Anda di halaman 1dari 6

RESUME

Asuhan Keperawatan Pada Tn. ( Tahun ) Dengan Herniorrhaphy


Di Ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSU SMC Singaparna

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas sebagai syarat untuk menempuh stase
Keperawtan Medikal Bedah ( KMB )

Disusun oleh :

Neneng Sumartini S. Kep

Nim : 14901160

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS GALUH
2017
1. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien

Nama  : Tn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia  : Tahun
Pendidikan :
Pekerjaan  :
Agama : Islam
Status Perkawinan : Tidak Kawin
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Alamat : Kp. Sukahurip serang Salawu
Tanggal Pengkajian : 16 Maret 2017
Tanggal Masuk : 15 Maret 2017
Nomor Medrek :
Diagnosa Medis : Hernia Inguinalis Lateralis

B. Identitas Penanggung Jawab

Nama  :
Jenis Kelamin :
Usia  :
Pendidikan :
Pekerjaan  :
Agama :
Status Perkawinan :
Suku/Bangsa :
Bahasa yang digunakan :
Alamat :
Hubungan dengan klien :

C. Riwayat penyakit
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada daerah hernia
2. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu klien mengatakan sejak 5 Bulan yang lalu sering mengeluhkan nyeri
pada bagian perut dan beberapa hari sebelum masuk rumah sakit klien
mengeluhkan nyeri pada perut bagian bawah kanan dan bagian kemaluan/scrotum
klien membengkak dan terdapat tonjolan. Kemudian oleh keluarga dibawa ke poli
klinik bedah dan diperiksakan ke dokter dan oleh dokter dianjurkan untuk operasi,
kemudian pasien di beri jadwal untuk dilakukan operasi.
3. Riwayat penyakit dahulu
Ibu klien mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit dan menurut
klien tidak ada anggota keluarga yang lain yang menderita penyakit yang sama
dengan yang diderita klien yaitu Hernia.
4. Riwayat penyakit keluarga
Ibu klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami
riwayat penyakit yang diderita klien saat ini yaitu Hernia dan keluarga klien juga
tidak ada yang mengalami penyakit menular seperti hepatitis dan alergi terhadap
makanan apapun.
D. Data Psikologis

Klien tampak sedih karena dirawat,klien mengatakan tidak mengerti tentang


penyakitnya dan klien mengatakan ingin segera sembuh dari sakitnya.

E. Data Sosial

Hubungan klien sama perawat baik begitu juga dengan teman banyak yang
menjenguk.

F. Data Spiritual

Klien beragama islam,klien mengatakan selalu berdoa untuk kesembuhannya

G. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum pasien : keadaan umum pasien kompos mentis
Tanda umum pasien
a. Suhu : 37º celcius
b. Nadi : 80 x/menit
c. Permafasan : 18 x/menit
d. Tekanan darah :- mmHg
e. Tinggi badan : 120 cm
f. Berat badan : 28 kg
2. Kesadaran
a. Kualitatif
Kesadaran umum klien compos mentis
b. Kuantitatif
Nilai GCS 15 dengan E=4 M=6 V=5
3. System Pernafasan
a. Inspeksi : Hidung tampak simetris kiri dan kanan,tidak ada
peradangan,mukosa hidung lembab,bentuk dada tampak simetris kiri dan
kanan,pergerakan dada mengikuti irama pernafasan, frekuensi nafas
18x/menit.
b. Palpasi : Tidak tampak adanya benjolan di hidung dan dada,tidak
ada nyeri tekan.
c. Auskultasi : Tidak terdapat kelainan bunyi nafas.
4. System Kardiovaskuler
a. Inspeksi : Tidak tampak adanya nyeri,clubbing finger tidak
ada,sianosis tidak ada,dada tampak simetris.
b. Palpasi : Tidak ada peningkatan jvp,tidak terdapat nyeri tekan,nadi
reguler.
c. Perkusi : Batas jantung dengan paru paru ics 3,4,5 dengan bunyi
resonan ke pekak.
d. Auskultasi : suara jntung lup dup,murmur tidak ada.
5. System Persyarafan
Kesadaran compos mentis,kaki dan tangan kanan dapat digerakan,tidak ada
kelumpuhan.
6. System Pencernaan
a. Inspeksi : Perut tampak simetris,tidak ada massa dan tampak adanya
luka insisi.
b. Auskultasi : Bising usus 15x/menit
c. Palpasi : Ada nyeri tekan di area insisi
7. System Musculoskeletal
Rentang gerak bebas, postur tubuh seimbang, tidak tampak adanya kelemahan,
tampak adanya nyeri di area perut kanan bawah karena luka insisi, kekuatan otot

