W DENGAN
STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG STROKE
CENTER RSUD ULIN BANJARMASIN
Disusun Oleh
Nina Fahriani, S.Kep
NIM: 11194692110146
NIM : 11194692110146
Menyetujui,
I. Pengkajian
Hari/Tanggal Pengkajian : 8 Desember 2022
A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. W
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 36 tahun
Pendidikan : Sma
Pekerjaan :(Irt) ibu rumah tangga
Alamat : Banjarmasin
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : banjar/Indonesia
Tanggal Masuk RS : 07-12-2022
Diagnosa Medis : Strok Non Hemoragik
Nomor Rekam Medik : 81-xx-xx
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.L
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 20 tahun
Pekerjaan : Karyawan Toko
Alamat : Banjarmasin
Hubungan dengan pasien : Anak
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Dari hasil pengkajian di dapatkan bahwa pasien mengatakan,tangan
sampai kaki lemah sampai kelutut dan mulut sulit berbicara sebelah
kanan dan merasa dada sesak
2. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Sekarang
Keluarga pasien mengatakan pada tanggal 5 desember pagi Pasien
tidur merasa kepala pusing dan terbangun setelah itu pasien
meminum obat amlodipine dan pracetamol, tetapi setelah
mengonsumsi obat tersebut pasien merasa sakit tak kunjung sembuh,
pasien juga memiliki ada riwayat asma lalu keluarga pun membawa
Ny.W ke Rs Ulin Banjarmasin pada jam 16.30 setelah itu pasien
masuk ke IGD tanggal 6 pagi Desember dan di pindahkan ke Ruang
stroke center, setelah dipendahkan tiba-tiba pasien mengalami
keluhan mulut bagian kanan terasa sangat sulit berbicara, kaki dan
tangan lemah, disertai dada sesak
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan:
Pasien memiliki riwayat Hipertensi dan Asma
4. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Keluarga ) (SERTAKAN GENOGRAM)
Keluarga pasien mengatakan didalam keluarganya ibu dari Ny.w
mempunyai riwayat stroke dan hipertensi serta asma.
Keterangan:
: Laki-laki
: Ny.W
: Meninggal perempuan
: Meninggal laki-laki
: Tinggal serumah
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Pasien nampak lemas dan lemah, wajah pucat, badan teraba dingin,
kesadaran pasien E:3 ; V:4 ; M:5, Komposmentis pasien tidak dapat
menggerakkan badan sebelah kanan
2. Kulit
Kulit berwarna sawo matang, kulit tampak lembab, pada bagian
wajah kulit tampak pucat.. Pada kulit lainya tidak terdapat adanya
lesi, dibagian badan, ekstremitas atas dan bawah, dan turgor kulit
kembali kurang dari 3 detik, dan badan teraba Hangat.
3. Kepala dan Leher
Bentuk kepala simetris, distribusi rambut merata dan tampak
rambut berawrna hitam, tidak terdapat luka di area kepala dan
tidak terdapat massa serta nyeri tekan.
Pasien mengalami penurunan dalam menelan.
Tidak ada pembesaran JVP
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe serta tidak
terdapat nyeri tekan pada area leher.
Palpasi pada trakea tidak ada pergeseran
4. Penglihatan dan Mata
Mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva anemis,pupil refleks cahaya
ada
Pada pemeriksaan nervus II (Opticus) dapat dievaluasi pasien
pasien mampu membaca tulisan atau merek infus
Pada nervus III (Oculo Motorius) dapat di evaluasi pasien
membuka mata
5. Penciuman dan Hidung
Keadaan umum hidung pasien baik, tidak nampak cuping hidung
pada pasien saat bernafas. Pada lubang hidung terdapat sedikit
sumbatan secret. Pasien tidak terdapat peradangan, secret.
Pada pemeriksaan nervus I (Olfaktorius) dapat dievaluasi pasien
mampu membedakan aroma makanan dan mencuim aroma
minyak kayu putih
6. Pendengaran dan Telinga
Bentuk telinga tidak ada kelainan,tampak simetris antara kiri dan
kanan, tidak ada benjolan yang abnormal, tidak ada cairan yang keluar
dari telinga dan tidak terdapat nyeri tekan pada telinga. Fungsi
pendengaran baik.serta tidak menggunakan alat bantu dengar.
