Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. R DENGAN NSTEMI


DI RUANG PERAWATAN TULIP II C (JANTUNG)
RSUD ULIN BANJARMASIN

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Medikal Bedah


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:
Dian Bardiansyah, S. Kep
NIM. 11194692210133

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kasus : Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Dengan NSTEMI di


Ruang Perawatan Tulip II C (Jantung) Rsud Ulin
Banjarmasin
Nama Mahasiswa : Dian Bardiansyah, S.Kep
NIM : 11194692210133

Banjarmasin, Januari 2023

Mengetahui

Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

H. M. Sandi Suwardi, S.Kep.,Ns., M.Kes Eirene E.M. Gaghauna, S.Kep., Ns., MSN
NIP. 197502141994021001 NIK.1166012009017
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kasus : Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Dengan NSTEMI di


Ruang Perawatan Tulip II C (Jantung) Rsud Ulin
Banjarmasin
Nama Mahasiswa : Dian Bardiansyah, S.Kep
NIM : 11194692210133

Banjarmasin, Januari 2023

Menyetujui
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

H. M. Sandi Suwardi, S.Kep.,Ns., M.Kes Eirene E.M. Gaghauna, S.Kep., Ns., MSN
NIP. 197502141994021001 NIK.1166012009017

Mengetahui,
Ketua Jurusan Program Studi Keperawatan

Mohammad Basit, S. Kep., Ns., MM


NIK.1166102012053
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN

I. Pengkajian
Hari/Tanggal Pengkajian : Rabu, 18/01/2023
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 52 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Teluk Dalam
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar
Tanggal Masuk RS : 17/01/2023
Diagnosa Medis : NSTEMI, CHF NYHA
Nomor Rekam Medik : 01-38-52-xx
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. T
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 47 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Teluk Dalam
Hubungan dengan klien : Istri
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Klien mengeluhkan nyeri dada
S : Dada terasa nyeri sampai punggung A : Sesak
O : Mendadak T : Tiba-tiba
C : Berat seperti ditekan E : Beraktifitas dan istirahat
R : Menjalar sampai ke punggung S : skala 6
2. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Sekarang
Klien mengatakan dirinya merasa nyeri sejak beberapa hari yang lalu
tetapi masih kuat untuk menahan nyeri, hingga pada tanggal 17
Januari 2023 jam 18.00 mulai merasa harus ke RS, Klien dibawa
keluarga menuju ke RS Sultan Suriansyah dan mendapatkan rujukan
ke RSUD Ulin pada jam 23.00 dan dimasukkan ke Ruang Jantung
pada jam 01.00 tanggal 18 Januari 2023,
Saat pengkajian pada jam 15.00 Klien mengeluhkan nyeri di dada
dan sesak nafas setelah beraktifitas.
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Dahulu
Klien mengatakan sudah menderita penyakit jantung sejak 2017 dan
memiliki Riwayat bypass jantung. Klien sudah pernah masuk RS
sebanyak 16x sejak pertama didiagnosa penyakit jantung.
4. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Keluarga
Klien mengatakan ayahnya dan semua saudara laki-laki nya
mempunyai penyakit yang sama yaitu penyakit jantung.

Ket :
: Klien
: Perempuan
: Laki-laki
: Tinggal serumah
: Meninggal
: Menderita penyakit yang sama dengan klien
C. Pemeriksaan Fisik
1. Full Set Vital Sign
TD : 130/98 mmHg
T : 36,10C
Nadi : 97x/mnt (Irama: Regular ; Pulse: Teraba)
SPO2 : 99%
Respirasi : 26 x/mnt (Irama : Teratur ; Kedalaman : Dangkal)
BB : 72 kg
TB : 170 cm
IMT : 24.9
LP : 103
Tingkat Kesadaran : composmentis
GCS : E: 4; V: 5 ; M: 6

2. Keadaan Umum
klien tampak gelisah, tampak meringis, klien juga mengeluhkan sesak
nafas dan dan nyeri dada
S : Dada terasa nyeri sampai punggung A : Sesak
O : Mendadak T : Tiba-Tiba
C : Berat seperti ditekan E : Beraktifitas dan istirahat
R : Menjalar sampai ke punggung S : skala 6

3. Kulit
Inspeksi : kulit tampak berwarna sawo matang, kulit tampak
berkeringat (diaphoresis).

4. Kepala dan Leher


Inspeksi : Rambut tampak beruban, tampak distribusi rambut
merata,
bentuk kepala bulat, trakea tidak ada pergeseran, tampak
tidak ada peningkatan JVP pada leher Klien, tidak
terdapat warna merah muda pada pipi (malar flush) 
Palpasi : Pada kepala tidak teraba benjolan/edema, tidak teraba
pembesaran JVP, Trakea teraba tidak tergeser, kelenjar
tiroid negative, tidak ada teraba pembesaran kelenjar
getah bening, Tidak ada keterbatasan menelan pada
Klien, arteri karotis seimbang.

