Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA TUMOR PARU


DI RUANG PARU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN BANJARMASIN

PEMBIMBING : Erna Fauziah, S.Kep., Ns., M.Kep.

OLEH :

ADILA ALFINA RAHMAH

P07120220001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2021/2022
LEMBAR KONSUL

Nama : Adila Alfina Rahmah

NIM : P07120220001

Judul : Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Diagnosa Tumor Paru Di Ruang Paru
Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin

Hari/Tanggal Revisi Paraf CI


LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Adila Alfina Rahmah


NIM : P07120220001
Judul : Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Diagnosa Tumor Paru Di Ruang Paru Rumah
Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin

Banjarmasin, Mei 2022

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Erna Fauziah, S.Kep., Ns., M.Kep. Dian Handrayani S. S, Kep Ns


Pengkajian

I. Biodata
Nama : Tn. J.
Umur : 62 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar/WNI
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Ruangan dirawat : Paru
No. reg : 01501335
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal masuk RS : 22 April 2022
Tanggal Pengkajian : 21 Mei 2022
Diagnosa medis : Tumor Paru S ToNoM IVA ECOG I Fluidopneumo Thorax
Alamat : Simpang Cemara Raya
Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. N
Umur : 36 th
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku/bangsa : Banjar/WNI
Agama : Islam
Alamat : Simpang Cemara
Hubungan dengan klien : Anak
II. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
a. Keluhan saat MRS : Px datang pada tanggal 22 April 2022 pada jam
14.07 dengan keluhan sesak sejak 2 bulan yang lalu, disertai batuk berdaha,
px juga mengeluh nyeri hebat pada bagian dada sebelah kanan .
b. Keluhan saat pengkajian : Px mengeluh masih merasa sesak disertai dengan
batukberdahak . Sesak memberat saat sudah beraktivitas. Px berkeringat
malam dan mengalami penurunan BB ± 5 kg. Px mengatakan tidak bisa
berjalan karena lemah px juga masih mengalami nyeri pada dada sebelah
kanan .
2. Riwayat penyakit sekarang : Px mengalami sesak sejak 2 bulan
terakhir,awalnya keluhan dirasakan adalah batuk,keluhan datang secara
perlahan,keluhan bertambah jika melakukan aktivitas,sebelum ke RS px biasanya
mengurangi keluhan dengan meminum obat pereda sesak .Px mengalami kelemahan
fisik. Diagnosa medis px Tumor Paru S ToNoM IVA ECOG I Fluidopneumo
Thorax + Efusi pleura.
3. Riwayat penyakit dahulu : Px mengatakan sebelumnya px di rawat di Rs.
Islam kemudia dirujuk ke RS Dr. H. Moh. Ansari Saleh Banjarmasin dengan keluhan
yang sama, dan. Tetapi sesak memberat sehingga harus dirawat lagi di rs Ulin. Px.
Px mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit hipertaensi, dan DM.
4. Riwayat penyakit keluarga : Px mengatakan keluarga tidak mempunyai riwat
penyakit sepertinya dan juga tidak mempunyai riwayat penyakit komorbid
III. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
a. Kesadaran : Compos Mentis
b. Vital sign : TD : 130/80
: N : 93 x/menit
: RR : 32 x/menit
: T : 36,3 ℃
: SPO2 : 97% dengan nasal canul 5 lpm
c. GCS : 15. E4 V5 M6
2. Kepala
Kebersihan : Cukup bersih
Bentuk kepala : Bulat simetris
Keadaan rambut : Rontok di beberapa bagian
Keadaan kulit kepala : Bersih
Nyeri kepala/pusing : Kadang-kadang
3. Mata
Kebersihan : Bersih
Ketajaman Penglihatan/visus : Tidak dikaji
Peradangan : Tidak ada
Scelera : Putih
Pupil : Hitam
Gerak bola mata : Normal
Konjungtiva : Anemis
Lapang pandang : Normal
Reflek kornea : Positif
Rasa nyeri : Tidak ada
Pemakaian alat bantu : Kacamata
4. Hidung
Kebersihan : Cukup bersih
Struktur : Simetris, lengkap
Polip : Tidak ada
Sinus : Tidak ada
Pendarahan : Tidak ada
Peradangan : Tidak ada
Fungsi pengciuman : Baik
5. Telinga
Kebersihan : Cukup Bersih
Struktur : Lengkap
Nyeri : Tidak ada
Cairan : Tidak ada
Tanda peradangan : Tidak ada
Fungsi pendengaran : Tidak ada
6. Mulut
Kebersihan : Cukup Bersih
Keadaan gigi : Lengkap
Problem menelan : Tidak ada
Bicara : Jelas
Rongga mulut : Tidak ada lesi
Fungsi mengunyah : Baik
Fungsi mengecap : Baik
7. Leher
Vena jugularis : Tidak ada retensi
Arteri karotis : Tidak ada retensi
Pembesaran tiroid : Tidak ada
Pembesaran limfe : Tidak ada
8. Dada
Batuk : Kadang-kadang
Sputum : berwan kekuningan
Inspeksi :Tidak ada benjolan dan lesi. Pengembangan
thorak kurang pada thorak Dextra, adanya
penggunaan otot bantu nafas yaitu abdomen.
Palpasi : Vokal premitus abnormal
Perkusi : suara paru redup pada daerah yang terjadi efusi
Auskultasi : Vesikuler.Terdapat Suara nafas tambahan Ronchi
baik sinistra atau dextra.
9. Jantung
Ukuran jantung : Normal
Denyut jantung : Normal
Nyeri thorak : Ada
Palpitasi : Tidak ada
Bunyi jantung : BJ I dan BJ II (lub dup)
10. Abdomen
Warna kulit : Sawo matang
Bunyi peristaltik : Normal
Keadaan permukaan abdomen : Tidak ada luka
Pembesaran abdomen : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
11. Genitalia
Kebersihan : Tidak dikaji
Keadaan kelamin luar : Tidak dikaji
Keadaan kandung kemih : Tidak dikaji
Pembesaran kelenjar : Tidak dikaji
12. Ekstremitas atas dan bawah
Struktur : Lengkap
Kekuatan otot : 2,2,2,2
Tonus otot : Lemah
Kekuatan sendi : Lemah
Trauma : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada
Pola aktivitas : berbaring dan sesekali duduk di tempat tidur
Protesa : Tidak ada
13. Kulit
Kebersihan : Bersih
Struktur : Baik
Turgor : Bekurang
Warna : Sawo matang
Kelembapan : kurang
Lesi : Tidak ada

