Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN NY.N DENGAN DIAGNOSA HERNIA


DI RUANG C2 RSPAL DR.RAMELAN SURABAYA

Disusun Oleh :
ASTIKA RAHMAWATI, S.Kep
2030014

PROGRAM STUDY PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

Setelah kami periksa dan amati, selaku pembimbing mahasiswa:

Nama : Astika Rahmawati, S.Kep


NIM : 2030014
Program Studi : Profesi Ners
Judul : Laporan Kasus Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Diagosa Medis Hernia Di Ruang C2 RSPAL Dr. Ramelan
Surabaya.

Serta perbaikan-perbaikan sepenuhnya, maka kami menganggap dan dapat

menyetujui bahwa Laporan pendahuluan ini dinyatakan layak.

Mahasiswa :

Astika Rahmawati, S.Kep


NIM. 2030014

Surabaya, 30 Desember 2020

Pembimbing Institusi

Sri Anik, S.H., S.Kep,Ns.,M.Kes


NIP. 03054
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
PENDEKATAN REVIEW OF SISTEM (Adaptasi Henderson & Roy)

Tgl Pengkajian : 27-12-2020 Jam : 10.00 WIB


Tgl MRS : 24-12-2020 No Rekam Medik :54.55xxxxxx
Ruang : C2 Diagnosa Medis : Hernia Inguinalis
Lateralis

Nama : Tn. M Pekerjaan : Proyekan dan becak


Umur : 60 tahun Suku Bangsa : Jawa
Agama :Islam Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD Status perkawinan : Menikah
Alamat : Pasuruan Penanggung biaya : BPJS

Riwayat Sakit dan kesehatan


Keluhan Pasien mengatakan terasa nyeri pada bagian perut sebelah kanan
utama
Riwayat Pada tanggal 20 Oktober 2020 pasien melihat ada benjolan di bagian perut sebelah kanan dan di
penyakit periksakan ke dokter dekat rumah dan dokter mengatakan ke pasien bahwa itu adalah hernia lalu
sekarang pada tanggal 24 November 2020 di bawa ke RSUD BANGIL yaitu ke poli bedah dengan nyeri
hilang timbul, nyeri terasa cenut-cenut, skala nyeri 6, nyeri yang dirasakan semakin meningkat bila
di tekan atau digerakkan dan di nyatakan dokter adalah hernia dan di operasi tetapi Tn. M masih
berfikir. Pada tanggal 14 Desember 2020 pasien kembali lagi untuk kontrol dan ditawari operasi lagi
dan pasien belum siap. Pada tanggal 24 akhirnya pasien kembali control ke poli bedah dan siap
untuk operasi pasien pun MRS.

Riwayat Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang menular ataupun menurun, seperti
penyakit hipertensi, TB paru, diabetes, hepatitis ataupun asma, tetapi pasien mengatakan punya prostat dan
dahulu sudah di operasi

Riwayat pasien mengatakan bahwa keluarga tidak memilki riwayat penyakit diabetes melitus,
penyakit hipertensi,tumor, dan kanker
keluarga
Riwayat Alergi pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi makanan maupun obat-obatan

Keadaan umum : lemah Kesadaran : Composmentis


Tanda vital :
TD: 130/90 mmHg N: 84 x/menit S: 36,2 ˚C RR: 20x/menit
Antropometri TB: 160 cm, BB sebelum sakit: 68 kg, BB setelah sakit:-

Nyeri: terdapat nyeri diperut sebelah kanan


P: apabila ditekan atau digerakkan

Q: seperti terbakar

R: dibagian perut sebelah kanan / bekas luka operasi

S: skala nyeri 4 (1-10)

T: waktu kakinya di tekuk


Genogram:

60

Keterangan:
: Laki-Laki

: Perempuan

: Meninggal

: Pasien

:Tinggal Serumah

B1 : Breath/Pernapasan
Bentuk dada: Normochest Pergerakan: Simetris
Otot bantu napas: Tidak ada Jika ada, jelaskan: Tidak ada
Irama nafas: Reguler Kelainan: Tidak ada
Pola nafas: teratur Taktil/Vocal fremitus:
Suara nafas: Vesikuler Suara nafas tambahan: Tidak ada
Sesak nafas: Tidak Batuk: Tidak
Sputum: Tidak
Sianosis: Tidak
Kemampuan aktivitas:
MASALAH: Tidak ada masalah keperawatan

