1
B. DATA BIOLOGIS /FISIOLOGIS
1. Keluhan utama : Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir karena adanya luka
jahitan
2. Riwayat keluhan utama :
a. Nyeri dirasakan ibu setelah persalinan yaitu tanggal 26 agustus 2015,
pukul 09.20 wita.
b. Sifat keluhannya hilang timbul, terutama jika bergerak, untuk
mengurangi rasa nyeri ibu melakukan aktifitas di tempat tidur.
c. Usaha ibu mengatasi keluhannya dengan cara berbaring kiri atau kanan,
namun kurang berhasil, ibu masih merasa tetap nyeri.
d. Ibu mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan lahir.
C. RIWAYAT REPRODUKSI
1. Riwayat Haid/ menstruasi
Menarche : 16 tahun
Siklus haid : 28 tahun
Lamanya haid : 5-7 hari
Dismenorhe : Tidak ada
2. Riwayat Ginekologi
Ibu tidak pernah abortus
Ibu tidak pernah menderita tumor dan PMS
3. Riwayat KB
Ibu pernah menjadi akseptor KB suntik 3 bulan
D. RIWAYAT KEHAMILAN
1. GV P4 A0
2. HPHT Tanggal 5 desember 2014
3. HTP tanggal 12 september 2015
4. TT 2x selama hamil
5. Kunjungan ANC sebanyak 4 kali
2
E. RIWAYAT PERSALINAN
1. Jenis Persalinan : PBK, Pervaginam
2. Persalinan Kala
Kala I : Kala pembukaan berlangsung ± 7 jam
Kala II : Kala pengeluaran berlangsung ±10 menit. Ibu melahirkan
tanggal 26 agustus 2015, pukul 09.20 wita, bayi lahir spontan dengan
JK : Laki-laki, BBL : 3100 gram, PBL: 48 cm, dan A/S : 8/10
Kala III : Kala pelepasan lamanya ±5 menit, pendarahan ± 150 cc,
plasenta lahir lengkap (selaput+kotiledon).
Kala IV : Rupture perineum tingkat I, lochia rubra.
3
Nafsu Makan : baik
Minum : 7-8 gelas/hari
2. Eliminasi
Selama setelah persalinan ibu BAB 1x dan BAK 3-4x perhari
3. Istirahat/Tidur
Ibu tidur siang maupun malam tidak teratur karena sebentar-sebentar
bangun untuk menyusui anaknya dan karena ibu merasa nyeri pada luka
perineum.
4. Personal Hygiene
Mandi 2x sehari
Ganti Pakaian 1x
Gosok gigi 2x sehari
Keramas 1x sehari
Mengganti pakaian dalam dan pembalut setiap ibu merasa lembab/gerah.
4
4. Selama hamil, persalianan dan masa nifas ibu senantiasa berdoa dan
berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
I. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum ibu baik
TTV :
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/i
Suhu : 36,5 °C
Pernapasan : 22 x/i
2. Kesadaran Composmentis
3. Ekspresi wajah meringis
4. Payudara
Putting susu terbentuk dan menonjol, hyperpigmentasi pada areola
mammae, colostrum ada jika dipencet.
5. Abdomen
TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
6. Genitalia
Tampak lochia rubra, tampak ada jahitan luka perineum, dan tidak ada
tanda-tanda infeksi.
7. Anus
Tidak ada haemoroid
8. Ekstermitas atas dan bawah
Simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema, reflex patella kiri dan kanan
positif (+)
9. pemeriksaan Lab
Hb : 11,7 gr%
5
LANGKAH II IDENTIFKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
DS :
- Ibu mengatakan melahirkan pada tanggal 26 Agustus 2015 jam 09.20 wita
- Ibu mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan lahir.
- Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir karena adanya luka jahitan.
DO :
1. Mulai tanggal 26 Agustus 2015 pukul 09.20 wita sampai tanggal pengkajian 28
Agustus 2015 pukul 12.55 wita dikatakan post partum hari kedua.
2. Segera setelah bayi lahir dan plasenta lahir, uterus akan berkontraksi dan akan
menjadi lebih kecil (proses involusi) dan dengan adanya kontraksi otot-otot
uterus menjepit pembuluh darah menyebabkan uterus keras dan bundar. Karena
adanya proses involusi uterus, didapatkan TFU 2 jari dibawah pusat dimana
fundus uteri berangsur-angsur akan mengecil ±1 cm tiap hari. (Sarwono, ilmu
kebidanan 2007:273)
3. Adanya lochia rubra merupakan pengeluaran secret yang berasal dari cavum
uteri dan vagina berupa sisa-sisa darah segar, selaput ketuban, sel-sel desidua,
verniks caseosa, dan mekonium. Keluar dari hari pertama sampai ketiga post
partum (Muchtar, synopsis obstetri, hal 116)
6
Masalah Aktual : Nyeri Luka Perineum
DS : Ibu mengatakan mendapat jahitan pada jalan lahir dan nyeri pada jahitan
apabila bergerak.
DO :
7
LANGKAH IV. TINDAKAN EMERGENCY / KOLABORASI
A. Tujuan
1. Postpartum hari ke-2 berlangsung normal
2. Gangguan rasa nyeri pada perineum berkurang
3. Tidak terjadi infeksi pada jalan lahir
B. Kriteria
1. TTV dalam batas normal
TD : sistole 100-130 mmHg, diastole 60-90 mmHg
N: 60-80 x/menit
S: 36,5 oC – 37,5 oC
P: 16-24 x/menit
2. TFU turun 1cm setiap hari
3. Pengeluaran lokia rubra normal
4. Ekspresi wajah tidak meringis
5. Luka perineum tampak kering
6. Tidak aa tanda-tanda infeksi (luka tidak merah, bengkak, dan tidak
pengeluaran cairan dan pus)
C. Intervensi
1. Sampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu.
Rasional: ibu dapat mengetahui keadaannya sehingga ibu dapat bekerjasama
dalam setiap tindakan-tindakan yang akan dilakukan.
2. Jelaskan penyebab timbulnya nyeri perineum .
Rasional: memberi pemahaman agar ibu dapat beradaptasi dengan nyeri
yang dirasakan.
8
3. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital.
Rasional: untuk mengetahui keadaan umum klien, fungsi organ umum, dan
sebagai indikator apabila ibu dalam keadaan normal atau tidak
4. Observasi TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia.
Rasional: dengan mengetahui TFU, dan kontraksi uterus kita dapat
memantau involusi uteri berjalan normal atau tidak dan dengan
mengobservasi pengeluaran lochia yang berbau busuk menandakan adanya
infeksi.
5. Bimbing ibu untuk melakukan relaksasi dan mobilisasi dini
Rasional: agar mengurangi rangsangan nyeri yang timbul serta
mempercepat penyembuhan luka
6. Berikan HE tentang perawatan payudara, personal hygiene, gizi ibu
menyusui dan istirahat
Rasional:
- Perawatan payudara dapat merangsang sel-sel untuk memproduksi ASI
dan merangsang peredaran darah di payudara.
- Personal hygiene memberikan rasa nyaman pada ibu dan mencegah
berkembangnya kuman patogen penyebab terjadinya infeksi.
- Gizi yang cukup sangat diperlukan untuk memulihkan kondisi ibu dan
memperlancar ASI.
- Istirahat yang cukup dapat memberi rasa nyaman dan dapat
memulihkan tenaga ibu.
7. Ajarkan teknik menyusui yang baik dan benar kepada ibu.
Rasional: untuk mencegah terjadinya lecet pada puting
8. Ajarkan ibu cara merawat perineum.
Rasional: dengan mengejarkan perawatan perineum kepada ibu dapat
meminimalkan faktor infeksi perineum.
9. Ajarkan kepada ibu tanda-tanda infeksi seperti terasa panas, merah,
bernanah, bengkak dan berbau.
9
Rasional: agar ibu dapat mengetahui tanda-tanda infeksi, dengan segera
bertindak apabila menemukan tanda-tanda infeksi, dengan segera
memeriksa kepada petugas kesehatan terdekat
10. Penatalaksanaan pemberian analgetik, antibiotik dan vitamin
Rasional: analgetik dapat memberikan rasa nyaman terhadap nyeri,
antibiotik akan membunuh atau menghambat mikroorganisme patogen serta
membantu penyembuhan luka.
11. Anjurkan ibu untuk imunisasi bayinya
Rasional: Agar bayi ibu dapat antibody dalam tubuhnya dan terhindar dari
penyakit.
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahawa ibu dalam keadaan baik.
Hasil: Ibu mengerti tentang keadaannya.
2. Menjelaskan penyebab timbulnya nyeri pada luka perineum akibat jaringan
yang menyebabkan aliran darah pada jaringan terhambat.
Hasil: ibu mengerti
3. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Hasil: keadaan umum ibu baik.
TTV:
TD: 110/80 mmHg
N : 80x/i
S: 36,8oc
P : 22x/i
4. Mengobserfasi TFU, kontraksi uterus, dan pengeluaran lochia
Hasil : - TFU 2 jari di bawah pusat
10
- Kontraksi uterus baik, teraba bundar dan keras
- Pengeluaran lochia rubra
5. Membimbing ibu untuk melakukan relaksasi dan mobilisasi dini secara
bertahap, ibu dapat memilih posisi duduk, tidur miring kanan atau kiri secara
bergantian, menarik nafas panjang Dan dalam melalui hidung dan
mengeluarkan melalui mulut.
