T DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ELIMINASI FEKAL
DI RUANG PENYAKIT DALAM PRIA (CAMAR)
RS DAERAH IDAMAN
BANJARBARU
Dosen Pembimbing :
Nasrullah Wilutono, S.ST., M. MRS.
Oleh :
ADINDA DYANDRA WARDHANI
P07120121001
NIM : P07120121001
Mengetahui,
A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
Nama : Tn. T
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan :-
Pekerjaan : Serabutan
Ruangan di Rawat : Ruang IIIA Camar
No. RM : 364056
Tanggal masuk RS : 11 November 2022
Tanggal pengkajian : 14 November 2022
Diagnosa Medis : Hiperpirexia, ISPA, HT urgency, uretraliasis
Alamat : Banyuirang, Tanah Laut
IDENTITAS PENANGGUNGJAWAB
Nama : Ny. S
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan :-
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Banyuirang, Tanah Laut
Hubungan dengan Pasien : Istri
II. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan Utama
a. Keluhan MRS
Pasien mengatakan demam, sakit kepala, sakit perut dan hipertensi
b. Keluhan saat pengkajian
Keluarga pasien mengatakan pasien masih sedikit sakit kepala di bagian
belakang, lemas dan nyeri perut karena tidak bisa BAB sejak masuk
rumah sakit
b. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, cukup
bersih, terdapat ketombe, pertumbuhan rambut tidak merata
(menyebar) dan terdapat rambut putih
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan benjolan pada kepala
c. Mata
Inspeksi : Mata simetris kiri dan kanan, cukup bersih pergerakan mata
normal, tidak ada peradangan, reflek pupil terhadap cahaya
normal, konjungtiva merah muda, sklera putih, pandangan
sedikit buram dan tidak memakai alat bantu pengelihtan,
fungsi indera pengelihatan cukup baik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan benjolan pada mata
d. Hidung
Inspeksi : Hidung simetris kanan dan kiri, cukup bersih, tidak terdapat
polip, tidak ada sinus, ada peradangan, fungsi indera
penciuman baik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada hidung
e. Telinga
Inspeksi : Telinga simetris kanan dan kiri, telinga cukup bersih, tidak
ada cairan atau kotoran yang keluar, tidak ada peradangan,
fungsi pendengaran sedikit menurun dan tidak menggunakan
alat bantu pendengaran
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada telinga
f. Mulut
Inspeksi : Mulut terlihat cukup bersih , gigi tidak lengkap, sedikit
kesulitan menelan makanan, bicara jelas tetapi pelan, fungsi
indera perasa baik
Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada mulut
g. Leher
Inspeksi : Tidak ada penonjolan vena jogularis, tidak terdapat
pembesaran tiroid, kelenjar limfe dan toraks
Palpasi : Tidak ada benjolan tetapi ada nyeri tekan pada leher
h. Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan dan kiri, pergerakan normal
dan ada batuk
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada
Perkusi : Tidak ada suara tambahan pada dada (sonor)
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan pada dada
i. Jantung
Inspeksi : Ukuran jantung normal
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada jantung
j. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen simetris kiri dan kanan, warna sawo
matang, terdapat pembesaran pada abdomen
Perkusi : Terdengar bunyi pekak di abdomen karena terdapat gas dan
massa dan feses pada gastrointerstinal
Palpasi : Ada nyeri karena belum bisa BAB selama di rawat di RS,
nyeri sering terasa baik saat diberi tekanan maupun tidak
diberi tekanan, ada masssa di abdomen. Pasien dijadwalkan
melakukan operasi batu ginjal secepatnya menunggu
persetujuan dokter
Auskultasi : Terdengar bising usus 1 kali/menit
k. Genitalia
Inspeksi : Berdasarkan hasil anamnesa genitalia pasien cukup bersih
dan terdapat nyeri dibawah umbilikus
l. Ekstermitas atas dan bawah
Inspeksi : Struktur ekstermitas atas dan bawah, kiri dan kanan
simetris, hanya berbaring di tempat tidur selama perawatan
Kekuatan otot : kekuatan otot ektermitas atas dan bawah normal dengan
skala 5
m. Kulit
Inspeksi : Kulit terlihat cukup bersih, tidak terdapat lesi, warna sawo
matang
Palpasi : Turgor kulit lambat dapat kembali dalam >2 detik
V. KEBUTUHAN SPIRITUAL
Tn T mengalami keterbatasan dalam melakukan ibadah selama perawatan,
keluarga Tn. T berdoa yang terbaik untuk kesembuhan Tn. T dan berdzikir
VI. DATA PENUNJANG
Hasil Lab
B. ANALISA DATA
DO
Kesadaran composmentis
Vital Sign
TD : 157/99 mmHg
T : 36, 9
N : 75
Rr : 20x/ menit
SPO2 : 98 %
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas gastrointerstinal
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencederan fisiologis (uretraliasis)
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
RENCANA
N
DIAGNOSA
O TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Manajemen nyeri
Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Untuk
berhubungan tindakan 1. Identifikasi mengetahui
dengan agen keperawatan 3x24 lokasi, nyeri secara
pencederan jam diharapkan karakteristik, komprehensif
fisiologis keluhan nyeri akut durasi frekuensi, termasuk
(uretraliasis) menurun dengan kualitas dan lokasi, Untuk
kriteria hasil : intensitas nyeri mengkarakteri
2. Identifikasi stik, durasi,
1. Keluhan skala nyeri frekuensi
nyeri 3. Identifikasi 2. Untuk
menurun faktor yang mengetahui
2. Meringis memperberat skala nyeri
menurun nyeri yang
3. Ekspresi 4. Monitor efek dirasakan
gelisah samping 3. Untuk
menurun penggunaan mengetahui
4. Kesulitan analgetik faktor yang
tidur 5. Anjurkan teknik mempengaruhi
menurun nonfarmakologi nyeri
5. TTV berada s untuk 4. Untuk
di batas mengurangi rasa mengetahui
normal nyeri apakah
6. Fungsi 6. Kolaborasi terdapat efek
berkemih dengan dokter samping obat
membaik dalam analgetik yang
7. Nafsu pemberian obat digunakan
makan analgetik, jika 5. Agar pasien
membaik perlu dapat mandiri
8. Pola tidur mengurangi
membaik rasa nyeri
6. Agar tepat
dalam
pemberian
obat
E. CATATAN KEPERAWATAN
1. Melakukan pengkajian
Nyeri akut berhubungan nyeri secara
dengan agen pencederan komprehensif, durasi,
fisiologis (uretraliasis frekuensi, dan intensitas
nyeri
2. Melakukan pengkajian
skala nyeri
3. Menganjurkan
melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
4. Berkolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat analgetik:
Norages injeksi 2x1
1. Melakukan pengkajian
Nyeri akut berhubungan nyeri secara
dengan agen pencederan komprehensif, durasi,
fisiologis (uretraliasis) frekuensi, dan intensitas
nyeri
2. Melakukan pengkajian
skala nyeri
3. Menganjurkan
melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
4. Menganjurkan
manajemen koping
ketika merasa nyeri
(meremas kertas)
5. Berkolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat analgetik:
Norages injeksi 2x1
F. CATATAN PERKEMBANGAN