Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

T DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ELIMINASI FEKAL
DI RUANG PENYAKIT DALAM PRIA (CAMAR)
RS DAERAH IDAMAN
BANJARBARU

Dosen Pembimbing :
Nasrullah Wilutono, S.ST., M. MRS.

Oleh :
 ADINDA DYANDRA WARDHANI
P07120121001

DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA
JURUSAN KEPERAWATAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Adinda Dyandra Wardhani

NIM : P07120121001

Judul : Asuhan Keperawatan pada Tn. T dengan Gangguan Pemenuhan


Kebutuhan Dasar Eliminasi di Ruang Penyakit Dalam Pria (Camar) RS
Daerah Idaman Banjarbaru

Banjarbaru, November 2022

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Dinni Visudha Anjartia, A.Md. Kep Nasrullah Wilutono, S.ST., M. MRS.


LEMBAR KONSUL
Nama : Adinda Dyandra Wardhani
NIM : P07120121001
Prodi : Diploma III Keperawatan
Ruang : Penyakit Dalam Pria (Camar)

Hari/Tanggal Revisi Paraf CI


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. T DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ELIMINASI FEKAL
DI RUANG PENYAKIT DALAM PRIA (CAMAR)
RS DAERAH IDAMAN
BANJARBARU

A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
Nama : Tn. T
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan :-
Pekerjaan : Serabutan
Ruangan di Rawat : Ruang IIIA Camar
No. RM : 364056
Tanggal masuk RS : 11 November 2022
Tanggal pengkajian : 14 November 2022
Diagnosa Medis : Hiperpirexia, ISPA, HT urgency, uretraliasis
Alamat : Banyuirang, Tanah Laut

IDENTITAS PENANGGUNGJAWAB
Nama : Ny. S
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan :-
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Banyuirang, Tanah Laut
Hubungan dengan Pasien : Istri
II. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan Utama
a. Keluhan MRS
Pasien mengatakan demam, sakit kepala, sakit perut dan hipertensi
b. Keluhan saat pengkajian
Keluarga pasien mengatakan pasien masih sedikit sakit kepala di bagian
belakang, lemas dan nyeri perut karena tidak bisa BAB sejak masuk
rumah sakit

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Tn. T dirawat di RS Daerah Idaman pada 11 November 2022 karena
demam tinggi dan mendapatkan rapat inap di Ruang IIIA Camar.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


Keluarga Tn. N mengatakan sekitar 20 tahun lalu, Tn. N pernah mengalami
batu ginjal dan keluar 2 batu ginjal berukuran kecil saat BAK. Pasien
sering mengalami tanda dan gejala serupa dan melakukan pengobatan ke
matri di daerah setempat, setelah melakukan pengobatan, paasien merasa
lebih baik.
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit keluarga
yaitu hipertensi (>200/100)

III. PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaan Umum
 Kesadaran : Composmentis (kesadaran penuh)
 Vital Sign
TD : 145/85 mmHg
Temp : 37,3⁰C
Nadi : 76 x/menit
Rr : 20x/menit
SPO2 : 95 %
 GCS : 15, E4M5V6

b. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, cukup
bersih, terdapat ketombe, pertumbuhan rambut tidak merata
(menyebar) dan terdapat rambut putih
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan benjolan pada kepala
c. Mata
Inspeksi : Mata simetris kiri dan kanan, cukup bersih pergerakan mata
normal, tidak ada peradangan, reflek pupil terhadap cahaya
normal, konjungtiva merah muda, sklera putih, pandangan
sedikit buram dan tidak memakai alat bantu pengelihtan,
fungsi indera pengelihatan cukup baik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan benjolan pada mata
d. Hidung
Inspeksi : Hidung simetris kanan dan kiri, cukup bersih, tidak terdapat
polip, tidak ada sinus, ada peradangan, fungsi indera
penciuman baik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada hidung
e. Telinga
Inspeksi : Telinga simetris kanan dan kiri, telinga cukup bersih, tidak
ada cairan atau kotoran yang keluar, tidak ada peradangan,
fungsi pendengaran sedikit menurun dan tidak menggunakan
alat bantu pendengaran
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada telinga
f. Mulut
Inspeksi : Mulut terlihat cukup bersih , gigi tidak lengkap, sedikit
kesulitan menelan makanan, bicara jelas tetapi pelan, fungsi
indera perasa baik
Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada mulut
g. Leher
Inspeksi : Tidak ada penonjolan vena jogularis, tidak terdapat
pembesaran tiroid, kelenjar limfe dan toraks
Palpasi : Tidak ada benjolan tetapi ada nyeri tekan pada leher
h. Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan dan kiri, pergerakan normal
dan ada batuk
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada
Perkusi : Tidak ada suara tambahan pada dada (sonor)
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan pada dada
i. Jantung
Inspeksi : Ukuran jantung normal
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada jantung
j. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen simetris kiri dan kanan, warna sawo
matang, terdapat pembesaran pada abdomen
Perkusi : Terdengar bunyi pekak di abdomen karena terdapat gas dan
massa dan feses pada gastrointerstinal
Palpasi : Ada nyeri karena belum bisa BAB selama di rawat di RS,
nyeri sering terasa baik saat diberi tekanan maupun tidak
diberi tekanan, ada masssa di abdomen. Pasien dijadwalkan
melakukan operasi batu ginjal secepatnya menunggu
persetujuan dokter
Auskultasi : Terdengar bising usus 1 kali/menit
k. Genitalia
Inspeksi : Berdasarkan hasil anamnesa genitalia pasien cukup bersih
dan terdapat nyeri dibawah umbilikus
l. Ekstermitas atas dan bawah
Inspeksi : Struktur ekstermitas atas dan bawah, kiri dan kanan
simetris, hanya berbaring di tempat tidur selama perawatan
Kekuatan otot : kekuatan otot ektermitas atas dan bawah normal dengan
skala 5
m. Kulit
Inspeksi : Kulit terlihat cukup bersih, tidak terdapat lesi, warna sawo
matang
Palpasi : Turgor kulit lambat dapat kembali dalam >2 detik

IV. KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS


1. Nutrisi
Di rumah : Keluarga Tn. T mengatakan bahwa Tn.T beberapa tahun
belakangan selalu makan nasi setengah padat, sayur-sayuran,
tetapi jarang konsumsi buah, sejauh ini belum ada pantangan
makanan, perokok aktif dan konsumsi kafein setiap hari
Di RS : Pada hari pertama perawatan, Tn. T tidak nafsu makan
tetapi semakin membaik setiap harinya. Tn.T biasanya
mengkonsumsi bubur
2. Eliminasi
Di rumah : Keluarga Tn.T mengatakan BAB dan BAK normal, tetapi
BAK terkadang nyeri tidak sampai berdarah
Di RS : Keluarga Tn. T mengatakan Tn.T tidak bisa BAB sejak
masuk RS dan jarang BAK
3. Personal hygne
Di rumah : Keluarga Tn.T mengatakan Tn.T rutin mandi 2x sehari
Di RS : Keluarga Tn.T mengatakan Tn.T belum ada mandi selama
perawatan dan hanya mengganti pakaian setiap hari
4. Istirahat / tidur
Di rumah : Keluarga Tn.T mengatakan Tn.T tidur alam 6-7 jam
Di RS : Keluarga Tn.T mengatakan Tn.T kesulitan tidur karena
nyeri abdomen dan sakit kepala
5. Aktivitas
Di rumah : Keluarga Tn.T mengatakan Tn.T masih aktif bekerja
sebagai kuli bangunan, terkadang berkebun dan sawah, jika
di rumah Tn.T menjaga warung
Di RS : Keluarga Tn. T mengatakan Tn.T hanya bisa istirahat di
tempat tidur, jika ke toilet perlu dibantu keluarga
6. Psikososial
Di rumah : Keluarga Tn. T mengatakan Tn.T memilii hubungan erat
dengan lingkungan sekitar tempat tinggal
Di RS : Tn.T dan keluarga merasa cemas dengan keadaan Tn.T
sekarang. Tn.T dan keluarga berharap Tn.T cepat sembuh
agar bisa kembali ke rumah

V. KEBUTUHAN SPIRITUAL
Tn T mengalami keterbatasan dalam melakukan ibadah selama perawatan,
keluarga Tn. T berdoa yang terbaik untuk kesembuhan Tn. T dan berdzikir
VI. DATA PENUNJANG
Hasil Lab

Pemeriksaan Hasil Satuan


Hb 14,5 g/dL
Leukosit 6.320 /mm3
Trombosit 129.000 /mm3
Basophil 0 %
Eosinophil 0 %
Stab/batang 0 %
Segmen 94 %
Limfosit 5 %
Monosit 1 %
Gula darah sewaktu 143 Mg/dL
Ureum 30 Mg/dL
Kreatinin 0,77 Mg/dL
GGOT 48 U/L
GGPT 31 U/L
Hematokrin 42,3 %
NLR 17,35

Pengobatan dan terapi selama perawatan


1. Infus RL 20 tpm
2. Cefriaxon 2x1 gr
3. Ranitidine 2x1gr
4. Norages 2x1 gr
5. Amlodipine 1x10 mg
6. Candesartan 1x16 mg
7. Sucralpat syrup 4x1

B. ANALISA DATA

HARI/ DATA ETIOLOGI MASALAH


TANGGAL
Senin, 14 DS : Penurunan motilitas Konstipasi
November gastrointestinal
2022 Pasien mengatakan tidak
bisa flatulensi(kentut) dan
BAB selama 4 hari, perut
terasa penuh
DO :
Pasien terlihat lemah,
tampak gelisah sambil
memegang abdomen
Kesadaran composmentis
Vital Sign
TD : 157/99 mmHg
T : 36, 9
N : 75
Rr : 20x/ menit
SPO2 : 98 %
GCS : 15, E4V5M6
DS :
Agen pencedera
Pasien mengatakan nyeri di Nyeri akut
fisiologis
perut kiri dan sulit tidur.
Saat BAK terasa nyeri dan (uretraliasis)
keluar serpihan batu ginjal
P : Nyeri terasa saat px
bergerak dan saat tiak
diberikan tekanan
Q : Rasa nyeri seperti
ditusuk
R : Nyeri tidak menjalar ke
bagian tubuh lain

S : Skala nyeri 4 (1-10)


T : Nyeri hilang timbul
dalam kurun waktu kurang
dari 30 menit

DO

Pasien tampak meringis dan


memegang perut

Kesadaran composmentis

Vital Sign

TD : 157/99 mmHg

T : 36, 9

N : 75

Rr : 20x/ menit

SPO2 : 98 %

GCS : 15, E4V5M6

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas gastrointerstinal
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencederan fisiologis (uretraliasis)
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

RENCANA
N
DIAGNOSA
O TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. Konstipasi Setelah dilakukan Manajemen 1. Agar


berhubungan tindakan Eliminasi Fekal mengetahui
dengan keperawatan 3x24 apakah pasien
penurunan jam diharapkan 1. Identifikasi pernah
motilitas eliminasi fekal penggunaan menggunakan
gastrointerstin membaik dengan obat obat pencahar
al kriteria hasil : pencahar 2. Agar tanda
2. Monitor dan gejala
1. Distensi tanda dan sesuai dengan
abdomen gejala pengobatan
menurun konstipasi yang akan
2. Terasa 3. Monitor diberikan
massa pada BAB (warna, 3. Untuk
rektal konsistensi, mengetahui
menurun frekuensi, warna,
3. Keluhan volume) konsistensi,
sulit 4. Jelaskan frekuensi dan
defekasi jenis volume BAB
menurun makanan pasien
4. Nyeri yang 4. Memberikan
abdomen membantu edukasi
menurun meningkatka makanan yang
5. Frekuensi n peristaltic dapat
defekasi usus melunakkan
membaik 5. Anjurkan eliminasi feses
6. Peristaltic mengonsums 5. Agar dapat
usus i makanan melunakan
membaik yang tinggi eliminasi feses
serat 6. Agar dapat
6. Anjurkan membantu
meningkatka memperlancar
n asupan pencernaan
cairan, jika makanan dan
tidak ada eliminasi feses
kontraindikas 7. Agar benar
i dalam
7. Kolaborasi pengobatan
pemberian
obat
supositoria
anal, jika
Perlu

Manajemen nyeri
Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Untuk
berhubungan tindakan 1. Identifikasi mengetahui
dengan agen keperawatan 3x24 lokasi, nyeri secara
pencederan jam diharapkan karakteristik, komprehensif
fisiologis keluhan nyeri akut durasi frekuensi, termasuk
(uretraliasis) menurun dengan kualitas dan lokasi, Untuk
kriteria hasil : intensitas nyeri mengkarakteri
2. Identifikasi stik, durasi,
1. Keluhan skala nyeri frekuensi
nyeri 3. Identifikasi 2. Untuk
menurun faktor yang mengetahui
2. Meringis memperberat skala nyeri
menurun nyeri yang
3. Ekspresi 4. Monitor efek dirasakan
gelisah samping 3. Untuk
menurun penggunaan mengetahui
4. Kesulitan analgetik faktor yang
tidur 5. Anjurkan teknik mempengaruhi
menurun nonfarmakologi nyeri
5. TTV berada s untuk 4. Untuk
di batas mengurangi rasa mengetahui
normal nyeri apakah
6. Fungsi 6. Kolaborasi terdapat efek
berkemih dengan dokter samping obat
membaik dalam analgetik yang
7. Nafsu pemberian obat digunakan
makan analgetik, jika 5. Agar pasien
membaik perlu dapat mandiri
8. Pola tidur mengurangi
membaik rasa nyeri
6. Agar tepat
dalam
pemberian
obat
E. CATATAN KEPERAWATAN

HARI/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI TANDA


TANGGAL KEPERAWATAN TANGAN

Senin, 14 Konstipasi berhubungan 1. Memonitor tanda dan


November dengan penurunan motilitas gejala konstipasi
2022 gastrointerstinal 2. Monitor BAB (warna,
konsistensi, frekuensi,
volume)
3. Menjelaskan jenis
makanan yang
meningkatkan peristaltic
usus
4. Menganjurkan
mengonsumsi makanan
yang tinggi serat
5. Menganjurkan
meningkatkan asupan
cairan, jika tidak ada
kontraindikasi

Nyeri akut berhubungan 1. Melakukan pengkajian


dengan agen pencederan nyeri secara
fisiologis (uretraliasis komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, dan
intensitas nyeri
2. Melakukan pengkajian
skala nyeri
3. Melakukan pengkajian
mengenai faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
4. Memberikan edukasi
teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi rasa
nyeri (relaksasi nafas
dalam)
5. Berkolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat analgetik:
Norages injeksi 2x1

Selasa, 15 Konstipasi berhubungan 1. Memonitor BAB


November dengan penurunan motilitas (warna, konsistensi,
2022 gastrointerstinal frekuensi, volume)
2. Kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat supositoria anal,
jika perlu
3. Menganjurkan untuk
konsumsi makanan
tinggi serat (pepaya)
4. Menganjurkan untuk
banyak minum air putih
5. Berkolaborasi unntuk
penggunaan supositoria
anal
dulcolax

1. Melakukan pengkajian
Nyeri akut berhubungan nyeri secara
dengan agen pencederan komprehensif, durasi,
fisiologis (uretraliasis frekuensi, dan intensitas
nyeri
2. Melakukan pengkajian
skala nyeri
3. Menganjurkan
melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
4. Berkolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat analgetik:
Norages injeksi 2x1

Rabu, 16 Konstipasi berhubungan 1. Memonitor BAB


November dengan penurunan motilitas (warna, konsistensi,
2022 gastrointerstinal frekuensi, volume)
2. Menganjurkan untuk
konsumsi makanan
tinggi serat (sayur
bayam dan papaya)
3. Menganjurkan untuk
banyak minum air putih

1. Melakukan pengkajian
Nyeri akut berhubungan nyeri secara
dengan agen pencederan komprehensif, durasi,
fisiologis (uretraliasis) frekuensi, dan intensitas
nyeri
2. Melakukan pengkajian
skala nyeri
3. Menganjurkan
melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
4. Menganjurkan
manajemen koping
ketika merasa nyeri
(meremas kertas)
5. Berkolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat analgetik:
Norages injeksi 2x1

F. CATATAN PERKEMBANGAN

HARI/ DIAGNOSA PERKEMBANGAN TANDA


TANGGAL KEPERAWATAN TANGAN
Senin, 14 Konstipasi berhubungan S : Pasien mengatakan belum ada
November dengan penurunan motilitas flatulen dan BAB selama dirawat
2022 gastrointerstinal di Rumah Sakit (4 hari), terasa
massa di perut
O : Pasien tampak lemah dan
meringis sambil memegang
abdomen
Vital sign
TD : 159/107
T : 36,9
Rr : 20
N : 75
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Nyeri akut berhubungan
dengan agen pencederan S: Pasien mengatakan nyeri di
fisiologis (uretraliasis) perut kiri dan sulit tidur. Saat
BAK terasa nyeri dan keluar
serpihan batu ginjal
P : Nyeri terasa saat px bergerak
dan saat tiak diberikan tekanan
Q : Rasa nyeri seperti ditusuk
R : Nyeri tidak menjalar ke bagian
tubuh lain
S : Skala nyeri 4 (1-10)
T : Nyeri hilang timbul dalam
kurun waktu kurang dari 15 menit
O: Pasien tampak meringis dan
memegang perut
Kesadaran composmentis
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Selasa 15
November Konstipasi berhubungan
2022 S : Pasien mengatakan sudah bisa
dengan penurunan motilitas BAB di hari Selasa pagi setelah
gastrointerstinal menggunakan obat supositoria
anal (dulcolax)
Frekuensi BAB sekali, warna
hitam pekat, konsistensi keras
Pasien kesulitan ketika
mengeluarkan feses
O : Pasien tampak lebih baik ,
tidak meringis, tidak teraba massa
pada abdomen
Vital sign
TD : 145/85
T : 37,3
Rr : 20
N : 76
SPO2 : 96
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Nyeri akut berhubungan S: Pasien mengatakan nyeri di


dengan agen pencederan abdomen bagian kiri, nyeri
fisiologis (uretraliasis) bertambah ketika pasien BAB
P : Nyeri terasa saat px bergerak
dan saat tidak diberikan tekanan
Q : Rasa nyeri seperti ditusuk
R : Nyeri tidak menjalar ke bagian
tubuh lain
S : Skala nyeri 3 (1-10)
T : Nyeri hilang timbul dalam
kurun waktu kurang dari 30 menit
O: Pasien tampak lemah tetapi
tidak meringis
Kesadaran composmentis
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

Rabu, 16 Konstipasi berhubungan


November S : Pasien mengatakan banyak
dengan penurunan motilitas
2022 makan bubur dan minum air putih
gastrointerstinal
tetapi belum ada BAB di hari itu,
pasien merasa ada massa didalam
rektal tetapi tidak sebanyak pada
hari Senin
O : Pasien tampak lebih baik ,
tidak meringis, teraba massa pada
abdomen
Vital sign
TD : 129/85
T : 36,8
Rr : 20
N : 73
SPO2 : 99
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

S: Pasien mengatakan nyeri di


Nyeri akut berhubungan abdomen bagian kiri, di pagi hari
dengan agen pencederan menggiggil hebat, tetapi mereda
fisiologis (uretraliasis) 30 menit kemudian
P : Nyeri terasa saat px bergerak
dan saat tidak diberikan tekanan
Q : Rasa nyeri seperti ditusuk
R : Nyeri tidak menjalar ke bagian
tubuh lain
S : Skala nyeri 3 (1-10)
T : Nyeri hilang timbul dalam
kurun waktu kurang dari 30 menit
O: Pasien tidak meringis dan
sedang melakukan kompres
hangat di area abdomen, pasien
merasa nyeri berkurang
Kesadaran composmentis
abdomen
Vital sign
TD : 129/85
T : 36,8
Rr : 20
N : 73
SPO2 : 99
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai