TUGAS INDIVIDU
Disusun sebagai Kelengkapan Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah
Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing:
NISHA DHARMAYANTI, S. Kep., Ns, M.Si
NIP. 03045
NIM : 2230006
Mengetahui,
Kepala Ruangan
Nurhamdanah, S. Kep., Ns
NIP. 197305181994031006
1
: Perempuan : Meninggal
: Laki-laki : Pasien
: Tinggal serumah : Sedarah
Riwayat alergi :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat, maupun makanan dan minuman
OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK (Review of system)
Keadaan Umum : baik kesadaran : composmentis
ROS
Tanda vital TD :122/83 mmHg Nadi :82 x/menit Suhu : 36,5 ℃C RR : 20 x/menit
Antropometri TB :160 cm BB sebelum sakit : 50 kg BB setelah sakit : 50 kg
1. Inspeksi
a. GCS Eye : 4 Verbal: 5 Motorik: 6 Total: 15
Persyarafan B3 (Brain) Penginderaan
Eliminasi uri MRS Frek :4 x 1hari jumlah : 1500 ml warna :kuning pekat
Toileting/eliminasi 1 3
4: Tergantung atau tidak mampu
Mobilitas di tempat tidur 1 3
Berpindah 1 3
Berjalan 1 3
Naik tangga 1
Berbelanja 1
Memasak 1
Pemeliharaan rumah 1
Persepsi terhadap sehat sakit : keluarga Ny. M dapat menerima keadaan Ny. M saat ini dan selalu menemani dan
juga merawat agar cepat sembuh, Ny. M juga ingin cepat sembuh dari penyakitnya
dan segera bekerja kembali
Konsep diri : Ny. M merupakan seorang ibu yang sudah memiliki empat orang anak
Kognitif perseptual-Psiko-Sosio-Spiritual
Kemampuan adaptasi terhadap masalah : mampu beradaptasi disetiap masalahnya dengan produktif
Ansietas :Ada jika ya, jelaskan : Ny. M gelisah dan cemas akan
Penyakitnya dan ingin segera pulang
untuk beraktivitas seperti biasanya
Sistem pendukung : keluarga Hubungan dengan orang lain : baik dengan sekitar atau tetangga dan
teman-temannya
Kegiatan ibadah (status spiritual) : Rutin beribadah atau sholat 5 x/sehari sebelum sakit
MASALAH Ansietas
Terapi/Tindakan lain:
a. Terapi
16 Desember 2022
1. Ciprofloxacin 500 mg 2x1 Antibiotik untuk mengatasi berbagai penyakit
2. Peinlos 800 mg inj imm untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam
3. Asam mefenamat 500 mg 3x1
4. Neurobion merck 1 Untuk meredakan panas
Untuk penambah darah
b. Tindakan lain
Tindakan operasi parotidectomy insisi blair insisi diperdalam sampai subfascia identifikasi dan fascialis
lakukan superfisial
Temuan operasi : massa tumor kristik 5x4 cm
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi) (SDKI, D.0077, Hal: 172)
2. Risiko Infeksi ditandai dengan efek prosedur invasif (SDKI, D.0142, Hal: 304)
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kurang terpapar informasitentang aktivitas fisik
(SDKI, D.0054, Hal: 124)
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan (SDKI, D.0109, Hal: 240)
TANGGAL PARAF
NO. MASALAH KEPERAWATAN (nama
ditemukan teratasi
perawat)
Nyeri Akut (SDKI, D.0077, Hal: 172) 16 Desember
Belum teratasi
2022
16 Desember
Risiko Infeksi (SDKI, D.0142, Hal: 304) Belum teratasi
2022
Gangguan Mobilitas Fisik (SDKI, D.0054, Hal: 16 Desember
Belum teratasi
124) 2022
Defisit perawatan diri (SDKI, D.0109, Hal: 16 November
Belum teratasi
240) 2022
NO. DIAGNOSIS
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama Nyeri akut (SIKI, Hal: 485)
dengan agen pencedera 3x24 jam, maka tingkat nyeri menurun dengan Intervensi utama
fisik (prosedur operasi) kriteria hasil: Manajemen nyeri (SIKI, 1.08238, Hal: 201)
(SDKI, D.0077, Hal: 172) Luaran Utama
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Tingkat Nyeri menurun (SIKI L.08066 Hal 145)
intensitas nyeri, skala nyeri
1. Kemampuan menuntaskan aktivitas
2. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
meningkat (5)
3. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
2. Keluhan nyeri menurun (5)
3. Meringis menurun (5)
4. Monitor efek samping penggunaan analgetik
4. Sikap protektif menurun (5) 5. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
5. Gelisah menurun (5) (hipnosis, aromaterapi, kompres hangat atau dingin)
6. Kesulitan tidur menurun (5) 6. Fasilitasi Istirahat dan tidur
7. Berfokus pada diri sendiri menurun (5) 7. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
8. Frekuensi nadi membaik (5) 8. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
9. Pola tidur membaik (5)
2. Risiko Infeksi ditandai Setelah dilakukan intervensi keperawatan Risiko infeksi (SIKI, Hal: 505)
dengan efek prosedur invasif selama 1 X 24 jam maka tingkat infeksi Intervensi utama
(SDKI, D.0142, Hal: 304) menurun dengan kriteria hasil (SLKI, Hal: Pencegahan infeksi (SIKI, 1.14539, Hal: 278)
183): 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Luaran utama 2. Berikan perawatan kulit pada area edema
Tingkat infeksi (SLKI, L.14137, Hal: 139) 3. Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi\
1. Demam menurun (5) 4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Kemerahan menurun (5) 5. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
3. Nyeri menurun (5) 6. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
4. Bengkak menurun (5) 7. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
5. Periode menggigil menurun (5) 8. Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
6. Kadar sel darah putih membaik (5)
7. Kultur darah membaik (5)
8. Kultur urin membaik (5)
9. Kultur area luka membaik (5)
3 Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan intervensi keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik (SIKI, Hal: 462)
berhubungan dengan selama 1 X 24 jam maka mobilitas fisik Intervensi Utama
kurang terpapar informasi meningkat dengan kriteria hasil (SLKI, Hal: Dukungan Mobilisasi (SIKI, 1.05173, Hal: 30)
tentang aktivitas fisik
159): 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
(SDKI, D.0054, Hal: 124)
Luaran Utama 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Mobilitas Fisik (SLKI, L. 05042, Hal: 65) 3. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
1. Pergerakan ekstremitas meningkat (5) 4. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (misal pagar
2. Kekuatan otot meningkat (ROM) tempat tidur)
meningkat (5) 5. Fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu
3. Nyeri menurun (5) 6. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
4. Kecemasan menurun (5) 7. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
5. Kelemahan fisik menurun (5)
4 Defisit perawatan diri Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama Defisit perawatan diri (SIKI, Hal: 455)
berhubungan dengan 3x24 jam, maka perawatan diri meningkat Intervensi utama
kelemahan (SDKI, D.0109, dengan kriteria hasil: Dukungan perawatan diri (SIKI, 1.11348, Hal: 36)
Hal: 240) Defisit perawatan diri (SLKI, Hal: 155) 1. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
Luaran utama 2. Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri
Perawatan diri (SLKI, L.11103, Hal: 81) 3. Sediakan lingkungan yang terapeutik
1. Kemampuan mandi meningkat (5) 4. Siapkan keperluan pribadi
2. Kemampuan menggenakan pakaian 5. Dampingi dalam melakukan perawatan diri
meningkat (5) 6. Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
3. Kemampuan makan meningkat (5) 7. Bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri
4. Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) 8. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
meningkat (5) 9. Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai
5. Minat melakukan perawatan diri meningkat kemampuan.
(5)
IMPLEMENTASI &EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl
No No. Dx Waktu Implementasi Paraf Evaluasi formatif SOAPIE/Catatan perkembangan Paraf
Jam
Jumat, 16 1,2 11.00 Mengobservasi keadaan umum pasien, k/u: S:
Desember baik, GCS: 456, Akral: hangat, kesadaran:
2022 Ny. M mengatakan masih terasa nyeri dibagian rahang dan
composmentis
Mengobservasi tanda-tanda vital : TD: bawah kuping
124/85 mmHg, S: 36,4°C, N:74 x/mnt, RR: Ny. M mengatakan kapan bisa pulang dirawat dirumah
20x/mnt, SpO2 : 99%
saja
Mengobservasi karakteristik, frekuensi,
itensitas nyeri O: keadaan umum pasien: baik GCS: 456, Akral: teraba
Mengobservasi luka post operasi hari hangat, kesadaran: composmentis, tampak meringis
pertama kesakitan, pasien tampak gelisah dan pasien bedrest,
Mengidetifikasi adanya nyeri atau keluhan
fisik lainnya terpasang drain dan kateter
Ny. M mengatakan nyeri dibagian rahang P: Post Op hari-0
dan telinga bawah bagian kiri terasa cekot- Q: cekot-cekot
cekot
R: rahang dan kuping bawah kiri
Memposisikan pasien semi fowler
Membagikan terapi ciprofloxacin 2x100, S: 4
asamefenamat 3x500, neurobion 1x1 T: hilang timbul
Memberikan infus NS 500ml
A: masalah belum teratasi