Oleh:
NIM : P07520120123
B. ETIOLOGI
Penyebab sebenarnya dari haemoroid masih belum jelas. Namun, diduga ada kaitan kuat
dengan meningkatnya tekanan dalam aliran darah di dalam atau di sekitar anus. Tekanan
inilah yang menyebabkan pembuluh darah pada anus membengkak dan mengalami
peradangan. Ada beberapa faktor resiko terjadinya haemoroid, yaitu:
1. Konstipasi
2. Diare yang berkepanjangan
3. Obesitas
4. Terlalu sering duduk dalam waktu lama
5. Riwayat haemoroid dalam keluarga
6. Sering mengangkat beban
7. Hamil
8. Bertambahnya usia
C. PATOFISIOLOGI
Haemoroid merupakan salah satu gangguan sirkulasi darah. Gangguan tersebut dapat
berupa pelebaran vena yang disebut venectasia anus dan perianus akibat bendungan darah
pembulh vena. Haemoroid disebabkan oleh obstipasi yang menahun dan uterus gravidus.
Bendungan ini susuan portal pada sirosis hati juga menyebabkan haemoroid. Haemoroid
juga dapat terjadi karena faktor herediter, juga pembesaran prostat pada pria tua dan
tumor pada rectum. Lansia akan mengalami degenerasi sehingga memperlemah jaringan
penyokong. Selain degenerasi jaringan penyokong usaha pengeluaran feses yang keras
secara berulang serta menegdan yang kuat akan meningkatkan tekanan terhadap bantalan
sehingga mengakibatkan proplas. Perdarahan yang terjadi timbul akibat pembesaran
haemoroid oleh trauma mukosa lokal atau inflamasi yang merusak pembuluh darah.
D. CARA PENANGANAN
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengobati penyakit haemoroid, yaitu:
1. Perubahan pola makan dan buang air besar
2. Obat oles yang dibeli secara bebas
3. Pemakaian krim kortikosteroid
4. Obat pereda nyeri
5. Obat pencahar
6. Pengikatan atau ligasi haemoroid
7. Suntikan skleroterapi
8. Koagulasi intramerah
A. PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 11 Agustus 2021
Jam : 12.00 WIB
Ruang Rawat : Ambun Suri No.3-2
I. Identitas Klien
Nama : Tn.B
Umur : 68 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Sudah menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SLTA
Alamat : Perumahan Asri, Marendal, Deli Serdang
Diagnosa Medis : Haemoroid
Penanggung Jawab
Nama : Tn.S
Umur : 29 Tahun
Hub. Keluarga : Anak
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Perumahan Asri, Marendal, Deli Serdang
II. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Penyakit Utama
Klien mengatakan sudah satu minggu menderita nyeri pada anus dan
pasien mengatakan mengalami peradangan pada ambeien dan di pagi hari
klien merasakan nyeri pada anus.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan nyeri pada anus penyebabnya karena adanya benjolan
pada anus, nyeri yang dirasakan seperti diiris-iris, klien mengatakan nyeri
pada anus dan abdomennya, klien mengatakan skala nyeri yang dirasakan
sampai 6 (1-10), klien mengatakan nyeri yang dirasakan abdomen skala 4
(1-10), namun kesadaran klien tetap composmentis GCS 15, dan klien
mengatakan nyeri yang dirasakan setiap malam hinga mengganggu tidur
saat malam hari. Klien mengatakan cemas, klien mengatakan tidak nafsu
makan, dan sulit tidur.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan pernah dirawat di RS dengan riwayat hernia 7 tahun
yang lalu, klien mengatakan memiliki riwayat jantung 8 tahun yang lalu,
klien mengatakan memiliki riwayat paru 4 tahun yang lalu, dan klien
mengatakan memiliki riwayat hipertensi dan riwayat maag.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien dan keluarga mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat
penyakit seperti klien.
III. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
GCS : 15
BB/TB : 53 kg/160 cm
Tanda-Tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
N : 89x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,80C
1. Kepala
- Rambut : Kepala simetris, tidak ada lesi, warna hitam, kulit kepala bersih dan rambut rapi
tidak berminyak, tidak ada bengkak, tekstur rambut mudah rontok.
- Mata : mata simetris kiri kanan, simetris bola mata, warna konjungtiva merah muda, sklera
normal, tidak ada bengkak disekitar mata, pandangan klien bisa menyebutkan apa yang
diperagakan dengan dilihat sama.
