Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.

S DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN RETENSI URIN DI RUANG RAJAWALI
2B RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun untuk memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Ketrampilan Dasar Profesi (KDP)

Dosen Pembimbing : Ns. Devi Nurmalia, S.Kep., M.Kep.

Pembimbing Klinik : Ns. Aditya Sukma, S.Kep.

Disusun Oleh :

BELLA NUR BAITI

22020123210073

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2023
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal Masuk : 23 Agustus 2023
Tanggal Pengkajian : 3 September 2023
Tempat Pengkajian : R. Rajawali 2B, RSUP Dr. Kariadi
IDENTITAS PASIEN IDENTITAS PENANGGUNG
JAWAB
Nama : Tn. S Q Nama : Ny. TS
No. RM : C655*** Alamat : Demak
Umur : 50 tahun Umur : 45 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki Jenis Kelamin :
Status : Menikah Perempuan
Pendidikan : SMP Hubungan dgn pasien : Istri
Pekerjaan : Tidak bekerja Pendidikan : SD
Suku Bangsa : Indonesia Pekerjaan : IRT
Alamat : Demak
Diagnosis Medis : Luts, riwayat stroke, dan DM tipe II
DPJP : Aries Sudjarwo, dr., SpB(k),BU.
PPJP : Titis Purwanti, S. Kep., Ns.

STATUS KESEHATAN
Keluhan Utama Tn. S masuk RS dengan keluhan sulit saat BAK dan
mengejan terasa sakit serta terdapat luka diabet ulkus di
kaki sebelah kiri, tangan sebelah kiri terasa lemah, serta
batuk saat minum.
Riwayat Kesehatan Sekarang Tn. S sebelumnya sudah dirawat di RSWN selama 8
hari dan di RS Bhayangkara selama 4 hari dengan
keluhan yang sama. Pada saat ini Tn. S mengeluh belum
BAB selama 2 hari dan sakit saat mengejan sedangkan
untuk BAK hanya keluar sedikit-sedikit. Terkait dengan
ekstermitas atas kiri Tn. S mengeluhkan masih lemas
dan terdapat ulkus DM regio cruris sinistra grade II.

Riwayat Penyakit Dahulu Tn. S telah mengalami stroke sejak 6 bulan pada bagian
ekstermitas atas kiri dan ekstermitas bawah kiri dan
telah dirawat di RS Roemani selama 2 hari. Selain itu
Tn. S mengalami TB dan sudah menjalani pengobatan
selama 2 bulan di Puskesmas Gayamsari. Tn. S juga
memiliki penyakit DM sejak 10 tahun yang lalu dan
terdapat ulkus DM regio cruris sinistra grade II sejak 2
bulan yang lalu.
Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu Tn. S memiliki riwayat penyakit tumor
Genogram

Diagnosis Medis dan Terapi Diagnosis medis : Retensi urine dan luts
Terapi :
- Heparin, Na inj 25.000 IU/ 5 ml (1 cc tiap 5 jam)
- RL inf 500 ml
- Ampisilin 1000 mg + sulbaktan 500 mg (1500 mg/
8 jam)
- Parasetamol 500 mg/ 8 jam
- Albumin 20% 100 cc

