Anda di halaman 1dari 29

RESUME KEPERAWATAN OSTEOARTHITIS HIP PADA TN.

Z
DIRUANG PERAWATAN TULIP I RSUD ULIN BANJARMASIN

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Medikal Bedah


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:

Merry Lidya, S.Kep

NIM: 11194692110107

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2021

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : Osteoarthitis Hip


NAMA MAHASISWA : Merry Lidya
NIM : 11194692110107

Banjarmasin, November 2021

Menyetujui,

RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners


Preseptor Klinik Preseptor Akademik

Abdul Wahab, S.Kep.,Ns Rifa’atul Mahmudah, S.Kep.,MSN


NIK. 198301282010011007 NIK. 1166062013061

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
RESUME KEPERAWATAN MEDIKAL
BEDAH PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN

I. Pengkajian
Hari/Tanggal Pengkajian : Senin/ 8 November 2021

A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Tn. Z
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 25 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Soeparto
Status Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjarmasin
Tanggal Masuk RS : 04/11/2021
Diagnosa Medis : Osteoarthitis Hip + Psoriasis Arthritis +
Dermatitis Seboroik
Nomor Rekam Medik : 1-39-xx-xx
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.Y
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 48 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Soeparto
Hubungan dengan klien : Ibu Pasien

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sering merasa nyeri pada bagian panggul pasien dan kaki
kiri
P : nyeri karena penyakit auto imun dan belum dioperasi
Q : nyeri tersayat-sayat
Program Studi Profesi Ners
Stase Keperawatan Medikal
Bedah
R : pada panggul pasien dan kaki kiri pasien
S : 8 (1-10)
T : tidak berbatas waktu, apanila reaksi obat anti nyeri telah habis maka dapat
menyebabkan nyeri tak tertahankan seharian
2. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan masuk rumah sakit pada tanggal 04-11-2021 untuk dilakukan
pemeriksaan dan dilakukan tindakan operasi ke-3 pasien pada kaki kiri pasien yang
mengalami peradangan, pasien mengatakan operasi dilakukan kemungkinan selasa
atau rabu minggu ini atau minggu depan. Ketika pasien sampai di IGD RSUD ulin dan
dilakukan pemeriksaan dan didapatkan hasil TD : 120/90 MmHg, N : 88x/mnt, R :
20x/mnt, T : 37,0oC dan segera dipindahkan keruangan rawat ina tulip I RSUD ulin
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan 5 tahun yang lalu pasien mengalami penyakit autoimun yang
menyebabkan beliau mudah lelah dan sering keluar masuk rumah sakit banjarbaru
dikarenakan fasilitas dan dokter spesialis kulit dirumah sakit tersebut tidak ada
sehingga dirujuk di RSUD Ulin Banjarmasin sehingga pasien rutin dilakukan
pemeriksaan dan pemberian obat setiap 1 bulan sekali.
4. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Keluarga ) (SERTAKAN GENOGRAM)
Pasien mengatakan keluarga pasien tidak memiliki penyakit seperti yang diderita
pasien, pasien juga mengatakan keluarga pasien tidak memiliki penyakit keturunan
seperti hipertensi dan diabates mellitus

x x

Keterangan :
: Laki-laki

: perempuan

: pasien

Tinggal serumah
X Meninggal

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
5. Full Set Vital Sign
TD : 120 /90 mmHg
Nadi : 87 x/mnt (Irama : iregular ; pulse : teraba )
Respirasi : 18 x/mnt (Irama : normal ; Kedalaman : dangkal )
T : 37,0 0C
SPO2 : 98 % tanpa menggunakan alat bantu oksigen
Tingkat Kesadaran : Composmentis
GCS : E: 4.; V: 5; M:6

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Pasien tampak meringis

2. Kulit
Inspeksi : tampak kulit berwarna sawo matang, kulit tampak kering dan bersisik,
tampak pada kulit bagian ekstermitas bawah tampak ada ruam
kemerahan berbentuk bulat dan oval pada ekstermitas bawah dextra
dan sinistra pasien
Palpasi : turgor kulit baik, CRT < 3 detik, akral teraba dingin
Pasien mengatakan terkadang merasa gatal pada seluruh tubuh pasien apabila
belum mengkonsumsi obat autoimun
3. Kepala dan Leher
Inspeksi : rambut tampak berwarna hitam, tampak distribusi rambut merata
bentuk kepala tampak normal, tampak keteombe pada kulit kepala
tampak tidak ada peningkatan JVP pada pasien
Palpasi : pada kepala tidak teraba benjolan/edema, tidak teraba pembesaran
JVP, tidak ada keterbatasan menelan pada pasien.
4. Penglihatan dan Mata
Inspeksi : mata tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sklera tidak ikterik,
tidak ada tanda-tanda strabismus.pasien tidak ada mengeluhkan
masalah pada penglihatan pasien, pasien nampak tidak
menggunakan alat bantu melihat/kacamata.
5. Penciuman dan Hidung
Inspeksi : bentuk hidung tampak simetris, tampak tidak ada polip, tampak tidak
terdapat pernafasan cuping hidung, tampak pasien menggunakan
alat bantu pernafasan nasal canul
Palpasi : tidak ada edema/pembesaran pada hidung
Pasien tidak ada mengeluhkan permasalahan pada penciuman
6. Pendengaran dan Telinga
Inspeksi : telinga tampak simetris, pasien tampak tidak menggunakan alat bantu dengar
Palpasi : tidak ada edema pada telinga
Pasien tidak ada mengeluhkan permasalahan pada pendengaran
7. Mulut dan Gigi
Inspeksi : mukosa bibir tampak kering dan tampak tidak ada stomatitis, kondisi umum
mulut dan gigi tampak bersih

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
8. Dada, Pernafasan dan Sirkulasi
Inspeksi : dada tampak simetris, bentuk dada tampak normal chest, tampak tidak
terjadi ekspansi dinding dada dan penggunaan otot bantu pernafasan.
Palpasi : tidak teraba adanya pembesaran pada bagian dada, taktil fremitu teraba
pada dada
Perkusi : pada bagian dada terdengar sonor
Auskultasi : pada bagian dada terdengar lup dup (S1-S2) pada jantung dan Vesikuler
pada paru-paru.
9. Abdomen

Diisi hasil pengkajian yang meliputi:


Inspeksi : tampak iktus kordis tidak kuat angkat, tampak tidak ada bekas luka post
operasi pada abdomen, tampak tidak ada asites pada abdomen pasien
Auskultasi : bising usus 10x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada teraba benjolan yang berarti
Perkusi : terdengar suara timpani pada abdomen saat diperkusi

10. Genetalia dan Reproduksi


Tidak ada kelainan pada genetalia
11. Ekstermitas Atas dan Bawah

Look : kedua kaki tampak lemah, pasien tampak tidak dapat duduk, terdapat
bekas ruam kemerahan pada kedua ekstermitas lebih banyak pada
bagian telapak kaki,tampak kulit kaki kanan dan kiri tampak bersisik,
tampak terjadi deformitas pada kedua kaki pasien.

Feel : Pasien dapat merasakan sensasi sentuhan, teraba hangat pada kaki
pasien, terdapat nyeri tekan pada kaki kiri dan panggul bagian kiri

Move : Kaki kiri tidak dapat digerakan apabila digerakan akan merasa nyeri ,
kaki kanan dapat digerakan sebagian (fleksi (-), ekstensi (-), abbduksi
(+), adduksi (+)

Pada ekstermitas atas dapat digerakan keduanya dan tidak mengalami


kelemahan

Pasien tidak mengalami keterbatasan gerak sebagian pada ekstermitas bawah psaien
bagian kiri, pada tangan
Keterangan :
4444 4444 0: Tidak ada pergerakan otot
1: Pergerakan otot terlihat, tidak ada pergerakan
3333 1111 sendi
2: Pergerakan sendi namun tidak melawan gravitasi
3: Pergerakan melawan gravitasi, tidak melawan
Program Studi Profesi Ners tahanan
Stase Keperawatan Medikal 4: Pergerakan melawan tahanan namun kurang dari
Bedah normal
5: Kekuatan normal
Program Studi Profesi Ners
Stase Keperawatan Medikal
Bedah
D. Kebutuhan Fisik, Psikologi, Sosial dan Spiritual
1. Aktivitas dan Istirahat (di rumah/ sebelum sakit dan di rumah sakit/ saat sakit)
Di Rumah : pasien mengatakan aktivitas sebelum masuh rumah sakit,
pasien selama dirumah berbarig dikarenakan keterbatasan
gerak

Di RS : pasien mengatakan tidak ada perbedaan antara dirumah sakit


dan dirumah

Skala Aktivitas : ADL ( Indeks Barthel)


Item penilaian Skor Hasil
Makan (Feeding) = tidak mampu 1
1 = butuh bantuan 2 =
mandiri
Mandi (Bathing) = butuh bantuan 1
= mandiri
Perawatan diri (Grooming) = butuh bantuan 0
= mandiri
Berpakaian (Dressing) 0 = butuh bantuan total 1 = 1
sebagian dibantu
= mandiri
Buang air kecil (Bowel) 0 = inkontinensia/ pakai kateter 0
= kadang inkontinensia (1x/ minggu) 2 =
kontinensia
Buang air besar (Bladder) = inkontinensia/ perlu enema 0
= kadang inkontinensia (1x/ minggu) 2 =
kontinensia
Penggunaan toilet 0 = butuh bantuan total 1 = 1
sebagian dibantu
= mandiri
Transfer = tidak mampu 1
= butuh bantuan (2 orang)
= butuh bantuan (1 orang)
= mandiri
Mobilitas = immobile 1
= menggunakan kursi roda
= berjalan dengan bantuan 1 orang 3 =
mandiri
Naik turun tangga 0 = tidak mampu 1 = 0
butuh bantuan
= mandiri
Total Skor 6 (Ketergantungan berat)
Keterangan :
Skor 12-19 : ketergantungan ringan
Skor 9-11 : ketergantungan sedang
Skor 5-8 : ketergantungan berat
Skor 0-4 : ketergantungan total

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
Resiko Jatuh :

MORSE FALL SCALE (MFS)/ SKALA JATUH DARI MORSE

No. PENGKAJIAN SKALA NILAI KET.


Riwayat jatuh: Tidak 0
1. Apakah pasien pernah jatuh dalam 3 Ya
Ya 25
bulan terakhir?
Diagnosa sekunder: Tidak 0
2. Apakah pasien memiliki lebih dari satu Ya
Ya 25
penyakit?
3. Alat bantu jalan: Ya
0
 Bed rest/dibantu perawat?
 Kruk/tongkat/walker 15
 Berpegangan pada benda-
30
benda disekitar (kursi, lemari,
meja)
Terapi Intravena: Tidak 0 tidak
4.
Apakah pasien saat ini terpasang infus? Ya 20
Gaya berjalan/cara berpindah:
5.  Normal/bed rest/ immobile (tidak 0
dapat bergerak sendiri)
 Lemah (tidak bertenaga) 10 Ya
 Gangguan/ tidak
20
normal
(pincang/diseret)
Status Mental: Ya
6. 0
 Pasien menyadari kondisi dirinya
 Pasien mengalami keterbatasan
15
daya ingat
TOTAL 60 Risiko tinggi
jatuh
Nilai 0-24 : tidak beresiko
Nilai 25-50 :risiko rendah
Nilai > 51 : risiko tinggi

2. Personal Hygiene

Di Rumah : pasien mandi dengan cara diseka dan gosok gigi 2x/hari

Di RS : pasien mandi dengan cara diseka dan gosok gigi 2x/hari

3. Nutrisi

Di Rumah : pasien makan 2x/hari, kadang-kadang bisa 1x/hari, porsi


makan pasien biasanya 1-2 porsi

Di RS : pasien selama dirumah sakit makan teratur 3x/hari,porsi


makan pasien selama dirumah sakit 1 porsi

4. Eliminasi (BAB dan BAK)


Di Rumah : pasien BAB dan BAK normal,
BAB : 1x/hari, BAK : 4-7x/hari
Program Studi Profesi Ners
Stase Keperawatan Medikal
Bedah
Di RS : pasien BAB dan BAK normal,
BAB : 1x/hari, BAK : 4-7x/hari

5. Seksualitas
Tidak ada masalah

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
6. Psikososial
Pasien mengatakan tidak ada merasa cemas dengan keadaanya sekarang, pasien
mengatakan semua yang dialami sekarang adalah takdir dari Tuhan.
7. Spiritual
Pasien beragama islam, sebelum masuk rumah sakit, pasien mengatakan aktif
menunanikan ibadah sholat, setekah dirawat dirumah sakit pasien tidak dapat
menunaikan ibadah sholat sehingga pasien hanya dapat berdoa dalam hati, pasien
tidak merasa bersalah karena pasien yakin bahwa Tuhan Maha Mengetahui keadaan
pasien.

E. Data Fokus
Data Subjektif:

1. Pasien mengatakan sering merasa nyeri pada bagian panggul pasien dan kaki kiri
P : nyeri karena penyakit auto imun dan belum dioperasi
Q : nyeri tersayat-sayat
R : pada panggul pasien dan kaki kiri pasien
S : 8 (1-10)
T : tidak berbatas waktu, apabia reaksi obat
2. Pasien manyampaikan terkadang merasa gatal di seluruh tubuh
3. Pasien mengatakan sering merasa tidak nyaman karena rasa nyeri yang timbul
Data Objective:
Inspeksi :
1. Pasien tampak meringis
2. Tampak adanya ruam kemerahan pada bagian ekstermitas bawah
3. . Pengkajian look feel move

LOOK : kedua kaki tampak lemah, pasien tampak tidak dapat duduk,
terdapat bekas ruam kemerahan pada kedua ekstermitas lebih banyak
pada bagian telapak kaki,tampak kulit kaki kanan dan kiri tampak
bersisik, tampak terjadi deformitas pada kedua kaki pasien.

FEEL : Pasien dapat merasakan sensasi sentuhan, teraba hangat pada


kaki pasien, terdapat nyeri tekan pada kaki kiri dan panggul bagian kiri

MOVE : Kaki kiri tidak dapat digerakan apabila digerakan akan merasa
nyeri , kaki kanan dapat digerakan sebagian (fleksi (-), ekstensi (-),
abbduksi (+), adduksi (+)

Pada ekstermitas atas dapat digerakan keduanya dan tidak mengalami


kelemahan
Skala Aktivitas (ADL) : 6 (Ketergantungan berat)
Skala Risiko jatuh Morse Fall Scale (Mfs) : 60 (risiko tinggi jatuh)

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 05-11-2021

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN METODA


HEMATOLOGI
Hemoglobin 9.9 14.0-18.0 g/dl Colometric
Lekosit 9.5 4.0-10.5 ribu/ul Impedance
Eritrosit 4.05 4.10-6.00 juta/ul Impedance
Hematokrit Analyzer
33.2 42.0-52.0 %
Calculates
Trombosit 362 150-450 ribu/ul Impedance
RDW-cv 15.3 12.1-14.0 %
MCV,MCH,MCHC
MCV Analyzer
82.0 75.0-96.0 fl
Calculates
MCH Analyzer
24.4 28.0-32.0 pg
Calculates
MCHC Analyzer
29.8 33.0-37.0 %
Calculates
HITUNG JENIS
Basofil% 0.2 0.0-1.0 %
%
Eosinofil% 0.6 1.0-3.0
%
Neutrofil% 71.6 50.0-81.0 Impedance
%
Limfosit% 20.2 20.00-40.00 Impedance
%
Monosit% 7.4 2.0-8.0
Basofil# 0.02 <1.00 ribu/ul
ribu/ul
Eosinofil# 0.06 <3.00
ribu/ul
Neutrofil# 6.77 2.50-7.00 Impedance
ribu/ul
Limfosit# 1.91 1.25-4.00 Impedance
ribu/ul
Monosit# 0.70 0.30-1.00
HEMOSTASIS
Hasil PT 11.2 9.9-13.5 detik Nephelometri
Nephelometri
INR 1.02 -
Nephelometri
Control Normal
11.4 -
PT
Nephelometri
Hasil APPT 36.3 22.2-37.0 detik
Control Normal
24.8 - Nephelometri
APPT

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
Pemeriksaan Diagnostik

Foto Rontgen : 05 November 2021

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
Kesimpulan :

Foto Pelvis AP :
Terpasang THP Dextra , HIP joint arthritis sinistra, Cortex dan trabecular lainya intak, soft tissu normal

Foto Femur (S) AP/Lat :


Cortex trabecular intak, tak tampak lesi litik/ sclerotic, soft tissue normal,
Kesan : foto femur sinistra tak tampak kelihatan

Foto Thoraks AP
Tak tampak cardiomegaly, tak tampak pneumonia/kelainan lainnya

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
F. Terapi Farmakologi (Obat-Obatan)

No Nama Obat (Isi) Dosis Cara Komposisi Golongan Indikasi/ Efek samping
Pemberia obat kontraindikasi
n
Ketorolac 3 x 30 mg Iv Ketorolac OAINS Untuk meredakan nyeri Efek samping yang
1. Tromethamine dan peradangan umum terjadi adalah
Diare, dispepsia, sakit
kepala, pusing
mengantuk
Ranitidin 2x 25 mg iv Ranitidine HCL Antasida, Kontraindikasi Efek samping yang
2. 25 mg/ml antirefluks dan Hipersensitif terhadap umum terjadi setelah
antiukserasi ranitidine, menggunakan ranitidin
adalah
Mual dan muntah,
Sakit kepala,
Insomnia, Vertigo,
Ruam, Konstipasi dan
Diare
Paracetamol 3x1 gr iv Paracetamol Analgesik dan Untuk meredakan nyeri Demam, ruam, sakit
3. antipiretik dan meredakan demam tenggorokan, muncul
sariawan, nyeri
punggung, tubuh
terasa lemah, urin
berwarna keruh atau
berdarah dan tinja
berwarna hitam
II. Analisa Data
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Agen Pencedera Nyeri Akut (D.0077)
Fisiologis
1. Pasien mengatakan
sering merasa nyeri
pada bagian panggul
pasien dan kaki kiri
P : nyeri karena penyakit
auto imun dan belum
dioperasi
Q : nyeri tersayat-sayat
R : pada panggul pasien
dan kaki kiri pasien
S : 8 (1-10)
T : tidak berbatas waktu, apabia
reaksi obat
DO :
1. Pasien tampak meringis
2. Pengkajian look, feel, move
LOOK : kedua kaki tampak

lemah, pasien tampak tidak


dapat duduk, terdapat bekas
ruam kemerahan pada kedua
ekstermitas lebih banyak pada
bagian telapak kaki,tampak
kulit kaki kanan dan kiri tampak
bersisik, tampak terjadi
deformitas pada kedua kaki
pasien.

FEEL : Pasien dapat


merasakan sensasi sentuhan,
teraba hangat pada kaki
pasien, terdapat nyeri tekan
pada kaki kiri dan panggul
bagian kiri

MOVE : Kaki kiri tidak dapat


digerakan apabila digerakan
akan merasa nyeri , kaki kanan
dapat digerakan sebagian
Program Studi Profesi Ners
Stase Keperawatan Medikal
Bedah
(fleksi (-), ekstensi (-), abbduksi
(+), adduksi (+)

Pada ekstermitas atas dapat


digerakan keduanya dan tidak
mengalami kelemahan

3. Foto Rontgent

HIP joint arthritis sinistra

2. DS : Imunodefisiensi Gangguan Integritas


1. Pasien manyampaikan Kulit (D.0129)
terkadang merasa gatal di
seluruh tubuh
2. Pasien mengatakan sering
merasa tidak nyaman karena
rasa nyeri yang timbul

DO :
1.Tampak adanya ruam
kemerahan pada bagian
ekstermitas bawah
2.Pengkajian Look,Feel,Move

LOOK : kedua kaki tampak

lemah, pasien tampak tidak


dapat duduk, terdapat bekas
ruam kemerahan pada kedua
ekstermitas lebih banyak pada
bagian telapak kaki,tampak
kulit kaki kanan dan kiri tampak
bersisik, tampak terjadi
deformitas pada kedua kaki

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
pasien.

FEEL : Pasien dapat


merasakan sensasi sentuhan,
teraba hangat pada kaki
pasien, terdapat nyeri tekan
pada kaki kiri dan panggul
bagian kiri

MOVE : Kaki kiri tidak dapat


digerakan apabila digerakan
akan merasa nyeri , kaki kanan
dapat digerakan sebagian
(fleksi (-), ekstensi (-), abbduksi
(+), adduksi (+)

Pada ekstermitas atas dapat


digerakan keduanya dan tidak
mengalami kelemahan
3. Faktor Resiko : Risiko Jatuh (D.0143)
1. Skala Aktivitas (ADL) : 6
(Ketergantungan berat)
2. Skala Risiko jatuh Morse
Fall Scale (Mfs) : 60 (risiko
tinggi jatuh)
3. Anemia ( Hb : 9.9 g/Dl)

III. Prioritas masalah


1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera biologis (D.0077)
2. Gangguan Integritas kulit berhubungan dengan Imunodefisiensi (D.0129)
3. Risiko jatuh (D.0143)

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
IV. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan NOC/SLKI NIC/SIKI Rasional
(SDKI)

