Anda di halaman 1dari 8

KASUS DAN SOAP ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA

Tugas ini disusun untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Berpikir Kritis dalam Kebidanan

Dosen Pengampu: Dr. Finta Isti Kundarti, M.Keb

Disusun Oleh:

KELOMPOK 4

Pendidikan Profesi Bidan Kelas B

UMU CHABIBAH HEMI RISTIANA P17312215078


REVINA IKAALIIL MAGHREZY P17312215079
KHARISMA RAHMADANI P17312215080
SIELA KURNIASARI P17312215081
SUCIATI P17312215082
OCHA NATASYA P. P17312215083

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI KEBIDANAN KEDIRI

TAHUN 2021/2022
KASUS PADA BALITA
Pada tanggal 26 Agustus 2021 An. D usia 28 bulan datang ke PMB diantar oleh
neneknya yang berusia 60 tahun. Sang nenek mengatakan An D tidak pernah mendapatkan
perhatian dari orang tuanya dan jarang diberi makan. Hal tersebut berlangsung sejak 2 bulan
yang lalu dimana ayah An D di PHK akibat pandemi dan akhirnya menjadi pejudi dan pemabuk
berat. Kedua orang tua An D selalu bertengkar akibat kesulitan ekonomi yang dihadapinya dan
melampiaskan amarahnya kepada An D dengan melakukan kekerasan fisik seperti memukul,
menendang dan disundut rokok. Sang ibu adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak pernah
memperhatikan asupan makanan anaknya. Setiap hari ia hanya memberi makan An D dengan
nasi dan kerupuk dan jika tidak ada beras ia hanya diberi makan singkong rebus. Orang tua An D
sering kali bertengkar akibat perilaku suaminya yang sering mabuk dan tidak pernah
memberikan nafkah. Sang nenek mengatakan awalnya ia tidak berani melaporkan kejadian ini
karena diancam oleh anak dan menantunya, tetapi saat melihat cucunya yang semakin kurus dan
penuh dengan luka lebam akhirnya sang nenek memberanikan diri untuk meminta bantuan
kepada Bu Bidan dan selama ini saat ditanya orang kenapa cucunya lebam ia hanya bisa
berbohong dengan mengatakan bahwa cucunya terjatuh. Sang nenek mengatakan selama
mengikuti posyandu 2 bulan terakhit berat badan An. D semakin menurun dan An D menjadi
sering sakit, nenek mengatakan semula berat badan terakhir anaknya hanya 9 kg. Menurut hasil
anamnesa riwayat imunisasi An.D lengkap. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil anak
terlihat sangat kurus, gelisah, rewel, dan terlihat ketakutan . BB : 7,7 kg TB: 91 cm LILA: 11,5
cm LK: 51 cm Lingkar Perut: 38 cm Lingkar Dada : 45 cm Suhu : 36,7ºC RR: 32 x/menit Nadi :
100 x/menit, Pemeriksaan fisik di dapatkan ada luka lebam di pelipis kiri dan bekas sunyutan
rokok di tangan dan punggung, gejala gizi buruk juga terlihat dari terlihatnya kulit dan rambut
yang tampak kering dan mudah rontok serta perut buncit.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI
Jl. KH. Wakhid Hasyim No. 64 B Telp. (0354) 773095 – 772833
Website : http://www.poltekkes-malang.ac.id Fax. (0354) 778340
Email : direktorat@poltekkes-malang.ac.id Kediri 64114

FORMULIR ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK

Tanggal Pengkajia/Jam : 26 Agustus 2021/09.00


No. Reg : 20210826011
Ruangan :-
Dx. Medis :-

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Anak :
Nama : An. D
Umur/Tgl lahir : 28 Bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak ke :1

2. Identitas Orang tua :


Nama Ibu : Ny. A
Umur : 25 Tahun
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Penghasilan :-
Alamat Rumah : Jl. Kusuma Agung No. 34 Kediri

Nama Ayah : Tn.G


Umur : 27 Tahun
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Penghasilan : Tidak berpenghasilan
Alamat Rumah : Jl. Kusuma Agung No. 34 Kediri

