Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR

DENGAN ASUHAN KOMPLEMENTER PIJAT AKUPRESUR DENGAN

PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER YANG BERPUSAT

PADA PEREMPUAN

Disusun Oleh :
RATI ANDRIANI
LATAR BELAKANG Fenomena yang muncul di indinesia yakni permintaan

Persalinan merupakan proses yang fisiologis dalam persalinan dengan SC semakin meningkat karena ibu
kehidupan wanita (Setyani, 2020). merasa tidak mampu dalam mengelola rasa sakit pada
kala I fase aktif.

Upaya mengurangi nyeri yang dapat diberikan secara terus

Mortalitas dan morbiditas ibu hamil, ibu bersalin dan menerus, efektif biaya, resiko rendah, dapat membantu
nifas masih merupakan masalah besar terutama di mempercepat persalinan adalah metode non-farmakologi atau
negara berkembang termasuk Indonesia.
teknik dukungan tanpa obat-obatan (Diana et al., 2019).
Beberapa teknik dukungan tanpa obat-obatan untuk mengurangi
rasa nyeri yaitu Massage, akupresur, aromaterapi, kompres
panas/dingin, music, TENS, hidroterapi, posisi dan ambulasi
AKI di Jawa Barat yang masih tergolong tinggi bila
(Andarmoyo & Suharti, 2013). Menurut Penelitian (Faujiah et
dibandingkan dengan Provinsi yang lainnya di Indonesia
al., 2018), dari 10 metode nonfarmakologi yang paling efektif
walaupun sudah mengalami penurunan
untuk menurunkan nyeri persalinan

Permasalahan di Indonesia sendiri masih banyak


Akupresur dapat meringankan rasa sakit selama kontraksi (Ayuningtyas,
ditemukan diantaranya adalah partus lama, penyebab
2019). Akupresur ini berpengaruh pada kontraksi uterus dan menurunkan
partu lama salah satunya dengan kontraksi uterus yang
nyeri pada pembukaan 3 sampai 10 cm (Alam, 2020). Aromaterapi lavender
tidak adekuat yang merupakan salah satu dari beberapa
dapat mempengaruhi sistem limbik di otak yang merupakan sentralnya emosi,
penyebab kematian ibu dan bayi baru lahir menjadi lebih
dan mampu menghasilkan hormon endorfin dan enkefalin yang mempunyai
lama.
sifat penghilang rasa nyeri dan serotonin yang mempunyai efek
menghilangkan rasa cemas dan tegang.
Tinjauan Teori

Persalinan Akupresur Aromaterapi BBL

Persalinan adalah peristiwa Akupresur dapat diartikan sebagai


Aromaterapi lavender dapat mempengaruhi Bayi baru lahir normal adalah bayi
alamiah membuka dan menipisnya sistem pengobatan dengan
sistem limbik di otak yang merupakan sentralnya yang lahir dengan presentasi
serviks dan janin turun ke dalam menggunakan cara penekanan
emosi, dan mampu menghasilkan hormon belakang kepala melalui vagina
jalan lahir. Persalinan dan sebagai metodenya yang dilakukan
endorfin dan enkefalin yang mempunyai sifat tanpa menggunakan alat, pada usia
kelahiran normal adalah proses pada titik khusus pada tubuh untuk
penghilang rasa nyeri dan serotonin yang kehamilan genap 37 minggu sampai
pengeluaran janin yang terjadi merangsang energi vital (qhi) dan
mempunyai efek menghilangkan rasa cemas dan dengan 42 minggu, dengan berat
pada kehamilan cukup bulan (37- efektif dapat mengurangi nyeri
tegang. Karena aromaterapi lavender mempunyai badan 2500-4000 gram.
42 minggu), lahir spontan dengan persalinan
sifat- sifat antikonvulsan, antidepresan, anxiolytic,
presentase belakang kepala,tanpa
dan dan bersifat menenangkan pada saat
komplikasi baik ibu maupun janin.
persalinan.
TINJAUAN KASUS
PEMBAHASAN

Kala I
01
Pada kala I fase aktif Ny. I, dari pembukaan 5 cm sampai pembukaan
lengkap berlangsung selama 10 jam. Menurut Rohani, dkk (2011)
03 bahwa pada Kala I terbagi menjadi 2 fase yaitu: Fase laten dimulai dari
04
pembukaan 0-3 cm dan fase aktif dimulai dari pembukaan 4 – 10 cm
(lengkap) berlangsung 6 jam. Fase aktif Ny. Sudah sesuai dengan teori,
hal ini dikarenakan ibu mengikuti anjuran bidan untuk mobilisasi,
rileksasi serta melakukan pijat akupresur dan pemberian aroamterapi
lavender.
PEMBAHASAN
Kala II
02
Pada kala II persalinan berjalan dengan normal. Diawali dengan Ibu merasa mules
semakin kuat serta ada dorongan ingin mengedan, adanya tekanan pada anus sehingga
spinter ani dan vulva vagina membuka. Hal ini sesuai dengan pendapat Rohani dkk
(2011) bahwa tanda dan gejala kala II persalinan adalah adanya perasaan ingin
03 meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi, adanya peningkatan tekanan pada
rektum dan vagina, perineum menonjol,
04 vulva, vagina dan sfingter ani
membuka serta meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.