1 Manajemen Nyeri
Nyeri Akut berhubungan Kontrol Nyeri (L.08063) Untuk mengurangi rasa
(I. 08238)
dengan agen cedera biologis ketidaknyamanan akibat
Observasi :
(D.0077) nyeri
Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
keperawatan selama 3x 8 Jam, Nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
klien membaik, dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
1. Kemampuan menggunakan 3. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
teknik non-farmakologis dari nyeri
skala 2 meningkat menjadi Teraupetik:
skala 5 menurun 1. Berikan teknik nonfarmakologis
2. Dukungan orang terdekat dari 2. Fasilitasi istirahatn dan tidur
skala 2 cukup menurun Edukasi :
meningkat skala 5 1. Jelaskan penyebab , periode, dan
3. Keluhan nyeri dari skala pemicu nyeri
1(meningkat) menjadi skala 4 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
cukup menurun Kolaborsi:
4. Penggunaan analgesic dari Kolaborasi pemberian analgetik
skala 1(meningkat) menjadi
skala 5 (menurun)
2 Penyembuhan Luka Perawatan Luka (I.14564)
Gangguan Integritas kulit Untuk meningkatkan
(L.14130) Observasi
berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi 1. Monitor karakterisitik luka ( drainase, regenerasi sel dan jaringan
imunodefisiensi (D.0129) keperawatan selama 1x8 jam warna, ukuran, bau) dalam proses penutupan
diharapkan regenerasi sel dan 2. Monitor tanda-tanda infeksi luka
jaringan pada proses penutupan luka Terapeutik
meningkat dengan kriteria hasil : 1. Lakukan perawatan luka sesuai SOP
1. Penyatuan kulit nilai 3 (sedang) 2. Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam
menjadi nilai 5 (meningkat) atau sesuai kondisi pasien
2. Jaringan granulasi nilai Edukasi
3
(sedang) menjadi nilai 5 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
(meningkat) Kolaborasi
3. Peradangan luka dari nilai Kolaborasi
3 pemberian antibiotik, jika perlu
Program Studi Profesi Ners
Stase Keperawatan Medikal
Bedah
(sedang) menjadi nilai 5
(menurun)
3 Tingkat Cedera (L.14136) Pencegahan Cedera (I.14537)
Resiko Jatuh (D.0077) Untuk mengurangi resiko
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi:
1 x 8 jam, keparahan dan cedera 1. Identifikasi jatuh pada pasien
obat yang berpotensi
yang diamati atau dilaporkan menyebabkan cidera
menurun dengan kriteria hasil :
1. Tolenrasi aktivitas dari nilai 3 2. Identifikasi kesesuaian alas kaki atau
(sedang) menjadi nilai 5 stoking elastis pada ekstremitas bawah
(meningkat)
2. Kejadian cedera Terapeutik:
dari nilai 3 (sedang) menjadi nilai 5 1. Sediakan pencahayaan yang memadai
(menurun)
3. Luka/lecet 2. Sosialisasikan pasien dan keluarga
dari nilai 3 (sedang) menjadi nilai 5 dengan lingkungan rawat inap
(menurun) 3. Sediakan alas kaki antislip

4. Sediakan urinal atau urinal untk eliminasi


di dekat tempat tidur, Jika perlu

5. Pastikan barang-barang pribadi mudah


dijangkau

6. Tingkatkan frekuensi observasi dan


pengawasan pasien, sesuai kebutuhan

Edukasi
1. Jelaskan alasan intervensi pencegahan
jatuh ke pasien dan keluarga

2. Anjurkan berganti posisi secara perlahan


dan duduk beberapa menit sebelum
berdiri

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
V. Implementasi Keperawatan
No Hari / Tanggal No Implementasi Keperawatan Paraf
Diagnosa
1 Senin, 08 1
November
2021

2 Senin, 08 2
November
2021

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
4 Senin, 08 3
November
2021

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
Program Studi Profesi Ners
Stase Keperawatan Medikal
Bedah
VI. Evaluasi
No Hari / Tanggal Pukul Diagnosa Evaluasi Paraf
Keperawatan (SOAPIE)
(SDKI)
1

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
No Hari/ Pukul Diagnosa Evaluasi (SOAPIE) Paraf
Tanggal Keperawatan
(SDKI)
2

Program Studi Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal
Bedah
Program Studi Profesi Ners
Stase Keperawatan Medikal
Bedah
Program Studi Profesi Ners
Stase Keperawatan Medikal
Bedah

Anda mungkin juga menyukai