ANAMNESIS
Sumber Informasi : Keluarga Lain-lain
a. Keluhan utama
An. D usia 28 bulan datang ke PMB diantar oleh neneknya yang berusia 75 tahun.
Sang nenek mengatakan An. D tidak pernah mendapatkan perhatian dari orang
tuanya dan jarang diberi makan. Hal tersebut berlangsung sejak 2 bulan yang lalu
dimana ayah An D di PHK akibat pandemi dan akhirnya menjadi pejudi dan
pemabuk berat. Kedua orang tua An D selalu bertengkar akibat kesulitan ekonomi
yang dihadapinya dan melampiaskan amarahnya kepada An D dengan melakukan
kekerasan fisik seperti memukul, menendang dan disundut rokok. Sang ibu adalah
seorang ibu rumah tangga yang tidak pernah memperhatikan asupan makanan
anaknya. Setiap hari ia hanya memberi makan An D dengan nasi dan kerupuk dan
jika tidak ada beras ia hanya diberi makan singkong rebus. Orang tua An D sering
kali bertengkar akibat perilaku suaminya yang sering mabuk dan tidak pernah
memberikan nafkah. Sang nenek mengatakan awalnya ia tidak berani melaporkan
kejadian ini karena diancam oleh anak dan menantunya, tetapi saat melihat
cucunya yang semakin kurus dan penuh dengan luka lebam akhirnya sang nenek
memberanikan diri untuk meminta bantuan kepada Bu Bidan dan selama ini saat
ditanya orang kenapa cucunya lebam ia hanya bisa berbohong dengan mengatakan
bahwa cucunya terjatuh. Sang nenek mengatakan selama mengikuti posyandu 2
bulan terakhit berat badan An. D semakin menurun dan An D menjadi sering
sakit, nenek mengatakan semula berat badan terakhir anaknya hanya 9 kg.
b. Riwayat kesehatan ibu
1) Riwayat penyakit keturunan: tidak ada riwayat penyakit keturunan
2) Riwayat antenatal
Dokter Bidan Puskesmas Rumah sakit
Lain-lain
Berapa kali : 7x
3) Riwayat persalinan dan kehamilan terdahulu : normal
4) Penyakit ibu selama hamil: tidak ada
5) Kebiasaan merokok : tidak ada
6) Kebiasaan minum jamu : tidak ada

c. Riwayat Natal
a. Proses kelahiran : Spontan Seksio Caesaria
Tindakan lain
b. Berat lahir: 3100gram
Panjang Lahir : 49 cm Lika :25 cm
c. Imunisasi yang diberikan : Hb 0, BCG, DPT/HB I-III, Polio I-IV, Campak

d. Riwayat kesehatan keluarga : Contreng di kolom yang sesuai

YA TIDAK YA TIDAK Sebutkan

DM HIPERTENSI Lain-lain Tidak ada

TBC HEPATITIS Lain-lain Tidak ada

B. DATA OBYEKTIF
a. Keadaan umum : Cukup
Suhu : 36,7 ºC
Nadi : 100 x/menit
Pernafasan :32x/menit
Berat Badan : 7,7 kg
LILA : 11,5 cm
Panjang Badan : 91 cm
BB/PB. : <-3 SD
Lingkar Kepala : 51 cm
Lingkar Lengan : 15 cm
Lingkar Perut : 38 cm
Lingkar Dada : 45 cm
BAB : 3x/minggu BAK : 4x/hari Muntah : tidak muntah
b. Kesadaran : composmentis
c. Kepala
I. Rambut : jagung & tipis
II. Mata : Terdapat lebam di sekitar pelipis kiri, Konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak ikterus
III. Wajah : pucat
IV. Telinga : simetris, tidak ada sekret
V. Hidung : normal
VI. Mulut : bibir kering
VII. Leher : tidak ada pembesaran vena
d. Thorak
Gerak nafas : Relaksi otot dada normal
Bunyi nafas : rochi ya/tidak wheezing ada/tidak
Bentuk : Normal Chest Barel Chest
Irama Nafas : Regular Irregular
Stridor
Jantung : Regular Irregular
Murmur Irama Galop
e. Abdomen
Inspeksi : Buncit
Palpasi : Massa Ada/tidak
Fecalit Ada/tidak
Distensi Ada/tidak
Pembesaran hepar Ada/tidak
Perkusi : Thyampany Hypertimpany
Dulnes Lain-lain
f. Genetalia
Scrotum : oedema ya/tidak
Sudah turun/belum
g. Anus :
Berlubang : iya/tidak
Perdarahan : iya/tidak
Lain-lain :-
h. Ekstremitas : Massa otot berkurang, terdapat luka bekas sunyutan rokok di tangan
sebelah kanan dan di punggung.
Kulit : kering
i. Neurologi :
Ya Tidak Ya Tidak
Kaku Kejang
Kuduk
Muntah Panas

