post Sectio Caesarea
Dengan Bendungan dan Anemia Sedang.
4. Penatalaksanaan Asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan teori dan protap serta
manajemen kebidanan yang mengutamakan keamanan, kenyamanan dan juga
keselamatan ibu. Melakukan asuhan kebidanan sesuai kewenangan secara mandiri
dan berkolaborasi.
5. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada Ny. T 33 Tahun P2A1 3 Hari
Post Partum Post Sectio Caesarea Dengan Bendungan ASI dan Anemia Sedang.
BAB V
B. Saran Penutup

1. Lahan Praktik
Bagi pihak pelayanan kesehatan diharapkan untuk tetap
mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kebidanan sesuai kewenangan
bidan serta berpusat pada perempuan yang cepat dan tepat pada kasus
kegawatdaruratan seperti Post Partum Post Sectio Caesarea Dengan Bendungan
Asi dan Anemia Sedang agar pasien dapat mendapatkan asuhan serta
pertolongan yang cepat dan tepat sesuai kondisi pasien.
2. Mahasiswa
Bidan dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh dari berbagai
pengalaman untuk asuhan kebidanan yang sesuai kewenangan. Dan
meningkatkan kompetensi dan skillnya.
3. Klien dan Keluarga
Diharapkan untuk klien lebih memahami tanda bahaya pada masa nifas, tanda-
tanda infeksi post sectio caesarea dan untuk pihak keluarga diharapkan agar
tetap memberi support dan mendampingi ibu.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai