PENGKAJIAN
I. BIODATA
Nama : Ny I
Umur : 44 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Suku/bangsa : Banjar / Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Mengurus rumah tangga
Ruangan Di Rawat : Ruang Syaraf
No. Reg : 19 38 56
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal masuk RS : 17-06-2019
Tanggal Pengkajian : 18-06-2019
Diagnosa Medis : VERTIGO
Alamat : HSS
Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn. N
Umur : 26 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/bangsa : Banjar / Indonesia
Agama : Kristen
Alamat : HSS
Hubungan dengan Pasien : Anak
1
2
7. Leher
4
8. Dada
Bentuk dada : simetris kiri dan kana nada nyeri dada
sebelah kanan skala nyeri 4 (1-5)
Pergerakan/pengembangan torak : tidak ada gangguan dalam pergerakan
pengembangan torak dalam keadaan normal
Batuk : ada nya keluhan batuk
Sputum : ada keluhan berdahak
Vokal premitus : terdengar Rhonchi
Resonansi : normal dengan frekuensi 20x/menit
Bunyi napas : normal
Bunyi napas tambahan : tidak ada bunyi napas tambahan
9. Jantung
Ukuran jantung : normal
Dengut jantung : normal
Nyeri dada : pasien tidak mengeluh sakit saat di tanya
Palpitasi : tidak terdapat palpitasi
Bunyi jantung :-
10. Abdomen
Warna kulit : sawo matang, turgor kulit < 3 detik
Bunyi peristaltic : bising usus meningkat
Keadaan permukaan abdomen : luka (-) post operasi appendektomi
Pembesaran abdomen : distensi (-)
Nyeri tekan : nyeri tekan (-)
11. Genitalia
Kebersihan : tidak dikaji karena pasien perempuan
5
13. Kulit
Kebersihan : bersih
Struktur : normal
Turgor : kembali < 3 detik
Warna : sawo matang
Kelembaban : lembab
Rumah :
♦ Px mandi 2 x/hr, sikat gigi 3-4 x/hr, keramas jika perlu biasanya 3
x/minggu dan potong kuku bila panjang.
RS:
♦ Px tidak pernah mandi namun hanya diseka oleh keluarganya tiap hari,
sikat gigi 1-2 x/hr, selama di RS px tidak pernah keramas, dan potong
kuku bila panjang.
3. Nutrisi.
Rumah :
♦ Px makan 3 x/hr, lauk pauk dan sayuran adalah jenis makanan yang sering
dimakan px namun px suka sekali makanan yang mengandung pedas-
pedasan, nafsu makan baik, tidak ada makanan pantangan, minum 6-7
gelas/hr.
RS:
♦ Px makan 3 x/hr namun hanya dapat menghabiskan 2-3 sendok makan
dengan diet BBRG, px minum 5-6 gelas/hr, nafsu makan px menurun,
keluarga px mengatakan px sulit sekali untuk makan, dan px kurang
mengetahui makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh diberikan
olehnya yang dapat mempengaruhi kesembuhannya.
4. Eliminasi.
Rumah :
♦ Px biasanya BAB 1 x/hr pada waktu pagi hari dan BAK sering tidak tentu
waktunya, tidak ada penggunaan obat pencahar.
RS:
♦ Px tidak BAB dalam beberapa hari, BAK sering tidak tentu waktunya,
keluarga px mengatakan warna urine px kuning kecoklatan seperti teh,
tidak menggunakan obat pencahar, tidak menggunakan kateter.
5. Sexual.
Px berjenis kelamin perempuan, sudah menikah, memiliki 1 orang suami dan 2
orang anak, hubungan px dan keluarga px terlihat baik, hubungan px dan suami
terlihat harmonis pada saat suami px dengan sabarnya menjaga px.
6. Psikososial.
7
Psikologi:
Px tampaknya sabar dalam menghadapi penyakitnya dan px beranggapan
bahwa penyakitnya ini hanya cobaan dari Tuhan.
Sosial:
Px dapat beradaptasi dengan lingkungan RS, px mau bekerja sama dengan
dengan menceritakan dengan jujur semua yang dideritanya pada tim medis.
