TUGAS INDIVIDU
Disusun sebagai Kelengkapan Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah
Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing:
NISHA DHARMAYANTI, S. Kep., Ns, M.Si
NIP. 03045
NIM : 2230006
Mengetahui,
Kepala Ruangan
LAPORAN PENDAHULUAN
Nurhamdanah, S. Kep., Ns
NIP. 197305181994031006
LAPORAN PENDAHULUAN
TUMOR PAROTITIS
I. Konsep Penyakit
1.1 Definisi Tumor Parotitis
Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit
menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang
menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang
sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi
bagian bawah. Penyakit gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat
timbul secara endemik atau epidemik, Gangguan ini cenderung
menyerang anak-anak dibawah usia 15 tahun (sekitar 85% kasus) (Warta
Medika, 2012).
Penyakit parotitis atau gondongan adalah suatu penyakit menular
dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang
kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga
menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian
bawah (Obi Andareto, 2015).
1.2 Etiologi Tumor Parotitis
Agen penyebab parotitis epidemika adalah anggota dari kelompok
paramyxovirus, yang juga termasuk didalamnya vi paramyxovirus, yang
juga termasuk didalamnya virus parainfluenza, measles, parainfluenza,
measles dan virus newcastle disease. Ukuran d Ukuran dari partikel
paramyxovirus ari partikel paramyxovirus sebesar 90 sebesar 90 – 300
mµ. 300 mµ. Virus telah diiso Virus telah diisolasi dari ludah, cairan
serebro lasi dari ludah, cairan serebrospinal, darah, urin, spinal, darah,
urin, otak dan jaringan terinfeksi lain. Virus i otak dan jaringan terinfeksi
lain. Virus ini aktif ni aktif dalam lingkungan yang kering dalam
lingkungan yang kering tapi virus ini hanya dapat bertahan selama 4 hari
pada suhu ruangan. ruangan. Paramyxovirus dapat hancur Paramyxovirus
dapat hancur pada suhu <4 pada suhu <4 ºC, oleh formalin, eter, ºC, oleh
formalin, eter, serta pemaparan cahaya ultraviolet selama 30 detik. Virus
masuk dalam tubuhmelalui hidung atau mulut. Virus bereplikasi pada
mukosa saluran napas atas kemudian menyebar ke kalenjar limfa lokal
dan diikuti viremia umum setelah 12-25 hari (masa inkubasi) yang
berlangsung selama 3-5 hari. Selanjutnya lokasi yang dituju virus adalah
kalenjar parotis, ovarium, pancreas, tiroid, ginjal, jantung atau otak.
Virus masuk ke sistem saraf pusat melalui plexus choroideus lewat
infeksi pada sel mononuclear. Masa penyebaran virus ini adalah 2-3
minggu melalui dari ludah, cairan serebrospinal, darah, urin, otak dan
jaringan terinfeksi lain. Virus dapat diisolasi dari saliva 6-7 hari sebelum
onset penyakit dan 9 hari sesudah munculnya pembengkakan pada
kalenjar ludah. Penularan terjadi 24 jam sebelum pembengkakan kalenjar
ludah dan 3 hari setelah pembengkakan menghilang (Sumarmo, 2008).
Lansia, sakit akut, penurunaan imunitas, penurunan produksi saliva
akibat dehidrasi maupun penggunaan obat-obatan imunosupresan
merupakan faktor yang beresiko tinggi untuk terjadinya parotitis
(Smeltzer, 2010). Penyebab parotitis adalah virus mumps ( Depkes,
2008). Virus ini adalah anggota kelompok paramiksovirus, yang juga
mencakup parainfluenza, campak, dan virus penyakit Newcastle. Hanya
deiketahui ada satu serotype. Biakan manusia atau sel ginjal kera
terutama digunakan untuk isolasi virus. Virus telah diisolasi dari ludah,
cairan serebrospinal, darah, urin, otak dan jaringan terinfeksi lain (
Maldonado, 2000, dalam Suhardimansyah, 2013).
1.3 Patolofisiologi Tumor Parotitis
Parotitis tersebar diseluruh dunia dan dapat timbul secara endemic
atau epidemik. Gangguan ini cenderung menyerang anak-anak yang
berumur 2-12 tahun. Parotitis sangat jarang ditemukan pada anak yang
berumur kurang dari 2 tahun, hal tersebut karena umumnya mereka
masih memiliki atau dilindungi oleh antibodi yang baik. Anak yang
pernah menderita parotitis akan memiliki kekebalan seumur hidupnya.
Penularan atau penyebaran virus dapat ditularkan melalui kontak
langsung, percikan ludah, bahan muntah, mungkin dengan urine. Virus
masuk tubuh mungkin melalui hidung atau mulut, proliferasis terjadi di
parotis atau epitel traktus respiratory kemudian terjadi viremial, dan
selanjutnya virus berdiam di jaringan kelenjar atau saraf. Bagian yang
paling tersering terkena ialah glandula parotis. Perjalanan penyakit klasik
dimulai dengan demam, sakit kepala, anoreksia, dan malaise. Dalam 24
jam anak mengeluh sakit telinga yang bertambah dengan gerakan
mengunyah, esok harinya tampak glandula parotis membesar yang cepat
bertambah besar, mencapai ukuran maksimal dalam 1-3 hari. Biasanya
demam menghilang 1-6 hari dan suhu menjadi normal sebelum hilangnya
pembengkakan. Pembengkakan dapat disertai nyeri hebat, nyeri mulai
berkurang setelah tercapai pembengkakan maksimal berlangsung kira-
kira selama 6-10 hari. Adanya respon inflamasi sistemik memberikan
manifestasi peningkatan suhu tubuh. Manifestasi respon ketidak
nyamanan sakit kepala dan anoreksia memberikan manifestasi nyeri dan
ketidakseimbangan pemenuhan nutrisi.
1.4 Web Of Caussation Tumor Parotitis (Nurarif,Amin Huda., 2015)