B2 / Blood / Sirkulasi
Ictus cordis: Teraba pada ICS 5 Midclavicula sinistra Irama jantung: Reguler
Nyeri dada: Tidak ada Jika ya, jelaskan (PQRST): -
Bunyi jantung: S1 S2 tunggal Bunyi jatung tambahan: Tidak ada
CRT: <3 detik Akral: Hangat, Kering, Merah
Oedema:Tidak ada Jika ya, jelaskan: -
Pembesaran kelenjar getah bening: Tidak ada Jika ada, jelaskan dimana: -
Perdarahan: Tidak ada

MASALAH: Tidak Ada Masalah Keperawatan


B3/ Brain / Persarafan
GCS eye: 4 verbal: 5 motorik: 6 total: 15
Reflek fisiologis: bisep +/+, patella +/+
Reflek patologis: Babinski -/-, kaku kuduk -/-, kerni -/-. laseque -/-, brunski -/-
Nervus 1 : pasien mampu mencium bau minyak kayu putih
Nervus 2 : lapang pandang pasien kesegala arah
Nervus 3 : pasien mampu menggerakan bola mata
Nervus 4 : pasien dapat menggerakan bola mata keatas kebawah
Nervus 5 : pasien dapat merasakan rangsangan
Nervus 6 : pasien dapat menggerakan bola mata
B4/ Bladder/ Perkemihan
Kebersihan: Bersih Ekskresi: Normal
Kandung kemih: Tidak Distensi Nyeri tekan: Tidak Ada
Jumlah: ±1000cc warna: kuning jernih
Alat bantu: Tidak Ada
Gangguan: Tidak Ada
MASALAH: Tidak Ada Masalah Keperawatan

B5/ Bowel/ Pencernaan


Mulut: BersihMembran mukosa: Lembab
Gigi/gigi palsu: Gigi asliFaring: Normal
Pola makan & minum SMRSMakan: 3x1 sehariJenis: Nasi + Lauk
Minum: 2000cc/hariPantangan: Tidak Ada
Pola makan & minum MRSDiit: -
Nafsu makan: Menurun
Muntah: TidakMual:Tidak
Jenis: -NGT: Tidak
Porsi: -
Frekuensi minum 6 jumlah:500cc jenis: Air putih
AbdomenBentuk perut:DatarPeristaltik: 16x/menit
Kelainan abdomen: Tidak Ada
Hepar: Normal
Lien: Normal
Nyeri abdomen : Ada
P : nyeri apabila ditekan atau digerakkan
Q : seperti terbakar
R : dibagian perut kanan / bekas luka operasi
S : skala nyeri 4 (0-10)
T : waktu kakinya agak di tekuk

Rectum dan anus: Normal


Eliminasi alvi SMRSFrek: 2x/hariwarna: Kuning
Konsistensi: Lembek
Eliminasi alvi MRSFrek: -warna: -
Konsistensi: - Colostomi:-

MASALAH : Nyeri Akut

B6 / Bone/ Muskuloskletal
Rambut, kulit kepala: Hitam
Warna kulit: Sawo matang Kuku: Normal
Turgor kulit: Elastis
ROM: Terbatas Jika terbatas, pada sendi: Tangan kanan
Kekuatan otot: Melemah, 5555
Tulang: Normal
Kelainan jaringan/trauma: Tidak Ada
MASALAH: Intoleransi Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri
SMRS MRS
Mandi 1 3
Berpakaian/Dandan 1 3
Toileting/Eliminasi 1 3
Mobilitas Ditempat Tidur 1 3
Berpindah 1 3
Berjalan 1 3
Naik Tangga 1 3
Berbelanja 1 -
Masak 1 -
Pemeliharaan Rumah 1 -
Skor :
1 : Mandiri
2 : Alat Bantu
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung/tidak mampu

Alat bantu berupa: Dibantu perawat atau keluarga


MASALAH: Tidak Ada Masalah Keperawatan

Pola istirahat tidur


Istirahat tidur SMRS: 8 Jam
Jam tidur malam MRS: 4 jam Jam tidur siang: - Jumlah: 4 Jam
Kualitas tidur: Menurun Kebiasaan sebelum tidur: Berdoa
Masalah: Pasien mengeluh sulit tidur, pola tidur berubah dan istirahat tidak cukup dan sering terbangun saat nyeri
dirasa tiba – tiba
Penyebab: nyeri
MASALAH: Gangguan Pola Tidur

Endokrin
Thyroid: Tidak Ada
Hiperglikemia: Tidak Ada
Hipoglikemia: Tidak Ada

MASALAH: Tidak Ada Masalah Keperawatan

Sistem repoduksi / genitalia


Menstruasi terakir: Tidak Terkaji
Masalah menstruasi: Disminore
Pap smear terakhir: Tidak Terkaji
Pemeriksaan payudara/testis sendiri tiap bulan: Tidak Terkaji
Masalah seksual yang berhubungan dengan penyakit: Tidak Terkaji
MASALAH: Tidak Ada Masalah Keperawatan
Personal Hygiene

Mandi SMRS: 2x/hari Mandi MRS: -


Kramas: 2 hari sekali Keramas: -
Ganti pakaian: 2x/hari Ganti pakaian: -
Menyikat gigi: 2x/hari Menyikat gigi: -
Memotong kuku: 1 minngu sekali Memotong kuku: -
MASALAH: Tidak Ada Masalah Keperawatan
Psikososiocultural
Persepsi terhadap sehat-sakit: Persepsi sehat sakit pasien, pasien mengatakan bahwa sakit yang sedang
pasien alami adalah datang dari Allah SWT, pasien menginginkan sakitnya cepat pulih dan bisa
berkumpul lagi di rumah dengan keluarga dan saudara-saudara.
Konsep diri:
1. Harga Diri: Pasien mengatakan harga dirinya adalah dapat mendidik anak dengan baik
2. Identitas Diri: Pasien mengatakan identitasnya sekarang adalah seorang janda dan ibu serta nenek bagi
anak dan cucunya.
3. Fungsi Peran: Pasien mengatakan fungsi dirinya adalah berperan sebagai nenek dan menyayangi
cucunya
4. Gambaran Diri: Pasien mengatakan tentang gambaran dirinya dapat menerima sakit yang dideritanya
saat ini.
5. Ideal Diri: Pasien mengatakan ideal dirinya adalah ingin lekas sembuh dan dapat berkumpul dengan
keluarga.
Kemampuan berbicara: Normal Bahasa sehari-hari: Bahasa indonesia

Kemampuan adaptasi terhadap masalah: Pasien memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi
masalah
Ansietas: Pasien tidak ansietas Jika ya, jelaskan: Tidak ada
Aktivitas sehari-hari: Aktivitas keseharian pasien saat ini menjalani perawatan di rumah sakit
Rekreasi: -
Olahraga:-
Sistem Pendukung: Keluarga Hubungan dgn orang lain: Baik
Kegiatan ibadah (status spiritual): Pasien selalu berdoa dan berdzikir
MASALAH: tidak ada masalah keperawatan
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium:
DARAH LENGKAP HASIL NORMAL
WBC 7,662 3,70 – 10,1 %
Neutrofil 5,1
Limfosit 1,8
Monosit 0,5
Eosinofil 0,1
Basofil 0,1
Neutrofil % 66,8 39,3 – 73,7 %
Limfosit % 23,6 18,0 – 48,3 %
Monosit % 7,1 4,40 – 12,7 %
Eosinofil % 1,8 0,600 – 7,30 %
Basofil % 0,7 0,00 – 1,70 %
Eritrosit (RBC) 4,679 4,6– 6,2
Hemoglobin (HGB) 15,05 13,5– 18,0
Hematokrit (HCT) 42,56 40– 54
MCV 90,96 81,1– 96,0
MCH H 32,17 27,0– 31,2
MCHC 35,37 31,8– 35,4
RDW L 9,15 11,5– 14,5
PLT 222 115– 366
MPV 9,093 6,90– 10,6
FAAL
HEMOSTASIS
APTT 30,00
Protombin Time 12,50
INR 0,91
KIMIA KLINIK
Gula darah sewaktu 121 < 200
2. Lain-lain: Rapid test sars covid-10 IgM dan IgG (+)
Penatalaksanaan
Terapi/Tindakan lain:
1. Terapi
Nama Dosis Rute Indikasi
Inj. Anbacim 2x1 IntraVena Mengobati dan mencegah
infeksi
Inj. Santagesik 3x1 IntraVena Mengatasi nyeri akut atau
kronik
Inj. Ondan 2x1 IntraVena Mencegah dan mengobati
mual dan muntah
Infus RL 1000 cc/24 jam IntraVena Penambah cairan dan
elektrolit