Kala II Ny. I berlangsung selama 1 jam 35 menit dan tidak terjadi penyulit maupun
komplikasi. Hal ini sesuai dengan pendapat (Rohani dkk, 2011).bahwa lamanya kala II
pada primipara berlangsung selama 2 jam. Selama proses persalinan, diterapkan
prinsip pecegahan infeksi dengan menggunakan alat-alat yang steril. Hal ini bertujuan
untuk mencegah terjadinya infeksi pada ibu, bayi dan penolong.
PEMBAHASAN
Kala III

03 Kala III Ny. I berlangsung selama 10 menit. Hal ini sesuai dengan pendapat Rohani dkk
(2011) bahwa kala III dimulai setelah lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Saat kala III, dilakukan manajemen aktif kala III

03 yaitu memberikan oksitosin 10 unit IM, melakukan penegangan tali pusat terkendali
04
sambil melihat tanda pelepasan plasenta serta massase fundus uteri segera setelah
plasenta lahir selama 15 detik. Hal ini sesuai dengan pendapat Sarwono (2010) bahwa
asuhan kala III yaitu melakukan manajemen aktif kala tiga terdiri dari 3 langkah utama
yaitu pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir,
melakukan peregangantali pusat terkendali dan masase fundus uteri yang berguna
untuk mempersingkat kala III dan untuk mengurangi jumlah kehilangan darah.
PEMBAHASAN

Kala IV
04
Pada pemantauan kala IV, TFU Ny. I yaitu setinggi pusat. Menurut Depkes 2016, involusi

uteri setelah bayi lahir atau kurang dari sehari setelah melahirkan yaitu setinggi pusat
03
atau 2 cm dibawah pusat. Sedangkan, perdarahan
04 berlangsung normal dan tidak

ditemukan komplikasi selama pemantauan dilakukan. 6 jam setelah melahirkan Ny. E

sudah pergi ke kamar mandi untuk BAK.


Pijat Akuprsur dan Pemberian
Aromaterapi Lavender

Pijat akupresur dengan pemberian aromaterapi lavender bermanfaat terhadap menurunkan nyeri persalinan dan
meningkatkan efektivitas kontraksi pada uterus. Selain itu pijat akupresur dengan pemberian aromaterapi
lavender juga dapat menurunkan rasa cemas dan ibu bisa tenang dalam proses persalinan.
Pijat akupresur kombinasi titik BL32, titik LI4 dilakukan dengan pemijatan menggunakan jari-jari
tangan di titik BL32 yang terletak pada lubang kedua tulang sakrum dan titik LI4 yang terletak diantara
os metakarpalis I dan II pertengahan tepi radial os metakarpalis II (Rajin, Masruroh, & Ghofar, 2015),
akupresur diberikan secara bergantian selama kontraksi pada kala 1 fase aktif dengan pembukaan 4-8
cm selama 30 menit (1 menit terdiri dari 5 siklus, satu siklus dilakukan dengan memberikan tekanan
pada titik akupresur selama 10 detik dan istirahat selama 2 detik). Akupresur ini berpengaruh
menurunkan nyeri pada pembukaan 3 sampai 10 cm (Alam, 2020
Pijat Akuprsur dan Pemberian
Aromaterapi Lavender

Aromaterapi Lavender memiliki kandungan linalool, dan linalyl acetat, yang berefek sebagai analgetik yang
dapat membuat seseorang menjadi tenang.
Aromaterapi masuk ke rongga hidung melalui penghirupan akan langsung bekerja lebih cepat karena molekul-
molekul minyak esensial yang mudah menguap, hipotalamus aroma tersebut diolah dan dikonversikan oleh tubuh
menjadi suatu aksi dengan pelepasan substansi neurokimia berupa zat endorphin dan serotonin sehingga
berpengaruh langsung pada organ penciuman dan dipersepsikan oleh otak untuk memberikan reaksi yang
membuat perubahan fisiologis pada tubuh, pikiran, jiwa, dan menghasilkan efek menenangkan pada tubuh
(Rosalinna., 2018).
Bayi Baru Lahir

Segera setelah bayi lahir, bayi ditetekan pada Ny. I dengan melakukan proses Inisiasi
Menyusu Dini (IMD). Hal ini dilakukan agar dapat merangsang uterus berkontraksi dan
mencegah perdarahan. Setelah persalinan selesai dilakukan penilaian pada bayi dan
melakukan perawatan selanjutnya pada bayi yaitu menjaga kehangatan pada bayi,
menganjurkan ibu untuk menyusi bayinya dengan cara memberitahu ibu cara menyusui
yang benar. Pada bayi Ny. I diberikan salep mata sebagai profilaksis yaitu salep mata
tetrasiklin 1% dan vitamin K1 1 mg yang diberikan secara IM pada sepertiga anterolateral
paha kiri bayi. Kemudian sebelum usia 24 jam di berikan HB0 secara IM pada sepertiga
anterolateral paha kanan bayi. Hal ini sudah sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan.
KESIMPULAN

1. Asuhan kebidanan persalinan yang dilakukan telah sesuai dengan teori


yang ada
2. Asuhan kebidanan bayi baru lahir yang diberikan pada bayi Ny. I telah
sesuai dengan teori yang ada.
3. Terdapat efektivitas Pijat Akuprsur dan Pemberian Aromaterapi Lavender
terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai