Disusun Oleh:
Dwiti Hikmah Sari, S.Kep
11194692010066
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Program Studi Profesi Ners
I. Pengkajian
Hari/Tanggal Pengkajian : 13 Februari 2021
A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki laki
Umur : 43 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Banjarmasin
Status Perkawinan : Sudah menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar
Tanggal Masuk RS : 11 Februari 2021
Diagnosa Medis : Ablatio Retina
Nomor Rekam Medik : xxx xxxx
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. P
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Banjarmasin
Hubungan dengan pasien : Istri
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Penglihatan mata kanan mendadak buram sejak 5 hari SMRS.
2. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Sekarang
Pada 5 hari SMRS, mata kanan pasien mendadak buram, tidak merah dan tidak nyeri.
Tidak ada riwayat trauma sebelumnya. Pasien merasa pandangan menjadi gelap
seperti ada rambut atau asap berterbangan di matanya. Lama kelamaan semakin gelap
hingga yang kelihatan hanya pinggir sebelah kanan. Pasien tidak melihat ada kilatan
cahaya berulang. Tidak terdapat riwayat penglihatan kabur sesaat yang hilang timbul
sebelumnya. Pasien berobat ke dokter mata lalu diperiksa dan dibilang ada masalah di
retina kanan dan perlu dioperasi. Pasien kemudian dirujuk ke RSCM.
Pasien menggunakan kacamata minus (-3 dioptri) di kedua mata sejak 10 tahun lalu.
Pasien tidak mengeluh ada gangguan pada mata sebelumnya.
Px
Keterangan:
E. Data Fokus
Data Subjektif:
Pengelihatan pasien buram, Pasien merasa pandangan menjadi gelap seperti ada rambut
atau asap berterbangan di matanya. Lama kelamaan semakin gelap hingga yang kelihatan
hanya pinggir sebelah kanan. Pasien tidak melihat ada kilatan cahaya berulang.
Pada 5 hari SMRS, mata kanan pasien mendadak buram
Pasien merasa pandangan menjadi gelap seperti ada rambut atau asap berterbangan di
matanya. Lama kelamaan semakin gelap hingga yang kelihatan hanya pinggir sebelah
kanan
Riwayat Hipertensi (+) sejak 10 tahun yang lalu
Pasien mengatakan khawatir dengan keadaannya saat ini
Pasien mengatakan pusing dan bingung
Data Objective:
Inspeksi : Keadaan umum baik, tingkat kesadran composmesntis, pasien
tampak meringis kesakitan, tampak memegangi bagian kepala,
gelisah, respirasi 18 x/mnt, temp 37 0C, tampak Papil bulat, batas
tegas, CDR 0,3, aa/vv = 2/3 Ablasio retina (+) di superior temporal
meluas ke inferior temporal. Corrugated (+), Tear(+), macula on,
Lensa : Keruh, shadow test (+)
Perkusi : Terdengar suara timpani pada abdomen
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, nadi 78 x/mnt
Auskultasi : Suara bising usus 20 x/mnt, TD: 120/80 mmHg
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Oftalmologis
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Hasil Funduskopi
Data Objektif :
Papil bulat, batas tegas, CDR
0,3, aa/vv = 2/3
Ablasio retina (+) di superior
temporal meluas ke inferior
temporal. Corrugated (+),
Tear(+), macula on
2. Faktor Risiko: Risiko tinggi cedera
Gangguan penglihatan
(ablatio retina)
Pada 5 hari SMRS, mata
kanan pasien mendadak
buram
Pasien merasa pandangan
menjadi gelap seperti ada
rambut atau asap
berterbangan di matanya.
Lama kelamaan semakin
gelap hingga yang
kelihatan hanya pinggir
sebelah kanan
Lensa : Keruh, shadow test
(+)
Pemerikssan funduskopi
Hasil pemeriksaan;
Visus atau salah satu posisi
lapang pandangan memburuk.