5. Penglihatan dan Mata


Inspeksi : Mata Klien simetris, konjungtiva tampak tidak anemis,
sklera tidak ikterik, tidak ada ptechie, serta tidak ada
corneal arcus (tidak ada warna kuning atau abu-abu
disekeliling iris mata), tampak tidak ada lesi berwarna
kuning disekeliling mata (Xanthelasma), tampak tidak ada
eksoftalmus (tonjolan pada mata). Klien nampak tidak
menggunakan alat bantu melihat/kacamata.

6. Penciuman dan Hidung


Inspeksi : bentuk hidung tampak simetris, tampak tidak ada polip,
tampak tidak terdapat pernafasan cuping hidung. Klien
tidak terpasang oksigen.
Palpasi : tidak ada edema/pembesaran pada hidung

7. Pendengaran dan Telinga


Inspeksi : telinga klien tampak bersih, telinga tampak simetris,
pendengaran Klien ada masalah, Klien tampak tidak
menggunakan alat bantu dengar
Palpasi : tampak tidak ada lesi/pembengkakan pada telinga

8. Mulut dan Gigi


Inspeksi : mukosa bibir tampak lembab dan tampak tidak ada
angular
stomatitis, kondisi umum mulut dan gigi tampak bersih

9. Dada, Pernafasan dan Sirkulasi


Paru-paru
Inspeksi : Bentuk dada normal chest, gerakan dada simetris,
Frekuensi pernafasan 26x/menit, tidak menggunakan otot
bantu nafas, tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak
ada lesi/luka dan perdarahan.
Palpasi : Tidak teraba benjolan/massa, tidak terdapat nyeri tekan,
taktil fremitus simetris kanan dan kiri serta sebelah kiri,
Perkusi : Terdengar bunyi sonor diseluruh lapang paru
Auskultasi : Tidak terdapat bunyi nafas tambahan.
Jantung
Inspeksi : Bentuk dada normal chest, pergerakan dada kiri dan
Kanan Simetris, kebersihan dada bersih, tidak terdapat
lesi dan perdarahan dan tidak tampak ictus kordis
Palpasi : Point Maximal Impulse normal teraba di ICS 5
midclvicula.
Perkusi  : Batas Jantung Kiri di ICS VI midclavicularis sinistra,
Batas jantung kanan di ICS V linea parasternalis dextra,
Pinggang jantung di ICS III linea parasternalis sinistra 
Auskultasi : Pada bagian dada terdengar S1-S2 tunggal, tidak
terdapat S3 - S4, Serta tidak terdengar suara bising
seperti stenosis, insufisiensi, dan regurgitasi

10. Abdomen
Inspeksi : tampak  tidak ada bekas luka post operasi pada
abdomen, tidak ada asites pada abdomen, tidak terdapat
hepatomegaly.
Auskultasi : bising usus 7 x/menit 
Palpasi  : tidak ada nyeri tekan, HJR negative, tidak ada tanda-
tanda
hepatomegali
Perkusi  : terdengar bunyi redup

11. Genetalia dan Reproduksi


Tidak ada keluhan pada genetelia

12. Ekstremitas Atas dan Bawah


Ekstremitas Atas :
Tampak ekstermitas atas tidak ada garis-garis kemerahan atau
kecoklatan pada kuku  (splinter haemorrhage), tidak tampak adanya
edem, tampak tidak adanya finger clubbing pada kuku Klien, tidak
teraba adanya  nodul merah pada pulpa jari/emnensia tenar.
terpasang vemflon. turgor kulit <2 detik, CRT <3 detik, pulsasi kiri dan
kanan seimbang dan akral teraba hangat, tidak ada sianosis.
Ekstremitas Bawah :
Skala otot: Keterangan:
0 : Tidak ada kontraksi
5555 5555 1 : Ada tanda kontraksi
5555 5555 2 : Tidak mampu melawan gravitasi
3 : Mampu melawan gravitasi
4 : Bergerak lemah dan mampu melawan gravitasi
5 : Kekuatan normal