PEMERIKSAAN FISIK
Status Kesehatan Umum
Kesadaran Umum Composmentis
GCS ; E4M6V5
Status Gizi TB : 170 cm
BB : 55 kg
IMT : 19,00 kg/m2
Tanda-Tanda Vital TD : 163/95 mmHg
HR : 80 x/menit
Suhu : 36,7 oC
RR : 24 x/menit
SpO2 : 97%
Pemeriksaan Head to Toe
Rambut dan kepala Inspeksi : Rambut berwarna hitam dan terdapat uban,
tidak ada lesi, tidak ada benjolan, kulit kepala bersih.
Palpasi : Rambut teraba halus
Mata Inspeksi : Bentuk simetris, sclera berwarna putih (tidak
ikterik), konjungtiva tidak anemis, tidak ada edema
Palpasi : Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan
Telinga Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran, terdapat
penurunan pendengaran
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Hidung Inspeksi : Bentuk hidung simetris, tidak ada polip, tidak
ada secret, indera penciuman baik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada sinus maksilaris,
frontalis dan etmoidailis
Mulut dan Gigi Inspeksi :
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan di pipi
Leher Inspeksi : Bentuk leher simestris, tidak terdapat
pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kelenjar tiroid,
tidak ada peningkatan JVP, tidak ada nyeri tekan trakea
Dada 1. Paru
Inspeksi : Pengembangan paru simetris
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, vocal fremitus
kanan kiri simetris
Perkusi : Terdengar sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, tidak ada suara
nafas tambahan
2. Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat jejas di dada
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi :
Auskultasi :
Abdomen Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
Palpasi :
Genitalia Tidak terpasang kateter urine
Kulit Inspeksi : Kulit terlihat bersih, turgor kulit tampak
keriput, elastisitas kurang, kulit lembab, serta terdapat
luka dekubitus di ekstermitas bawah kiri
Palpasi : Akral klien teraba hangat
Ekstermitas (atas dan bawah)
Kuku Inspeksi : Kuku pendek, bersih
Palpasi : CRT normal (<2 dtk)

PENGKAJIAN POLA KEBUTUHAN DASAR (Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


Sebelum sakit Saat sakit
Oksigenasi Tn. S memiliki riwayat TBC Tn. S terkadang merasakan
yang masih dirasakan batuk sesak nafas dan batuk-batuk
hingga saat ini. terutama saat minum.
Makan-Minum Tn. S dan keluarga Tn. S saat sakit tidak cukup
mengatakan bahwa berpengaruh terhadap
sebelumnya tidak ada frekuensi makannya
masalah terhadap makanan sehingga sama seperti
namun Tn. S cenderung sebelumnya.
menghindari makanan yang
mengandung gula
Eliminasi BAB : lancar, konsistensi Tn. S belum BAB selama 2
tidak terlalu padat, bau khas, hari serta setiap BAK urine
warna feses normal yang keluar hanya sedikit
BAK : BAK sekitar 3-7 kali dan terasa sakit saat
tiap hari warna kuning mengejan. Tn. S sering
bening, bau khas urine. merasakan BAK tanpa
disadari.
Aktivitas dan Latihan Tn. S sehari-harinya Tn. S selama sakit hanya
menggunakan kursi roda berbaring ditempat tidur dan
karena mengalami melakukan aktivitas
kelumpuhan akibat stroke seluruhnya di tempat tidur.
untuk berjalan Tn. S dibantu
oleh keluarga dengan kaki
diseret.
Istirahat dan Tidur Tn. S sebelumnya tidak Saat malam Tn. S
memiliki masalah terkait mengeluhkan sulit tidur
dengan waktu istirahatmya. namun sebaliknya saat pagi
hingga sore pasien dapat
tidur.
Berpakaian Untuk menggunakan Tn. S bergantung
pakaian Tn. S dibantu oleh sepenuhnya dengan orang
anggota keluarganya karena lain saat akan berpakaian.
keterbatasan akibat stroke.
Rasa Aman dan Nyaman Sebelumnya Tn. S merasa Tn. S merasakan kurang
kurang nyaman dengan nyaman karena harus
kondisinya yang mengalami bergantung dengan orang
kelumpuhan dan hanya lain dalam memenuhi
bergantung dengan alat kebutuhannya.
bantu kursi roda dan
keluarganya.
Personal Hygiene Tn. S dan keluarga Selama sakit Tn. S sangat
mengatakan dalam bergantung pada orang lain
memenuhan personal dalam pemenuhan personal
hygiene dibantu oleh hygienenya.
keluarganya dan
menggunakan alat bantu
kursi roda.
Komunikasi Keluarga Tn.S mengatakan Tn. S mengalami penurunan
bahwa Tn. S dapat pendengaran sehingga
berkomunikasi dengan dalam berkomunikasi perlu
normal namun harus menggunakan volume suara
menggunakan volume suara yang tinggi.
yang tinggi, sebab Tn. S
mengalami penurunan
pendengaran.
Beribadah Tn. S mengatakan bahwa Selama sakit Tn. S
dalam beribadah menjalankan ibadah dengan
menjalankan sholat Tn. S berbaring ditempat tidur dan
melakukan dengan posisi membaca doa-doa yang
duduk. diyakininya.
Produktifitas Tn. S dan keluarga Selama sakit Tn. S hanya
mengatakan bahwa sebelum berbaring ditempat tidur dan
mengalami stroke Tn. S melakukan aktivitasnya di
masih aktif bekerja sebagai tempat tidur.
perangkat desa setempat.
Namun setelah terserang
stroke Tn. S keluar dan
melakukan aktivitas sehari-
hari dirumah.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Hasil Lab (25/8/2023)
- Hemoglobin 10,6 g/Dl
- Leukosit 12,8 %
- Trombosit 635 10
- Glukosa sewaktu 175
- Ureum 19
- Kreatin 0,7
- Natrium 125
- Kalium 402
- Chlorida 91
USG Transperirectal - Prostat tidak membesar disertai klasifikai, tak nampak
nodul secara sonografi
- Penebalan dinding vesika urinaria cenderung gambaran
cystitis
USG Abdomen - Prostat tidak terlihat membesar
- Tidak terlihat bendungan ginjal
- Tidak terlihat kelainan sonografi, organ-organ intra
abdomen
USG Doppler - Tidak terlihat stenosis maupun oklusi pada arteri
ekstermitass inferior
- Tidak terlihat thrombus pada commn femoral vein
Rontgen Cruris RA - Tidak terlihat lesi, sklerotik, dan destruksi
B. ANALISA DATA