IV. Kebutuhan Fisik dan Psikososial


1. Nutrisi
Di rumah : Px dapat makan 3x sehari secara teratur.
Di RS : Px mengeluh nafsu makan berkurang, hanya makan setengah dari
porsi madektra yang diberikan.
2. Eliminasi
Di rumah : Px BAB dan BAK mandiri, terstur. Biasanya BAB pagi hari
Di RS : Saat pemeriksaan tanggal 21 Mei 2022 pagi, px mengatakan
belum ada BAB dan sudah BAB di hari sebelumnya. BAK lancar.
3. Personal hygine
Di rumah : Px biasanya mandi 2x sehari
Di RS : Px mengatakan hanya mandi 1x sehari semenjak di RS
4. Istirahat/tidur
Di rumah : Px biasanya tidur pada jam 10-11 malam dan tidur siang kadang
kadang
Di RS : Px mengatakan tidur sebentar kadang terbangun saat malam hari.
5. Aktivitas
Di rumah : Px dapat beraktivitas mandiri tanpa dibantu.
Di RS : Px menggatakan awal masuk RS Masih bisa ADL mandiri tanpa
dibantu, tetapi saat pengkajian px mengatakan tidak bisa berdiri danberjalan
mandiri karena merasa lemas.
6. Psikososial
a. Masalah yang mempengaruhi px : Penyakitnya
b. Presepsi terhadp px
1) Hal yang difikirkan saat ini : Px ingin cepat sembuh dan
sesak menghilang
2) Harapan setelah mengalami perawatan : Px berharap agar sesak yang
dirasakan berkurang dan penyakit yang diderita cepat sembuh serta
dapat berktivitas seperti biasa secara mandiri tanpa dibantu.
3) Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit : Semenjak dirawat px
merasa cemas dan gelisah dengan penyakitnya. Px juga mengeluh
tidak nafsu makan dan merasa lemas
c. Mekanisme koping terhadap stress : Px terlihat cemas dengan
keadaanya dan berdoa untuk kesembuhan.
d. Dampak penyakit px terhadap keluarganya : Aktivitas sehari-hari keluarga
menjadi terganggu karna harus bergantian menjaga px.
e. Pola interaksi dengan orang terdekat : Px dapat berkomunukasi
dengan baik dan saling menguatkan.
f. Bagaimana hubungan klien dengan tenaga kesehatan/keperawatan selama
dirawat : Px bersikap kooperatif

V. Kebutuhan Spiritual
1. Agama yang dianut : Islam
2. Kegiatan spiritual yang dilakuakan : berdoa
3. Dampak penyakit terhadap kegiatan spiritual :Px terhambat dalam
melaksanakan sholat sepertisebelum MRS
VI. Data Penunjang
1. Foto Thorak : Tampak opasitas pada bagian medial, tampak lesi lusen avascular
hemitoraks atas – bawah kanan, CTT tip setinggi ICS 5 posterior kanan.

2. Hasil lab darah :


Tanggal 11/5/20222
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Metoda
Hemoglobin 9,3 14,0-18,0 g/dl colorimetic
Leukosit 16,4 4,0 – 10,5 ribu/ul Impedance

Tanggal 13/5/2022
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Metoda
Leukosit 14,7 4,0 – 10,5 ribu/ul Impedance

Tanggal 19/5/2022
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Metoda
Hemoglobin 8,2 14,0-18,0 g/dl colorimetic
Eritrosit 2,94 4,10-6,00 juta/ul impedance
VII. Terapi Farmakologis
1. IVPD NS 1000 cc/ 24 jam
2. Inj Ceftriaxone 2x1 gr
3. Inj Omeprazole 2x40 mg
4. VIP Albumin 3x1 caps
5. Codein 6x10 mg
6. Paracetamol 6x500 mg

Analisa Data

Hari/Tgl Data Etiologi Masalah Kep


Sabtu, 21 DS: Penurunan ekspamsi Pola nafas tidak
Mei 2022  Px mengeluh sesak nafas paru efektif
 Px mengatakan sesak setelah
beraktivitas
DO:
 Terpasang nasal canul 5 lpm
 Px terlihat sesak
 TTV : TD : 130/80
N : 93 x/menit
RR : 32 x/menit
T : 36,3 ℃
SpO2 : 97% dengan nasal
canul 5 lpm
 Px bernafas dengan otot bantu
nafas
 Perkusi : Adanya bunyi redup
pada daerah efusi
 Auskultasi : vesikuler, terdapat
suara tamabahan ronchi pada
thorax dextra dan sinistra

DS: Agen pencidera Nyeri akut


 Px mengatakan nyeri sekali pada biologis
dada bagian kanan
P : Agen pencidera biologis
Q : Nyeri terasa menusuk
R : Dada sebelah kanan
S : Skala nyeri 6(0-10)
T : Hilang timbul
 DO:
 Px terlihat sulit untuk
berbicara karena nyeri
 Px tampak meringis
 Px tampak gelisah
 Px tampak memegang bagian
dada yang nyeri

DS: Ketidakseimbangan Intolransi aktivitas


 Px mengatakan merasa lemas antara suplai dan
 Px mengatakan tidak bisa kebutuhan oksigen
berdiri dan berjalan karena
lemah
 Px mengatakan sesak setelah
beraktifitas
 Px mengatakan tidak nafsu
makan dan hanya makan
sedikit
DO:
 ADL px dibantu keluarga
 Skala kekuatan otot 2,2,2,2
 Konjungtiva anemis
 SpO2 : 97% dengan nasal
canul 5 lpm
 Hasil pemeriksaan lab : HB
8,2 g/dl

Prioritas Masalah Keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif


2. Nyeri akut
3. Intoleransi aktivitas

Diagnosa Keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif b.d. Penurunan ekspansi paru


2. Nyeri akut b.d Agen pencidera biologis
3. Intoleransi aktivitas b.d. ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

