1. PENGKAJIAN
Nama : Nurul Fuadah
Tanggal : Kamis, 21 Oktober 2021
Waktu : 07.50
Tempat : Ruang bangsal Sakura 15
a. Identitas pasien
Nama : Tn.S
Umur : 52
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ngrayapan 03/09 Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo
b. Identitas penanggung jawab :
Nama : Tn. A
Umur : 30
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ngrayapan 03/09 Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo
Hubungan dengan px : Anak
c. Keluhan Utama
Lemas anggota gerak, keluar keringat dingin, penglihatan gelap.
d. Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan lemas, terutama anggota gerak kiri, berbicara kurang jelas,
sulit menelan keluhan sejak kemarin memberat.
Riwayat penyakit dahulu
Pasien mempunyai stroke 4 tahun yang lalu di rawat di Rs Kustati.
Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
keluarga.
e. Pola kebiasaan sehari – hari
Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
- Sebelum sakit : keluarga mengatakan saat sebelum sakit pasien tidak dapat
melakukan aktifitas bebas.
- Setelah sakit : keluarga pasien mengatakan pasien sulit untuk beraktivitas
dan saat melakukan aktivitas dibantu oleh keluarga.
Pola nutrisi
- Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien makan sehari 3x dengan
porsi cukup dengan sayur dan lauk,pasien mengatakan minum 1000 cc/hari.
- Selama sakit : keluarga pasien mengatakan makan dan minum sesuai yang
diberikan di RS. Makan 3x sehari dan minum air putih.
Pola eliminasi
- Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan BAK 6-7x sehari dengan
warna urine jernih dan bau yang khas. Keluarga pasien 1-2x sehari dengan
warna coklat, konsistensi padat dan bau yang khas.
- Sesudah sakit : Keluarga pasien mengatakan BAK 5-6x sehari dengan warna
urine jernih dan bau yang khas. Keluarga pasien mengatakan BAB 2x sehari
dengan warna coklat, konsistensi padat dan bau yang khas.
Pola istirahat tidur
- Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan tidur rata-rata 6 jam sehari dan
tidak mengalami gangguan tidur.
- Sesudah sakit : keluarga pasien mengatakan tidur 8 jam sehari dantidak
mengalami gangguan tidur.
Pola aktifitas dan latihan
- Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien tergeletak di tempat
tidur dan aktifitas di bantu oleh keluarga.
- Sesudah sakit : keluarga pasien mengatakan pasien tergeletak di
tempat tidur dan tidak dapat berubah posisi secara teratur.
Pola kognitif
- keluarga pasien mengatakan kurang nyaman dengan penyakit yang diderita
namun keluarga selalu berdoa agar pasien dapat pulih.
Pola hubungan pasien
- Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan hubungan dengan orang lain
baik dan pasien dekat dengan keluarga.
- Sesudah sakit : keluarga pasien mengatakan tidak bisa bersosialisasi
dengan baik karena pasien susah untuk berbicara.
Pola seksual dan reproduksi
- PAsien tidak mengalami gangguan pada organ reproduksi pasien.
Pola konsep diri
- pasien tidak memiliki gangguan harga diri
Pola koping dan toleransi stress
- Sebelum sakit : keluarga mengatakan pasien selalu bermusya warah dengan
keluarga dan tidak pernah merasa stres.
- Sesudah sakit : keluarga pasien mengatakan pasien selalu berdoa agar segera
diberikan kesembuhan.
Pola nilai dan kepercayaan
- pasien selalu sholat walaupun ditempat tidur.
f. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Pasien lemas
Kesadaran : Composmentis (sadar penuh)
GCS : E4 V4 M6
Tanda-tanda vital
TD : 155/82
Nadi : 99x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,2°C
SPO2 : 99 %
BB / TB : 80 Kg/ 159 Cm
g. Pemeriksaan sistematis: Head To Toe
Kepala : simetris tidak terdapat lesi, ada uban, tidak terdapat benjolan
Rambut : rambut hitam terdapat uban bersih
Mata : konjungtiva anemis, sclera putih, pupil isokor
Hidung : simetris, tidak ada lesi dan tidak ada polip
Telinga : simetris tidak ada lesi, pendengaran baik
Mulut : bentuk simetris, tidak ada stomatitis,tidak sariawan
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
h. Pemeriksaan paru-paru
Inspeksi : bentuk dada simetris tidak terdapat benjolan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : benyu paru pekak
Auskultasi : suara nafas wheezing
i. Pemeriksaan jantung
Inspeksi : ictuscordis tidak terlihat
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : bunyi pekak/datar
Auskultasi : terdengar suara lup-dup
j. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : tidak ada benjolan dan lesi
Palpasi : peristaltik usus 5-20x/menit
Perkusi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : suara abdomen tympani
k. Pemeriksaan ektremitas
Ekstremitas kiri terpasang infus RL 20 tpm
Ekstremitas kiri tidak bisa digerakkan
1. Pemeriksaan penunjang
1. Hasail pemeriksaan EKG :
Sinus Tachycardia : rate >99
2. ANALISA DATA
NO TGL/ DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
JAM
1. DS : Hiperventilasi Ketidakefektifan
Pasien mengatakan sesak pola nafas (00032)
nafas
Pasien mengalami mual
muntah
Pasien mengatakan sering
batuk
DO :
TD : 155/82
HR : 99x/menit
RR : 20x/menit
S : 36.2°C
SPo2 : 99%
BB TB : 80 kg/159 cm
Pasien terlihat ngos-ngosan
saat dilakukan pengkajian.
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIANGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA
HASIL
1. Ketidak Setelah dilakukan 1. Observasi keadaan 1. Mengetahui
efektifan pola tindakan keperawatan umum dan TTV keadaan umum
nafas selama 2x8 jam 2. Atur posisi nyaman pasien
diharapkan masalah semi fowler 2. Meningkatkan
dapat teratasi dengan 3. Ajarkan teknik pengembangan
kriteria hasil: relaksasi nafas dalam diafragma
1. TTV dalam batas 4. Berikan terapi 3. Mengurangi sesak
normal oksigen nafas
2. Suara nafas 4. Untuk memenuhi
normal tanpa kadar oksigen dalam
suara nafas tubuh
tambahan
3. Sesak nafas
berkurang
S : pasien
mengatakan
tubuhnya lemas dan
saat ingin
15.40 1. Meriview latihan menggerakan
pergerakan ROM tubuhnya terasa
berat dan pasien lupa
latihan gerakan yang
diajarkan
O : badan pasien
tampak kaku saat
diajarkan latihan
pergerakan
S : Keluarga
mengatakan sudah
membantu melatih
pergerakan pasien
O : pasien tampak
masih dibantu
keluarga dalam
melakukan aktivitas
16.00 1. Berkolaborasi dengan
keluarga untuk melatih
pergerakan ROM
6. EVALUASI FORMATIF
NO TGL/ DIAGNOSA EVASULASI TTD/
JAM NAMA
1 Kamis,21 Ketidak efektifan pola S : Pasien
oktober nafas mengatakan
2021 sesak dan batuk
08.00 O:
TD : 137/69
mmHg
N : 72 x/menit
RR : 19x/menit
S : 36.3°C
SpO2 : 99%
A : masalah
teratasi sebagian
P : lanjutkan
intervensi terapi
oksigen 5 lpm
2 Kamis,21 Gangguan mobolitas fisik S : pasien
oktober b.d kelemahan fisik mengatakan
2021 tubuhnya terasa
10.00 lemah sehingga
tidak dapat
melakukan
aktivitas
O : pasien
tampak lemah
aktivitas pasien
dibantu keluarga
A : masalah
gangguan
mobilisasi fisik
belum teratasi
P : intervensi
dilanjutkan
pergerakan
ROM
1 Jumat, 22 Ketidak efektifan pola S : Pasien
oktober nafas mengatakan
2021 sesak sudah
13.15 berkurang dan
batuk berkurang
TD : 126/72
N : 60x/menit
S : 36.1°C
RR :98%
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
pemberian
terapi oksigen
2 Jumat, 22 Gangguan mobolitas fisik S : Pasien
oktober b.d kelemahan fisik mengatakan
tubuhnya terasa
2021 lemah sehingga
15.15 tidak dapat
melakukan
aktivitas
O : pasien
tampak lemah
wajah pasien
tampak lemah
aktivitas dibantu
keluarga pasien
berbaring
ditempat tidur
A : masalah
teratasi sebagian
P : intervensi
dilanjutkan
latihan
pergerakan
ROM
7. EVALUASI SUMATIF
NO TGL/ DIAGNOSA EVASULASI TT
JAM D/
NA
MA
1 Jumat, 22 Ketidak efektifan pola S : pasien mengatakan
oktober nafas b.d hiperventilasi sesak sudah mulai
2021 berkurang
O:
TD : 126/72
N : 60x/menit
S : 36.1°C
RR :98%
A : masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
pemberian terapi
oksigen.
2 Jumat, 22 Gangguan mobolitas fisik b.d S : Pasien mengatakan
oktober kelemahan fisik tubuhnya terasa lemah
2021 sehingga tidak dapat
melakukan aktivitas
O : pasien tampak
lemah wajah pasien
tampak lemah aktivitas
dibantu keluarga pasien
berbaring ditempat tidur
A : Masalah gangguan
mobilisasi fisik teratasi
sebagian
P : intervensi
dilanjutkan dirumah