Sectio Caesarea
Pemeriksaan Diagnostik :
INTERVENSI KEPERAWATAN :
1. Devisit Volume Cairan berhubungan dengan Perdarahan
Tujuan :
Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik
jumlah maupun kualitas.
Intervensi :
b. Kaji kondisi status hemodinamika
R : Pengeluaran cairan akibat operasi yang berlebih merupakan faktor
utama masalah
c. Ukur pengeluaran harian
R : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah
dengan jumlah cairan yang hilang selama masa post operasi dan harian
d. Berikan sejumlah cairan pengganti harian
R : Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan masif
e. Evaluasi status hemodinamika
R : Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan fisik
Referensi :
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad(1981) Obstetri Patologi, Elstar Offset,
Bandung
JNPKKR-POGI (2000), Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Wong,Dona L& Perry, Shanon W (1998) Maternal Child Nursing Care, Mosby Year
Book Co., Philadelphia
– (--), Protap Pelayanan Kebidanan RSUD Dr. Sutomo Surabaya, Surabaya
PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama Pasien : Ny. Spm Nama Suami : Tn. S
Umur : 36 tahun Umur : 40 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTP Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Surabaya
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Persepsi Terhadap Kehamilan Saat ini :
a. Ibu datang ke rumah sakit karena merasa perut mules dan timbul his pada tangal
14 april 2000, dan mulai mengeluarkan darah
b. Ibu menyatakan bahwa saat ini adalah kehamilan pertama dan diharapkan oleh
keluaga.
3. Riwayat Obstetri
d. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 15 tahun, siklus teratur (28 hari) dengan jumlah darah relatif
banyak selama 3-5 hari. Klien tidak mengalami dismenorhea. Hari Pertama Haid
Terakhir tanggal 2 Juli 2000,Taksiran Partus 9 April 2001.
4. Riwayat KB
Sebelumnya (kurang lebih selama 3 tahun klien melakukan kontrasepsi jenis pil.
Kontrasepsi dihentikan sekitar satu tahun yang lalu.
5. Riwayat Kesehatan
Klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, kencing manis, gondok,
dan penyakit keturunan lainnya. Tidak ada riwayat keguguran pada annggota keluarga
lainnya.
a. Mata
- Konjungtiva : tidak anemis
- Sclera : Anikteric
- Iris : Reflek cahaya (+) isokhor
b. Hidung
- Kebersihan : Bersih
- Dischart : (-)
- perdarahan : (-)
c. Mulut
- Kebersihan : tampak kotor
- Sputum : Menumpuk
- Lidah : tidak tremor
- Stomatitis : tidak ditemukan
d. Leher
- Pembesaran kelenjar thiroid : tidak ditemukan
- Distensi vena jugular : tidak ditemukan
- Stridor : ditemukan
e. Dada
Inspeksi
Bentuk dada simetris, buah dada simetris, mengalami pembesaran dan puting susu
telah menonjol. Areola mamae hiperpigmentasi, tidak ada lesi
Palpasi
Tidak ditemukan nyeri tekan, gerak dada simetris
Perkusi
Lapang paru sonor, tidak ditemukan pekak abnormal lapang paru
Auskultasi
Terdengar suara ronchii pada seluruh lapang paru grade II, suara wheezing
ekspirasi pada area basis frade I.
f. Perut
Inspeksi
Terdapat luka operasi yang tertutup kain kasa bersih, membujur pada midlinea
umbilical 3 jari bawah umbilical s.d 3 jari atas simphisis pubis. Bentuk perut
simetris, Striae gravida masih terdapat diarea abdomen superior
Auskultasi
Suara bising usus (-) pada daerah kolon asenden dan desenden, bising usus lemah
pada area epigastrik.
Palpasi
Involusi fundus uteri 3 jari dibawah pusat. Tidak ditemukan masa, nyeri palpasi
hanya pada area luka
Perkusi
Hiperthimpani pada area epigastrik, lapang abdomen lain timphani
g. Urogenital
Terdapat pengeluaran lochea rubra dengan dipasang tampon, jumlah pengeluaran
belum teridentifikasi. Tidak terdapat luka episiotomi.
h. Ekstremitas
Turgor kulit : elastis
Warna kulit : agak pucat, tidak terjadi hiperpigmentasi
Ruam kulit : tidak ditemukan
Oedema : tidak ditemukan
Lesi : tidak ditemukan
8. Data Penunjang
Hemoglobin : 9 mg%
DS :
- Me
nyatakan Nyeri pada perut Induksi anastesi serta kondisi Bersihan jalan Napas
setiap melakukan gerakan tirah baring mengakibatkan tidak efektif
DO : produksi slim meningkat, dan
- Ka menumpuk pada jalan napas
dang meringis menahan
nyeri, terutama saat
melakukan alih posisi
DS :
- me
nyatakan ingin buang
ludah
DO :
- Ter
dapat stridor pada leher,
auskultasi ronchii pada
lapang paru
- Kli
en tampak ingin
meludah
Diagnosa Keperawatan :
a. Bersihan jalan napas tidak efektif s.d penumpukan sekret pada jalan napas
b. Resiko tinggi untuk defisit volume cairan s.d ketidakseimbangan intake dan
output
c. Gangguan rasa nyaman: Nyeri s.d luka operatif
d. Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab
RENCANA KEPERAWATAN :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif s.d penumpukan sekret pada jalan napas
Tujuan :
Jalan napas menjadi bersih selama perawatan, tidak terdapat tanda gangguan jalan napas
Intervensi :
a. Monitor kondisi jalan napas setiap satu jam sekali atau ssewaktu-waktu bila
diperlukan
R : Mengetahui/mengevaluasi bersihan jalan napas
b. Lakukan postural drainage
R : Memungkinkan peningkatan aliran sekret menuju bagian apikal untuk
perangsangan batuk/pengeluaran sekret
c. Lakukan fibrasi dada
R : Meningkatkan aliran sekret menuju bronkus utama
d. Terangkan penyebab penumpukan sekret
R : Meningkatkan kolaborasi/kepatuhan klien terhadap tindakan keperawatan
e. Tingkatkan/kontrol kebutuhan cairan
R : Kurangnya cairan tubuh memperburuk kondisi, menyebabkan retensi sekret
Bersihan jalan Napas tidak efektif s.d Penumpukan Sekret pada Jalan Napas
Data Jam Tindakan Respon
DS : 07.00 - Mengkaji
S : Menyatakan
kondisi mulut
enak dengan
- - Melakukan
fibrasi dada
auskultasi
sekarang paru O:
meludah enak - Mengatur
- posisi tubuh Ronchii
dan tidak ada - Mendekatkan
minimal setelah
bengkokfibrasi paru
rasa mengganjal di dekat klien dan - Mulut
di leher mem-bantu mengatur bersih, mukosa lembab
DO : posisi untuk meludah - Klien
- - Mengatur
meludah,
posisi
sputum
tubuh encer warna
pada lapang paru klien putih keluar + 1 cc.
basal (grade I) - Melakukan
A : Masalah
fibrasi
teratasi
dada
P : Tindakan keperwatan
diterminasi