Nama Klien : Tn. S Ruang : R. Rajawali 2B RSDK


No. RM : Dx. Medis :
No Data Diagnosis
Subjektif Objektif Masalah Etiologi
1  Terdapat sensasi penuh pada  Tn. S sering merasakan BAK tanpa Retensi urin Blok spingter
kandung kemih disadari dan tak terkontrol
 Tn. S mengeluhkan sakit saat BAK
2  Mengeluhkan nyeri skala - TD : 163/95 mmHg Nyeri akut Agen pencedera
- HR : 80 x/menit fisiologis
- Suhu : 36,7 oC
- RR : 24 x/menit
 Tampak meringis
 Gelisah
 Tn. S mengeluhkan sulit tidur saat
malam hari
3  Tn. S mengeluhkan sulit tidur dan - Gangguan pola tidur Kecemasan
sering terjaga saat malam hari
 Tn. S mengeluhkan pola tidurnya
beruba jika malam hari sulit tidur,
namun saat siang tidur sepanjang
hari
 Tn. S mengelukan kemampuannya
dalam menjalankan aktivitas
menurun
4 -  Terdapat ulkus DM regio cruris sinistra Gangguan integritas Kurang terpapar
grade II kulit informasi tentang
 Nyeri upaya melindungi
 Perdarahan dan kemerahan integritas kulit
5  Tn. S mengeluhkan kaki sebelah  Fisik lemah Gangguan mobilitas Stroke
kiri, tangan sebelah kiri terasa  Gerakan terbatas fisik
lemah dan sulit digerakkan  Kekuatan otot menurun
6 -  Kondisi Tn.S saat mandi, mengenakan Defisit perawatan Stroke
pakaian, dan toileting bergantung pada diri
orang lain (tidak mampu)

C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No Diagnosis Keperawatan Kode


1 Retensi urin b.d blok spingter D.0050
2 Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis D.0077
3 Gangguan pola tidur b.d kecemasan D.0055
4 Gangguan integritas kulit b.d kurang terpapar informasi tentang upaya melindungi integritas kulit D.0129
5 Gangguan mobilitas fisik b.d stroke D.0054
6 Defisit perawatan diri b.d stroke D.0109

