Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGANTAR FETOMATERNAL
“Konsep Dasar Kedokteran Fetomaternal”

Dosen Pengampu :
Arika Indah Setyarini, M.Keb

Disusun Oleh Kelompok 1 :


1. Dian Lutfi Rahmawati (P17321181008)
2. Merita Meliyafara Pratiwi (P17321183019)
3. Rurik Rosa Apriliana (P17321183021)
4. Iva Satya Ratnasari (P17321183023)
5. Selvyra Eka Masturina (P17321183040)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas


rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Makalah
Pengantar Fetomaternal yang berjudul “Konsep Dasar Kedokteran
Fetomaternal” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memperluas ilmu kedokteran fetomaternal
khusunya mempelajari dasar fetomaternal yang bertujuan agar para pembaca
dapat memahami lebih lanjut mengenai pembahasan berikut. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terimakasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
1. Ibu Ika Yudianti, SST.,M.Keb serta segenap jajarannya yang telah
memberikan dukungan baik berupa moril maupun material selama
mengikuti pendidikan profesi bidan di Poltekkes Kemenkes Malang.
2. Ibu Arika Indah Setyarini, M.Keb. selaku dosen mata kuliah yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan,
pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah
ini.
3. Teman-teman Prodi Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Malang
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 27 Juli 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................1
1.3 Tujuan .....................................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Fetomaternal............................................................................3
2.2 Sejarah Kedokteran Fetomaternal.............................................................4
2.3 Perkembangan Kedokteran
Fetomaternal..................................................4
2.4 Ruang Lingkup Kedokteran Fetomaternal................................................5
2.5 Tantangan terhadap Kedokteran
Fetomaternal..........................................6
2.6 Masalah Kedokteran
Fetomaternal............................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................
3.2 Saran .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fetomaternal merupakan salah satu cabang sub-spesialisasi ilmu
kedokteran Obstetri-Ginekologi yang menganalisa perkembangan dan kondisi
janin. Fetomaternal diagnostik adalah metode yang dapat diandalkan untuk
memantau secara dini kondisi kesehatan kandungan sehingga bayi lahir
dengan baik dan proses persalinan berjalan lancar. Risiko kelainan seperti
Down Syndrome, Edward Syndrome, atau kelainan fisik pada janin juga dapat
dideteksi melalui Fetomaternal Diagnostic. Fetomaternal adalah sub
spesialisasi dari bagian kandungan dan kebidanan (obstetri dan ginekologi).
Sub spesialisasi ini berfokus pada deteksi dan mendignosis kelainan pada fetal
(janin) dan maternal (ibu). PPemeriksaan ini meliputi deteksi dini fetal
abnormalitas, deteksi keguguran, dan stillbirth, kelahiran premature dan
skrening kelainan kromosom (Babycentre, 2019) .
Dengan mengetahui kondisi janin sedini mungkin, ibu hamil
mendapatkan penanganan khusus agar proses kehamilan berjalan lancar.
Selain itu, proses persalinan dapat dipersiapkan agar sesuai dengan kondisi
kehamilan. Fetomaternal Diagnostik menggunakan teknologi USG 4D dengan
dokter  dan tim medis berpengalaman (BabyMed, 2019).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian fetomaternal
2. Bagaimana sejarah kedokteran fetomaternal
3. Bagaimana perkembangan kedokteran fetomaternal
4. Apa saja tantangan terhadap kedokteran fetomaternal
5. Apa saja masalah kedokteran fetomaternal
1.3 Tujuan
Tujuan pembahasan ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian fetomaternal
2. Untuk mengetahui sejarah kedokteran fetomaternal
3. Untuk mengetahui perkembangan kedokteran fetomaternal

1
2

4. Untuk mengetahui tantangan terhadap kedokteran fetomaternal


5. Untuk mengetahui masalah kedokteran fetomaternal

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Fetomaternal


Bagi seorang ibu, masa kehamilan adalah masa-masa istimewa. Pada
masa itu, kesehatan ibu dan calon bayi selalu dijaga dan dipantau agar proses
persalinan dapat berjalan lancar. Tentunya pemeriksaan ekstra harus dilakukan
untuk mendeteksi kondisi kandungan serta kesehatan calon bayi dan sang ibu.
Fetomaternal merupakan salah satu cabang sub-spesialisasi ilmu kedokteran
Obstetri-Ginekologi yang menganalisa perkembangan dan kondisi janin.
Fetomaternal diagnostik adalah metode yang dapat diandalkan untuk
memantau secara dini kondisi kesehatan kandungan sehingga bayi lahir
dengan baik dan proses persalinan berjalan lancar. Risiko kelainan seperti
Down Syndrome, Edward Syndrome, atau kelainan fisik pada janin juga dapat
dideteksi melalui Fetomaternal Diagnostic (American International Medical
University, 2018)
Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, dokter subspesialis
fetomaternal adalah dokter yang memiliki kompetensi lebih tinggi untuk
mendiagnosis kelainan pada janin dan ibu hamil, serta menangani kehamilan
berisiko tinggi. Kondisi yang ditangani subspesialis ini antara lain risiko
kelahiran prematur dan deteksi kelainan genetik atau cacat bawaan. Istilah
fetomaternal terdiri dari dua kata, yakni fetus, yang berarti ‘janin’
dan maternal yang berarti ‘ibu’.“Jadi, subfetomaternal adalah dokter
subspesialis yang memiliki kompetensi menilai dan memeriksa secara detail
kondisi fetus (janin) dalam kandungan (M. G. Medscape, 2018).
Fetomaternal adalah sub spesialisasi dari bagian kandungan dan
kebidanan (obstetri dan ginekologi). Sub spesialisasi ini berfokus pada deteksi
dan mendignosis kelainan pada fetal (janin) dan maternal (ibu). PPemeriksaan
ini meliputi deteksi dini fetal abnormalitas, deteksi keguguran, dan stillbirth,
kelahiran premature dan skrening kelainan kromosom. Dengan mengetahui
kondisi janin sedini mungkin, ibu hamil mendapatkan penanganan khusus agar

3
proses kehamilan berjalan lancar. Selain itu, proses persalinan dapat
dipersiapkan agar sesuai dengan kondisi kehamilan. Fetomaternal Diagnostik

4
4

menggunakan teknologi USG 4D dengan dokter  dan tim medis


berpengalaman (Freeborn, D., Trevino, H., Burd, I, 2019).
2.2 Sejarah Kedokteran Fetomaternal
Sejarah pemantauan janin agaknya telah lama diketahui, dimulai
pemeriksaan kehamilan dan perawatan bayi (sejarah kebidanan pada zaman
Nabi Musa) serta pemberian ASI yang amat bermanfaat bagi kehidupan.
Kemudian pada tahun 1810 mulai digunakan stetoskop untuk mendengarkan
denyut jantung. Denyut jantung dan gerakan janin merupakan indikator yang
banyak dipakai dalam menduga kesehatan janin (Y. B. Mayo Clinic, 2018).
Kini pertumbuhan janin terhambat merupakan masalah yang menjadi
perhatian universal karena berkaitan dengan penyakit anak dan dewasa. Risiko
untuk menderita diabetes, hipertensi, stroke, kanker bahkan skizofrenia
meningkat bermakna. Dengan adanya kemampuan laboratorium yang lebih
canggih baik penyakit ibu maupun janin, keamanan dan ketepatan lebih
terjamin. Pada janin kini dapat ditentukan kelainan genetik tunggal
thalassemia, cystic fibrosis dll. Demikian pula deteksi infeksi dengan teknik
PCR, memungkinkan diagnosis infeksi virus (National Institute of Health,
2018).
Perhatian mengenai ilmu perinatologi telah berkembang di Indonesia
sejak didirikan Perkumpulan Perinatologi Indonesia (Perinasia) pada tahun
1981. Perkumpulan seminat yang meliputi multidisiplin ini (termasuk bidan
dan awam) telah mempunyai beberapa ketua perkumpulan ini umumnya
spesialis Obstetri atau Dokter Anak: dr Harun, Anna Alisyahbana, Prof.
Ariawan Soejoenoes, dr. T. Pusponegoro (alm) dan dr. Imral Chair (T.
WebMD, 2018).
2.3 Perkembangan Kedokteran Fetomaternal
Kedokteran Fetomaternal merupakan suatu konsep yang luas yang
melibatkan berbagai disiplin ilmu Kedokteran Dasar, Klinik, dan Komunitas
yang mengkaji sistem, fungsi dan proses reproduksi mulai sejak saat
implantasi sampai dengan kehamilan lanjut. Interaksi dari berbagai disiplin
ilmu tersebut melahirkan suatu konsep yang mempunyai pandangan dimana
buah kehamilan tidak lagi dianggap sebagai bagian dari ibu hamil akan tetapi
5

