Anda di halaman 1dari 25

Asuhan keperawatan Septic

Arthritis pada Tn. A


Nama Kelompok
Eunike Priskila Barus
Suci Azlisa Panjaitan
Tessa Riris Simbolon
Theresa Lusiana Pandiangan
Tiara Gabriella Siagian
Veronika Silalahi
Yudicha Novelia Purba
Yuli Evelina
Yuwanda Citra Barus
Septic Arthritis
Definisi
Arthritis septic adalah sendi yang mengalami infeksi akibat penyebaran dari infeksi
ditempat tubuh lain (penyebaran hematogenesus) atau secara langsung akibat trauma
atau intervensi bedah. Septik arthritis merupakan hasil dari invasi bakteri di celah
sendi, di mana penyebaran terjadi secara hematogen, inokulasi langsung akibat
trauma maupun pembedahan, atau penyebaran dari osteomileitis atau selulitis yang
berdekatan dengan celah sendi.

Artritis Septik (AS) merupakan salah satu penyakit yang merupakan


kegawatdaruratan di bidang rematologi terutama bila kuman penyebabnya bakteri
yang dihubungkan dengan kesakitan dan kematian yang signifikan. Keterlambatan dan
terapi yang tidak adekuat terhadap SA dapat mengakibatkan kerusakan kartilago
hyalin artikular dan kehilangan fungsi sendiyangireversibel. Diagnosis awal yang
diikuti dengan terapi yang tepat dapat menghindari terjadinya kerusakan dan
kecacatan sendi ( Fitraneti, 2011).
Etiologi
Penyebab dari arthritis tergantung pada bentuk dari arthritis. Penyebab-penyebab termasuk:
1. Luka (menjurus pada osteoarthritis),
2. Kelainan-kelainan metabolisme (seperti gout dan pseudogout),
3. Faktor-faktor keturunan,
4. Infeksi dapat berasal dari bakteri (Staphylococcus aureus dan Haemophilus influenza, E. coli dan
Pseudomonas spp, Neisseria gonorrhoeae, Salmonellaspp, Mycobacterium tuberculosis dan spirochete
bacterium), virus (hepatitis A, B, dan C, parvovirus B19, herpes viruses, HIV (AIDS virus), HTLV-1,
adenovirus, coxsackie viruses, mumps, dan ebola), jamur (histoplasma, coccidiomyces, dan
blastomyces)
5. Sebab-sebab yang tidak jelas (seperti rheumatoid arthritis dan systemic lupus erythematosus).
Tanda dan Gejala
Pasien dengan Artrits Septic Akut ditandai dengan nyeri sendi hebat,
bengkak sendi, kaku dan gangguan fungsi sendi, demam dan kelemahan umum
(Sudoyo, dkk. 2009). Gejala-gejala dari septic arthritis termasuk demam,
kedinginan, begitu juga nyeri, pembengkakan, kemerahan, kekakuan, dan
kehangatan sendi. Sendi-sendi yang paling umum dilibatkan adalah sendi-sendi
besar,seperti lutut-lutut, pergelangan-pergelangan kaki, pinggul-pinggul, dan
siku-siku tangan. Padaorang-orang dengan faktor-faktor risiko untuk infeksi
sendi, sendi-sendi yang tidak umum dapat terinfeksi, termasuk sendi dimana
collar bone (clavicle) bertemu tulang dada (sternum). Dengan mikroba-
mikroba yang tidak umum, seperti Brucellaspp., sendi-sendi yang tidak lazim
dapat terinfeksi, seperti sendi-sendi sacroiliac.
Patofisiologi

Penyakit ini pada umumnya mengenai satu vertebra. Infeksi berawal dari bagian sentral,
bagian depan atau daerah epifisial korpus vertebra. Kemudian terjadi hiperemi dan eksudasi
yang menyebabkan osteoporosis dan perlunakan korpus. Selanjutnya terjadi kerusakan pada
korteks epifisis, diskus intervertebralis, dan vertebra sekitarnya. kerusakan pada bagian
depan korpus ini akan menyebabkan terjadinya kifosis. Kemudian eksudat ( yang terdiri atas
serum, leukosit, kaseosa, tulang yang fibrosis serta basil tuberkulosa ) menyebar ke depan,
di bawah ligamentum longitudinal anterior. Eksudat ini dapat menembus ligamentum dan
berekspansi ke berbagai arah di sepanjang garis ligamen yang lemah.
Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang
1. Foto rontgen
Misalnya pada tuberculosis tulang belakang akan dijumpai hilangnya sudut anterior superior atau inferior dari
badan vertebra dan hilangnya rongga antarvertebra.
2. Tes darah
Tes darah terhadap titer anti-stafilococus dan anti-streptolisisn hemolisin, tifoid, paratifoid, dan bruselosis
dapat membantu penegakan diagnosis pada kasus sulit dan pada pusat-pusat dengan pusat yang memadai.
3. Biopsi jarum
Juga dapat bermanfaat pada kasus sulit, namun membutuhkan pengalaman serta pemeriksaan histology yang
baik.
4. Pemeriksaan MRI
Pemeriksaan ini terutama untuk melihat jaringan lunak yaitu diskus intervertebralis dan ligamentum flavum
serta lesi dalam sum-sum tulang belakang.
5. Pemeriksaan CT Scan
Pemeriksaan CT Scan dengan mielografi. Pemeriksaan mielografi dilakukan bila terdapat gejala-gejala
penekanan sum-sum tulang belakang.
6. Analisa cairan sendi
Pemeriksaan cairan sendi merupakan pemeriksaan yang rumit. Ketika gejala klinis telah tampak, maka
pada cairan sendi akan tampak keruh atau purulen.
7. USG
Digunakan untuk mendeteksi cairan sendi yang terletak lebih dalam. Gambaran khas dari septik
arthritis pada pemeriksaan USG berupa non- echo-free effusion yang berasal dari bekuan darah. USG
dapat digunakan sebagai panduan dalam melakukan aspirasi dan drainase serta untuk memonitor
status kompartmenintrartikuler, kapsul sendi, tidak mahal, dan mudah digunakan, tetapi pemeriksaan
ini sangat tergantung dari operator yang mengerjakannya.
Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan pada septik arthritis akut:
1. Drainase sendi harus adekuat
2. Antibiotik harus diberikan untuk mengurangi efek sistemik dari sepsis
3. Sendi harus diistirahatkan dalam posisi stabil

• Terapi Umum
Analgetik dan dan pembidaian dari sendi yang terkena pada posisi maksimal dan
senyaman mungkin untuk mengurangi nyeri.
• Terapi Khusus
Terapi definitif yang diperlukan berupa drainase dari pus yang terdapat di sendi
dan memberikan terapi antibiotik yang efektif.
Septic Arthritis
PENGKAJIAN

I. BIODATA
A. IDENTITAS
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Umur : 22 Tahun
Status Kawin : Belum Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Karya Dame
Tgl masuk RS : 13 Agustus 2022
No. RM : 07.98.41
Ruangan : Al. Karim
Tgl pengkajian : 15 Agustus 2022
Diagnosa Medis: Septic Arthritis

B. Penanggung Jawab
Nama : Ny. Y
Hubungan dengan klien : Laki - Laki
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Karya Dame
II. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan bengkak dan nyeri pada kaki.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Pasien datang dengan keluhan bengkak dan nyeri pada kaki awalnya bengkak munculdengan mata kaki lalu
menyebar keseluruh kaki. Keluhan dirasakan sejak ±2 minggu yang lalu. Sebelum masuk RS Pasien juga
mengatakan kaki terasa kebas dan merasa demam setelah bengkak muncul. Keluhan tersebut membuat
pasien sulit menggerakkan kaki dan nyeri membuat pasien terbangun dari tidurnya dengan skala nyeri 5.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


Pasien mengatakan tidal ada riwayat bengkak pada kaki sebelumnya. Pasien juga mengatakan tidak pernah
dirawat di RS sebelumnya. Riwayat Alergi pada pasien tidak ada.
V. Riwayat Keluarga
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
a. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
b. Persepsi klien tentang penyakitnya : pasien cemas akan penyakitnya
c. Konsep Diri
1. Body Image: Cemas dengan kondisi tubuhnya
2. Ideal diri: Pasien ingin ibunya selalu disisinya
3. Harga diri: Pasien menghargai dirinya dan selalu mempunyai harapan terhadap hidupnya
4. Peran diri: Pasien ikut membiayai perekonomian keluarga
5. Personal Identity: pasien damenyadari dirinya msaig sebagai seorang anak
d. Keadaan Emosi : Pasien dapat mengendalikan emosidan perilaku diri
e. Perhatian terhadap orang lain/ lawan bicara : Memperhatikan danmendengarkan orang klain serta cermat serta
merespon dengan sangat baik.
f. Hubungan dengan keluarga : hubungan pasien selalu menjenguk pasien dan berganti menjaga pasien
g. Hubungan dengan orang lain : pasien mampu membawa suasana dan memulai pembicaraan dengan orang lain.
VII. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Tinggi badan : 170 cm
Berat Badan : 70kg