Surabaya, 26 Desember 2020


Mahasiswa

Astika Rahmawati, S.Kep


NIM 2030014

Pembimbing Institusi

Sri Anik, S.H, S.Kep., Ns., M.Kes


NIP. 03054
ANALISA DATA

No Faktor Resiko Penyebab Masalah


.
1. DS :
Pasien mengatakan nyeri pada bagian Nyeri Akut
perut kanan atas Agen Pencedera Fisik
P : nyeri apabila ditekan atau (Prosedur Operasi) SDKI,2016 D.0077
digerakkan Post op (Kategori : Psikologis,
Q : seperti terbakar Subkategori : Nyeri
R : dibagian perut kanan / bekas luka
dan Keamanan)
operasi
S : skala nyeri 4 (0-10)
T : waktu kakinya agak di tekuk
DO :
- Terlihat menyeringai, merintih
kesakitan saat disentuh pada
bagian abdomen
- Tampak kesakitan
- Bersikap protektif (posisi
menghindari nyeri)
- TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 88 x/menit
S : 36, 2
RR : 20 x/menit
2. DS:
Pasien mengatakan sulit tidur, karena
nyeri yang sering dirasa tiba-tiba Gangguan Pola
DO: Hambatan Lingkungan Tidur
- Terlihat lingkaran hitam di mata
- Terdapat kantung mata SDKI,2016 D.0055
- Pasien tampak lelah (Kategori : Fisiologis,
Subkategori :
Aktivitas dan
Istirahat)

3. DS :
Pasien merasa lemah, aktivitasnya dibantu
Intoleransi Aktivitas
oleh keluarga.

DO : Tirah Baring
SDKI 2016 D.0056
- Pasien tampak tidak berdaya,
tidak banyak bergerak (Kategori : Fisiologis
- Aktivitas klien seperti seka, Subkategori :
makan , dan berpakaian dibantu Aktivitas/Istirahat)
oleh keluarga.
- Terpasang infus RL di tangan
20 tpm
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

No Tanggal
Masalah Keperawatan Paraf
. Ditemukan Teratasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan 27-12-2020 31-12-2020
proedur invasif (post op)
@
2. Gangguan pola tidurberhubungan 27-12-2020 31-12-2020
dengan hambatan lingkungan
@
3. Intoleransi aktivitas berhubungan 27-12-2020 31-12-2020
dengan tirah baring
@
Rencana Asuhan Keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


KRITERIA HASIL
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan SIKI I.08238 HAL, 201 Manajemen Nyeri
keperawatan 3x24 jam Manajemen Nyeri Observasi :
SDKI,2016 D.0077 diharapkan kontrol nyeri Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman
(Kategori : meningkat sensorik atau emosionalyang berkaitan dengan kerusakan 1. Mengetahui perkembang
Kriteria Hasil : nyeri yang dirasakan oleh
Psikologis, jaringan atau fungsional dengan onset mendadak atau
Subkategori : lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan. pasien
1. Melaporkan nyeri 2. Mengetahui tingkat
Nyeri dan Observasi
terkontrol keparahan nyeri
Keamanan)
meningkat 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, 3. Agar mengetahui ekspresi
2. Dukungan orang kualitas, intensitas nyeri pasien saat menrasakan
terdekat 2. Identifikasi skala nyeri nyeri
meningkat 3. Identifikasi respon non verbal 4. Untuk menghindari faktor
3. Kemampuan 4. Identifikasi faktor yang memperkuat dan yang memperberat nyeri ,
menggunakan memperingan nyeri dan meringankan nyeri
teknik nin- 5. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas jika sudah mengetahui
farmakologi hidup faktor yang
meningkat meringankannya
4. Keluhan nyeri Terapeutik 5. Apakah dengan adanya
menurun nyeri pasien masih
1. Berikan tekik non farmakologis untuk mengurangi merasakan kenyamanan
rasa nyeri pada dirinya.
2. Kotrol lingkungan yang memperberat rasa nyei
3. Fasilitasi istirahat dan tidur Terapeutik :
4. Pertimbangkan yaitu jenis dan juga sumber nyeri
didalam pemilihan strategi dalam meredakan nyeri 1. Agar pasien dapat
melakukan sendiri saat
Edukasi nyerinya datang
2. Agar nyeri tidak
1. Jelaskan tanda penyebab, periode, juga dan bertambah parah
3. Agar pasien dapat
pemicu nyeri merilekskan tubuhnya
2. Jelaska strategi meredakan nyeri 4. Agar mendapat terapi non
3. Ajarkan teknik non farmakologis untuk farmakologi yang sesuai
mengurangi rasa nyeri dengan kondisi klien

