KEMATIAN
MUKRIMAH RAHMAN
KEHILANGAN (LOSS)
Suatu situasi aktual maupun potensial
yg dpt dialami individu ketika terjadi
perubahan dlm hidup atau berpisah
dengan sesuatu yg sebelumnya ada,
baik sebagian/keseluruhan.
Jenis-jenis Kehilangan
1. Kehilangan objek eksterna
→kehilangan milik sendiri/bersama-
sama : kecurian,bencana alam
2. Kehilangan lingkungan yg dikenal :
krn berpindah rumah, dirawat di
rumah sakit, berpindah pekerjaan.
3. Kehilangan sesuatu/individu yg
berarti : kehilangan pekerjaan,
kepergian anggota keluarga,
kehilangan orang yg dipercaya,
Lanjutan......
4. Kehilangan suatu aspek diri :
anggota tubuh, fungsi psikologis dan
fisik
5. Kehilangan hidup : kematian
keluarga, teman dekat, atau diri
sendiri.
Dampak Kehilangan
1. Pada masa anak-anak : dpt
mengancam kemampuan
u/berkembang, kadang2 timbul regresi,
serta merasa takut
ditinggalkan/dibiarkan kesepian
2. Pada masa remaja : menimbulkan
disintegrasi dlm keluarga
3. Pada masa dewasa : kehilangan
pasangan hidup → merupakan pukulan
yg sangan berat dan kehilangan
semagat hidup
BERDUKA (GRIEVING)
berduka (grieving)
Kehilangan
berkabung (mourning)
Berduka merupakan reaksi emosional
terhadap kehilangan, diwujudkan dgn
hal yg unik
Berkabung merupakan periode
penerimaan terhadap kehilangan dan
duka.
Jenis-jenis Berduka
1. Berduka normal, termasuk
perasaan,perilaku, & reaksi yg normal
terhadap kehilangan. ex : kesedihan,
kemarahan, menagis kesepian, &
menarik diri dr aktivitas u/sementara
2. Berduka antisipatif ,proses melepaskan
yg muncul sebelum kehilangan atw
kematian yg sesungguhnya terjadi. ex:
ketika terima diagnosis terminal,
individu akan memulai proses
perpisahan & menyelesaikan berbagai
urusan didunia sblm ajalx tiba.
3. Berduka yg rumit, dialami o/individu
yg sulit u/maju ketahap selanjutx,
yaitu tahap kedukaan normal. Ex :
masa berkabung tak kunjung
berakhir shg dpt menganjam
hubungan individu yg bersangkutan
dgn yg lain.
4. Berduka tertutup, yi kedukaan dgn
kehilangan yg tdk dpt diakui secara
terbuka. Ex : kehilangan pasangan
krn AIDS
Tahap-tahap berduka
(Teori Kubler-Rose )
1. Tahap pengingkaran (denial)
Mengingkari/menolak kenyataan
bahwa kehilangan benar2 terjadi,
seolah-olah tdk terjadi apa2.
Asuhan yg diberikan : Memberikan
support scr verbal, berikan waktu
kepada mereka untuk menyadari apa
yg sebenarnya terjadi
2. Tahap marah ( anger)
individu menolak kehilangan, lebih
sensitif, mudah marah/tersinggung,
menuduh petugas tdk kompeten.
Asuhan : Membantu u/mengerti kalo
marah adl suatu respon normal
terhadap perasaan kehilangan, hindari
menarik diri & membalas dgn marah,
izinkan mengekspresikan
kemarahannya.
Lanjutan......
3. Tahap penawaran (Bargaining)
Terjadi penundaan kesadaran ats
kenyataan terjadinya kehilangan.
Tawar menawar dgn Tuhan
Asuhan : dengarkan dgn penuh
perhatian apa yg disampaikan dan
dorong klien u/berbicara krn hal
tersebut dpt membantu mengurangi
rasa bersalah.
Lanjutan.....
4. Tahap depresi (depression)
sering menunjukkan sikap menarik
diri, kadang bersikap sangat penurut ,
tdk mau bicara, menyatakan
keputusasaan, bahkan mau bunuh
diri.
Asuhan : biarkan mengekspresikan
kesedihannya, komunikasi non verbal
dgn duduk tenang disamping, butuh
kesendirian u/sementara waktu.
Lanjutan.....
5. Tahap penerimaan (Acceptance)
Individu mulai dpt menerima
kenyataan kehilangan yg dialaminya
dan mulai memandang ke depan.
Asuhan : dukung dan bantu klien untuk
berpartisipasi aktif dlm program
pemulihan.
SAKARATUL MAUT (DYING)
Suatu kondisi pasien saat sedang
menghadapi kematian, yg memiliki
berbagai hal dan harapan tertentu
u/meninggal.
KEMATIAN (DEATH)
• Secara klinis merupakan kondisi
terhentinya pernapasan , nadi, TD, serta
hilangnya respon terhadap stimulasi
eksternal, ditandai dgn terhentinya
aktivitas otak/terhentinya fungsi jantung
& paru secara menetap
Perubahan Tubuh Setelah
Kematian
Rigor martis (kaku) terjadi ± 2-4 jam
Algor martis (dingin) turunya suhu
tubuh 1ºC /jam sampai suhu ruangan
Post mortem decompotion terjadi livor
mortis (biru kehitaman) pd daerah
tertekan & melunaknya jaringan yg dpt
menimbulkan banyaknya bakteri
Perawatan Pada Jenazah
Tempatkan dan atur jenazah pada posisi anatomis
Lepaskan pakaian
Lepaskan semua alat kesehatan
Bersihkan tubuh dari kotoran dan noda
Sedekapkan tangan jenazah dan ikat
pergelangannaya.
Tutup kelopak mata, katupkan Rahang/mulut
tutup jenazah sampai batas bahu
Serahkan barang milik jenazah ke keluarga
Bungkus jenazah dengan kain panjang
Perawatan Jenazah Yang Diotopsi
• Ikuti prosedur rumah sakit dan jangan
lepas alat kesehatan
• Beri label pada pembungkus jenazah
• Beri label pada alat protesis yang
digunakan
• Tempatkan jenazah pada lemari pendingin
Perawatan Terhadap Keluarga
Dengarkan ekspresi keluarga
Beri kesempatan pada keluarga bersama
jenazah beberapa saat
Siapkan ruangan khusus untuk keluarga
berduka
Bantu keluarga membuat keputusan dan
perencanaan pada jenazah
Beri dukungan jika terjadi disfungsi
berduka
TERIMA KASIH.......................................