Anda di halaman 1dari 9

PENDARAHAN POST PARTUM PRIMER

ATONIA UTERI

DOSEN PEMBIMBING
HENI PURWATI, S.ST., M.Keb

Disusun Oleh :

1. Devie Cestlavie P (201902001)


2. Novia Ayu A (201902004)
3. Arvemin Sovia G.A (201902017)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KASUS

Seorang perempuan Ny. “A” usia 28 tahun, G3P2A0 baru saja melahirkan secara
spontan di RS. Hasil anamnesis: ibu merasa kelelahan dan sedikit pusing. Hasil
pemeriksaan: KU lemah ,TD 100/80 mmHg, N 70 x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit,
plasenta sudah lahir, kontraksi uterus lembek, perdarahan +400 cc

A. Subyektif
1. Identitas klien
a) Ibu
Nama : Ny. “A”
Usia : 28 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA sederajat
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
b) Suami
Nama : Tn. “B”
Usia : 30 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pekerja Swasta
2. Keluhan utama : Ibu mengatakan jika ibu merasa lelah dan pusing
3. Riwayat persalinan
Tempat : di RS
Jenis persalinan : spontan
Masa gestasi : 38 minggu
Komplikasi persalinan : plasenta sudah lahir, kontraksi uterus lembek,
perdarahan +400 cc
Plasenta : lahir lengkap , spontan
Kelainan : tidak ada
Perdarahan : +400 cc
4. Riwayat kehamilan

N Tgl/Thn UK Jenis penolo penyu Jenis BB/ Keada nifas


o. lahir persalin ng lit kelamin PB an
anak an anak

1 20/04/20 Cuk spontan bidan Tidak Laki- 3.100 sehat Norm


15 up ada laki gram/ al
bula 46 cm
n

2 30/06/20 Cuk spotan bidan Tidak perempu 3.000 sehat norm


18 up ada an gram/ al
bula 42 cm
n

3 Kehamil
an
sekarang

5. Riwayat kontrasepsi
Sebelumnya ibu memakai KB suntik 3 bulan dan setelah melahirkan ibu
berencana memakai KB suntik 3 bulan
6. Riwayat kehamilan sekarang
Antenatal Care
TM I : Berapa kali : 4 kali
Keluhan : mual muntah, ngeflek, batuk
Terapi / HE : vitonal 1x1, kalk 1x1, caviplex vosea 1x1 KIE nutrisi dan
istirahat
TM II : 4 kali
Keluhan : mual muntah, pusing
Terapi / HE : promavit 1x1, kalk 1x1, vitonal 1x1 KIE nutrisi dan
istirahat
TM III : 5 kali
Keluhan :
Terapi / HE: promavit 1x1, vitonal 1x1 KIE tanda serta persiapan
persalinan
7. Riwayat kesehatan
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular ( HIV/AIDS, TBC, Hepatitis ).
Penyakit menurun ( Hipertensi, Asma, DM ), Penyakit menahun ( Jantung,
Ginjal )
8. Pola pemenuhan sehari-hari
a.)Pola Nutrisi
1) Sebelum hamil
Nafsu makan baik, makan 3 kali sehari, porsi 1 piring, jenis nasi, lauk
pauk, sayur, dan buah-buahan.
2) Saat hamil
Nafsu makan ibu berkurang saat usia kehamilan 1-4 bulan, tetapi saat
usia 4 bulan keatas nafsu makan ibu baik, makan 3 kali sehari, porsi 1 piring,
jenis nasi sayur, lauk, buah-buahan dan susu.
b) Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum hamil : 1 kali per hari konsistensi lembek warna kuning
kehitaman
Saat hamil : 1 kali per hari konsistensi lembek warna kuning kehitaman
2) BAK
Sebelum hamil : BAK 4-5 kali sehari, warna kuning jernih bau khas.
Saat hamil : BAK 7-8 kali sehari, warna kuning jernih, bau khas.
c) Pola Istirahat
1) Sebelum hamil
Tidur siang 1-2 jam sehari, tidur malam 7-8 jam sehari.
2) Saat hamil
tidur siang 1-2 jam sehari, tidur malam 7-8 jam sehari
d) Pola Hubungan Seksual
Sebelum hamil 3 kali seminggu, saat hamil ibu melakukan hubungan
seksual jika menginginkan
e) Pola Personal Hygiene
1) Sebelum hamil
Ibu mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, keramas 3 kali
seminggu.
2) Saat hamil
Ibu mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, keramas3 kali
seminggu.
f) Pola Aktivitas
1) Sebelum hamil
Ibu melakukan aktivitas ibu rumah tangga seperti memasak, menyapu,
mengepel, dan mencuci.
2) Saat hamil
Ibu melakukan aktivitas ibu rumah tangga dibantu oleh suami.