j. Pemeriksaan Penunjang : Tidak dikaji


Laborat : Tidak dikaji
Foto : Tidak dikaji
Lain-lain: -
k. Perkembangan
a. Motorik Kasar : Dapat berjalan tanpa bantuan
b. Motorik Halus : Dapat menyusun balok
c. Bicara dan Bahasa : Susah bicara, sulit diajak berkomunikasi, cenderung
pendiam
d. Social Kemandirian : Tidak mudah berbaur, pemalu, sering merasa ketakutan
apabila bertemu dengan orang dewasa yang tidak dikenal

C. ANALISIS
An. D umur 28 Bulan dengan gizi buruk

D. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 26 Agustus 2021 Jam : 09.00

1. Memberitahu nenek hasil dari pemeriksaan bahwa An. D dalam keadaan kekurangan
gizi, ibu mengetahui
2. Memberikan dukungan dan motivasi pada neneknya supaya bisa lebih semangat dalam
menghadapi permasalahan dan selalu mencoba untuk berfikir positif, nenek dapat
menerima motivasi yang diberikan oleh bidan.
3. Menganjurkan nenek untuk tetap memberikan makanan yang seimbang dengan porsi
kecil-kecil 5-6 kali sehari pada cucunya yaitu menu yang mengandung karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral seperti nasi, lauk (tempe, tahu, ikan, telur,
daging, sayur), buah-buahan, susu, air putih, teh (jangan berikan susu dan jus berlebihan),
ibu sudah paham dengan penjelasan bidan dan nenek bersedia melakukan anjuran
bidan.
4. Memberitahukan nenek tentang cara penyajian makan agar anak tertarik untuk makan
seperti membentuk nasi, sayur dan lauk pauk menyerupai boneka, nenek mengerti dengan
penjelasan bidan
5. Mengajari nenek tentang cara membuat makanan selingan yang sehat pada anak seperti
srem-srem nasi isi daging sayuran, tahu isi daging sayuran, roti isi ragout ayam sayuran,
pizza, nenek mau membuat makanan selingan yang sehat pada anak
6. Memberitahu nenek tentang penyiapan makanan yang aman bagi anak seperti: masak
makanan sampai matang, cuci buah dan sayur, gunakan air yang bersih, cuci tangan
sesudah dan sebelum menyiapkan atau menyajikan makanan, hindari pemberian makanan
dengan botol, lindungi makanan terhadap serangga, nenek mau melakukan anjuran bidan
7. Memberitahu nenek tetap rutin mengikuti posyandu karena untuk mengetahui tumbuh
kembang anak
8. Memberitahu nenek untuk tetap menstimulasi perkembangan anak dengan cara sering
mengajak bicara, bermain, dan bersosialisasi dengan teman sebayanya, nenek mengerti
dan berusaha untuk menstimulasi perkembangan anak
9. Melakukan pendampingan khusus dalam memantau dan memberikan vitamin A, zat besi
dan seng bagi anak

10. Berkolaborasi dengan dr spesialis anak agar mudah dalam perawatan gizi buruk.
11. Penyediaan PKMK (Pangan Olahan Untuk Kondisi Medis Khusus) dapat dilakukan
melalui pengadaan program pemerintah pusat atau pemerintah daerah sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2019 Pasal 14 tentang
Penanggulangan Masalah Gizi Bagi Anak Akibat Penyakit.
12. Melaporkan kasus yang dialami kepada dinas perlindungan anak karena sesuai dengan
Undang-Undang No.35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak (UUPA) pasal 59A yang
menyatakan bahwa, Pemerintah Daerah, dan lembaga negara lainnya berkewajiban dan
bertanggung jawab untuk memberikan Perlindungan Khusus kepada anak korban
penelantaran, perlakuan salah, kekerasan fisik dan mental sehingga mendapatkan
perlindungan khusus dari pihak yang berwajib dan agar bisa mendapatkan pembinaan,
pendampingan, serta pemulihan sosial, kesehatan fisik dan mental sesuai dengan pasal
67B. Bidan sudah melaporkan kasus yang dialami terhadap pihak yang berwewenang.
13. Melakukan pendokumentasian Asuhan Kebidanan dalam SOAP

Anda mungkin juga menyukai