sudah bisa diperiksa dan dikelola sebagai individu tersendiri (Fetus as a


Patient).Ditinjau dari segi luasnya jangkauan Kedokteran Fetomaternal maka
perlu suatu pemahaman dan pengkajian yang terintegrasi. Hal ini penting
sejak kurang lebih dua dekade terakhir karena tingginya angka kematian
perinatal, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran
serta pentingnya menghasilkan generasi yang unggul dalam era globalisasi
(Mayo Clinic, 2019).
Pengelolaan kehamilan risiko tinggi dan patologi janin sering
menimbulkan permasalahan.Diagnosis dan pengelolaannya membutuhkan
pendekatan multidisiplin di bidang kedokteran. Dibutuhkan keahlian khusus
yang mencakup kemampuan dalam bidang fisiologi maternofetal dan
neonatal, dalam hal ini meliputi pengetahuan tentang genetika, embriologi,
skrining fetal dan maternal, serta prosedur-prosedur diagnostik, terapeutik,
perawatan perinatal, dan konseling. Penyakit pada usia muda dan usia tua bisa
dicegah pada saat kehidupan intrauterine atau bahkan sebelum kehamilan
misalnya penyakit-penyakit metabolik misalnya: diabetes, hipertensi yang
disebabkan karena ketidakseimbangan nutrisi selama kehamilan (Verywell
Medicine, 2020).
Dokter subspesialis fetomaternal dapat melakukan pemeriksaan, deteksi
dini, dan penanganan jika janin mengalami kelainan genetik, gangguan
pembentukan organ atau cacat bawaan lahir (kelainan kongenital), meninggal
dalam kandungan, atau lahir prematur.

2.4 Ruang Lingkup Kedokteran Fetomaternal


Kedokteran fetomaternal menangani ibu hamil dengan kondisi medis tertentu,
ibu hamil dengan komplikasi kehamilan hingga bayi yang mengalami
kelainan. Berikut adalah beberapa kondisi atau masalah kehamilan yang
menjadi ruang lingkup kedokteran fetomaternal:
a Ibu berusia 35 tahun atau lebih saat pembuahan.
b Faktor genetik bayi cacat lahir.
c Riwayat keluarga dengan kelainan genetik.
d Ada riwayat keguguran berulang, bayi lahir mati, dan kelahiran
prematur.
6

e Ada riwayat komplikasi preeklamsia dan diabetes gestasional.


f Mengalami penyakit infeksi seperti HIV atau parvovirus.
g Kondisi medis serius (penyakit jantung, hipertensi, gangguan
autoimun, radang usus, dll).
h Kehamilan kembar dua, tiga, atau lebih banyak.
i Bayi dalam kondisi cacat lahir atau masalah lainnya.

(W. C. MedicineNet, 2018)

2.5 Tantangan terhadap Kedokteran Fetomaternal


Pada saat ini masalah yang dihadapi kedokteran fetomaternal baik di
negara maju maupun negara yang sedang berkembang masih hampir sama,
hanya tingkat besarnya masalahnya berbeda. Masalah-masalah tersebut antara
lain adalah :
(1) Mortalitas perinatal yang masih tinggi, terutama di negara-negara yang
sedang berkembang,
(2) Tingginya morbiditas perinatal, yang diakibatkan oleh penyakit dan
kelainan pada ibu, akibat gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam uterus, akibat proses persalinan dan kelahiran, serta akibat keadaan
pada jam-jam pertama kehidupan setelah lahir,
(3) Masih tingginya angka kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah,
(4) Makin tingginya secara relatif angka kejadian kelainan kongenital yang
diwariskan maupun yang didapat selama kehamilan.
(Freeborn, D., Trevino, H., Burd, I, 2019)
2.6 Masalah Kedokteran Fetomaternal
Pemeriksaan kehamilan oleh dokter kandungan subspesialis fetomaternal
sangat disarankan bagi ibu hamil yang menjalani kehamilan berisiko tinggi
atau ditemukan adanya komplikasi saat kehamilan. Hal ini dilakukan untuk
memastikan kondisi ibu dan janin tetap sehat hingga persalinan nanti. Dokter
kandungan subspesialis fetomaternal merupakan seorang dokter spesialis
kebidanan dan kandungan yang mendalami ilmu tentang penyakit dan
komplikasi pada ibu hamil dan janin. Dokter spesialis ini memiliki kompetensi
lebih untuk mendiagnosis kelainan pada janin dan ibu hamil (BabyMed,
2019).
7

Dokter subspesialis fetomaternal dapat melakukan pemeriksaan, deteksi


dini, dan penanganan jika janin mengalami kelainan genetik, gangguan
pembentukan organ atau cacat bawaan lahir (kelainan kongenital), meninggal
dalam kandungan, atau lahir prematur. Umumnya, dokter kandungan
subspesialis fetomaternal menangani ibu hamil yang menjalani kehamilan
berisiko tinggi. Suatu kehamilan dapat dikatakan berisiko tinggi apabila ibu
hamil memiliki kondisi sebagai berikut:

a. Kurang gizi atau kelebihan berat badan (obesitas)


b. Hipertensi
c. Diabetes
d. Preeklamsia
e. Penyakit autoimun, misalnya lupus
f. Gangguan ginjal atau hati
g. Penyakit jantung
h. Masalah pada plasenta
i. Kehamilan kembar
j. Kelainan darah, misalnya gangguan pembekuan darah dan anemia sel sabit
k. Penyakit infeksi, seperti toksoplasmosis dan infeksi HIV, hepatitis B,
serta cymegalovirus
l. Masalah pada kehamilan sebelumnya, seperti kelahiran prematur
Dokter kandungan subspesialis fetomaternal juga bertugas menangani
kelainan genetik pada janin, misalnya penyakit jantung bawaan, sindrom
Jacob, sindrom Patau, dan sindrom Down (Mayo Clinic, 2019).
Dokter kandungan subspesialis fetomaternal terlatih untuk melakukan
berbagai tindakan medis berikut ini:
a. Memberikan perawatan prenatal secara teratur untuk ibu hamil dengan
kehamilan berisiko tinggi
b. Membantu mengatasi masalah kesehatan yang sebelumnya sudah diderita
ibu hamil, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi
c. Menangani ibu hamil yang mengalami komplikasi selama kehamilan atau
persalinan
8

d. Melakukan tes dan prosedur untuk memeriksa pertumbuhan dan


perkembangan janin
e. Memeriksa adanya cacat lahir dan kelainan genetik pada janin dengan
serangkaian tes, seperti amniosentesis dan tes DNA atau kromosom
f. Mendiagnosis dan menangani cacat lahir, masalah jantung, dan kelainan
darah pada janin, termasuk melakukan operasi jika diperlukan
g. Memantau dan memandu persalinan
h. Menangani masalah kesehatan yang muncul ketika hamil, seperti
pendarahan vagina, infeksi, atau tekanan darah tinggi
i. Mengidentifikasi risiko dan memberikan saran kepada ibu hamil ketika
hendak menjalani kehamilan berikutnya
Menurut (American Pregnancy Association, 2019) Ibu hamil bisa
menemui dan berkonsultasi dengan dokter kandungan subspesialis
fetomaternal jika mengalami berbagai kondisi berikut ini:

1. Menderita penyakit sebelum hamil


Ibu hamil dianjurkan untuk menemui dokter subspesialis ini jika
menderita penyakit tertentu sebelum mengandung. Beberapa penyakit
tersebut meliputi diabetes, obesitas, lupus, penyakit ginjal, tekanan darah
tinggi, gangguan tiroid, serta penyakit infeksi seperti HIV dan penyakit
menular seksual.
2. Memiliki gangguan genetik
Ibu hamil juga dianjurkan menemui dokter kandungan subspesialis
fetomaternal jika memiliki riwayat penyakit atau kelainan genetik, seperti
gangguan pembekuan darah, anemia sel sabit, thalassemia, dan fibrosis
kistik.
Ibu hamil pun perlu memeriksakan diri ke dokter konsultan
fetomaternal apabila memiliki keluarga kandung yang memiliki riwayat
penyakit genetik.
3. Menderita penyakit saat hamil
Tak hanya sebelum hamil, menderita kondisi seperti diabetes
gestasional, tekanan darah tinggi, obesitas, penyakit menular seksual,
9