- Telinga : Bentuk simetris, integritas kulit bagus, warna sama dengan kulit lain, tidak ada
tanda-tanda infeksi, keadaan bersih, pendengaran tidak terganggu, tidak ada bengkak, tidak
ada nyeri tekan.
- Hidung : Simetris kiri kanan, warna sama dengan kulit lain, tidak ada lesi, tidak ada
sumbatan, tidak ada secret, tidak ada polip, penciuman tidak terganggu, terpasang O2 nasal
kanul 3l/menit, tidak ada nyeri dan benjolan.
- Mulut dan gigi : warna mukosa gigi dan mulut pucat, kering, tidak ada lesi, memakai gigi
palsu, tidak ada radang gusi, lidah simetris, langit-langit utuh, tidak ada infeksi.
2. Leher
Warna sama dengan kulit lainnya, integritas kulit baik, bentuk simetris, tidak
ada tyroid, arteri karotis terdengar, tidak teraba pembesaran tyroid, tidak ada
nyeri, tidak ada kelenjar limfa dan tidak ada nyeri.
3. Thorak
- Paru-paru : simetris kiri kanan, dinding dada tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, taktil
fremitus sama kiri kanan, bunyi sonor, dan bunyi vesikuler.
- Jantung : simetris kiri kanan, pergerakan jantung normal, tidak ada nyeri tekan, terdengar S1
Lup, S2 Dup.
- Abdomen : simetris kiri kanan, warna sama dengan kulit lain, tidak ada tonjolan, bising usus
32x/detik, tidak ada pembengkakan, ada nyeri dengan skala 4, tidak ada massa dan
penumpukan cairan, bunyi tympani.
- Punggung : simetris kanan kiri, tidak ada lesi, tidak ada bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada luka dekubitus.
- Ektremitas :
● Ekstremitas atas simetris kanan kiri, terdapat lesi di bagian tangan
kanan bekas pemsangan infus, tidak ada bengkak, tidak ada nyeri
tekan.
● Ektstremitas bawah simetris kiri kanan, tidak ada lesi, tidak ada
bengkak, tidak ada varises, terpasang infus dibagian kaki kiri NaCl
3% 21 tetes/menit, tidak ada nyeri tekan, tidak ada bengkak, tidak
ada kaku sendi.
- Genetalia : bersih, terpasang keteter, warna urine kuning, jumlah urine dalam urine bag 100
cc saat pengkajian, dan pada anus ada benjolan saat pengkajian.
- Integumen : keadaan bersih, turgor kulit kering
IV. Eliminasi
- BAB: Klien mengatakan sudah BAB 6-7x/hari dengan feses berwarna kuning, bau yang
khas, cair, dan adanya benjolan di anus serta nyeri.
- BAK: Klien mengatakan sudah BAK 9-10x/hari, berwarna kuning, cair, dan tidak sulit untuk
dikeluarkan.
V. Riwayat Alergi
Keluarga klien mengatakan klien tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan
maupun makanan dan minuman.
B. ANALISA DATA
DO:
● Skala nyeri 4
● BAB 6-7x/hari
● Nadi : 89x/menit
DO:
● Skala nyeri 6
● TD : 110/70 mmHg
● N : 89x/menit
● P : 20x/menit
● Suhu : 36,8oC
3. DS: Kurangnya asupan makanan Defisit nutrisi
DO:
● BB : 60 kg menjadi 53 kg
4. DS: Rasa nyeri pada anus dan Gangguan pola tidur
abdomen
● Klien mengatakan nyeri di
anus dan abdomen setiap
malam dan mengganggu tidur
DO:
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare yang terus menerus b/d Iritasi pada mukosa abdomen
2. Nyeri akut b/d Agen cidera fisiologis
3. Defisit nutrisi b/d Kurangnya asupan makanan
4. Gangguan pola tidur b/d rasa nyeri pada anus dan abdomen
D. RENCANA KEPERAWATAN
2. Anjurkan menempati
kebiasaan waktu tidur
Jelaskan
Intervensi dilanjutkan
2. 11 Agusus 2021 12.30 Manajemen Nyeri Evaluasi jam 13.00
WIB
Observasi: S:
- TD : 110/70 mmHg
- Nadi : 89x/menit
- Pernafasan : 20x/menit
- Suhu : 36,8oC
P : Intervensi dilanjutkan
3. 11Agustus 2021 12.30 Manajemen Nutrisi Evaluasi jam 13.00
WIB
Observasi: S:
O:
- BB dari 60 kg menjadi 53 kg
P : Intervensi dilanjutkan
4. 11Agustus 2021 12.30 Dukungan Tidur Evaluasi jam 13.00
WIB
Observasi: S:
Jelaskan
I. Soal-soal Asuhan Keperawatan Haemoroid
1. Tn.s berumur 60 tahun datang kerumah sakit dengan mengeluh nyeri dibagian dekat lubang
anus dan sangat tampak jelas. Diagnosa yang tepat untuk Tn.S adalah...
