KELOMPOK 7
DISUSUN OLEH :
Seorang perempuan Ny. C berusia 35 tahun G3P20002 usia kehamilan 37 minggu datang
ke IGD RS diantar oleh suami pada tanggal 26 Agustus 2021 pukul 16.30 WIB. Ibu
dalam keadaan kesakitan dan mengeluh nyeri perut, keluar darah pervaginam kehitam-
hitaman sebanyak 200cc. Suami mengatakan bahwa semenjak hamil istrinya mengalami
tekanan darah yang tinggi 140/90 mmHg dan pernah melakukan pemeriksaan urin dan
hasil dari protein urin negatif serta suami juga mengatakan sejak kehamilan ini sering
sulit tidur dan tidak tidak peduli terhadap kehamilnnya karena sudah tidak ingin memiliki
anak lagi. 3 hari yang lalu istrinya mengeluh pusing dan sulit tidur karena terdapat
masalah dalam keluarga dan kemudian 4 jam yang lalu ibu jatuh dari tangga rumah.
Selain itu ibu juga merasakan kenceng-kenceng yang semakin sering dan semakin kuat.
HPHT 10 Desember 2020, HPL: 21 September 2021. Hasil pemeriksaan menunjukkan
TD 90/70 mmHg, Nadi 100x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,50C, palpasi terdapat nyeri
tekan, perut teraba seperti papan, palpasi bagian janin tidak jelas, dan DJJ 160x/ menit
sulit terdengar. Bagaimana asuhan yang sesuai dengan kasus tersebut dan apa diagnose
yang tepat?
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
TAHUN 2021/2022
I. Pengkajian
Cara masuk :
Diagnose :
A. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan utama : Ibu datang dalam keadaan kesakitan dan mengeluh nyeri perut,
keluar darah pervaginam kehitam-hitaman. Suami mengatakan bahwa semenjak hamil
istrinya mengalami tekanan darah yang tinggi 140/90 mmHg dan pernah melakukan
pemeriksaan urin dan hasil dari protein urin negatif serta suami juga mengatakan
sejak kehamilan ini sering sulit tidur dan tidak tidak peduli terhadap kehamilnnya
karena sudah tidak ingin memiliki anak lagi. 3 hari yang lalu istrinya mengeluh
pusing dan sulit tidur karena terdapat masalah dalam keluarga dan kemudian 4 jam
yang lalu ibu jatuh dari tangga rumah. Selain itu ibu juga merasakan kenceng-kenceng
yang semakin sering dan semakin kuat.
2. Riwayat menstruasi
Usia manarche : 14 tahun
Jumlah darah haid : 3 kali ganti pembalut
HPHT : 10-12-2020
Keluhan saat haid : tidak ada keluhan
Lama haid : kurang lebih 7 hari
Flour albus : tidak ada
TP : 21-09-2021
Keluhan haid : tidak ada keluhan
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : lemah Kesadaran : compos mentis
BB/TB : 65kg/158cm Tekanan Darah: 90/70 mmHg
Nadi : 100x/menit Suhu : 360C
Pernafasan : 24x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
- Mata : sedikit anemis, tidak ikterus
Pandangan : pandangan sedikit kabur
- Rahang, gigi, gusi: tidak ada pembengkakan gusi dan gigi berlubang
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tyroid
- Dada : areola hiperpigmentasi, putting susu menonjol
- Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- Sistem respiratori : tidak ada dispneu, tachipneu, wheezing, batuk
- Sistem kardio : tidak ada nyeri dada, murmur, palpitasi
- Pinggang : lordosis
- Ekstrimitas atas dan bawah : tungkai simetris, reflek patella positif, tidak ada
varises, teraba dingin
3. Pemeriksaan khusus
a. Abdomen
Inspeksi : Perut tampak tegang
Palpasi : Perut teraba seperti papan, palpasi bagian janin tidak jelas
TFU : 33 cm, letak punggung : tidak teraba jelas
Presentasi : tidak teraba penurun kepala : tidak teraba
TBJ : 3255 gram
Auskultasi : DJJ 160x/mnt, reguler / irreguler
His/kontraksi : menetap
4. Pemeriksaan Genetalia
Inspeksi : ada pengeluaran darah 250cc dengan warna hitam
VT : ketuban tegang dan menonjol
5. Pemeriksaan laboratorium :
- Laboratorium lengkap.
- HB : 10 g/dL
- CTG : janin................reaktif/tidak
- USG ::
1. Janin : bayi dalam keadaan distress, air ketuban cukup, plasenta tidak
menutupi jalan lahir, punggung kanan, presentasi kepala, belum masuk
PAP, berat badan janin 2600 gram
Jam Penatalaksanaan
Kediri,............................
Dosen Pembimbing
....................................................
NIP.