b. Tanda – Tanda Vital


Suhu : 36,2◦C
” Tekanan Darah : 110/70 mmHg
TB/BB : 170/70
Nadi : 80x/ menit
RR : 20x/ menit

c. Pemeriksaan Head To Toe


1. Kepala dan Rambut
a. Kepala : Simetris, tidak terlihat adanya benjolan
b. Rambut : Hitam, penyebaran rambut merata, kuliit kepala bersih tidak ada
ketombe
c. Wajah : tidak terlihat kuning dan tidak pucat
2. mata : Simetris, tidak ada edema, isokor kiri dan kanan, tidak anemis
3. Hidung : Simetris, tidak ada kotoran dan pembengkakan polip, tidak ada pernafasan
cuping hidung
4. Telinga : Simetris, tidak ada serumen, pendengaran masih baik
5. Mulut dan Faring : Mukosa bibir lembab, simetris, gigi bersih, reflek menelan baik
6. Leher : Simetris, tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid, denyut nadi karotis teraba
normal
7. Pemeriksaan integument : bersih, akral hangat, crt > 2 detik
8. Pemeriksaan Thorak dada
a. inspeksi : Bentuk dari pergerakan dada simetris, pernapasan 20 x/menit
b. Pernapasan paru
- Palpasi : Fremitus raba dekstra = sinistra
- Perkusi : Sonor diseluruh lapangan paru
- Auskultasi : Suara napas vesikuler
c. Pemeriksaan jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
- Perkusi : kanan : ICS III parasternal dextra
Kiri : ICS V midelavicular sinistra
- Auskultasi : regular S1 S2 tunggal
9. Pemeriksaan Abdomen
Pemeriksaan Abdomen : Bentuk datar kulit normal
Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal
Palpasi : Tidak terdapat nyeri,hepar/lien/ginjal tidak teraba
Perkusi : Timpani
10. Anggota Gerak : Tampak bengkak pada kaki kanan,kemerahan (-), tampak bengkak pada
mata kaki kiri
11. Fungsi Motorik
Cara berjalan : Pasien tampak sulit menggerakkan kakinya

 
 
Pola Kebiasaan Sehari-hari
No. Pola Kebiasaan Saat Sehat Saat sakit
1. Pola tidur - Pasien tidur malam hari di - Pasien tidur malam hari di jam 22:00 wib.
jam 22:00 dan terbangun ±   
8 jam. - Pasien tidur siang ± 
  1 jam. Pasien sering terjaga karena nyeri
- Biasanya pasien dapat dengan waktu tidur 6-7 jam/hari.
tidur siang ± 
3 jam.
 
2. Pola Eliminasi    
BAB 1x sehari, lunak, kuning. 2x sehari, lunak, kuning.
     
BAK 3-4x sehari, kuning. 3-4x sehari, kuning.
3. Pola Makan Nasi, sayur, ikan 3x1 hari. Bubur, sayur, ikan 3x1 hari.

4. Pola Minum ± 8x sehari dengan 1 Saat dikaji pasien baru minum 2x dengan
gelas ± 200ml. 1 gelas ± 200ml ± 8x sehari pasien tidak
ada kesulitan atau masalah minum.
5. Pola Kebersihan Diri Mandi 2x sehari dengan 1 Pasien hanya di lap setiap pagi dan sore
gelas ± 200ml. menggunakan waslap dan air hangat 2x sehari,
pakaian diganti setiap hari sehingga pasien
tampak bersih.
6. Pola Kegiatan atau Pasien mengatakan saat Saat pengkajian pasien tampak lemas dan
Aktivitas sehat aktivitas sehari-hari berbaring di bed pasien.
X. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG ATAU DIAGNOSTIK

- Diagnosa Medis: Diagnosa Arthristis

• Pemeriksaan Diagnostik atau Penunjang


Darah lengkap
Hemogoblin : 14,6
Entrosit : 4,88
Leukosit : 10,400
Hematokrit : 41,5
Trombosit : 271,000
 
Foto Thoraks
Trakhea ditengah
Cor : Ukuran, bentuk dan letak jantung normal.
Pumo : Corakan brankovaskular normal.
Tidak tampak bercak pada kedua lapangan paru.
Hilus tidak menebal, Diafragma kanan dan kiri baik.
Sudut costophrenicus kanan kiri lancip.
Soft tissue dan tulang teruisulisasi baik.
 
KGD
Asam Urat : 6,1 mg/dL
Rapid Test => Negatif.
 
XI. PENATALAKSANAAN TERAPI MEDIS

No. Nama Obat Dosis Efek

1. IUFD RL 20 tpm 20 tpm Mengganti cairan intrasel.

2. Inj. Ketorolac 1 amp Meredakan nyeri.

3. Inj. Dexametosan 1 amp Mengatasi radang.

4. Inj. Ranitidin 1amp Mengurangi jumlah asam lambung pada

... perut.

5. Recoruar 2x1 Mengatasi dan mencegah serangan gejala

asam urat.

6. Antasida Syr 3x1 Meredakan gejala akibat sakit maag


XII. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN
Pasien masuk RSU. Sufina Aziz tanggal 15 Agustrus 2022 pukul 21:00 wib diruang IGD
yang 2 jam kemudian dipindahkan keruang rawat inap VIP. Pasien didiagnosa medis septik
arthritis. Keluarga pasien mengatakan Tn. D belum pernah menderita septik arthritis
sebelumnya dan tidak pernah dirawat di RS sebelumnya. Saat dibawa ke RS tampak kaki
pasien sebelah kanan dan mata kaki sebelah kiri bengkak. Pasien tampak kesulitan berjalan
dan mengeluhkan nyeri dengan skala nyeri. Saat pengkajian pasien terpasang IUFD RL 20
tpm dan terapi obat inj. Ketorolac 1 amp , inj.Dexametason 1 amp, inj. Ranitidin 1 amp,
Recoruar 2x1 dan Antasida Syr 3x1
 
ANALISA DATA
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Inflamasi Sendi Nyeri Akut
1. Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah ↓
kanan dan mata kaki sebelah kiri yang bengkak. Pelepasan Mediator Nyeri
2. Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk. ↓
3. Pasien mengatakan nyeri timbul saat Menyentuh Ujung Saraf Nyeri
melakukan aktifitas. ↓
  Nyeri Kronis
DO:
1. Pasien tampak meringis memegangi kakinya.
2. Kaki sebelah kanan dan mata kaki sebelah kiri
tampak bengkak.
3. Pasien mengatakan nyeri timbul saat
melakukan aktifitas.
4. Asam urat 6,1 mg/dL.
 
2. DS: Perubahan Komponen sendi Hambatan Mobilitas
Pasien mengatakan kakinya merasa sakit pada (kolagen, prostiotikas, dan jar sub
saat melakukan aktivitas. kondriat)
  ↓
DO: Perubahan fungsi sendi
1. Kaki sebelah kanan dan mata kaki sebelah kiri ↓
tampak bengkak. Deformitas sendi
2. Tampak kemerahan kaki sebelah kiri. ↓
3. Pada saat berjalan, kaki sebelah kanan agak Sulit bergerak
sedikit terangkat. ↓
Hambatan mobilitas
3. DO: Kurang terpaparnya informasi Defisit Pengetahuan
Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang
sakit yang dideritanya
 
DS:
1. Pasien tampak bingung
     
15/08/20 Hambatan mobilitas Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan pasien untuk pertahankan 1. Istirahat sistemik dianjurkan selama
22 b/d nyeri pada keperawatan 3x24 jam, diharapkan istirahat tirah baring atau duduk jika eksaserbasi akut dan seluruh fase
ekstremitas bawah pasien dapat beraktivitas tanpa diperlukan. penyakit yang penting, untuk mencegah
adanya gangguan nyeri dengan 2. Anjurkan pasien bergerak / kesakitan dan mempertahankan kekuatan.
kriteria hasil beraktivitas dengan bantuan 2. Mempertahankan / meningkatkan fungsi
1. Pasien mampu beradaptasi seminimal mungkin. sendi, kekuatan otot, dan stamina umum.
pada aktivitas yang 3. Anjurkan pasien mempertahankan
diinginkan tanpa nyeri postur tegak, duduk tinggi, dan
berjalan.

15/08/20 Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Tinjau pengetahuan pasien tentang 1. Memberikan pengetahuan dimana klien
22 b/d kurang keperawatan 3x24 jam, diharapkan proses penyakit, prognosis, dan dapat membuat pilihan berdasarkan
terpaparnya pasien dapat memahami penyakit harapan masa depan. informasi yang disampaikan.
informasi yang dideritanya dengan kriteria 2. Beri pendidikan kesehatan terkait 2. Memberikan struktur dan mengurangi
hasil penyakit, tanda dan gejala, ansietas pada waktu menangani proses
1. Pasien dapat menjelaskan pengobatan dan diet penyakit kronis yang kompleks.
tentang penyakit yang 3. Bantu dalam merencanakan jadwal
dideritanya aktivitas terintegrasi yang realistis.
2. Pasien dapat mengetahui 4. Berikan informasi mengenai alat
tentang penyebab dan bantu.
gejala serta pencegahan. 5. Berikan pendidikan kesehatan sesuai
kebutuhan.
Catatan Perkembangan
KODE
Tgl JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
NOX
15/08/2022 1 14.30 1. Memberikan salam terapeutik dan memperkenalkan diri 15/08/2022 jam 19.00
  2. Melakukan hubungan saling percaya antara pasien dan perawat S = Pasien mengatakan bahwa kakinya masih bengkak dan nyeri
  3. Mengkaji nyeri, catat lokasi, karakteristik O = - Skala nyeri 5
14.50 4. Menganjurkan pasien untuk kompres dingin untuk mengurangi nyeri - Pasien tampak memijat – mijat kakinya
  5. Menganjurkan pasien menghindari gerakan menyentak - TTV
  6. Menganjurkan posisi yang nyaman pada waktu duduk TD = 170/80 mmHg
15.00 7. Menganjurkan massage yang lembut pada kaki Nadi = 80x / menit
  8. Menginjeksikan ketorolac dan dexametason 1 amp melalui vena metacarpal Suhu = 37,7°c
15.15 9. Memantau TTV RR = 22x / menit
  A = Masalah belum teratasi
  P = Intervensi dilanjutkan
15.30
 
 
15.50
 
16.10
 
18.00
 
 
19.00
15/08/2022 2 15.00 1. Menganjurkan pasien untuk pertahankan istirahat tirah baring atau duduk jika diperlukan S = Pasien mengatakan masih tidak sanggup untuk berjalan
  2. Menganjurkan pasien bergerak / berkativitas dengan bantuan seminimal mungkin O = Pasien tampak lebih banyak duduk
  3. Menganjurkan pasien mempertahankan postur tegak, duduk tinggi, dan berjalan A = Masalah belum teratasi
  P = Intervensi dilanjutkan
15.35
 
 
 
16.00
15/08/2022 3 17.00 1. Mengkaji pengetahuan tentang proses penyakit, prognosis, dan harapan masa depan 15/08/2022 jam 18.00
  2. Memberikan penjelasan tentang penyakit, pengobatan, dan diet S = Pasien mengatakan sudah mulai mengerti tentang penyakit yang dideritanya
  3. Membantu dalam merencanakan untuk menghindari sandal terlalu sempit, pakaian terlalu O = Pasien tampak sudah mulai tidak bingung tentang penyakitnya
  ketat, dan seminimal mungkin menghindari agar anggota tubuh tidak terluka A = Masalah teratasi sebagian
17.20 P = Intervensi dilanjutkan
 