D. Kebutuhan Fisik, Psikologi, Sosial dan Spiritual


1. Aktivitas dan Istirahat (di rumah/ sebelum sakit dan di rumah sakit/
saat sakit)
Di Rumah : Setelah terdiagnosa penyakit jantung pada tahun 2017
Klien hanya beraktifitas dirumah dan sekitarnya saja, dan
tidak melanjutkan perkerjaannya di tambang
Di RS : Klien beristirahat di RS pada siang hari selama ± 2 jam,
dan pada malam hari ± 6 jam, Klien mengaku gelisah bila
hanya tidur di bed, klien tampak sering berjalan-jalan di
koridor dan sekitar ruangan, baik di siang dan malam hari.
Klien tampak tidak melakukan bed rest.
ADL (Activity Daily Living)
No. Item yang dinilai Skor Nilai

1. Makan (Feeding) 0 = Tidak mampu


1 = Butuh bantuan memotong,
2
mengoles mentega dll.
2 = Mandiri
2. Mandi (Bathing) 0 = Tergantung orang lain
1
1 = Mandiri
3. Perawatan diri 0 = Membutuhkan bantuan orang lain
(Grooming) 1 = Mandiri dalam perawatan muka, 1
rambut, gigi, dan bercukur
4. Berpakaian 0 = Tergantung orang lain
(Dressing) 1 = Sebagian dibantu (misal
2
mengancing baju)
2 = Mandiri
5. Buang air kecil 0 = Inkontinensia atau pakai kateter
(Bowel) dan tidak terkontrol
1 = Kadang Inkontinensia (maks, 1x24
2
jam)
2 = Kontinensia (teratur untuk lebih
dari 7 hari)
6. Buang air besar 0 = Inkontinensia (tidak teratur atau
(Bladder) perlu enema)
1 = Kadang Inkontensia (sekali 2
seminggu)
2 = Kontinensia (teratur)
7. Penggunaan toilet 0 = Tergantung bantuan orang lain
1 = Membutuhkan bantuan, tapi dapat
2
melakukan beberapa hal sendiri
2 = Mandiri
8. Transfer 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk
(2 orang) 3
2 = Bantuan kecil (1 orang)
3 = Mandiri
Interpretasi hasil :
Klien mandiri dengan nilai 20
2. Personal Hygiene
Di Rumah : mandi klien 1-2 x sehari, gosok gigi 2x sehari,
membersihkan telinga 1 minggu sekali, keramas setiap
hari, melakukan kegiatan personal hygine
dengan mandiri
Di RS : mandi 1 x sehari, gosok gigi 2 x sehari klien mampu
melakukan dengan mandiri

3. Nutrisi
Di Rumah : klien biasa nya makan 3 x sehari dan tidak ada alergi
makanan.
Di RS : klien mengatakan kurang nafsu memakan makanan RS.
Klien tampak menghabiskan makanan hanya setengah
porsi

4. Eliminasi (BAB dan BAK)


Di Rumah : klien melakukan eliminasi dengan mandiri, pada BAK
klien
lancar 3-4 x sehari, BAB 1-2 x sehari.
Di RS : BAK Klien berwarna kuning bening dan lancar 6-7x
sehari dan sering (±1000/12jam) BAK, belum ada BAB
selama 1 hari perawatan, kebutuhan cairan : 2.160/24jam

5. Seksualitas
Klien mengatakan tidak ada keluhan.

6. Psikososial
Psiko : Klien mengatakan bila merasa nyeri dada berlebih akan
meminum obat ISDN lebih dari anjuran dokter. Klien
mengatakan tidak merasa cemas dan menerima
penyakit yang telah dideritanya, dengan berobat Klien
percaya akan mengalami kesembuhan pada dirinya.
Sosial : Keluarga Klien mengatakan Klien dan keluarga sangat
dekat dan selalu mendoakan Klien bisa sembuh dan
kembali ke aktivitas semulanya, anak dan istrinya selalu
mengingatkan klien untuk menjaga kesehatan klien, akan
tetapi klien sering tidak menggubris perkataan keluarga.
7. Spiritual
Klien beragama islam, klien biasanya sholat dirumah, istrinya selalu
berdoa untuk kebaikan dan kesembuhan klien.
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
RM : 0329XX
Nama : Tn. Rxxxxx
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Teluk Dalam
Tanggal Periksa : 17/01/2023
\Ket Klinis : NTEACS + CHF NYHA II-III + Dispepsia

