LAPORAN PENDAHULUAN
Nama Mahasiswa : ANAS TAMSURI Tempat Praktek : Ruang Kandungan
NIM : 019930006 B Tanggal : 9 April 2001
Faktor Presipitasi :
- Keturunan (herediter)
- Riwayat persalinan buruk sebelumnya
- Konsumsi makanan siap saji/carsinogenic
Faktor Predisposisi : -
MYOMA UTERI
(Pertumbuhan jaringan otot berlebih pada jaringan uterus dan sekitarnya)
Pemeriksaan Diagnostik :
INTERVENSI KEPERAWATAN :
PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 8 April 2001 Jam masuk : 09.40 WIB
Ruang : Ruang Kandungan No. Reg Med : 17778679
Pengkajian : 9 April 2001
A. Identitas
Nama Pasien : Ny. R Nama Suami : Tn. M
Umur : 45 tahun Umur : 48 tahun
Suku/Bangsa : Madura/Indonesia Suku/bangsa : Madura / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Buruh
Alamat : Dupak Magersari Langgar II Surabaya
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Persepsi Terhadap Kesehatan Saat ini :
a. Ibu dapat ke klinik karena semenjak tiga tahun
yang lalu ia merasakan danya benjolan pada perutnya, benjolan dirasa pada perut
bagian bawah (dibawah pusat) yang semakin lama semakin mmbesar. Benjolan
tidak menyebabkan rasa sakit tetapi menyebabkan klien merasa cemas. Dengan
kondisinya, klien masih tetap dapat menjalankan kegiatan sehari-hari dengan
tanpa mengeluh/merasakan apapun selain perasan ada sesuatu yang mengganjal
pada perutnya. Ganjalan pada perutnya dirasakan semakin terasa bila klien
melakukan kegiatan yang berat atau saat klien sedang mengalami menstruasi.
b. Klien menyatakan bahwa ia menganggap bahwa
penyakit yang diderita oleh kien adalah penyakit tumor perut, setelah
sebelumnya ia pergi berobat ke Puskesmas dan mendapatkan penjelasan dari
Puskesmas.
c. Saat ini klien datang berobat dengan harapan
penyakitnya dapat disembuhkan dan tidak terjadi masalah yang dpat mengancam
kehidupannya. Klien saat ini didampingi oleh suami dan anaknya; dan
menyatakan bahwa suaminya sangat memperhatikan dirinya.
b. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 14 tahun, siklus teratur (28-30 hari) dengan jumlah darah relatif
banyak selama 4-5 hari. Klien tidak mengalami dismenorhea. Saat ini klien tidak
lagi mengalami menstruasi. Menstuasi terakhir pada bulan maret 2000, klien
tidak mengingat tanggal klien terakhir mentruasi.
c. Riwayat KB
Saat ini klien tidak menggunakan alat kontrasepsi; tatpi klien pernah menggunakan
kontrasepsi jenis Suntik sebelumnya. Kontrasepsi yang digunakan oleh klien tidak
menimbulkan masalah kesehatan.
b. Riwayat Kesehatan
Klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, kencing manis, gondok,
dan penyakit keturunan lainnya. Tidak ada riwayat keguguran pada anggota
keluarga lainnya.
2. Pemeriksaaan Fisik
Kesadaraan Umum : Composmentis
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Pernafasan : 18 X/menit, teratur
Nadi : 80 X/menit
Kulit
Turgor kulit : elastis, tidak terdapat odema, tumor atau lesi
Warna kulit : tidak pucat/sianosis/icterus
Mata
Konjungtiva : tidak anemis
Sclera : Anikteric
Abdomen
a. Inspeksi :
Abdomen rata, Striae albican pada perut sedikit
b. Palpasi
Teraba adanya massa lunak mobile area suprapubic, tidak ada pulsasi/fluksus
c. Auskultasi
Bising usus (+), tidak ada metalik sound.
Genital
Kondisi bersih, tidak ada perdarahan, tidak ada dischart berlebih, tidak berbau
busuk, tidak terdapat pembesaran kelenjar bartholini.
DS : Menyatakan akan
Belum adanya pengalaman Cemas
menjalani operasi
Menyatakan takut menjalani operasi menyebabkan klien
operasi
merasa cemas
DO : Menanyatakan operasi
yang akan dilakukan
Diagnosa Keperawatan :
a. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan
prosedur pelayanan di rumah sakit b.d kurangnya informasi
b. Resiko tinggi untuk komplikasi operatif b.d
kurang pengetahuan tentang persiapan pre operasi
c. Cemas b.d kopimg tidak efektif terhadap
situasi pre operasi
INTERVENSI
4.1 Pengkajian
Berdasarkan identitas dasar klien, tidak terdapat karakteristik tertentu yang dapat
berimplikasi terhadap penyakit myoma uteri sebagaimana diderita oleh klien.
Riwayat obstetrik maupun riwayat kesehatan umumnya tidak terdapat data yang
cukup kuat untuk mengarah sebagai faktor predisposisi timbulnya penyakit. Riwayat
kesehatan keluarga juga tidak menunjukkan adanya faktor keturunan yang mungkin
berpengaruh terhadap status kesehatan klien saat ini.
Meninjau pada pola kehidupan sehari-hari klien serta pemenuhan kebutuhan dasar,
tampak gambaran bahwa penyakit yang telah diderita klien tidak banyak
mempengaruhi klien dan tidak cukup mengganggu klien.
Kondisi umum klien masih sangat baik sehingga berbagai komplikasi yang dapat
timbul dari penyakit yang diderita menjadi minimal. Berbagai masalah yang
mungkin timbul seperti adanya perdarahan abnormal pada masa haid, nyeri difus,
maupun gangguan vegetatif seperti sat miksi dan devekasi tidak ditemukan pada
klien. Dari hasil pemeriksaan/tes kehamilan, klien tidak sedang mengalami
kehamilan sehingga memperkecil resiko terjadinya komplikasi yang lebih berat,
seperti keguguran (abortus), maupun gangguan pelepasan plasenta.
Tinjauan terhadap kondisi fisik klien, maka data-data penunjang masalah kesehatan
sebagai akibat komplikasi penyakit seperti infeksi, anemia, atau nyeri tidak
ditemukan/tidak menonjol.
4.2 Perencanaan
Mengacu pada hasil pengkajian keperawatan, maka banyak data yang kurang
mampu merujuk pada masalah-masalah keperawatan utama pada kasus myoma
uteri; seperti adanya infeksi (resiko tinggi infeksi), devisit volume cairan (akibat
perdarahan), bahkan nyeri yang mungkin mengganggu aktivitas klien.
Hasil pengkajian lebih menunjukkan pada masalah umum pre operasi yang lazim
timbul pada klien yang akan menjalani operasi. Masalah kecemasan menjadi
menonjol sementara masalah gangguan hemodinamika yang biasanya menjadi salah
satu penyulit dalam perawatan pre operatif tidak timbul.
Masalah keperawatan lain yang dapat ditegakkan lebih dipengaruhi oleh
situasi/prosedur seperti pelaksanaan operasi yang mengakibatkan timbulnya masalah
Resiko tinggi untuk komplikasi operatif b.d kurangnya perawatan pre operatif,
Cemas b.d koping yang tidak efektif terhadap situasi pre operatif, serta diagnosa
kurang pengetahuan yang lebih cenderung dipengaruhi situasi keterasingan dengan
suasana rumah sakit selama masa hospitalisasi.
Berdasarkan pada masalah yang timbul, maka hampir dipastikan seluruh kegiatan
keperawatan lebih difokuskan pada upaya promotif berupa edukasi kesehatan dan
reduksi kecemasan melalui asistensi interaktif perawat – klien; dengan tanpa
mengabaikan aspek pemenuhan kebutuhan lainnya selama di rumah sakit.
4.3 Pelaksanaan
Sebagaimana rencana keperawatan yang telah disusun, maka kegiatan keperawatan
diaplikasikan dengan melihat kondisi klien dan situasi ruang rawat seara umum.
Kenyataan dimana klien dirawat bersama dengan klien lain di ruang rawat (bangsal)
memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Keuntungan yang dapat dipetik adalah
klien dapat berinteraksi dan bertukar pengalaman sehingga dapat mengurangi stress
psikologis selama dirawat dalam prinsip kebersamaan (colectivity). Namun klien
tidak bisa leluasa untuk melakukan aktivitas dan menjaga privasi.
Dengan perencanaan keperawatan yang lebih mengacu pada edukasi kesehatan dan
reduksi kecemasan, maka faktor penyulit pelaksanaan kegiatan perawatan yang
dapat teridentifikasi dan benar-benar terjadi adalah adanya latar belakang
pendidikan klien yang relatif rendah dan adanya keterbatasan penggunaan bahasa.
Klien lebih dominan menggunakan bahasa madura, walaupun klien mengerti bahasa
Indonesia.
Kondisi ini diatasi oleh perawat dengan cara :
1. Melakukan komunikasi dengan menggunakan bahasa yang
sederhana, kalau perlu diulang-ulang dengan menggunakan variasi bahasa
lainnya
2. Menggunakan mediator klien lain yang memiliki kemampuan
berbahasa madura dan menguasai bahasa madura dengan baik dengan kondisi
kesehatan yang relatif baik/stabil, untuk berkomunikasi dengan klien lainnya
3. Menyusun program penyuluhan secara bertahap dan melakukan
evaluasi/ reinforcemen bagi klien
4.4 Evaluasi
Berdasarkan pada seluruh proses penyelenggaraan kegiatan keperawatan yang ditujukan
pada klien; maka secara umum dapat dievaluasi bahwa :
1. Masalah keperawatan utama yang mungkin timbul dengan adanya myoma uteri
ternyata tidak muncul sebagaimana teori
2. Masalah keperawatan yang muncul lebih dipengaruhi oleh situasi yang
melingkupi klien yaitu adanya proses hospitalisasi dan situasi pre operasi
3. Bahwa tindakan keperawatan lebih difokuskan pada upaya mempertahankan/
meningkatkan status kesehatan optimal klien dan mencegah komplikasi operatif
yang mungkin timbul sebagai akibat kesalahan manajemen individu selama
masa pre operatif serta melakukan upaya reduksi kecemasan
4. Bahwa tindakan keperawatan diberikan dengan memperhatikan kondisi dan latar
belakang klien
5. Bahwa pada akhir masa perawatan, perawat telah mengatasi/mengurangi tiga
masalah keperawatan yang telah ditegakkan
6. Bahwa sekaitan dengan situasi, maka proses terminasi hubungan perawat-klien
tidak dapat dilakukan dengan optimal.