dan preeklamsia juga mengharuskan ibu hamil berkonsultasi dan


mendapatkan penanganan dari dokter subspesialis ini.
4. Mengandung anak kembar
Mengandung anak kembar dua atau lebih meningkatkan risiko
terjadinya komplikasi, baik pada ibu hamil maupun janin. Oleh karena itu,
dokter kandungan subspesialis fetomaternal akan memeriksa kandungan
dengan seksama melalui pemeriksaan fisik dan serangkaian tes penunjang,
serta merekomendasikan kapan dan bagaimana janin akan dilahirkan.
5. Mengalami gangguan perkembangan pada janin
Janin yang mengalami gangguan perkembangan, cacat lahir, atau
gangguan lainnya juga akan dipantau dan ditangani oleh dokter kandungan
subspesialis fetomaternal.
Bila mengalami keluhan atau memiliki kondisi yang membuat
kehamilan Anda berisiko tinggi, jangan ragu untuk menemui dokter
kandungan subspesialis fetomaternal untuk mendapatkan pemeriksaan dan
penanganan yang tepat.
10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fetomaternal merupakan salah satu cabang sub-spesialisasi ilmu
kedokteran Obstetri-Ginekologi yang menganalisa perkembangan dan kondisi
janin. Fetomaternal diagnostik adalah metode yang dapat diandalkan untuk
memantau secara dini kondisi kesehatan kandungan sehingga bayi lahir
dengan baik dan proses persalinan berjalan lancar. Risiko kelainan seperti
Down Syndrome, Edward Syndrome, atau kelainan fisik pada janin juga dapat
dideteksi melalui Fetomaternal Diagnostic
Fetomaternal adalah sub spesialisasi dari bagian kandungan dan
kebidanan (obstetri dan ginekologi). Sub spesialisasi ini berfokus pada deteksi
dan mendignosis kelainan pada fetal (janin) dan maternal (ibu). PPemeriksaan
ini meliputi deteksi dini fetal abnormalitas, deteksi keguguran, dan stillbirth,
kelahiran premature dan skrening kelainan kromosom.
Dengan mengetahui kondisi janin sedini mungkin, ibu hamil
mendapatkan penanganan khusus agar proses kehamilan berjalan lancar.
Selain itu, proses persalinan dapat dipersiapkan agar sesuai dengan kondisi
kehamilan. Fetomaternal Diagnostik menggunakan teknologi USG 4D dengan
dokter  dan tim medis berpengalaman.
3.2 Saran
Semoga Makalah ini bisa bermanfaat bagi pembacanya dan khusunya bagi
mahasiswa Poltekkes Kemenkes bisa menjadi bahan referensi untuk
penyusunan makalah/ Karya Tulis Ilmiah selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

American International Medical University. (2018). Diseases & Management.

Intrauterine growth restriction (IUGR): Symptoms, Causes, Diagnosis,

Management, Complications & Prevention.

American Pregnancy Association. (2019). Pregnancy Complication. Intrauterine

Growth Restriction (IUGR); Small for Gestational Age (SGA).

Babycentre. (2019). Average fetal length and weight chart.

BabyMed. (2019). Estimated Fetal Weight & Growth Percentile Calculator.

Freeborn, D., Trevino, H., Burd, I. (2019). Health Encyclopedia. Low Birth

Weight.

M. G. Medscape, R. (2018). Fetal Growth Restriction.

Mayo Clinic. (2019). Patient Care & Health Information. Amniocentesis.

National Institute of Health, C., B. (2018). Intrauterine growth restriction.

T. WebMD, P. (2018). Intrauterine Growth Restriction (IUGR).

Verywell Medicine, M., D. (2020). Pregnancy and Congenital Abnormalities.

WebMD (2019). What Is an MFM Specialist?

W. C. MedicineNet, S. J. (2018). Stages of Pregnancy.

Y. B. Mayo Clinic, T. (2018). Healthy Lifestyle. Pregnancy week by week.

11

Anda mungkin juga menyukai