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL SATUAN


HEMATOLOGI LENGKAP
Lekosit 6,17 5.07 – 11.10 ribu/ul
Eritrosit 5.07 4.74 – 6.32 Juta/ul
Hemoglobin 14.5 13.40 – 17.30 g/dl
Hematokrit 45.9 39.90 – 51.10 %
MCV 90.5 73.40 – 91.00 fl
MCH 28.6 24.20 – 31.20 pg
MCHC 31.6* 31.90 – 36.00 g/dl
Trombosit 178* 185 – 398 ribu/ul
HITUNG JENIS
Basofil% 0.6 0.0 – 1.0 %
Eosinofil% 9.4* 0.7 – 5.4 %
Neotrofil% 50.3 42.5 – 71.0 %
Limfosit% 34.8 20.4 – 44.6 %
Monosit% 4.9 3.6 – 9.9 %

Neutrofil Absolut 3.10 ribu/ul


Limfosit Absolut 2.15 ribu/ul
NLR 1.44 < 3.13
HFLC 0.2 0.0 – 1.4 %
KIMIA DARAH
Gula Darah Sewaktu 126 <200.00 mg/dl
FAAL GINJAL
Urea 27,5 13 – 4 Mg/dl
Kreatinin 2.10* 0.9 – 1.3
FAAL HATI
SGOT/AST 23.0 13 – 31 U/l
SGPT/ALT 14.8 10 – 40 U/l
FAAL JANTUNG
Troponin I <0.1 <0.3 ng/mL

Kesimpulan :
- Hipokromia (MCHC Rendah)
- Eosinofilia (Eosinofil Ringan)
- Kreatinin meningkat
Pemeriksaan Diagnostik
Rontgen Tanggal 5 Januari 2023

KESIMPULAN :
CTR 66%
Cardiomegali
EKG Tanggal 17 Januari 2023

Kesimpulan :
 Iskemik antero septal + High Lateral
- ST depresi di lead I, Avl, V1 – V4
 RVH
- Gelombang R lebih tinggi dari gelombang S di lead V1 dan V2
- Depresi ST dan T inversi di V1-V3
- Axis RAD
- Gelombang S di V6 >7 kotak Kecil
 RBBB
- Pola rSR (Rabbit ear appearance)
- Gelombang S lebar > 1 kotak kecil di lead I, aVL, V5, V6
- QRS > 3 kotak kecil (RBBB inkomplit)
F. Terapi Farmakologi (Obat-Obatan)
No Nama Obat (Isi) Dosis Cara Komposisi Golongan Obat Indikasi/ Kontaindikasi Efek Samping
Pemberian
Injeksi
1 Furosemide 2 x 20 injeksi Furosemide Diuretik Indikasi :  Kram otot.
mg overload cairan dan edema yang disebabkan  Pusing, sakit kepala.
karena gagal jantung, sirosis hati, dan penyakit  Hipotensi.
ginjal, termasuk sindrom nefrotik. Furosemide juga  Lemah dan lesu.
diindikasikan untuk pengobatan hipertensi, baik  Gelisah.
digunakan sendiri maupun bersama obat  Gangguan
antihipertensi lainnya. gastrointestinal/perdarahan
saluran pencernaan.
Kontraindikasi :
 Gangguan pendengaran dan
Hipersensitivitas
penglihatan.
Anuria
 Mulut kering.
 Dehidrasi.
 Aritmia jantung yang serius.
 Hiponatremia, hipokalemia,
hiperurisemia, serta
peningkatan kadar enzim hati,
kolesterol, dan trigliserida.
 Reaksi anafilaksis.
Oral
2 Spironolactone 1 x 25 Oral Spironolactone Diuretik Indikasi : Ketidakseimbangan cairan-
mg Hipertensi, asites malignant, oedema, gagal elektrolit (misalnya
jantung kongestif dengan edema, sindrom hipomagnesemia, hiponatremia,
nefrotik, hipokalsemia, hiperglikemia),

