Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR GERBONG 4 STASE GADAR ONLINE PART 1 (02-04-2021)

A. Pembimbing Intitusi
1. Bapak Dr. Setiadi. S. Kep., Ns., M. Kep
NIP.03.001
2. Ibu Ceria Nurhayati, S.Kep Ns.M.Kep
NIP. 03049
3. Kelompok Seminar
1. Kelompok 4C
 Seminar kasus Congestive Heart Failure (CHF) komplikasi efusi
pleura di IGD
 Ibu Ceria Nurhayati, S.Kep Ns.M.Kep
NIP. 03049
 Penyaji seminar Nisa Afriani, S.Kep
NIM.2030079
2. Kelompok 4D
 Seminar kasus Op Vp Shunt Tumor Cerebri Hydrocephalus di
ICU
 Bapak Dr. Setiadi. S. Kep., Ns., M. Kep
NIP.03.001
 Penyaji seminar Nishrina Widya S, S.Kep
NIM.2030080
B. Struktur Organisasi
1. Penyaji kelompok gerbong 4 : Nisa Afriani, S.Kep
(2030079) dari kelompok 4C
2. Moderator: Agung Laksmana, S.Kep
(2030006) dari kelompok 4C
3. Notulen: Esty Laillatul F, S.Kep
(2030032) dari kelompok 4C
4. Oprator: Norma Widya, S.Kep
(2030082) dari kelompok 4C
5. Fasilitator: Feny Alfiyanita, S.Kep
(2030033) dari kelompok 4C
C. Pertanyaan dan Jawaban Seminar KMB
No Pertanyaan dan Nama Jawaban dan Nama
1. Esty Laillatul F (2030032) Dijawab oleh anggota
dari kelompok 4C bertanya kelompok 4D Nur Khairiyah
pada kelompok 4D (2030084)
Mengapa kelompok tdk Pasien sebelumnya sempat
mengambil dx gg pertukaran mengeluhkan batuk, dan saat
gas, karena data pendukungnya dilakukan pengkajian lebih
lebih mengarah pada dx gg lanjut didapatkan pasien tidak
pertukaran gas seperti DS dapat batuk efektif serta
penglihatan kabur, DO adanya terdapat penumpukan secret.
bunyi napas tambahan ronchi, Dari ini kelompok kami
dan kesadarannya mnrun menyimpulkan untuk
mengambil diagnose bersihan
jalan nafas tidak efektif yang
lebih dapat mengganggu
pernafasan pasien jika tidak
segera ditangani. Dan pada
pasien data mayor serta minor
untuk gangguan pertukaran gas,
kurang mencukupi, dimana
pasien tidak terdapat sesak (RR
pasien 16x/menit, SPO2 : 100%
dengan menggunakan bantuan
terapi oksigen masker
rebrearthing 5lpm. Dan untuk
pengelihatan kabur, itu
merupakan efek samping dari
penyakit hidrosefalus yang
dialami pasien pre op dan dalam
tahap pemantauan post op.
Serta pasien dengan kesadaran
apatis GCS 445, dimana pasien
masih bisa diajak
berkomunikasi walau dengan
jawaban acuh tak acuh.
2. Feny Alfiyanita (2030026)dari Dijawab oleh anggota
kelompok 4C bertanya pada kelompok 4D Hernindiya
kelompok 4D Diajeng (2030046)
Mengapa kelompok tdk Pada data kami menuliskan
mengambil dx gg pertukaran pada tujuan keperawatan 3x4
gas, karena data pendukungnya jam bukan 3x24 jam, karena
lebih mengarah pada dx gg sesuai dengan jam praktik setiap
pertukaran gas seperti DS mahasiswa persiftnya. Dengan
penglihatan kabur, DO adanya itu kami dapat memantau
bunyi napas tambahan ronchi, bersihan jalan napas pasien
dan kesadarannya mnrun apakah ada penumpulan sputum
lagi atau tidak. Jika masih ada
penumpukan sputum kami
dapat memberikan terapi
nebulizer kemudian diajarkan
cara batuk efektif. Namun,
apabila pasien masih belum
mampu melakukan batuk efektif
bisa dilakukan tindakan suction
untuk mengeluarkan dahak
pasien