1. Jurnal 1 “Analysis of 62 placental abruption cases: Risk factors and clinical outcomes
“ (Li et al., 2019)
Etiologi solusio plasenta: etiologi yang tepatdari solusio plasenta tidak diketahui,
tetapi hipotesis menunjukkan keterlibatan kelainan plasenta atau vascular karena
kegagalan invasi sekunder vili trofoblas. Plasenta abnormal, malformasi vascular,
peningkatan kerapuhan pembuluh darah merupakan predisposisi pembentukan
hematoma, yang mengakibatkan pemisahan plasenta. Morbiditas dan mortalitas janin
adalah karena berkurangnya luas permukaan plasenta yang diperlukan untuk
oksigenasi. Faktor risiko meliputi paritas tinggi, usia ibu lanjut, status sosial ekonomi
rendah, merokok, trauma perut, penggunaan alcohol, penggunaah kokain dalam
kehamilan, hipertensi, polihidramnion, kehamilan ganda, trombofilia dan riwayat
solusio plasenta sebelumnya
Sekitar 35% dari solusio muncul dengan perdarahan tersembunyi dan sekitar 68%
hadir dengan nyeri perut yang tersembunyi. Kadang-kadang tanda yang muncul
adalah kematian janin. Dalam penelitian ini, 45% (28 kasus) mengalami gawat janin
dan 4,8% (3 kasus) lahir mati. Diagnosis solusio plasenta hanya mungkin ditegakkan
selama operasi sesar, beberapa pasien dengan presentasi ringan melahirkan dengan
pervaginam
Pemeriksaan USG berguna terutama untuk menyingkirkan plasenta previa atau vasa
previa. Tanda-tanda ekografi klasik termasuk pelesapas perifer plasenta atau
peningkatan ketebalan lebih dari 5-6 cm. terkait dengan zona ekogenik yang
bervariasi, tergantung pada usia hematoma. Ultrasonografi juga sangat membantu
dalam menyingkirkan penyebab lain dari perdarahan vagina.
Kematian ibu menjadi sangat jarang di Negara maju. Meskipun demikian, masih ada
morbiditas yang signifikan dikaitkan dengan risiko hemoragik, terutama karena
pembentukan hematoma itu sendiri, yang sering dikaitkan dengan koagulasi
intravascular diseminata. Manajemen awal pasien tersebut harus dilakukan, dengan
keterlibatan tim perawatan intensif. Solusio plasenta ringan dapat ditangani dengan
persalinan pervaginam, sedangkan operasi sesar digunakan pada sebagian besar kasus
solusio plasenta yang serius. Manajemen obstetric solusio plasenta dipandu oleh
vitalitas janin dan status ibu. Bila janin masih hidup, sesar darurat harus dilakukan
kecuali persalinan pervaginam sudah dekat. Dalam laporan saat ini, operasi sesar
darurat dilakukan pada 45 pasien (73%) dengan solusio plasenta, sedangkan 17 pasien
(27%) memiliki persalinan pervaginam spontan. Dalam kasus bradikardia janin,
ekstraksi dengan operasi sesar dalam waktu 20 menit secara signifikan mengurangi
mortalitas neonatal dan insiden serebral palsi. Namun, jika kematian janin intrauterine
telah terjadi, dilakukan persalinan pervaginam dengan pemantauan klinis dan
laboratorium yang ketat (Li et al., 2019).
Partisipan memiliki perspektif sendiri tentang persiapan SC yang mereka jalani. Ini
tergambar dari berbagai ungkapan yang dikemukakan partisipan terkait dengan
persiapan pelaksanaan SC yang mereka hadapi. Partisipan merasakan keyakinan akan
Tuhan karena membuat mereka lebih optimis dalam menghadapi berbagai tantangan
dalam menghadapi SC. Keyakinan sebagai sumber daya pribadi pada partisipan
meningkat yang dipengaruhi oleh adanya kesadaran akan Tuhan (Meezenbroek dkk,
2010). Oleh karena itu, strategi koping spiritual merupakan koping yang paling utama
dilakukan oleh partisipan dan berkekuatan lebih tinggi keterhubungan yang dirasakan
dengan Tuhan.
Selain strategi koping spiritual, dukungan dari suami, keluarga dan petugas kesehatan
adalah orang yang dipercaya oleh partisipan dan menjadi salah satu sumber
pendukung sehingga dukungannya akan sangat bermanfaat
Daftar Pustaka
Li, Y., Tian, Y., Liu, N., Chen, Y., & Wu, F. (2019). Analysis of 62 placental abruption
cases: Risk factors and clinical outcomes. Taiwanese Journal of Obstetrics and Gynecology,
58(2), 223–226. https://doi.org/10.1016/j.tjog.2019.01.010
Young, J. S., & White, L. M. (2019). Vaginal Bleeding in Late Pregnancy. Emergency
Medicine Clinics of North America, 37(2), 251–264.
https://doi.org/10.1016/j.emc.2019.01.006
Febria Syafyu Sari, Hema Malini & Basmanell (2017). MEKANISME KOPING PRIMIPARA
PADA PRIMIPARA SAAT DIPUTUSKAN SECTIO CAESAREA DARURAT, Research of
Applied Science and Education V11.i1 (9-19)