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosis Tujuan Intervensi Rasional


1 Retensi urin b.d blok Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama
spingter (D.0050) keperawatan selama 3 hari, 1. Kateterisasi urine (SIKI, I.04148)
diharapkan retensi urin b.d Observasi
blok spingter dapat mengalami - Periksa kondisi pasien (mis.
penurunan, dengan kriteria Kesadatan, TTV, distensi
hasil : kandung kemih, inkontinensia
Luaran Utama urine, refleks berkemih)
1. Eliminasi urine (SLKI, Terapeutik
L.04034) - Siapkan peralatan, bahan-bahan,
a. Sensasi berkemih Tn. S dan ruangan tindakan
dapat mengalami - Siapkan pasien: bebaskan
peningkatan dari cukup pakaian bawah dan posisikan
menurun (2) menjadi supine
meningkat (5) - Pasang sarung tangan
b. Kebiasaan mengompol - Bersihkan daerah perineal atau
Tn. S dapat mengalami preposium dengan cairan NaCl
penurunan dari sedang atau aquades
(3) menjadi menurun - Lakukan insersi kateter urine
(5) dengan menggunakan prinsip
c. Disuria pada Tn. S aseptik
dapat mengalami - Sambungkan kateter urin dengan
penurunan dari sedang urine bag
(3) menjadi menurun - Isi balon dengan NaCl 0,9%
(5) sesuai anjuran
d. Frekuensi dan - Fiksasi selang kateter diatas
karakteristik BAK Tn. S simpisis atau di paha
dapat membaik dari - Pastikan kantung urin dilitakkan
sedang (3) menjadi lebih rendah dari kanudng kemih
membaik (5) - Berikan label waktu
pemasangan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemassangan kateter urine
- Anjurkan menarik napas saat
insersi selang kateter
Intervensi Pendukung
1. Perawatan kateter urine (SIKI,
I.04164)
Observasi
- Monitor kepatenan kateter urine
- Monitor tanda dan gejala infeksi
saluran kemih
- Monitor tanda dan gejala
obstruksi aliran urine
- Monitor kebocoran katater,
selang dan kantung urine
- Monitor input dan output cairan
(jumlah dan karakteristik)
Terapeutik
- Gunakan teknik aseptic selama
perawatan kateter urin
- Pastikan selang kateter dan
kantung urine terbebas dari
lipatan
- Pastikan kantung urine
dilitakkan dibawah ketinggian
kandung kemih dan tidak
dilantai
- Kosongkan kantung urine jika
kantung kemih telah terisi
setengahnya
- Jaga privasi selama melakukan
tindakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat,
prosedur, dan resiko sebelum
memasang kateter.
2 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama
pencedera fisiologis keperawatan selama 3 hari, 1. Manajemen nyeri (SIKI, I.08238)
(D.0077) diharapkan nyeri akut b.d agen Observasi
pencedera fisiologis dapat - Identifikasi skala nyeri
mengalami penurunan, dengan - Identifikasi respon nyeri non
kriteria hasil : verbal
Luaran Utama - Identifikasi faktor yang
1. Tingkat Nyeri (SLKI, memperberat dan memperingan
L.08066) nyeri
a. Keluhan nyeri yang - Monitor efek samping
dialami Ny. AM dapat penggunaan analgetik
mengalami penurunan Terapeutik
dari sedang (3) menjadi - Berikan teknik nonfarmakologis
menurun (5) untuk mengurangi rasa nyeri
b. Frekuensi meringis (Teknik relaksasi nafas dalam)
yang dilakukan Ny. Edukasi
AM mengalami - Jelaskan penyebab, periode, dan
penurunan, yaitu dari pemicu nyeri
sedang (3) menjadi - Jelaskan strategi meredakan
cukup menurun (4) nyeri
Luaran Tambahan - Ajarkan Teknik
1. Kontrol Nyeri (SLKI, nonfarmakologis untuk
L.08063) mengurangi rasa nyeri
a. Ny. AM dapat Kolaborasi
mengalami peningkatan - Kolaborasi pemberian analgetik
dalam melaporkan Intervensi Pendukung
pengontrolan nyeri, 1. Edukasi Teknik Napas (SIKI,
yaitu dari skala 3 I.12452)
(sedang) menjadi skala Observasi
4 (cukup meningkat - Identifikasi kesiapan dan
b. Ny. AM mengalami kemampuan menerima informasi
peningkatan Terapeutik
kemampuan - Sediakan materi pendidikan
menggunakan teknik kesehatan
non -farmakologis - Jadwalkan pendidikan kesehatan
(teknik relaksasi nafas sesuai kesepatakan
dalam) dari skala 3 - Berikan kesempatan untuk
(sedang) menjadi skala bertanya
5 (meningkat) Edukasi
- Jelaskan tujuan dan manfaat
teknik napas
- Jelaskan prosedur teknik napas
- Anjurkan memposisikan tubuh
senyaman mungkin
- Anjurkan menutup mata dan
berkonsentrasi penuh
- Ajarkan melakukan inspirasi
dengan menghirup udara
melalui hidung secara perlahan
- Ajarkan melakukan ekspirasi
dengan menghembuskan udara
melalui mulut secara perlahan
- Demontrasikan menarik napas
selama 4 detik, menahan napas
selama 2 detik, dan
menghembuskan napas selama 8
detik

3 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama


b.d kecemasan keperawatan selama 3 hari, 1. Dukungan Tidur (SIKI, I.09265)
(D.0055) diharapkan gangguan pola Observasi
tidur b.d kecemasan dapat - Identifikasi pola aktivitas tidur
mengalami penurunan, dengan - Identifikasi faktor pengganggu
kriteria hasil : tidur
Luaran Utama - Identifikasi obat tidur yang
1. Pola Tidur (SLKI, dikonsumsi
L.05045) Terapeutik
a. Keluhan sulit tidur saat - Modifikasi lingkungan )mis.
malam hari Tn. S dapat Pencahayaan, suhu, kebisingan,
menurun dari skala 4 dan tempat tidur)
(cukup meningkat) - Batasi waktu tidur siang
menjadi skala 2 (cukup - Lakukan prosedur untuk
menurun) meningkatkan kenyamanan
b. Keluhan sering terjaga berupa pengaturan posisi
saat malam hari Tn. S - Sesuaikan jadwal pemberian oba
dapat menurun dari Edukasi
skala 3 (sedang) - Jelaskan pentingnya tidur cukup
menjadi skala 2 (cukup selama sakit
menurun) - Anjurkan menepati waktu tidur
c. Keluhan pola tidur Intervensi Pendukung
berubah Tn. S dapat 1. Pemberian obat oral (SIKI,
menurun dari skala 4 I.09265)
(cukup meningkat) Observasi
menjadi skala 2 (cukup - `Identifikasi kemungkinan
menurun) alergi, interaksi, da
kontraindikasi obat
- Periksa tanggal kadaluwarsa
obat
- Monitor efek terapeutik obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip 6 benar (pasien,
obat, dosis, waktu, rute,
dokumentasi)
- Berikan obat oral sebelum atau
sesudah makan sesuai kebutuhan
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alas an
pemberian, tindakan yang
diharapkan, dan efek samping
sebelum pemberian obat

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. S Ruang :


No. RM : Dx. Medis :
Tanggal No. Dx Jam Tindakan Keperawatan dan Hasil Paraf
5 2 17.10-17.25 1. Manajemen Nyeri Bella Nur
September a. Melakukan pengkajian tanda – tanda vital dan pengkajian nyeri Baiti
2023 menggunakan pengkajian PQRST
17.25-17.40
2. 2. Edukasi Teknik Napas
a. Menjelaskan tujuan dan manfaat teknik napas
b. Menjelaskan prosedur teknik napas
c. Menganjurkan memposisikan tubuh senyaman mungkin
d. Menganjurkan menutup mata dan berkonsentrasi penuh
e. Mengajarkan melakukan inspirasi dengan menghirup udara melalui
hidung secara perlahan
f. Mengajarkan melakukan ekspirasi dengan menghembuskan udara melalui
mulut secara perlahan
g. Mendemontrasikan menarik napas selama 4 detik, menahan napas selama
2 detik, dan menghembuskan napas selama 8 detik

Hasil Subjektif :
Tn. S mengatakan jika nyeri yang dirasakan sebagai berikut :
P=
Q=
R=
S=
T
Hasil Objektif :
TD : 168/96 mmHg
HR : 87 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 37 C
SpO2: 99%

1
3
6 1 Bella Nur
September 2 1. Manajemen Nyeri Baiti
2023 a. Melakukan pengkajian tanda – tanda vital dan pengkajian nyeri
menggunakan pengkajian PQRST
2. Edukasi Teknik Napas
a. Memposisikan tubuh pasien senyaman mungkin
b. Membimbing pasien untuk melakukan teknik napas dalam
c. Membantu keluarga untuk membimbing pasien melakukan teknik napas
dalam
d. Meminta pasien untuk melakukan teknik napas dalam secara mandiri

Hasil Subjektif :
Pasien mengatakan jika nyeri yang dirasakan adalah sebagai berikut:
P = Nyeri meningkat ketika bergerak, seperti ketika bangun dari tempat tidur
Q = Nyeri terasa seperti tusukan tajam
R = Nyeri terasa menjalar terutama di bagian luka post op kraniotomi dan
belakang kepala
S = Skala nyeri menurut Numeric Rating Scale adalah 3
T = Nyeri hilang timbul Setelah melakukan teknik napas dalam, pasien
mengatakan jika nyeri tidak terlalu menyebar dan berkurang menjadi skala 2
Hasil Objektif :
TD : 177/98 mmHg
HR : 89 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,6°C
SpO2 : 99%
Pasien dan keluarga dapat melakukan teknik napas dalam dengan baik.
Keluarga terlihat semangat untuk mengintruksikan teknik napas dalam kepada
pasien
3
7-8 1 Bella Nur
September 3 Baiti
2023 2 1. Manajemen Nyeri
a. Melakukan pengkajian tanda – tanda vital dan pengkajian nyeri
menggunakan pengkajian PQRST
2. Edukasi Teknik Napas
a. Memposisikan tubuh pasien senyaman mungkin
b. Membimbing pasien untuk melakukan teknik napas dalam
c. Membantu keluarga untuk membimbing pasien melakukan teknik napas
dalam
d. Meminta pasien untuk melakukan teknik napas dalam secara mandiri

Hasil Subjektif:
Pasien mengatakan jika nyeri yang dirasakan adalah sebagai berikut:
P = Nyeri meningkat ketika bergerak, seperti ketika bangun dari tempat tidur
Q = Nyeri terasa seperti tertarik
R = Nyeri terasa menjalar terutama di bagian luka post op kraniotomi dan
belakang kepala
S = Skala nyeri menurut Numeric Rating Scale adalah 2
T = Nyeri hilang timbul
Setelah melakukan teknik napas dalam, pasien mengatakan jika intensitas nyeri
sudah berkurang, yaitu hanya di bagian luka post kraniotomi dengan skala 2.
Pasien juga mengatakan jika tubunya terasa lebih nyaman
Hasil Objektif:
TD : 165/98 mmHg
HR : 86 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4° C
SpO2 : 94%
Pasien dan keluarga dapat melakukan teknik napas dalam dengan baik.
Keluarga terlihat semangat untuk mengintruksikan teknik napas dalam kepada
pasien

F. CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : Tn. S Ruang :


No. RM : Dx. Medis :
Tanggal No. Dx Jam Tindakan Keperawatan dan Hasil Paraf
5 2 Bella Nur
September Baiti
2023
6 Bella Nur
September Baiti
2023
7 Bella Nur
September Baiti
2023

Anda mungkin juga menyukai