Kolaborasi Edukasi :

1. Kolaborasi pemberian analgetik 1. Agar pasien mengetahui


tentang nyeri dengan lebih
kompleks
2. Agar pasien dapat
mengontrol nyeri nya
sendiri
3. Agar pasien tidak
ketergantungan dengan
obat

Kolaborasi :

1. Agar pasien mendapat


terapi farmakolgi saat
terapi non farmakologis
kurang berhasil.

Setelah dilakukan Dukungan Tidur Dukungan Tidur


2 Gangguan Pola intervensi Definisi : Memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur. Tindakan
Tidur keperawatan selama Tindakan Observasi :
3x24 jam maka Observasi : 1. Mengkaji perlunya dan
SDKI,2016 D.0055 diharapkan pola tidur 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur mengidentifikasi masalah
(Kategori : meningkat dengan 2. Identifikasi factor pengganggu tidur yang dapat menganggu
Terapeutik : tidur
Fisiologis, kriteria hasil :
1. Modifikasi lingkungan 2. Membantu dalam
Subkategori : 1. Keluhan sulit tidur
2. Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur mengidentifikasi masalah
Aktivitas dan menurun
Istirahat) 2. Keluhan pola tidur 3. Tetapkan jadwal rutin yang dapat menganggu
berubah menurun Edukasi : tidur
3. Kemampuan 1. Jelaskan pentingnya cukup tidur selama sakit Terapeutik :
beraktivitas 2. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur 1. Meningkatkan
meningkat kenyamanan istirahat
2. Mengurangi stress yang
dapat mengganggu tidur
3. Membantu menginduksi
tidur
Edukasi :
1. Memberikan pemahaman
pada pasien mengenai
pentingnya istirahat/tidur
2. Membantu dalam
pengaturanpenggunaan
energy untuk beraktivitas.
Setelah dilakukanyaitu Terapi aktivitas Terapi Aktivitas
3 Intoleransi Aktivitas tindakan keperawatan Tindakan Tindakan
selama 3x24 jam maka Observasi : Observasi :
diharapkan Toleransi 1. Memberi motivasi
1. Dukungan perawatan diri
SDKI 2016 D.0056 aktivitas meningkat. 2. Meningkatkan kesehatan
2. Dukungan kepatuhan program pengobatan
(Kategori : Fisiologis Kriteria hasil : 3. Mengetahui kondisi fisik
Subkategori : 1. Keluhan lelah 3. Pemantauan tanda vital
menurun Terapeautik : pasien
Aktivitas/Istirahat)
2. Perasaan lemah 1. Terapi aktivitas Terapeautik :
menurun 2. Pemberian obat 1. Melatih aktivitas
3. Kemudahan dalam 3. Manajemen program latihan 2. Membantu proses
melakukan kesembuhan
Edukasi :
aktivitas sehari-hari 3. Memberi jadwal rutin
meningka 1. edukasi latihan fisik
Edukasi :
2. Promosi latihan fisik
1. Memberikan pemahamn
1.
pada pasien cara latihan
fisik sesuai kebutuhan
pasien
2. Memberikan informasi
mengenai latihan yang
benar
IMPLEMENTASI & EVALUASI
Hari Pertama