A. Haemoroid
B. Haemoroid internal
C. Haemoroid eksternal
D. Haemoroid derajat 1
E. Haemoroid derajat 2
2. Tn.S mengeluh nyeri dibagian lubang anus dan setelah dilakukan pengkajian, terdapat
pembengkakan pada lubang anus Tn.S. dapat dilihat faktor resiko dari kasus Tn.S, kecuali...
A. Mengedan pada defekasi besar sulit
B. Pola defekasi yang salah
C. Peningkatan tekanan intra abdomen karena tumor
D. Diare akut yang berlebihan dan diare kronik
E. Usia tua
3. Tn.S datang kerumah sakit dengan keluhan nyeri. Tn.S mengatakan terjadi pendarahan merah
segar saat ia melakukan defekasi. Dari cerita Tn.S dapat diklasifikasi kemungkinan itu adalah
gejala...
A. Haemoroid internal
B. Haemoroid eksternal
C. Haemoroid derajat 1
D. Haemoroid derajat 2
E. Haemoroid derajat 3
4. Tn.S mengatakan bahwa saat melakukan defekasi, terdapat bantalan seperti daging yang
keluar adri anus dan ia mengatakan bantalan itu masuk kembali kedalam anus secara tiba-
tiba. Dari cerita Tn.S dapat ditemukan klasifikasi hemoroid...
A. Haemoroid interna
B. Haemoroid ekterna
C. Haemoroid derajat 1
D. Haemoroid derajat 2
E. Haemoroid derajat 3
5. Tn.S mengeluh saat BAB terjadi perdarahan tetapi tidak merasakan sakit dan darah yang
keluar berwarna merah segar serta tidak tercampur dengan feses. Diagnosa yang tepat untuk
Tn.S adalah...
A. Haemoroid
B. Haemoroid internal
C. Haemoroid eksternal
D. Haemoroid derajat 1
E. Haemoroid derajat 2
6. Tn.S datang kerumah sakit dengan keluhan saat defekasi terjadinya prolpas yang tidak bisa
masuk kembali. Ditemukan klasifikasi haemoroid...
A. Haemoroid internal
B. Haemoroid eksternal
C. Haemoroid derajat 2
D. Haemoroid derajat 3
E. Haemoroid derajat 4
7. Tn.S datang kerumah sakit dengan keluhan fese keras dan sulit untuk keluar, sehingga hal
tersebut terjadi infeksi pada anus Tn.S. Golongan obat untuk melunakkan feses...
A. Laksansia
B. Suposituria
C. NSAID
D. Ibuprofen
E. Kortikosteroid
8. Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit pada daerah anus, maka digunakan obat
dengan golongan...
A. Laksansia
B. Suposituria
C. NSAID
D. Ibuprofen
E. Kortikosteroid
9. Tn.S datang kerumah sakit dan mengeluh merasa gatal dan nyeri pada anus, mengalami
perdarahan dan terjadi pembengkakan di area anus. Dimana dalam kasus tersebut terdapat
diagnosa adanya kemungkinan karsinoma rektum. Pemeriksaan fisik yang sesuai dengan
kasus tersebut adalah...
A. Anoskopy
B. Inspeksi dan rektaltouche (colok dubur)
C. Proktosigmoidoskopi
D. Sklerotrapi
E. Ligasi
10. Tindakan penyuntikan larutan kimia yang merangsang dengan tujuan menimbulkan
peradangan steril yang kemudian manjadi fibrotic dan meninggalkan jaringan perut disebut...
A. Anoskopy
B. Inspeksi dan rektaltouche (colok dubur)
C. Proktosigmoidoskopi
D. Sklerotrapi
E. Ligasi