Hasil : ibu megerti dan bersedia melakukan.
6. Memberi HE tentang :
- Mengajarkan kepada ibu tentang perawatan payudara dengan baby oil,
kompres dengan air hangat dan air dingin pada payudara.
- Mengonsumsi makanan yang bergizi seperti nasi, sayur-sayuran, buah-
buahan , kacang-kacangan, air putih 2 liter/hari.
- Istirahat yang cukup kurang lebih 2 jam di siang hari, dan 6-8 jam di malam
hari.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan
7. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang baik dan benar agar putting susu tidak
lecet.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan
8. Mengajarkan ibu, cara merawat perineum seperti mengganti pembalut setiap
kali merasa lembab dan membasuh daerah genetalia dengan air bersih.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan
9. Mengajarkan pada ibu tanda-tanda infeksi seperti : terasa panas, merah,
bernanah, bengkak dan berbau.
Hasil : ibu mengerti tentang tanda – tanda infeksi
10. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan seperti : amoxillin 500 mg 3x1, B-
com, vitamin K, vitamin A, paracetamol, dan FE 1x1
Hasil : ibu mengerti dan mau minum obat yang di berikan
11
LANGKAH VII. EVALUASI
12
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY’’R”
DENGAN NYERI LUKA PERINEUM (SOAP)
DI RSUD KABUPATEN PANGKEP
TANGGAL 28 AGUSTUS 2015
13
DATA SUBJEKTIF (S)
Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir karena adanya luka jahitan yang
dirasakan setelah melahirkan pada taggal 26 agustus 2015 pukul 09: 20 wita, sifat
keluhannya hilang timbul terutama jika bergerak, untuk mengurangi rasa nyeri
ibu melakukan aktifitas diatas tempat tidur, usaha ibu mengatasi keluhan dengan
cara berbaring miring kiri atau kanan, namun kurag berhasil ibu masih tetap
merasa nyeri pada luka jahitan. Ibu mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan
lahir.
ekspesi wajah ibu meringis bila bergerak, keadaan umum ibu baik ditandai
dengan TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/i , S : 36,5°C , P: 22 x/i , TFU 2 jari bawah
pusat, kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras, pengeluaran lochia rubra
berbau amis, nyeri tekan di daerah perineum, tampak luka jahitan masih basah.
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahawa ibu dalam keadaan baik.
Hasil: Ibu mengerti tentang keadaannya.
2. Menjelaskan penyebab timbulnya nyeri pada luka perineum akibat jaringan
yang menyebabkan aliran darah pada jaringan terhambat.
Hasil: ibu mengerti
3. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
14
Hasil: keadaan umum ibu baik
TTV:
TD: 110/80 mmHg
N : 80x/i
S: 36,8oc
P : 22x/i
4. Mengobserfasi TFU, kontraksi uterus, dan pengeluaran lochia
Hasil : - TFU 2 jari di bawah pusat
- Kontraksi uterus baik, teraba bundar dan keras
- Pengeluaran lochia rubra
5. Membimbing ibu untuk melakukan relaksasi dan mobilisasi dini secara
bertahap, ibu dapat memilih posisi duduk, tidur miring kanan atau kiri secara
bergantian, menarik nafas panjang dan dalam melalui hidung dan
mengeluarkan melalui mulut.
Hasil : ibu megerti dan bersedia melakukan.
6. Memberi HE tentang :
- Mengajarkan kepada ibu tentang perawatan payudara dengan baby oil,
kompres dengan air hangat dan air dingin pada payudara.
- Mengonsumsi makanan yang bergizi seperti nasi, sayur-sayuran, buah-
buahan , kacang-kacangan, air putih 2 liter/hari.
- Istirahat yang cukup kurang lebih 2 jam di siang hari, dan 6-8 jam di malam
hari.
- Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan
7. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang baik dan benar agar putting susu tidak
lecet.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan
8. Mengajarkan ibu, cara merawat perineum seperti mengganti pembalut setiap
kali merasa lembab dan membasuh daerah genetalia dengan air bersih.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan
9. Mengajarkan pada ibu tanda-tanda infeksi seperti : terasa panas, merah,
bernanah, bengkak dan berbau.
15
Hasil : ibu mengerti tentang tanda – tanda infeksi
10. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan seperti : amoxillin 500 mg 3x1, B-
com, vitamin K, vitamin A, paracetamol, dan FE 1x1
Hasil : ibu mengerti dan mau minum obat yang di berikan
16