No Hari/Tgl Implementasi Paraf Hari/Tgl No Evaluasi formatif SOAPIE Paraf


Dx Jam Jam Dx / Catatan perkembangan
1 Minggu 27-12-2020 1. S:
27-12-2020 @ Pasien mengatakan nyeri sedikitberkurag jika @
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, obat diberikan
08.00
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
08.10 O:
09.00 P : nyeri apabila ditekan atau digerakkan - Terlihat menyeringai, merintih kesakitan
Q : seperti terbakar saat disentuh pada bagian abdomen
09.15 R : dibagian perut kanan / bekas luka operasi
09.30 - Tampak kesakitan
S : skala nyeri 4 (0-10)
10.00 - Bersikap protektif (posisi menghindari
T : waktu kakinya agak di tekuk
11.00 nyeri)
- TTV :
12.00
13.00 2. Identifikasi skala nyeri (4) TD : 130/90 mmHg
3. Identifikasi respon non verbal N : 88 x/menit
4. Identifikasi faktor yang memperkuat dan S : 36, 2
memperingan nyeri RR : 20 x/menit
5. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap A:
Masalah teratasi sebagian
kualitas hidup
6. Berikan tekik non farmakologis untuk P:
mengurangi rasa nyeri Intervensi 6, 7, 8, 11 dilanjutkan
7. Kotrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
8. Fasilitasi istirahat dan tidur
9. Jelaskan tanda penyebab, periode, juga dan
pemicu nyeri
10. Jelaska strategi meredakan nyeri
11. Kolaborasi pemberian analgetik
2. Minggu 27-12-2020 2. S:
27-12-2020 @ Pasien mengatakan tidur mulai bias nyenyak jika @
09.25 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur nyeri tidak dirasa
2. Identifikasi factor tidur
O:
3. Modifikasi lingkungan
- Terlihat lingkaran hitam di mata sedikit
09.55 4. Fasilitasi menghilangkan stress sebelum
memudar
tidur
- Terdapat kantung mata yang sudah
5. Tetapkan jadwal rutin
10.25 memudar
6. Jelaskan pentingnya cukup tidur selama A:
11.00 sakit Masalah teratasi sebagian
7. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
P:
Intervensi 3, 4, 5, 6, 7 dilanjutkan
3. Minggu 1. memberi terapi aktivitas 27-12-2020 3. S:
27-12-2020 @ Pasien mengatakan lebih berenergi dari @
09.20 2. memberi dukungan perawatan diri sebelumnya
3. memantau tanda vital O:
09.35 - Pasien tampak tidak berdaya, tidak banyak
4. memberikan obat sesuai advide dokter bergerak
09.45 - Aktivitas klien seperti seka, makan , dan
5. ajarkan kepada pasien dan keluarga cara berpakaian dibantu oleh keluarga.
10.00 perawatan diri dan latihan fifk - Terpasang infus RL di tangan 20 tpm
A:
11.00 Masalah teratasi sebagian

12.00 P:
Intervensi 2,3,4 dilanjutkan
13.00

14.00
IMPLEMENTASI & EVALUASI

Hari Kedua
No Hari/Tgl Implementasi Paraf Hari/Tgl No Evaluasi formatif SOAPIE Paraf
Dx Jam Jam Dx / Catatan perkembangan
1 Senin 28-12-2020 1. S:
28-12-2020 @ Pasien mengatakan nyeri sedikitberkurag jika @
12. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, obat diberikan
08.00
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
08.10 O:
09.00 P : nyeri apabila ditekan atau digerakkan - Terlihat menyeringai, merintih kesakitan
Q : seperti terbakar saat disentuh pada bagian abdomen
09.15 R : dibagian perut kanan / bekas luka operasi
09.30 - Tampak kesakitan
S : skala nyeri 4 (0-10)
10.00 - Bersikap protektif (posisi menghindari
T : waktu kakinya agak di tekuk
11.00 nyeri)
- TTV :
12.00
13.00 13. Identifikasi skala nyeri (4) TD : 130/90 mmHg
14. Identifikasi respon non verbal N : 88 x/menit
15. Identifikasi faktor yang memperkuat dan S : 36, 2
memperingan nyeri RR : 20 x/menit
16. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap A:
Masalah teratasi sebagian
kualitas hidup
17. Berikan tekik non farmakologis untuk P:
mengurangi rasa nyeri Intervensi 6, 7, 8, 11 dilanjutkan
18. Kotrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
19. Fasilitasi istirahat dan tidur
20. Jelaskan tanda penyebab, periode, juga dan
pemicu nyeri
21. Jelaska strategi meredakan nyeri
22. Kolaborasi pemberian analgetik
2. Senin 28-12-2020 2. S:
28-12-2020 @ Pasien mengatakan tidur mulai bias nyenyak jika @
09.25 8. Identifikasi pola aktivitas dan tidur nyeri tidak dirasa
9. Identifikasi factor tidur
O:
10. Modifikasi lingkungan
- Terlihat lingkaran hitam di mata sedikit
09.55 11. Fasilitasi menghilangkan stress sebelum
memudar
tidur
- Terdapat kantung mata yang sudah
12. Tetapkan jadwal rutin
10.25 memudar
13. Jelaskan pentingnya cukup tidur selama A:
11.00 sakit Masalah teratasi sebagian
14. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
P:
Intervensi 3, 4, 5, 6, 7 dilanjutkan
3. Senin 1. memberi terapi aktivitas 28-12-2020 3. S:
28-12-2020 @ Pasien mengatakan lebih berenergi dari @
09.20 2. memberi dukungan perawatan diri sebelumnya
3. memantau tanda vital O:
09.35 - Pasien tampak tidak berdaya, tidak banyak
4. memberikan obat sesuai advide dokter bergerak
09.45 - Aktivitas klien seperti seka, makan , dan
5. ajarkan kepada pasien dan keluarga cara berpakaian dibantu oleh keluarga.
10.00 perawatan diri dan latihan fifk - Terpasang infus RL di tangan 20 tpm
A:
11.00 Masalah teratasi sebagian