Refleks fundus menghilang
Retina terangkat, bewarna abu-
abu, dan bergoyang-goyang
Robekan retina bewarna merah
muda dan dapat terlihat
langsung pada pemeriksaan
funduskopi
3. DS: Krisis situsional Ansietas
Pasien mengatakan merasa
khawatir dengan
keadaannya saat ini
Pasien mengatakan pusing
Pasien merasa bingung
DO:
Tampak gelish
Tampak tegang
TD: 120/80 mmHg
Nadi: 78 x
/mnt
Respirasi: 18 x
/mnt
T: 37 0
C
Tingkat Kesadaran:
Composmentis
III. Prioritas masalah
1. Gangguan Persepsi Sensori berhubungan dengan Gangguan Penglihatan
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situsional
3. Risiko cedera
IV. Intervensi Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
2 Gangguan Setelah dilakukan Meminimalisasi rangsangan (I. Memeriksa status sensori dan tingkat S : pasien mengatakan
persepsi tindakan keperawatan 08241) kenyamanan masih mengalami
sensori b/d dalam 2 X 8 jam Periksa status sensori dan tingkat Hasil: pasien mengatakan fungsi penurunan fungsi
gangguan diharapkan stimulus dapat kenyamanan penglihatan kanan menurun dan penglihatan mata kanan
pendengar membaik dengan kriteria Diskusikan tingkat toleransi sedikit mengalami kesulitan saat O:
an hasil : terhadap beban sensori berinteraksi dengan orang lain Pasien kadang
Batasi stimulus lingkungan Mendiskusikan tingkat toleransi melamun
Ajarkan cara meminimalisasi terhadap beban sensori Pasien tampak
Persepsi sensori stimulus Hasil: menganjurkan pasien untuk menarik diri
(L.09083) Kolaborasi pemberian obat yang tidak sering membersihkan telinga A : masalah belum
Melamun dari skala 1 mempengaruhi persepsi stimulus secara mandiri teratasi
(menurun) menjadi 5 Membatasi stimulus lingkungan P : intervensi dilanjutkan
(meningkat) Hasil: membatasi pengunjung untuk I : Meminimalisasi
Menarik diri dari skala meminimalisi terjadinya paparan rangsangan (I. 08241)
1 (menurun) menjadi 5 bakteri atau virus Periksa status sensori
(meningkat) Mengajarkan cara meminimalisasi dan tingkat
Respon sesuai stimulus kenyamanan
stimulus dari skala 1 Hasil: menganjurkan pasien untuk Diskusikan tingkat
(memburuk) menjadi 5 bed rest untuk mengurangi aktivitas toleransi terhadap
(membaik) beban sensori
Batasi stimulus
lingkungan
Ajarkan cara
meminimalisasi stimulus
V. Catatan Perkembangan
1 Selasa 12:00 S:
02/02/2021
III O:
Faktor risiko :
- Trauma
- Kerusakan fungsi sensori penglihatan
- visus menurun
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : Intervensi
- Identifikasi keadaan mata klien
- Diskusikan apa yang terjadi tentang kondisi pasien seperti pembatasan aktifitas,
penampilan, balutan mata.
- Beri klien posisi bersandar, kepala tinggi, atau miring ke sisi yang tak sakit
sesuai keinginan.
- Batasi aktifitas seperti menggerakan kepala tiba-tiba, menggaruk mata,
membongkok.
- Ambulasi dengan bantuan: berikan kamar mandi khusus bila sembuh dari
anestesi.
- Minta klien membedakan antara ketidaknyamanan dan nyeri tajam tiba-tiba
- Selidiki kegelisahan, disorientasi, gangguan balutan.
S:
O:
Faktor risiko :
- Trauma
- Kerusakan fungsi sensori penglihatan
- visus menurun
A : masalah belum teratasi
I : intervensi dilanjutkan