 
17.45

16/08/2022 1 08.30 1. Mengkaji nyeri, catat lokasi karakteristik 16/08/2022 jam 13.00
  2. Menganjurkan pasien untuk kompres dingin untuk mengurangi nyeri S = Pasien mengatakan bahwa bengkak dan nyeri pada kaki sudah berkurang
08.40 3. Menganjurkan pasien menghindari gerakan yang menyentak O = - Skala nyeri 3
  4. Menganjurkan posisi yang nyaman pada waktu duduk - Pasien tampak sudah mulai tenang
  5. Menganjurkan massage yang lembut pada kaki - TTV
08.55 6. Menginjeksi ketorolac dan dexametason 1 amp melalui metacarpal TD = 110 / 70 mmHg
  7. Memantau TTV HR = 80x / menit
  Suhu = 37°c
09.00 RR = 20x / menit
  A = Masalah teratasi sebagian
09.15 P = Intervensi dilanjutkan
 
12.00  
 
 
13.00
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b.d Inflamasi Peradangan
2. Hambatan Mobilitas b.d Nyeri Pada Ekstremitas Bawah
3. Defisit Pengetahuan b.d Kurang Terpaparnya Informasi

Intervensi Keperawatan
Tgl DIAGNOSA TUJUAN RENCANA RASIONAL
KEPERAWATAN TINDAKAN

15/ Nyeri akut b.d inflamasi Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri, catat lokasi, 1. Membantu dalam kebutuhan
08/ peradangan tindakan keperawatan karakteristik. management nyeri dan
2022 3x24 jam, diharapkan 2. Anjurkan pasien untuk keefektifan program
pasien akan bebas dari kompres air dingin. 2.Meningkatkan relaksasi atau
nyeri dengan kriteria 3. Ajarkan posisi yang nyaman mengurangi tegangan otot
hasil: pada waktu duduk/tidur. 3. Teknis napas dalam
1. Nyeri terkontrol 4. Ajarkan massage yang lembut merupakan terapi anti
2. Pasien tampak rileks 5. Ajarkan teknik relaksasi farmakologi yang bisa di
3. TTU dalam batas mengurangi nyeri dalam, datraksi terapkan pada pasien dengan
normal 6. Beri obat sesuai indikasi kondisi apapun
  4. Mengurangi nyeri dengan
farmakologi.
16/08/20 2 09.30 1. Menganjurkan pasien bergerak / 16/08/2022 jam 13.00
22   beraktivitas dengan bantuan S = Pasien mengatakan sudah dapat berjalan namun belum sanggup
  seminimal mungkin berjalan lama
  2. Menganjurkan pasien O = - Pasien tampak berjalan lambat
09.40 mempertahankan postur tegak, - Pasien menggunakan pegangan di sekitar untuk berjalan
duduk tinggi, dan berjalan A = Masalah teratasi sebagian
P = Intervensi dilanjutkan
 
16/08/20 3 10.00 1. Mengkaji pengetahuan tentang S = Pasien mengatakan sudah mulai mengerti dan memahami tentang
22   proses penyakit, prognosis, dan penyakit yang dideritanya
  harapan masa depan O = Pasien dapat menjelaskan kembali tentang proses penyakit , tanda
  2. Memberikan penjelasan tentang dan gejala, pencegahan, diet seimbang, serta aktivitas pada
10.15 penyakit, pengobatan, dan diet penyakit septic arthritis
A = Masalah kurang pengetahuan teratasi
P = Intervensi dihentikan
 
17/08/20 1 09.00 1. Mengkaji nyeri, catat lokasi 17/08/2022 jam 13.00
22   karakteristik S = Pasien mengatakan bahwa kakinya sudah tidak bengkak dan rileks
09.15 2. Menganjurkan pasien untuk karena nyerinya sudah tidak ada
  kompres dingin untuk mengurangi O = - Skala nyeri 0
  nyeri - Pasien tampak rileks
09.30 3. Menganjurrkan massage yang - TTV
  lembut pada kaki TD = 110 / 80 mmHg
12.00 4. Menginjeksi ketorolac dan HR = 80x / menit
  dexametason 1 amp melalui vena Suhu = 37°c
  metacarpal RR = 20x / menit
13.00 5. Memantau TTV A = Masalah nyeri akut teratasi
P = Intervensi dihentikan
17/08/20 2 11.00 1. Menganjurkan pasien bergerak / 17/08/2022 jam 13.00
22   beraktivitas dengan bantuan S = Pasien mengatakan sudah dapat berjalan dan beraktivitas
  seminimal mungkin O = - Pasien tampak sudah tidak kesulitan berjalan
  2. Menganjurkan pasien - Pasien tampak sudah tidak menggunakan pegangan di sekitar

Anda mungkin juga menyukai