12.00 P:
Intervensi 2,3,4 dilanjutkan
13.00

14.00
IMPLEMENTASI & EVALUASI

Hari Ketiga
No Hari/Tgl Implementasi Paraf Hari/Tgl No Evaluasi formatif SOAPIE Paraf
Dx Jam Jam Dx / Catatan perkembangan
1 Selasa 29-12-2020 1. S:
29-12-2020 @ Pasien mengatakan nyeri sedikitberkurag jika @
23. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, obat diberikan
08.00
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
08.10 O:
09.00 P : nyeri apabila ditekan atau digerakkan - Terlihat menyeringai, merintih kesakitan
Q : seperti terbakar saat disentuh pada bagian abdomen
09.15 R : dibagian perut kanan / bekas luka operasi
09.30 - Tampak kesakitan
S : skala nyeri 4 (0-10)
10.00 - Bersikap protektif (posisi menghindari
T : waktu kakinya agak di tekuk
11.00 nyeri)
- TTV :
12.00
13.00 24. Identifikasi skala nyeri (4) TD : 130/90 mmHg
25. Identifikasi respon non verbal N : 88 x/menit
26. Identifikasi faktor yang memperkuat dan S : 36, 2
memperingan nyeri RR : 20 x/menit
27. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap A:
Masalah teratasi sebagian
kualitas hidup
28. Berikan tekik non farmakologis untuk P:
mengurangi rasa nyeri Intervensi 6, 7, 8, 11 dilanjutkan
29. Kotrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
30. Fasilitasi istirahat dan tidur
31. Jelaskan tanda penyebab, periode, juga dan
pemicu nyeri
32. Jelaska strategi meredakan nyeri
33. Kolaborasi pemberian analgetik
2. Selasa 29-12-2020 2. S:
29-12-2020 @ Pasien mengatakan tidur mulai bias nyenyak jika @
09.25 15. Identifikasi pola aktivitas dan tidur nyeri tidak dirasa
16. Identifikasi factor tidur
O:
17. Modifikasi lingkungan
- Terlihat lingkaran hitam di mata sedikit
09.55 18. Fasilitasi menghilangkan stress sebelum
memudar
tidur
- Terdapat kantung mata yang sudah
19. Tetapkan jadwal rutin
10.25 memudar
20. Jelaskan pentingnya cukup tidur selama A:
11.00 sakit Masalah teratasi sebagian
21. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
P:
Intervensi 3, 4, 5, 6, 7 dilanjutkan
3. Selasa 1. memberi terapi aktivitas 29-12-2020 3. S:
29-12-2020 @ Pasien mengatakan lebih berenergi dari @
09.20 2. memberi dukungan perawatan diri sebelumnya
3. memantau tanda vital O:
09.35 - Pasien tampak tidak berdaya, tidak banyak
4. memberikan obat sesuai advide dokter bergerak
09.45 - Aktivitas klien seperti seka, makan , dan
5. ajarkan kepada pasien dan keluarga cara berpakaian dibantu oleh keluarga.
10.00 perawatan diri dan latihan fifk - Terpasang infus RL di tangan 20 tpm
A:
11.00 Masalah teratasi sebagian

12.00 P:
Intervensi 2,3,4 dilanjutkan
13.00

14.00

Anda mungkin juga menyukai