Kontraindikasi :
Hiperkalemia, penyakit Addison, anuria,
insufisiensi ginjal akut, nefropati diabetik.
Gangguan ginjal berat. Anak-anak dengan
gangguan ginjal sedang hingga berat.
3 ASA (Aspirin) 1 x 80 Oral Acetylsalicylic Antiplatelet Indikasi : Pemakaian obat umumnya
(Acetylsalicylic mg Acid Mencegah proses agregasi trombosit pada klien memiliki efek samping tertentu
Acid) infark miokard dan klien angina tidak stabil, dan sesuai dengan masing-
masing individu.
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap aspirin dan obat
antiinflamasi non steroid (AINS) lainnya. Asma,
rhinitis, dan polip hidung
4 Nopril 1x2 Oral Lisinopril Penghambat Indikasi :  Hipotensi
mg ACE Hipertensi esensial dan renovaskular. Sebagai  Hiperkalemia
terapi tambahan terhadap digitalis dan atau  Takikardi
diuretic  Tinnitus
 Mual, diare
Kontraindikasi :  Lemas
Hipersensitif
5 ISDN 2x5 Oral Isosorbid Dinitrat Nitrat Indikasi :  Penurunan tekanan darah
mg Pencegahan dan pengobatan angina pektoris pada posisi tubuh tertentu
yang disebabkan penyakit jantung coroner (hipotensi postural)
 Sakit kepala, pusing, dan
Kontraindikasi : pingsan
Infark miokard akut, hipotensi, syok, hipovolemia,  Peningkatan denyut jantung
trauma serebral, anemia.  Mual dan muntah
 Nyeri ulu hati (heartburn)
 Hipoksemia (rendahnya kadar
oksigen dalam darah)
 Hemolisis
 Glaukoma sudut tertutup
 Hipersensitivitas
 Penurunan denyut jantung
6 Bisoprolol 25 Oral Bisoprolol Beta-blocker Indikasi Obat ini secara umum
1x½ Hipertensi dan angina pektoris, gagal jantung ditoleransi dengan baik dengan
kronik stabil sedang sampai berat dengan efek samping yang ringan dan
penurunan fungsi ventrikular sementara

Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap Bisoprolol. - Gagal jantung
akut atau selama episode dekomposisi gagal
jantung
G. Data Fokus
Data Subjektif: Data Objective:
1. Klien mengeluhkan nyeri dada 1. TTV :
S : Dada terasa nyeri sampai punggung A : Sesak TD : 130/98 mmHg
O : Mendadak T : Tiba-tiba T : 36,10C
C : Berat seperti ditekan E : Beraktifitas dan istirahat Nadi : 97x/mnt (Irama: Regular ; Pulse: Teraba)
R : Menjalar sampai ke punggung S : skala 6 SPO2 : 99%
2. Klien mengeluh sesak nafas setelah beraktifitas Respirasi : 26 x/mnt (Irama : Teratur ; Kedalaman : Dangkal)
3. Klien mengaku gelisah bila hanya tidur di bed BB : 72 kg
4. Klien mengatakan bila merasa nyeri dada berlebih akan meminum TB : 170 cm
obat ISDN lebih dari anjuran dokter. IMT : 24.9
5. Klien mengatakan kurang nafsu memakan makanan RS. LP : 103
2. Klien tampak gelisah
3. Klien tampak meringis
4. Klien tampak sering berjalan-jalan di koridor dan sekitar ruangan, baik di
siang dan malam hari
5. Klien berkeringat setelah beraktifitas ringan
6. Klien tampak menggunakan otot bantu nafas
7. Klien tampak menghabiskan makanan hanya setengah porsi
8. Pemeriksaan Lab
- Hipokromia
- Eosinofilia
- Kreatinin Meningkat
9. Rontgen
- CTR : 66%
- Cardiomegali
10. EKG
- Iskemik Anteroseptal + High Lateral
- RVH
- RBBB
II. Analisa Data
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Sekunder dari Nyeri akut
- Klien mengeluhkan nyeri dada gangguan konduksi
S : Dada terasa nyeri sampai punggung A : Sesak
O : Mendadak T : Tiba-tiba
C : Berat seperti ditekan E : Beraktifitas dan istirahat
R : Menjalar sampai ke punggung S : skala 6
- Klien mengeluh sesak nafas setelah beraktifitas
DO:
- Klien berkeringat setelah beraktifitas ringan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak meringis
- Respirasi: 26x/mnt (Irama : cepat dan dangkal)
- TD : 130/98 mmHg
- Nadi : 97 x/mnt (Irama: regular ; Pulse: Teraba)
- SPO2 : 99%
- EKG :
◦ Iskemik antero septal-high lateral ◦ RVH
◦ RBBB
- Rontgen
CTR : 66% (Cardiomegali)
2 DS: Ketidakadekuatan Ketidakpatuhan
- Klien mengaku gelisah bila hanya tidur di bed pemahaman
- Klien mengatakan saat dirumah bila merasa nyeri dada berlebih akan meminum obat ISDN
tanpa mengetahui dosisnya
DO:
- Klien tampak tidak melakukan bed rest
- Klien tidak mematuhi anjuran pengobatan
- Klien tampak sering berjalan-jalan di koridor dan sekitar ruangan, baik di siang dan malam
hari
3 DS: Faktor Psikologis Resiko Defisit Nutrisi
- Klien mengatakan kurang nafsu memakan makanan RS. ( Keengganan untuk
DO: makan)
- Klien tampak menghabiskan makanan hanya setengah porsi
III. Prioritas masalah
1. Nyeri akut b.d sekunder dari gangguan konduksi
2. Ketidakpatuhan b.d ketidakadekuatan pemahaman
3. Resiko Defisit Nutrisi dibuktikan dengan Faktor Psikologis (keengganan untuk makan)
IV. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa SLKI SIKI
Keperawatan (SDKI)
1 Nyeri akut b.d Label: Tingkat Nyeri ( L.08066) Label: Manajemen Nyeri (I.08238)
sekunder dari Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Observasi
gangguan konduksi 1x8 jam diharapkan tingkat nyeri menurun dengan 1. Identifikasi skala nyeri
kriteria hasil : 2. identifikasi faktor yang memberat dan memperingan nyeri
1. Keluhan nyeri dari sedang (3) menjadi cukup 3. Kaji bunyi jantung dan nafas setiap 2 jam
menurun (4) 4. Kaji EKG ulang
2. Meringis dari sedang (3) menjadi cukup Terapeutik
menurun (4) 1. sarankan klien untuk melakukan bedrest
3. Gelisah dari sedang (3) menjadi cukup 2. berikan oksigen
menurun (4) 3. atur posisi Klien
4. Frekuensi nadi dari sedang (3) menjadi 4. lakukan distraksi dan relaksasi
cukup membaik (4) Edukasi
5. Tekanan darah dari sedang (3) menjadi 1. jelaskan penyebab, dan pemicu nyeri
menurun (5) 2. jelaskan strategi meredakan nyeri
3. ajarkan teknik nonfarmakolois untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. kaloborasi pemberian antiplatelet, nitrat, diuretik, ACE
inhibitor, Beta Blocker
2 Ketidakpatuhan b.d Label: Tingkat Kepatuhan (L.12110) Label: Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan(I.12361)
ketidakadekuatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Observasi
pemahaman 1x8 jam diharapkan tingkat kepatuhan meningkat 1. Identifikasi kepatuhan menjalani program pengobatan
dengan kriteria hasil : Terapeutik
1. Verbalisasi kemauan mematuhi program 1. Buat jadwal pendampingan keluarga untuk bergantian
perawatan atau pengobatan dari sedang (3) menemani klien
menjadi meningkat (5) 2. Diskusikan hal-hal yang dapat mendukung atau
2. Verbalisasi mengikuti anjuran dari sedang menghambat berjalannya program pengobatan
(3) menjadi meningkat (5) Edukasi
3. Perilaku mengikuti program 1. Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan merawat klien
perawatan/pengobatan dari sedang (3) selama menjalani program pengobatan
menjadi meningkat (5) 2. Jelaskan tentang program pengobatan yang akan dilakukan
4. Perilaku menjalankan anjuran dari sedang
(3) menjadi meningkat (5)
3 Resiko Defisit Nutrisi Label : Status Nutrisi Membaik (L.03030) Label : Manajemen Gangguan Makan (I.03111)
d.d Faktor Psikologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Observasi
(keengganan untuk 1x8 jam diharapkan tingkat kepatuhan meningkat 1. Monitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan serta
makan) dengan kriteria hasil : kebutuhan kalori
1. Porsi makan yang dihabiskan dari sedang Terapeutik
(3) menjadi meningkat (5) 1. Timbang berat badan secara rutin
2. Berat badan dari cukup meningkat (4) 2. Diskusikan perilaku makan dan jumlah aktivitas fisik
menjadi meningkat (5) 3. Berikan diet tambahan susu entrasol
3. Indeks Massa Tubuh (IMT) dari cukup Edukasi
meningkat (4) menjadi meningkat (5) 1. Ajarkan diet yang diprogramkan
2. Ajarkan perilaku koping untuk penyelesaian masalah
perilaku makan
3. Jelaskan pentingnya nutrisi bagi kesembuhan
Kolaborasi
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang dibutuhkan
V. Implementasi Keperawatan
No Hari / No Implementasi Keperawatan Evaluasi Tindakan Paraf
Tanggal Diagnosa
1 Rabu, 1 1. Mengdentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1. S : dada bagian tengah A : sesak
18/01/2023 frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri O : mendadak saat beraktivitas T : Tiba-tiba
2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal C : seperti tertindih dan berat E : berbaring
3. Menjelaskan strategi meredakan rasa nyeri dan istirahat
- Menyarankan klien untuk melakukan bedrest R : menjalar luas di dada S : skala 5
- Memberikan oksigen 2. Klien tampak meringis
- Mengatur posisi Klien 3. Klien mengerti tentang :
- Mengajarkan distraksi dan relaksasi - Klien masih duduk tidak mau bedrest
4. Mengajarkan Teknik nonfarmakologis untuk - Klien mengatakan tidak perlu oksigen
mengurangi nyeri - Klien merasa bisa mandiri
5. Memberikan terapi farmakologis obat antiplatelet, - Klien tampak menarik napas dalam melalui
nitrat, diuretik, ACE inhibitor, Beta Blocker hidung, ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8 detik
4. Klien tampak mengulangi tarik napas dalam
hingga 3 kali
5. Memberikan obat ASA, ISDN, Furosemide,
Spironolactone, Nopril, Bisoprolol
2 Rabu, 2 1. Mengidentifikasi kepatuhan menjalani program 1. Klien tidak patuh dalam pengobatan
18/01/2023 pengobatan - Klien masih duduk tidak mau bedrest
2. Menyarankan keluarga membuat jadwal - Klien mengatakan tidak perlu oksigen
pendampingan keluarga untuk bergantian - Klien merasa bisa mandiri
menemani klien 2. Keluarga klien sibuk bekerja
3. Berdiskusi hal-hal yang dapat mendukung atau 3. Menganjurkan klien untuk memperbanyak
menghambat berjalannya program pengobatan beristirahat tetapi klien merasa gelisah
4. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi dan 4. Keluarga klien sibuk bekerja sehingga tidak ada
merawat klien selama menjalani program yang menjaga klien di RS
pengobatan