Rencana Asuhan Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan Intervensi


Keperawatan Rencana Rasional
1. Pola nafas tidak Setelah dilakukan 1. Monitor pola 1. Mengidentifikasi
efektif b.d. tindakan nafas (frekuensi pola nafas
hambatan upaya keperawatan selama dan kedalaman)
nafas oleh 3x24 jam 2. Monitor ttv 2. Mengetahui
penumpukan diharapkan pola 3. Posisikan semi perubahan ttv
cairan di pleura nafas adekuat fowler atau
3. Mengelola
dengan kriteria hasil fowler
: 4. Beri oksigen kepatenan jalan
1. Dispnea nafas
menurun 4. Memberikan
2. Penggunaan otot oksigen sesuai
bantu nafas kebutuhan
menurun
3. Frekuensi nafas
membaik

2. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Mengidentifikasi


Agen pencidera tindakan lokasi,karakteris, lokasi,karakteristi
biologis keperawatan selama durasi,frekuensi lokasi,durasi dan
3x24 jam dan kualitas kualitas nyeri
diharapkan jalan nyeri 2. Mengetahui skala
nafas paten dengan 2. Identifikasi skala nyeri
kriteria hasil : nyeri 3. Membantu
1. Batuk efektif 3. Berikan tekhnik mengurangi nyeri
meningkat non farmakologis 4. Agar px dapat
2. Produksi sputum 4. Ajarkan tehknik melakuka secara
menurun non farmakologis mandiri
3. Gelisah meurun untik mengurangi 5. Membantu
rasa nyeri meredakan nyeri
5. Kolaborasi
pemberian
analgesik
3. Intoleransi Setelah dilakukan 1. Anjurkan 1. Mencegah
aktivitas b.d. tindakan melakukan kelelahan
ketidakseimbangan keperawatan selama aktivitas bertahap 2. Membantu
antara suplai dan 3x24 jam 2. Anjurkan keluarga pemulihan ADL
kebutuhan oksigen diharapkan toleransi umtuk membantu 3. Memastikan
aktivitas membaik ADL px istirahat tercukupi
dengan kriteria hasil 3. Monitor pola dan 4. Memonitor nutrisi
: jam tidur seimbang
1. Kemudahan 4. Kolaborasi ahli
beraktivitas gizi
meningkat
2. Keluhan lelah
berkurang
3. Sesak setelah
beraktivitas
berkurang

Catatan Perkembangan Keperawatan

No. Hari/tgl Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi


1. Sabtu, Pola nafas tidak 1. Memonitor pola nafas S :
21/5/2022 efektif b.d. (frekuensi dan  Px mengatakan
kedalaman) masih merasa sesak
2. Memonitor ttv  Px mengatakan
3. Memposisikan px semi masih batuk
fowler O:
4. Memberikan oksigen 4  Px menggunakan
lpm nasal canul oksigen
 Px terlihat sesekali
batuk
 TTV :
TD : 125/75 mmHg
N : 97 x/m
RR : 3 4x/m
T : 37,0℃
SpO2 : 98 % dengan
nasal canul 5 lpm
A : Masalah Belum
Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Nyeri akut b.d 1. Mengidentifikasi S : Px mengeluh masih
Agen pencidera lokasi,karakteris, masih terasa nyeri
biologis durasi,frekuensi dan O:
kualitas nyeri  Px tampak meringis
2. Mengidentifikasi skala dan gelisah
nyeri  Px masih
3. Memberikan tehknik memegang dada
non farmakologis kanan yang nyeri
4. Mengajarkan tekhnik  Skala nyeri 6 (0-10)
non farmakologis untuk A : Masalah belum
mengurangi rasa nyeri teratasi
5. Berkolaborasi P : lanjutkan intervensi
pemberian analgesik
- Inj Ceftriaxone 2x1
gr
- Codein 6x10 mg
- PCT 6x500 mg

Intoleransi 1. Menganjurkan mencoba S :


aktivitas b.d. melakukan aktivitas  Px mengeluh lemah
ketidakseimbangan secara bertahap dan tidak bisa
antara suplai dan 2. Menganjurkan keluarga beraktivitas sendiri
kebutuhan oksigen umtuk membantu ADL  Px tidak nafsu
px makan
3. Memonitor pola dan jam  Px mengeluh kepala
tidur pusing
 Px mengeluh kurang
bisa beristirahat
 O:
 Konjungtiva anemis
 Px tampak hanya
berbaring ditempat
tidur
 Skala otot : 2,2,2,2
 SpO2 : 98% dengan
nasal canul 5 lpm
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi

2. Senin, Pola nafas tidak 1. Memonitor pola nafas S :


23/5/2022 efektif b.d. (frekuensi dan  Px mengatakan
penurunan kedalaman) sesak mulai
ekspansi paru 2. Memonitor ttv berkurang
3. Memposisikan px semi  Px mengatakan
fowler batuk masih
4. Memberikan oksigen kadang- kadang
nasal canul 5 lpm  O:
 Px terpasang
oksigen
 Px terlihat sesekali
batuk
 TTV :
 TD : 120/80 mmHg
N : 90 x/m
RR : 31 x/m
T : 36,0℃
SpO2 :
98% dengan nasal
canul 5 lpm
A : Masalah Belum
Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Nyeri akut b.d 1. Mengidentifikasi S : Px mengatakan nyeri
Agen pencidera lokasi,karakteris, sedikit berkurang
biologis durasi,frekuensi dan O :
kualitas nyeri  Px tampak masik
2. Mengidentifikasi skala mringis menahan
nyeri nyeri
3. Memberikan tekhnik  Pasien masih
nonfarmakologis tampak gelisah
4. Berkolaborasi  Skala nyeri 4 (0-10)
pemeberian analgesik A : Masalah belum
- Inj Ceftriaxone 2x1 teratasi
gr P : lanjutkan intervensi
- Codein 6x10 mg
- PCT 6x500 mg

Intoleransi 1. Menganjurkan S:
aktivitas b.d. keluarga umtuk  Px mengeluh masih
ketidakseimbangan membantu ADL px lemah dan belum
antara suplai dan 2. Memonitor pola dan bisa beraktivitas
kebutuhan oksigen jam tidur sendri
3. Berkolaborasi  Px mengeluh tidak
dengan ahli gizi nafsu makan
terkait asupan  Px mengatakan
madektra : masih sulit tidur
Diet TKTP (kecuali O:
ayam)  Konjungtiva anemis
 Px tampak hanya
berbaring ditempat
tidur
 Skala otot : 2,2,2,2
 SpO2 :
97% dengan nasal
canul 5 lpm
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
3 Selasa, Pola nafas tidak 1. Memonitor pola nafas S :
24/5/2022 efektif b.d. (frekuensi dan  Px mengatakan
Penurunan kedalaman) sesak mulai
ekspansi paru 2. Memonitor ttv berkurang
3. Memposisikan px semi  Px mengatakan dari
fowler dan fowler 2 hari kemaren
4. Memberikan oksigen 5 sudah tidak batuk
lpm nasal canul lagi
O:
 Px terpasang
oksigen
 Px tampak masih
kesulitan dalam
bernafas
 TTV :
TD : 120/65 mmHg
N : 91 x/m
RR : 256x/m
T : 36,5℃
97% dengan nasal
canul 5 lpm
A : Masalah Belum
Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Nyeri akut b.d 1. Mengidentifikasi skala S : Px mengeluh masih
Agen pencidera nyeri terasa nyeri pada dada
biologis 2. Memberikan tekhnik sebelah kanan
nonfarmakologis O:
3. Mengajarkan tekhnik  Px masih tampak
nonfarmakolgis untuk meringis menahan
mengurangi nyeri nyeri
4. Berkolaborasi  Skala nyeri 4(0-10)
pemebrian analgesik A : Masalah belum
- Inj ceftriaxon 2x1 teratasi
mg P : lanjutkan intervensi
- Codein 10 mg
- PCT 6x 500 mg

Intoleransi 1. Menganjurkan mencoba S :


aktivitas b.d. melakukan aktivitas  Px mengatkan lemas
ketidakseimbangan secara bertahap sedikit berkurang
antara suplai dan 2. Menganjurkan keluarga  Px mengeluh masih
kebutuhan oksigen umtuk membantu ADL tidak nafsu makan
px  Px masih sulit tidur
3. Memonitor pola dan jam
tidur 
 O:
 Konjungtiva anemis
 ADL pasien dibantu
keluarga
 Skala otot : 3,2,3,2
 SpO2 :
98% dengan nasal
canul 5 lpm
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai