TINEA UNGUIUM
Pembimbing :
dr. Irma Yasmin. Sp.KK
Oleh:
Teguh Yudha Adiguna
112170069
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2017
1
I. IDENTITAS
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. I
Usia : 64 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Semarang
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tanggal Masuk RS : 07-04-2015
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 7 April 2017 pukul
10.00 WIB
A. Keluhan utama : Kuku ibu jari kaki kiri berubah warna
menjadi suram dan rapuh disertai bau yang tidak sedap
Asma : Disangkal
Diabetes Melitus : Disangkal
Jantung : Disangkal
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluhan serupa : Disangkal
Alergi : Disangkal
Asma : Disangkal
Diabetes mellitus : Disangkal
Hipertensi : Disangkal
Jantung : Disangkal
E. Riwayat Pribadi dan Sosial
Penderita tinggal dengan 4 orang anggota keluarga dalam 1 rumah.
Anggota keluarga yang sakit serupa di sangkal.
Pemakaian handuk atau pakaian secara bersamaan (-)
p. Abdomen :
Inspeksi : Bentuk : Datar
Umbilicus : Ditengah, inflamasi (-)
Massa (-),
Auskultasi : Bising usus (+) 11x/m
Perkusi : Timpani seluruh lapang perut
Hepar: 1 jari bawah arcus costa
Lien : tidak ada pembesaran
Palpasi : Nyeri tekan (-), distensi (-), masa tidak teraba,
Hepar : teraba 1 jari bac,
Lien : tidak ada pembesaran,
Ginjal : tidak teraba.
q. Ekstremitas
Akral : hangat
CRT : <2 dtk
Sianosis : tidak ada
Edema : (-/-)
Inspeksi :
a. Lokasi : Kuku ibu jari kaki kiri
b. UKK : Tampak suram, menebal, permukaan kuku tidak rata,
ujung
kuku rapuh dan lempeng kuku tampak terangkat dari
dasar (onikolisis). Kulit disekitar kuku tampak normal.
IV. RESUME
ANAMNESIS
Seorang perempuan berusia 64 tahun, suku Jawa, warga Negara Indonesia,
datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Tugurejo tanggal 7 April 2017.
Pasien datang dengan keluhan utama kuku jari kaki berubah warna menjadi
suram dan rapuh disertai bau yang tidak sedap. Keluhan ini mulai muncul
kurang lebih empat bulan yang lalu. Pasien tidak mengeluh gatal. Perubahan
warna pada kuku dimulai dari ujung kuku kemudian meluas ke pangkal kuku.
Riwayat bengkak di jari disangkal, keluhan gatal, nyeri, merah, mengelupas
pada telapak tangan dan kaki disangkal. Riwayat kelainan kulit pada daerah
kulit anggota tubuh lainnya juga disangkal.
Penyakt jamur : Pada Tangan dan kaki pasien sejak 3 tahun yang
lalu
V. DIAGNOSIS BANDING
Tinea unguinum
Kuku psoriasis
Liken planus
VI. USULAN PEMERIKSAAN
- Pemeriksaan mikroskopik dengan KOH 20%
VII. DIAGNOSIS KERJA
Tinea unguinum
VIII. PENATALAKSANAAN
Sistemik
Itrakonazol. Obat ini juga bersifat fungistatik dan digunakan jika pada
pasien tidak bisa mengkonsumsi ketokonazol akibat penyakit pada hepar
dan merupakan pilihan yang paling baik dengan dosis denyut selama 3
bulan pada onikomikosis. Cara pemberiannya secara tiga tahap dengan
interval 1 bulan. Setiap tahap dalam 1 minggu dosisnya 2 x 200 mg sehari
dalam kapsul.
Topikal
Amorolfin : merupakan derivat morfolin yang bersifat fungisidal.
Bekerja dengan cara menghambat biosintesis ergosterol jamur. Untuk
infeksi jamur pada tinea unguium digunakan amorolfin dalam bentuk
cat kuku konsentrasi 5% untuk kuku jari tangan, dioleskan satu atau
dua kali setiap minggu selama 6 bulan sedangkan untuk kuku kaki
harus digunakan selama 9-12 bulan.
IX. PROGNOSIS
7
PEMBAHASAN
1.1 DEFINISI
Tinea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh jamur
dermatofita.3 Istilah tinea unguium digunakan setelah ditemukan dermatofit
pada hasil sebuah kultur.4
1.2 EPIDEMIOLOGI
1.3 ANATOMI
Kuku merupakan salah satu organ kulit tambahan yang mengandung
lapisan tanduk yang terdapat pada ujung-ujung jari tangan dan kaki, gunanya
selain membantu jari-jari untuk memegang juga digunakan sebagai cermin
kecantikan. Lempeng kuku terbentuk dari sel-sel keratin yang mempunyai dua
sisi berhubungan dengan udara luar dan sisi lainnya tidak. 1
1. Matriks kuku
Merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru
2. Kutikel (cuticle)
Merupakan penghubung dua permukaan epitel dari lipatan kulit proximal.
Melindungi struktur dasar kuku (matrix germinatif) dari iritasi, alergi,
bakteri/jamur patogen.
3. Lipatan kuku lateral
Menutupi sisi lateral lempeng kuku
4. Lunula
Dasar dari lipatan proximal. Merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna
putih di dekat akar kuku berbentuk bulan sabit,sering tertutup oleh kulit.
5. Dasar kuku (nail bed)
Terdiri dari bagian epidermal dan mendasari dermis yang berhubungan dengan
periosteum dari distal phalanx. Normal berwarna merah muda karena
vaskularisasi yang nampak melalui lempeng kuku yang translusen.
6. Hiponikium
10
Ruang di bawah kuku yang bebas, memisahkan lempeng kuku dan dasar kuku
pada ujung distal.
7. Lempeng kuku (nail plate)
Sebagai proteksi yang keras. Statis dan dengan kuat menempel pada dasar
kuku. Dikelilingi tiga sisi lipatan kuku. Terbentuk dari tiga lapiasn horisontal:
lamina dorsal tipis, lamina intermedit tebal, lapisan ventral dari dasar kuku.
Kerasnya lempeng kuku karena high sulfur matrix protein.
8. Sisi bebas
1.4 ETIOPATOGENESIS
Etiologi yang paling sering pada onikomikosis adalah dermatofita
(tinea unguium) 95-97% terutama Trichophyton rubrum dan Trichophyton
mentagrophytes var. interdigitale.5,6 Sebagian kecil disebabkan
oleh : Epidermophyton floccosum, T. violaceum, T. schoenleinii, T.
verrucosum (biasanya hanya pada kuku tangan).7
Onikomikosis primer disebabkan oleh karena infeksi jamur pada kuku
yang sehat. Probabilitas infeksi terjadi karena suplai vaskuler yang rusak
(yaitu dengan bertambahnya usia, insufisiensi vena kronis, penyakit arteri
perifer), setelah trauma (mis: patah tungkai bawah), atau gangguan persarafan
(mis: cedera pleksus brachialis, trauma tulang belakang. Sedangkan
onikomikosis sekunder, pada kuku kaki biasanya terjadi setelah tinea pedis.
Pada kuku tangan onikomikosis sekunder setelah tinea manum, tinea korporis
atau tinea kapitis.7
Dermatofita dapat bertahan hidup pada stratum korneum, yang
menyediakan sumber nutrisi bagi dermatofita dan pertumbuhan jamur mycelia.
Infeksi dermatofita melibatkan tiga tahap: perlekatan pada keratinosit,
penetrasi melalui dan diantara sel-sel, dan membangun respon pejamu.
Perlekatan jamur superfisial harus mengatasi berbagai kendala seperti
menahan pengaruh sinar ultraviolet, variasi suhu, dan kelembaban, kompetisi
dengan flora normal, dan sphingosines yang diproduksi oleh keratin agar
artrokonidia, elemen infeksius, dapat melekat pada jaringan keratin.8,14
11
4. Onikomikosis Endoniks
Onikomikosis endoniks adalah tipe yang paling jarang. Umumnya disebabkan
oleh T.soundanesedan T.violaceum. Dapat diasosiasikan dengan infeksi pada
plantar. Gambaran klinis berupa perubahan warna putih susu dan difus opak
pada lempeng kuku tanpa subungual keratosis dan onikolisis.13
1.7 DIAGNOSIS
Untuk mendiagnosis Onikomikosis (tinea unguium) selain dari gejala
klinis juga dapat menggunakan pemeriksaan mikroskopik, kultur, dan
histopatologi.15
Oleh karena onikomikosis bertanggung jawab besar pada distropi
kuku, maka pemeriksaan dengan laboratorium sangat membantu sebelum
memberikan pengobatan anti jamur.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan KOH,
hisopatologi, dan kultur jamur.14
Bila infeksi berlangsung kronik maka terdapat celah horizontal pada dasar
kuku. Biasanya mengenai 1-3 jari terutama jari telunjuk dan jari tengah.
Penyebab terjadinya paronikia ini adalah akibat trauma yang kemudian terjadi
pemisahan antara lempeng kuku dari eponikium, celah ini kemudian
terkontaminasi oleh piogenik atau jamur.
Piogen yang tersering adalah Staphylococcus atau Pseudomonas sedangkan
jamur tersering adalah Candida albican.12
3. Liken planus kuku
Liken planus pada kuku dapat timbul tanpa kelainan kuku. Perubahan pada
kuku berupa belahan longitudinal, lipatan kuku yang menggelembung
(pterigium kuku), dan kadang-kadang anonikia. Lempeng kuku menipis dan
papul liken planus dapat mengenai kuku.12
1.9 PENGOBATAN
Pilihan terapi untuk pengobatan onikomikosis antara lain terapi
paliatif, debridemen mekanik atau kimia, anti jamur topikal dan sistemik.
Kombinasi variasi pengobatan lainnya. Pilihan terapi dipengaruhi oleh
gambaran dan keparahan penyakit, terapi lain yang digunakan penderita, terapi
yang telah digunakan sebelumnya (dan efek lain).20
Itrakonazol. Obat ini juga bersifat fungistatik dan digunakan jika pada
pasien tidak bisa mengkonsumsi ketokonazol akibat penyakit pada hepar
dan merupakan pilihan yang paling baik dengan dosis denyut selama 3
bulan pada onikomikosis. Cara pemberiannya secara tiga tahap dengan
interval 1 bulan. Setiap tahap dalam 1 minggu dosisnya 2 x 200 mg sehari
dalam kapsul.
18
Griseofulvin. Obat ini bersifat fungistatik yang efektif untuk jamur. Dosis
yang digunakan adalah 0,5-1 g untuk orang dewasa dan 0,25-0,5 g untuk
anak-anak dalam sehari atau 10-25 mg/kgBB.
Debridemen
Mengangkat jaringan kuku yang distropik, pasien seharusnya
didebridemen setiap satu minggu. Pada onikomikosis subungual distal,
hiperkeratotik harus diangkat. Pada onikomikosis superfisial putih, kuku
diangkat dengan cara dikuret.14
1.10 PROGNOSIS
19
KESIMPULAN
Onikomikosis adalah satu kelainan kuku yang disebabkan oleh infeksi jamur
dematofita, ragi (yeasts) dan kapang (moulds). Tinea unguium istilah khusus untuk
kelainan kuku akibat infeksi dermatofita.
Etiologi yang paling sering pada tinea unguium terutama Trichophyton
rubrum dan Trichophyton mentagrophytes var. interdigitable. Onikomikosis primer
disebabkan oleh karena infeksi jamur pada kuku yang sehat. Probabilitas infeksi
terjadi karena suplai vaskuler yang rusak, post trauma, atau gangguang persarafan.
Sedangkan onikomikosis sekunder biasanya terjadi setelah tinea pedis, tinea manum,
tinea corporis atau tinea capitis.
Keluhan utama berupa kerusakan kuku. Kuku menjadi suram, dan rapuh, dapat
dimulai dari arah distal (perimarginal) atau proksimal. Terdapat beberapa tipe tinea
unguium: onikomikosis subungual distal/lateral, onikomikosis subungual proksimal,
onikomikosis superfisial putih, onikomikosis endoniks, onikomikosis distrofik total,
onikomikosis kandida.
Onikomikosis memerlukan pemeriksaan laboratorium sebelum memulai terapi,
karena waktu terapi yang lama, mahal, dan dosis memiliki resiko. Pemeriksaan
laboratorium berupa mikroskopi langsung, kultur jamur, dan pemeriksaan
histopatologi. Onikomikosis (tinea unguium) dapat didiagnosis dari gejala yang
tampak dan pemeriksaan lanoratorium.
Pengobatan terdiri dari pengobatan topikal dengan Amoralfine nail
lacquer dan Ciclopirox (Penlac) nail lacquer. Pengobatan oral antifungi dengan
21
DAFTAR PUSTAKA