g) Pola Kebiasaan
Ibu sebelum hamil dan saat hamil tidak pernah minum jamu, minum
alkohol dan tidak pernah merokok, serta tidak ketergantungan obat terlarang

B. Obyektif
1. Keadaan umum : Lemah
2. TTV (tanda-tanda vital)
a) Tekanan darah: 100/80 mmHg
b) Nadi : 70x/menit
c) Penafasan : 20x/menit
d) Suhu : 36,5C
3. Pemeriksaan fisik
a) Kepala :
1) Rambut : Kulit kepala bersih, tidak ada lesi, tidak rontok, tidak ada
nyeri tekan, tidak terdapat benjolan dan massa abnormal.
2) Muka : Simetris, muka tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum,
tidak odema, tidak ada nyeri tekan pada dahi, pipi dan rahang.
3) Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, fungsi
penglihatan baik.
4) Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak
ada polip, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal.
5) Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, ada caries gigi,
terdapat gigi berlubang sebanyak 4 gigi, tidak ada pembengkakan atau
perdarahan pada gusi.
b) Telinga
Simetris, tidak ada serumen, tidak ada tanda-tanda infeksi, fungsi pendengaran
baik, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
c) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan kelenjar limfe,
tidak ada bendungan vena jugularis.
d) Dada
Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, pernapasan teratur,tidak ada tambahan
suara wheezing dan ronkhi.
e) Payudara
Simetris, payudara bersih, puting susu/papilla mammae menonjol,
hiperpigmentasi areola dan papilla mamae merata, tidak ada nyeri tekan,
kolustrum sudah keluar.
f) Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra, tidak ada strie albican,
kontraksi uterus lembek
g) Vagina
Perdarahan +400 cc ; plasenta sudah lahir
4. Pemeriksaan penunjang
5. Data penunjang
C. Diagnosa
Ny. “A” G3P2A0 UK 38 mgg tunggal, hidup, intrauteri, presentase kepala,
persalinan kala IV dengan perdarahan post partum primer.atonia uteri
D. Prognosa
Terjadinya syok obstetrik
E. Prioritas Masalah
Penanganan karena atoni uteri
F. Sumber Dan Fasilitas Untuk Intervensi
lakukan kolaborasi dengan dokter Spog
G. Penanganan Awal
1. Periksa konstensi uterus yang merupakan langkah pertama yang
berhubungan dengan atonia uterus
2. Jika uterus bersifat atonik, massase untuk menstimulasi kontraksi sehingga
pembuluh darah yang mengalami perdarahan
3. Periksa apakah uterus berkontraksi, jika ya maka evaluasi rutin. Jika tidak
evaluasi/bersihkan bekuan darah/selaput ketuban. Selanjutnya lakukan
kompresi bimanual interna (KBI)  maksimal selama 5 menit.
4. Setelah KBI selesai dilakukan periksa apakah uterus berkontraksi. Jika ya,
pertahankan KBI selama 1-2 menit. Keluarkan tangan secara hati-hati dan
lakukan pengawasan kala IV. Jika tidak maka ajarkan keluarga melakukan
kompresi bimanual eksterna (KBE). Keluarkan tangan (KBI) secara hati-
hati.
5. suntikan Methyl ergometrin 0,2 mg IM.
6. Pasang infus RL + 20 IU Oksitosin, guyur
7. Lakukan lagi KBI
8. Periksa apakah uterus berkontraksi
9. Jika ya maka lakukan pengawasan kala IV. Jika tidak rujuk/siapkan
laparotomy
10. Lanjutkan pemberian infus + 20 IU Oksitosin minimal 500 cc/jam hingga
sampai tempat rujukan
11. Selama perjalanan dapat dilakukan kompresi aorta abdominalis atau KBE
12. Lakukan ligasi uteri uterine hipogastrika B-Lynch Method. Jika perdarahan
berhenti maka lakukan pengawasan uterus. Jika perdarahan maka lakukan
histerektomi.
H. Rujukan
. 1. Tentukan apakah ibu memenuhi salah satu atau lebih kriteria yang memerlukan
rujukan sebagai berikut: a. Perdarahan b. Infeksi/ sepsis c. Hipertensi dan
preeklamsia/ eklamsia d. Persalinan macet/ distosia
. 2. Setelah anda memastikan bahwa ibu mengalami salah satu atau lebih kriteria di
atas, persilahkan keluarga untuk duduk di kursi yang ada. Saudara silahkan
memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama. Selanjutnya berikan penjelasan
syarat syarat merujuk Langkah Kegiatan Posisi Konseling yaitu: a. Ibu dalam
keadaan stabil. Upayakan agar : 1) Jalan napas bersih dan terbuka 2) Kulit dan
bibir kemerahan 3) Frekuensi jantung 120 – 160 kali/ menit 4) Suhu aksiler 36,5 –
37,50C 5) Masalah spesifik penderita sudah dilakukan manajemen awal b. Pasien
harus dalam keadaan hangat, gunakan selimut jangan menggunakan pemanas
karena kulit dapat terbakar
. c. Didampingi oleh tenaga kesehatan yang terlatih, d. Tersedia peralatan
(termasuk Kit resusitasi) dan obat yang dibutuhkan e. Melengkapi data : 1) Surat
persetujuan tindakan 2) Surat rujukan 3) Ringkasan kasus disertakan yang
mencakup riwayat penyakit, penilaian kondisi pasien yang dibuat pada saat kasus
diterima perujuk, tindakan atau pengobatan yang telah diberikan dan keterangan
lain yang perlu dan yang ditemukan berkaitan dengan kondisi pasien pada saat
pasien masih dalam penanganan perujuk 3. Menjelaskan kepada keluarga tatacara
merujuk.
. Tatacara merujuk: 1) Tentukan kasus perlu rujuk 2) Tentukan dan hubungi tempat
tujuan rujukan 3) Sudah dilakukan asuhan awal terhadap kasus yang diderita 4)
Sudah dilakukan manajemen awal terhadap masalah spesifik penderita a.
Penanganan pernafasan dan pembebasan jalan nafas b. Kontrol perdarahan
. 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 8
c. Pemberian cairan infuse intravena d. Kontrol nyeri (mengurangi datau
menghilangkan nyeri) 5) Didampingi oleh tenaga yang terlatih, sehingga cairan
infuse intravena dan oksigen dapat terus diberikan 6) Dalam perjalanan ketempat
rujukan pasien harus dijaga tetap dalam kondisi hangat dan kakinya dalam posisi
lebih tinggi khususnya pada kasus perdarahan 4. Minta keluarga untuk
menandatangani lembar persetujuan tindakan medic (informed consent), pada
kondisi emergensi informed consent dapat dimintakan kemudian. 5. Catat dalam
register rujukan
. 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 Rangkuman
Selamat, saudara telah belajar memberikan asuhan pra rujukan pada kasus gawat
darurat maternal. Dengan demikian saudara sebagai seorang calon bidan telah
menguasai salah satu kompetensi saudara. Hal-hal penting yang sudah saudara
pelajari dalam panduan praktikum ini adalah sebagai berikut : Asuhan pra rujukan
gawat darurat maternal meliputi: a. Menentukan kriteria ibu yang membutuhkan
rujukan b. Memberikan penjelasan pada keluarga tentang syarat – syarat merujuk
c. Memberikan penjelasan pada keluarga tentang tata cara merujuk d. Melakukan
informed consent
. 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 10
Tugas Mandiri Berpasanganlah dengan teman anda, lalu lakukan asuhan pra
rujukan. Satu orang berper- an sebagai bidan, dan satu orang berperan sebagai
keluarga pasien. Lakukan berulang – ulang sampai anda merasa benar benar
mampu.
. 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 11 1. Kompetensi
Dasar Setelah mengikuti pembelajaran praktikum ini, saudara diharapkan mampu
melakukan Upaya Stabilisasi rujukan kasus gawat darurat Maternal. 2. Indikator
Setelah melakukan praktikum ini saudara diharapkan dapat: a. Melakukan
penanganan pernafasan atau pembebasan jalan nafas b. Melakukan Kontrol
perdarahan c. Melakukan pemberian cairan infuse intravena d. Melakukan Kontrol
nyeri (mengurangi atau menghilangkan nyeri) Kegiatan Belajar 2 Upaya Stabilisasi
Rujukan Kasus Gawat Darurat Maternal Tujuan Pembelajaran Pokok-pokok Materi
• Penanganan pernafasan atau pembebasan jalan nafas • Kontrol perdarahan •
Pemberian cairan infuse intravena • Kontrol nyeri (mengurangi atau menghilangkan
nyeri)

I. Stabilisasi Penderita

J. Pemberian Obat-obatan
1. Methyl ergometrin 0,2 mg IM
2. Infus RL + 20 IU Oksitosin

Anda mungkin juga menyukai