Pada pemeriksan nervus VIII (Vestibularis) dapat dievaluasi pasien
mampu mendengar detik jam dan suara sekitar
7 Mulut dan Gigi
Keadaan mulut pasien nervus VII (fasialis). pasien selalu tersenyum
dan mampu mengangkat alis, bentuk wajah simetris . Mukosa bibir
pasien nampak kering dan pucat. Pada mulut atau lidah tidak terdapat
sianosis, dan bagian ujung mulut tidak terdapat angular stomatitis serta
dalam mulut tidak terdapat stomatitis. Mulut dan gigi tampak bersih,
terdapat sedikit karies gigi, dan sisa makanan yang menempel di sela-
sela gigi.
Pada pemeriksaan nervus V (Trigeminus) dapat dievaluasi pasien
pasien mampu merasa sensasi atau rasa nyeri pada benda tajam
dan tumpul
Pada nervus IX (Glosofaringeus) X (Vagus), XII (Hipoglosus),
pasien mampu menelan air liur dan ada reflex muntah.
555 000
555 444
Keterangan:
Skala Karakteristik
5 Kekuatan otot normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan
melawan tahanan penuh
Dextra Sinistra
- -
- -
- -
- - - -
- - - -
- -
4. Nervus Trochlearis/ N. IV (Saraf motoric, gerakan mata kebawah dan
kedalam)
Gerakan mata: SDE (-/-)
5. Trigeminus/ N.V (Saraf motorik, gerakan mengunyah, sensai wajah, lidah
dan gigi, reflex kornea dan rerfleks kedip.)
- Sensasi wajah SDE (-)
- Reflex kornea SDE(-/-), Sensibilitas SDE(-)
Score Siriraj
Kategori Gejala klinis Indeks
Tingkat kesadaran Kewaspadaan (0) X 2,5
Apatis, stupor, semikoma (0)
Koma (0)
Riwayat muntah Tidak (0) X2
Ya (0)
Nyeri Kepala (selama 2 Tidak (0) X2
jam) Ya (1)
Tekanan Darah diastolik 100 mmhg X 0,1
Atheroma Tidak (0) X3
(angina,claudicatio dan Ya (1)
asma)
Total SSS 12
3. Perawatan diri
0 = Membutuhkan bantuan orang lain
(Grooming) 0
1 = Mandiri dalam perawatan muka,
rambut, gigi, dan bercukur
seminggu)
2 = Kontinensia (teratur)
7. Penggunaan toilet 0 = Tergantung bantuan orang lain
1 = Membutuhkan bantuan, tapi dapat 1
melakukan beberapa hal sendiri
2 = Mandiri
8. Transfer 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk
(2 orang) 2
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total
Kesimpulan :
Nilai 6 yaitu pasien dalam melakukan aktivitas ketergantungan berat
Resiko Jatuh
Ya 25 25
terakhir?
Ya 25
penyakit?
Kruk/tongkat/walker 15
30
bergerak sendiri)
20
(pincang/diseret)
Status Mental: 10
6. 25
Ingat
TOTAL 95
Nilai 0-24 : tidak beresiko
Nilai 25-50 : risiko rendah
Nilai >51 : risiko tinggi
Waktu rujukan
>3jam <3jam
Pukul : / Pukul : /
8. Sensorik 0. normal 2
1. gangguan sensorik sedang, tetapi
masih terasa disentuh
2. gangguan sensorik berat, tidak
merasakan disentuh
Total 14
Keterangan : Defisit
Skor 0 : normal Neurologis
Skor 1-4 : defisit neurologis ringan sedang
Skor 5-15 : defisit neurologis sedang
Skor 16-20 : defisit neurologis berat
Skor 21-42 : defisit neurologis sangat berat
2. Personal Hygiene
Di Rumah : pasien mandi 1x/ sehari, sikat gigi 2x/hari
Di RS :pasien selama di rumah sakit tidak ada mandi hanya
diseka 1 kali sehari, dan dibantu oleh keluarga.
3. Nutrisi
Di Rumah : pasien makan 3-4 kali sehari, dengan porsi sepiring,
lengkap lauk pauk dan sayuran.
Di RS : keluarga pasien mengatakan pasien makan melalui
selang NGT diberi susu dan dibantu penuh oleh Perawat .
4. Eliminasi (BAB dan BAK)
Di Rumah : pasien mengatakan BAB 2 kali sehari dan BAK 4 kali
sehari
Di RS : BAB 1 kali sehari terpasang pampers dan BAK pasien.
5. Seksualitas
Pasien berjenis perempuan berusia 36 tahun dan sudah menikah
6. Psikososial
Keluarga pasien mengatakan pasien selalu menurut dalam mejalani
terapi pengobatan.
7. Spiritual
Pasien beragama islam dan rajin sholat 5 waktu saat dirumah dan
dirumah sakit pasien terbaring lemas sehingga tidak dapat melakukan
sholat 5 waktu. Keluarga Pasien mengataka kesembuhan ditangan
sang pencipta dan kita hanya bisa berusaha dan berdoa.
E. Data Fokus
Data Subjektif: Data Objective:
1. Keluarga mengatakan 1. TD: 180/100 mmHg
pasien tidak bisa - T : 36,50C
menggerakkan badan - Pasien tampak lemah dan lesu
- Kluarga psien - Pasien tidak dapat berbicara,
mengatakan badan - Pasien penurunan kesadaran
tampak lemas, - Nadi : 97x/mnt (Irama: teraba
- Keluarga Pasien kuat; Pulse: Normal)
mengatakan pasien - SPO2: 97% (Nasal canule 3lpm)
tidak bisa berjalan - CT-scan: infrak serebral
- Keluarga pasien - Respirasi : 12 x/mnt
mengatakan pasien
hanya tertidur dan Skala otot: 555 000
berbaring di bed, semua 555 444
aktivitasnya dibantu - Nampak pasien tidak dapat
oleh anaknya melakukan perawatan diri dan di
No Nama Obat (Isi) Dosis Cara Komposisi Golongan Obat Indikasi/ Kontaindikasi Efek Samping
Pemberian
1 Citicoline 2x500mg inj Citicoline 500mg Obat golongan Indikasi : mengatasi Insomnia, Sakit kepala,
Keras (merah) gangguan memori Mual, sesak
atau perilaku yang
disebabkan oleh
penuaan, stroke, atau
cedera kepala.
Kontra Indikasi :
Alergi terhadap
citicoline.
Ketegangan otot
tinggi dan
menurunnya
kemampuan otot
(hipotonia) pada
sistem saraf
parasimpatis.
2 Ranitidine 2x1 mg inj Ranitidine 150 mg antagonis reseptor Indikasi: tukak lambung dan sakit kepala, mengantuk,
histamin H2 tukak duodenum, refluks masalah tidur seperti
esofagitis, dispepsia episodik insomnia,konstipasi atau
kronis, tukak akibat AINS, sembelit diare
tukak duodenum karena
H.pylori, sindrom Zollinger-
Ellison, kondisi lain dimana
pengurangan asam lambung
akan bermanfaat.
Kontraindikasi : pada pasien
dengan riwayat
hipersensitivitas terhadap
ranitidin atau kandungan lain
dalam sediaan
3 Combivent 2x1 Nebulizer Ipratropium Obat golongan Indikasi : Untuk Sakit kepala, Iritasi
Bromide 0.52 mg, Keras (merah) mengendalikan reversibel tenggorokkan, batuk,
Salbutamol bronkospasma yang mulut kering, mual
sulphate 3.01 mg disebabkan oleh penyakit Muntah,diare
jantung maupun asma akut
KontraIndikasi : Hipersensitif
terhadap salbutamol atau obat
agonis adrenoreseptor beta-2
lainnya. Kardiomiopati
obstruktif hipertrofi atau
takiaritmia.
4 Amlodipin 1x5 mg Tablet amlodipine Obat Golongan Indikasi : pengobatan lini Bengkak pada tangan,
besylate 13,8 Keras (Merah) pertama hipertensi dan dapat pergelangan kaki, atau
digunakan sebagai agen kak,.
tunggal untuk mengontrol Jantung berdebar,
tekanan darah pada sebagian Nyeri dada atau perasaan
besar pasien. berat yang menyebar ke
Kontraindikasi : pada pasien lengan atau bahu,
dengan syok kardiogenik, Mual, berkeringat, atau
stenosis aorta berat, angina perasaan sakit umum.
tidak stabil, hipotensi berat, Kehilangan kesadaran.
gagal jantung, dan gangguan
hepar.
5. IV Asering 12 Tpm Inj IV 500 ML Obat Golongan Indikasi :Dehidrasi (syok iritasi local,anuria (tubuh
Keras (Merah) hipovolemik dan asidosis) tidak mampu
pada kondisi: gastroenteriis memproduksi urine)
akut, demam berdarah dengue oliguria (jumlah urine
(DHF), luka bakar, syok yang keluar sedikit),
hemoragik, dehidrasi berat, kolaps sirkulasi
trauma. tromboflebitis
KontraIndikasi : (peradangan pada
pembuluh darah vena),
edema (pembengkakan
pada anggota tubuh yang
terjadi karena
penimbunan cairan di
dalam jaringan).
5. Aspilets 9x90 mg Oral Acetylsalicylic Obat Golongan Kontraindikasi: Sensitivitas salisilat,
Acid 80 mg Keras (Merah) Hipersensitivitas terhadap tinitus. Gangguan sistem
aspirin atau NSAID lainnya. darah dan
Ulkus peptikum, penyakit limfatik:Anemia,
hemoragik, gangguan hipoprotrombinaemia,
koagulasi (misalnya hemofilia, trombositopenia.
trombositopenia), asam urat.
Gangguan hati dan ginjal yang
parah.
Indikasi :
untuk mencegah dan
menangani angina pektoris
dan infark miokard (serangan
jantung). Obat ini bekerja
dengan cara menghambat
agregasi trombosit selama 7-
10 hari, serta menghambat
kerja prostaglandin.
II. Analisa Data
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS Penurunan Kapasitas Edema Serebral (Stroke
1. pasien mengatakan pasien tidak bisa bergerak Adaptif Intrakranial Iskemik)
2. pasien mengatakan badannya terasa lemas
3. pasien kegiatan di bantu keluarga
skla otot : 555 000
555 444
DO
1. TD : 180/100 mmHg
2. Nadi : 97x/mnt
3. Respirasi : 12x/mnt
4. T : 36.50C
5. SPO2 : 97 %
6. Tingkat Kesadaran : Komposmentis
7. GCS : E 3 ; V: 4 ; M:5
2. DS : Gangguan Gangguan Mobilitas Fisik
Pasien mengatakan nyeri pada kepala Neuromuskeletal Terkait
DO: Dengan Penyakit Stroke
1. TD : 180/100 mmhg
2. Skala otot: 555 000
555 444
DO:
1. Pasien tampak tidak dapat melakukan perawatan diri apapun
2. Aktivitas pasien di rumah sakit dibantu oleh perawat dan keluarga
3. Kondisi pasien dengan anjuran tirah baring
4. Pada ekstremitas sinistra atas megalami hemiplagia dan
hemiparesis pada sisi tubuh sinistra
5. Selama dirumah sakit pasien tidak ada mandi
6. Pasien di seka 1x sehari
7. Tampak ada luka dekubitus diatas bokong pasien
8. Pasien dilakukan perawatan mulut 1x sehari
9. Nilai 0 (pasien dalam melakukan aktivitas dan latihan
ketergantungan total).
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
2. Anjurkan melakukan mobilisasi
dini
3. Ajarkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan
3 Defisit Perawatan Diri Perawatan Diri (L.11103) Label: Dukungan Perawatan Diri 1. Memonitor kebiasaan pasien
b.d Gangguan Setelah dilakukan intervensi Observasi: dan keluarga pasien saat
Neuromuskular keperawatan dalam 1 x 24 jam 1. Identifikasi kebiasaan aktivitas menyeka
(D.0109) diharapkan perawatan diri meningkat perawatan diri sesuai usia 2. Fasilitasi aktivitas perawatan diri
dengan kriteria hasil : 2. Monitor tingkat kemandirian 3. Melibatkan keluarga untuk
1. Kemampuan mengenakan pakaian 3. Identifikasi kebutuhan alat bantu membantu perawat dalam
secara mandiri dari skala 1 kebersihan diri, berpakaian, membersihkan pasien supaya
(menurun) menjadi skala 5 berhias, dan makan pasien bersih
(meningkat) Terapeutik: 4. Setiap pagi pasien harus diseka
2. Kemampuan makan secara 1. Sediakan lingkungan yang atau dibersihkan supaya pasien
mandiri dari skala 1 (menurun) teraupetik rapi dan bersih.
menjadi skala 5 (meningkat)
3. Verbalisasi keinginan melakukan 2. Siapkan keperluan pribadi 5. Anjur keluarga pasien untuk
perawatan diri dari skala 1 3. Dampingi dalam melakukan membantu pasien
(menurun) menjadi skala 5 perawatan diri sampai mandiri membersihkan badan
(meningkat) 4. Fasilitasi kemandirian, banntu jika
4. Mempertahankan kebersihan tidak mampu melakukan
mulut dari skala 1 (menurun) perawatan diri
menjadi skala 5 (meningkat) Edukasi:
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
perawatan diri
V. Implementasi Keperawatan
1
1. Kamis, 08 Jam 08.30 Jam 13.30
Desember 2022 Observasi: S:
- Memonitor penurunan tingkat kesadaran: komposmentis - Pasien mengatakan pasien masih
GCS: E 3 ; V: 4 ; M:5 tidak bisa bergerak
- Memonitor peningkatan TD: 180/100 mmHg - Pasien mengatakan badan sudah
kurang terasa lemas
- Mengidentifikasi penyebab TIK: edema serebral (stroke
- Pasien kegiatan masih di bantu
iskemik)
Terapeutik: keluarga
- Mempertahankan posisi kepala dan leher secara netral skla otot :
untuk mencegah terjadinya TIK
- Mengatur interval pemantauan untuk mencegah terjadinya 555 000
perparahan kondisi
Edukasi: 555 444
- Menginformasikan hasil pemantauan kepada pasien dan
O:
keluarga tentang kondisi pasien
Kolaborasi: - Pasien tampak tenang
- Berkolaborasi pemberian injeksi Citicoline 2x500mg - TD : 180/90
- N: 96x/m
- RR: 14x/m
- T: 36,3°C
- SpO2: 97% (nasal canule 3 lpm)
- Tingkat Kesadaran : Komposmentis
- GCS: E 3 ; V: 4 ; M:5
A : Penurunan Kapasitas Adaptif
Intrakranial
P : lanjutkan intervensi
2
2. Kamis, 08 Jam 08.40 Jam 14.00
Desember 2022 Observasi :
S:
- Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya :
pasien masih tampak memegang kepalanya Pasien dan keluarga mengatakan nyeri
- Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan : hanya sedikit berkurang
pasien tampak berusaha melakukan pergerakan pada O:
bagian ekstrimitas
- Memonitor tekanan darah sebelum memulai mobilisasi : - TD : 180/90 mmhg
180/100 mmHg - Skala otot:
- Memonitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi : 555 000
pasien tampak lemah dan hanya terbaring di tempat tidur 555 444
Terapeutik: - Pasien tampak masih lemah
- Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat - Pasien masih terbaring di tempat
bantu/fasilitasi melakukan pergerakan seperti memberikan tidur
bola terapi untuk melatih genggaman pada bagian A: Gangguan neuromuskeletal terkait
ekstrimitas atas dengan penyakit stroke
- Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam P: intervensi di lanjutkan
meningkatkan pergerakan dengan menganjurkan keluarga
rutin membantu pasien untuk melakukan mobilisasi bagian
pada ekstrimitas
- Melakukan dan mengajarkan ROM
Edukasi :
- Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi kepada pasien
dan keluarga
- Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
- Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
seperti menggenggam dan menggerakan
Kolaborasi :
3
3. Kamis, 08 Jam 09.00 S:
Desember 2022 Observasi
- Keluarga pasien mengatakan
- Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai
pasien makan masih sepenuhnya
usia : pasien tidak mampu melakukan perawatan diri
dibantu kelurga
apapun karena hemiplagia pada ekstremitas kiri dan
- Keluarga pasien mengatakan
hemiparesis bagian sinistra pada sisi tubuh, aktivitas
pasien masih berpakaian
pasien sepenuhnya dibantu oleh perawat dan keluarga
sepenuhnya dibantu keluarga
- Monitor tingkat kemandirian : pasien tidak mampu
- Keluarga pasien mengatakan jika
melakukan aktivitas secara mandiri dan hanya dibantu oleh
pasien memiliki luka decubitus
perawat dan pasien
O:
- Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan - Pasien masih tidak dapat
Terapeutik melakukan perawatan diri apapun
- Menyediakan lingkungan yang teraupetik agar pasien - Aktivitas pasien di rumah sakit
merasa nyaman dan aman masih dibantu oleh perawat dan
- Menyiapkan keperluan pribadi untuk melengkapi keluarga
kebutuhan pasien (jelaskan kepada keluarga) - Pada ekstremitas sinistra atas
- Mendampingi dalam melakukan perawatan diri sampai megalami hemiplagia dan
mandiri, sertai keluarga untuk selalu membantu pasien emiparesis pada sisi tubuh sinistra
hingga dapat melakukan perawatan mandiri - Selama dirumah sakit pasien hanya
- Memfasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu di seka
melakukan perawatan diri dan sertai keluarga umtuk - Pasien di seka 1x sehari
membantu pasien - Popok pasien tampak di ganti 2x
sehari
- Tampak ada luka decubitus diatas
bokong pasien berukuran sedang
Edukasi dan tampak sedikit merah
Menjelaskan tujuan dan prosedur perawatan diri kepada
- Pasien tampak dilakukan perawatan
keluarga agar pasien selalu merasa nyaman
mulut 1x sehari oleh keluarga
- Nilai 0 (pasien dalam melakukan
aktivitas dan latihan ketergantungan
total)
A : Gangguan Neuromuskular
P : Intervensi dilanjutkan
VI. Evaluasi
No Hari / Tanggal Pukul Diagnosa Evaluasi Paraf
Keperawatan (SDKI) (SOAPIE)