3. Norma Widya (2030082)dari Dijawab oleh anggota


kelompok 4C bertanya pada kelompok 4D Hernindiya
kelompok 4D Diajeng (2030046)
Mohon ijin bertanya, pada Mengapa kami tidak mengambil
tujuan keperawatan diagnosa resiko perdarahan, karena kami
bersihan jalan nafas tidak efektif mengambil diagnosa sewaktu
apakah harus menunggu hari pertama post op. Pada
tindakan keperawatan selama pasien juga tidak ditemukan
3x24 jam untuk mengatasi tanda-tanda resiko perdarahan
bersihan jalan nafas? Apakah seperti : TD menurun, nadi
tidk terlalu lama? Mohon meningkat, pucar, akral dingin.
kelompok memberikan Dan untuk hasil lab yg terlampir,
penjelasan? itu didapatkan pada pre op di
waktu pasien juga di CT-Scan

4. Galuh Permatasari (2030040) Dijawab oleh penyaji


dari kelompok 4D bertanya kelompok 4C Feny Alfiyanita
pada kelompok 4C (2030026)
Mengapa kelompok kami
Di dx penurunan curah jantung, mengambil dx penurunan curah
kalian mengambil berhubungan jantung b/d perubahan afterload
dengan perubahan afterload. karena didlm buku sdki DS dari
sedangkan di sdki perubahan perubahan afterload yaitu
afterload yang ada di DO kalian dispnea sehingga disini kami
cuma TD meningkat dan sesuaikan dengan pasien kami
sianosis dan untuk DO yang lain bahwasanya pasien kami
seperti JVP meningkat dan mengeluh sulit untuk bernapas
oedema ada di perubahan dan dibuktikan dengan data
preload dan DO aritmia ada di okjektif adanya peningkatan
perubahan irama jantung. TD
kenapa kalian mengambil yang
perubahan afterload ?

5. Nishria widya (2030080) dari Dijawab oleh anggota


kelompok 4D bertanya pada kelompok 4C Nisa Afriani
kelompok 4C (2030079)
Didalam intervensi dan
melakukan implementasi Mohon maaf sebelumnya,
kelompok menyebutkan maksud dari kelompok kami
diagnosa gangguan pertukaran mengangkat dx gg pertukaran
gas b.d ketidakseimbangan gas b.d ketidakseimbangan
ventilasi-perfusi sedangkan?? ventilasi, dimana kami sudah
Di hasil evaluasi sumatif menjelaskan dalam analisa data
kelompok malah menyebutkan kami. Dan terima kasih sudah
pola nafas tdk efektif b.d diingatkan bahwa kesalahan
hambatan upaya nafas?? penulisan dapat mempengaruhi
Yg saya tanyakan, menurut kondisi pasien.
kelompok diagnosa yg tepat
apa? Dikarenakan salah menulis
diagnosa dapat mempengaruhi
kondisi pasien.
6. M. Rizal (2030071) dari Dijawab oleh anggota
kelompok 4D bertanya pada kelompok 4C Norma Widya
kelompok 4C (2030082)
Mengapa kelopok kami tidak
Di data pengkajian didapatkan mengambil diagnosa hipertermi
suhu tinggi 38,4. Mengapa tidak dikarenakan kita dapat
ditegakkan diagnosa hipertermi? mengambil dignosa jika
terdapat 1 data mayor 2 minor
atau Bisa juga 2 data mayor 1
tanda minor tidak terdapat
tanda2 hipertensi

D. Lampiran
1. Link Absensi Seminar Gadar Online Part 1, Rabu 02 April 2021
https://docs.google.com/forms/d/e/
1FAIpQLSfefSoSnXSaVomCJFQnj7vF46-nweEXLjUMtwp-
YVZLGvxxHA/viewform?usp=sf_link

2. Foto Seminar

Anda mungkin juga menyukai