3 Rabu, 3 1. Memonitor asupan dan keluarnya makanan dan 1. Klien makan di RS hanya habis setengah porsi,
18/01/2023 cairan serta kebutuhan kalori dan selama 12 jam perawatan belum ada BAB
2. Menimbang berat badan secara rutin 2. Menimbang BB : 72kg
3. Berdiskusi perilaku makanan dan jumlah aktivitas 3. Klien mengatakan kurang nafsu makan dengan
fisik makanan RS
4. Menyajikan makanan yang menarik dan sesuai 4. Menyarankan keluarga membawakan makanan
5. Mengajarkan diet yang diprogramkan kesukaan klien
6. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan 5. Klien diberikan penkes Diet Jantung
jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan 6. Ahli Gizi menyarankan Diet Jantung
VI. Evaluasi
No Hari / Pukul Diagnosa Evaluasi Paraf
Tanggal Keperawatan (SOAP)
(SDKI)
1 Rabu, 13.45 Nyeri akut b.d S : S : dada bagian tengah A : sesak
18/01/2023 kurang suplai O : mendadak saat beraktivitas T : Tiba-tiba
oksigen ke C : seperti tertindih dan berat E : berbaring dan istirahat
miokard R : menjalar luas di dada S : skala 5
O:
- TTV :
TD : 143/101 mmHg
N : 103x/mnt
RR : 22
SPO2 : 99
T : 36,6
- Klien tampak meringis
- Klien mengerti tentang cara mengurangi nyeri:
- Klien masih duduk tidak mau bedrest
- Klien mengatakan tidak perlu oksigen
- Klien merasa bisa mandiri
- Klien tampak menarik napas dalam melalui hidung, ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
- Klien tampak mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
- Memberikan obat ASA, ISDN, Furosemide, Spironolactone, Nopril, Bisoprolol
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2 Rabu, 13.55 Ketidakpatuha S:
18/01/2023 n b.d - Klien mengatakan gelisah bila hanya berbaring di bed
ketidakadekua - Klien mengatakan keluarganya sibuk bekerja
tan O:
pemahaman - Klien tidak patuh dalam pengobatan
- Klien masih duduk tidak mau bedrest
- Klien mengatakan tidak perlu oksigen
- Klien merasa bisa mandiri
- Tampak tidak ada keluarga yang mendampingi
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
3 Rabu, 14.10 Resiko Defisit S:
18/01/2023 Nutrisi d.d - Klien mengatakan makan di RS hanya habis setengah porsi
Faktor - Klien mengatakan kurang nafsu makan dengan makanan RS
Psikologis O:
(keengganan - BB : 72 kg
untuk makan) A : Masalah Belum Teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

VII. CATATAN PERKEMBANGAN KLIEN TERINTEGRASI


No Hari / Pukul Diagnosa Evaluasi Paraf
Tanggal Keperawatan (SOAP)
(SDKI)
1 Kamis, 13.45 Nyeri akut b.d S : S : dada bagian tengah A : sesak
19/01/2023 kurang suplai O : mendadak saat beraktivitas T : Tiba-tiba
oksigen ke C : seperti tertindih dan berat E : berbaring dan istirahat
miokard R : menjalar luas di dada S : skala 5
O:
- TTV :
TD : 143/101 mmHg
N : 103x/mnt
RR : 22
SPO2 : 99
T : 36,6
- Klien tampak meringis
- Klien mengerti tentang cara mengurangi nyeri:
- Klien masih duduk tidak mau bedrest
- Klien mengatakan tidak perlu oksigen
- Klien merasa bisa mandiri
- Klien tampak menarik napas dalam melalui hidung, ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
- Klien tampak mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
- Memberikan obat ASA, ISDN, Furosemide, Spironolactone, Nopril, Bisoprolol
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2 Kamis, 13.55 Ketidakpatuha S:
19/01/2023 n b.d - Klien mengatakan gelisah bila hanya berbaring di bed
ketidakadekua - Klien mengatakan keluarganya sibuk bekerja
tan O:
pemahaman - Klien tidak patuh dalam pengobatan
- Klien masih duduk tidak mau bedrest
- Klien mengatakan tidak perlu oksigen
- Klien merasa bisa mandiri
- Tampak tidak ada keluarga yang mendampingi
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
3 Kamis, 14.10 Resiko Defisit S:
19/01/2023 Nutrisi d.d - Klien mengatakan menghabiskan 1 porsi makanan RS
Faktor O:
Psikologis - BB : 72 kg
(keengganan A : Masalah teratasi
untuk makan) P : Intervensi dihentikan
5 Jum’at, 20.20 Nyeri akut b.d S : S : dada bagian tengah A : sesak
20/01/2023 kurang suplai O : mendadak saat beraktivitas T : Tiba-tiba
oksigen ke C : seperti tertindih dan berat E : berbaring dan istirahat
miokard R : menjalar luas di dada S : skala 3
O:
- TTV :
TD : 135/92 mmHg
N : 98x/mnt
RR : 21
SPO2 : 99
T : 36,6
- Klien tampak meringis
- Klien mengerti tentang cara mengurangi nyeri:
- Klien tampak melakukan bed rest
- SPO2 Pasien normal (tidak perlu oksigen tambahan)
- Klien merasa bisa mandiri
- Klien tampak menarik napas dalam melalui hidung, ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
- Klien tampak mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
- Memberikan obat ASA, ISDN, Furosemide, Spironolactone, Nopril, Bisoprolol
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
6 Jum’at, 20.35 Ketidakpatuha S:
20/01/2023 n b.d - Klien mengatakan gelisah bila hanya berbaring di bed
ketidakadekua - Klien mengatakan keluarganya sibuk bekerja
tan O:
pemahaman - Klien tampak patuh dalam pengobatan
- Klien bedrest
- Tampak ada keluarga yang mendampingi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
9 Sabtu , 12.20 Nyeri akut b.d S : S : dada bagian tengah A : sesak
12/01/2023 kurang suplai O : mendadak saat beraktivitas T : Tiba-tiba
oksigen ke C : seperti tertindih dan berat E : berbaring dan istirahat
miokard R : menjalar luas di dada S : skala 1
O:
- TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 80x/mnt
RR : 18
SPO2 : 99
T : 36,5
- Klien tampak nyaman
- Klien mengerti tentang cara mengurangi nyeri:
- Klien tampak melakukan bed rest
- SPO2 Pasien normal (tidak perlu oksigen tambahan)
- Klien merasa bisa mandiri
- Klien tampak menarik napas dalam melalui hidung, ditahan selama 2 detik,
kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
- Klien tampak mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
- Memberikan obat ASA, ISDN, Furosemide, Spironolactone, Nopril, Bisoprolol
A : Masalah teratasi
P : Pasien Pulang

Anda mungkin juga menyukai