5 4
4 5

8. System Integument
Warna kulit sawo matang,terdapat luka insisi di area perut bagian bawah dibawah
pusat (umbilicus),,turgor kulit ± 2 detik.
9. System Endokrin
Warna rambut hitam,rambut tampak merata,tampak adanya keringat,tidak ada
demam.
10. System Genotiurinaria
Klien mengatakan tidak ada keluhan dengan alat kelaminnya, tetapi merasa tidak
nyaman dengan terpasangnya Foley cateter.
H. Data Penunjang
1. Laboratorium tanggal 15 Maret 2017

No Data Hasil lab Nilai normal


1 Hemoglobin 14,9gr/dl Pria= 14-18gr/dl
2 Leukosit 7.600 4000-10000/mm³
3 Trombosit 309.000 150.000-450.000 /mm³
4 Hematocrit 45.7% 35-45%
5 Eritrosit 6.20 4.5-6 juta/ mm³

2. Pemeriksaan
Pemeriksaan rontgen dan EKG dilakukan tgl 15 Desember 2017
3. Terapi obat-obatan
 RL : D5 ( 1:1 )
 Ranitidin 3x1 iv
 Pronalges Supp 2x1
 Dexketopropen 2x1 iv

4. Perjalanan Operasi
Dilakukan a & antiseptic pada daerah abdomen bawah dan sekitarnya, dilakukan
insisi secara tajam,kutis subkutis, mulai dari 5 cm dari intra umbilical kea rah
suprapubis, fascia dibuka secara tajam,otot disingkirkan, peritoneum
disisihkan, buli di identifiksi, dilakukan sayatan vertical pada vesika urinary dan
dilakukan penyusuran, dilakukan pemasangan kateter no 18 dari
uretra. pemasangan drain no 18, dilakukan perawatan perdarahan &
penjahitan vesika urinaria,dilakukan penjahitan pada luka lapis demi
lapis,operasi selesai.

2. ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Problem

1 Data subyektif: Herniasi usus pada Gangguan Rasa


scrotum Nyaman nyeri
Klien mengatakan nyeri pada luka
operasi, nyeri terasa menusuk Proses pembedahan/
diarea perut bagian bawah, mengembalikan herniasi
dibawah pusat, pinggul hingga keposisi semula
area kemaluan klien.
Terputusnya kontinuitas
Klien mengatakan luka operasi
jaringan abdomen
terasa pedih dan panas
 Pada pengkajian nyeri, saat di inflamasi
berikan pilihan rentang nyeri 1–10
Peningkatan Nociceptor/
pasien mengungkapkan nyerinya
rangsang nyeri
pada angka 7.
Nyeri akut
Data obyektif:

Ekspresi wajah klien tampak


menahan nyeri.
Skala nyeri 7 (sedang)
 Pasien tampak memegangi bagian
perut dan tampak hati–hati dalam
melakukan pergerakan.
 Tanda–tanda vital

TD    : 110/70 mmHg

N      : 80x / menit

RR    : 18 x / menit

S       : 37 º C

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan,
dan proses inflamasi luka operasi

Anda mungkin juga menyukai