V. KEBUTUHAN SPIRITUAL
a. Konsep tentang penguasa kehidupan : Tuhan
b. Sumber kekuatan/harapan saat sakit : Tuhan
c. Ritual agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini : Sembahyang Ke
gereja
d. Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama yang
diharapkan saat ini: ibadah
e. Upaya kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama: tidak ada
f. Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dalam menghadapi
situasi sakit saat ini: Ya
g. Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: Ya
h. Persepsi terhadap penyebab penyakit: Cobaan/peringatan
ANALISA DATA
HARI/
DATA ETIOLOGI MASALAH
TGL
14-12- DS: Tekanan intra kranial Nyeri
- Pasien mengeluh nyeri pada kepala,
2018
pusing serta sesak napas jika
beraktifitas seperti berjalan jauh
P: nyeri karena vertigo
Q : seperti ditarik-tarik
R : kedua pipi sampai sekitar mata
S:4
T : Saat duduk / menunduk
8
DO:
- Pasien tampak sesak
- Pasien tampak gelisah
- Skala nyeri 4
- Vital sign : TD 90/80 mmHg, N
90 x/mnt, R 24 x/mnt, t 36,2°C,
SaO2 99%
14-12- DS: Tekanan pada otot Gangguan pola
- Pasien mengatakan nyeri, pusing, leher tidur
2018
susah tidur tidur siang ±1/2 jam
dan tidur malam hanya 3-5 jam
dan mudah terbangun karena nyeri,
perasaan setelah bangun masih
mengantuk serta sesak napas jika
beraktifitas seperti berjalan jauh
DO:
- .pasien tampak susah tidur, gelisah.
- Mata berkantung
- Pasien tampak mengantuk
PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri b.d tekanan intra kranial
2. Gangguan pola tidur b.d tekanan pada otot leher
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA INTERVENSI
NO TUJUAN
KEPERAWATAN RENCANA RASIONAL
1 Nyeri b.d tekanan Setelah di lakukan 1. Kaji nyeri 1. Mengetahui
intra kranial tindakan keperawatan
(PQRST) skala nyeri
3x24 jam di harapkan
2. Kaji keluhan
nyeri berkurang / dapat dan keadaan
teratasi dengan kriteria : pasien tiap hari
nyeri secara
- Melaporkan rasa 3. Berikan posisi
nyeri yang sudah holistik
nyaman sesuai
teratasi 2. Mengetahui
- Skala nyeri 2 dengan
tingkat
(ringan)
kebutuhan
- Pasien tampak penurunan
tenang pasien
nyeri untuk
9
DIAGNOSA INTERVENSI
NO TUJUAN
RENCANA RASIONAL
KEPERAWATAN
4. Ajarkan terapi sembuh
3. Posisi yang
untuk
nyaman dapat
pengurangan
sedikit
nyeri
mengubah
(mengubah
persepsi nyeri
posisi kepala)
5. Ajarkan tekhnik yang dirasa
relaksasi pasien
6. Kolaborasi 4. Kebiasaan
dengan mengubah
pemberian obat posisi kepala
analgesik dan secara
mertigo bertahap dapat
menurunkan
nyeri atau
pusing.
5. Dengan
teknik
relaksasi dapat
mengurangi
rasa nyeri
6. Obat
penghilang
rasa nyeri dan
obat untuk
vertigo
2 Gangguan pola Setelah dilakukan 1. Kaji jumlah jam 1. Mengetahui
tidur b.d tekanan
tindakan keperawatan tidur pasien berapa jam
pada otot leher
2. Mengobservasi
selama 2x24 jam tidur pasien
intensitas tidur 2. Mengetahui
masalah keperawatan
pasien tingkat
gangguan pola tidur
3. Ciptakan
insomnia
dapat teratasi dengan
lingkungan
pasien
KH sbb:
yang nyaman 3. Menciptakan
1. Konjungtiva tidak
4. Jelasakan
10
DIAGNOSA INTERVENSI
NO TUJUAN
RENCANA RASIONAL
KEPERAWATAN
anemis pentingnya tidur suasana rileks
2. Mata tidak berkantung
yang adekuat yang bisa
3. Dapat tidur 4-6 jam
4. Tidur nyenyak tidak untuk kesehatan mempermuda
5. Beritahu pada
mudah terbangun h tidur
5. Nadi : 60-100 mmHg keluarga untuk 4. Karena saat
6. TD : 140/90 mmHg
memberikan tidur tubuh
pijatan yang melakukan
nyaman saat metabolisme
5. Kenyamanan
memulai tidur
6. Kolaborasi tubuh pasien
dengan dapat
pemberian membantu
sedatif proses
7. Diskusikan
memulai tidur
dengan dokter 6. Untuk
tentang membantu
perlunya tidur pasien
7. Tidur dapat
meninjau
stabil dan obat
kembali
tidak
program
membahayaka
pengobatan jika
n bagi tubuh
berpengaruh
pasien
pada pola tidur.
HARI/
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL
untuk pengurangan nyeri sekitar mata
S:4
(mengubah posisi
T : Saat duduk / menunduk
kepala)
DO:
5. Mengajarkan tekhnik
- Pasien tampak sesak
relaksasi - Pasien tampak gelisah
6. Berkolaborasi dengan - Skala nyeri 4
- Vital sign : TD 100/80
pemberian obat
mmHg, N 98 x/mnt, R 24
analgesik dan mertigo x/mnt, t 37,2°C, SaO2
99%
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
HARI/
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL
tidur A: Masalah
6. Berkolaborasi dengan teratasi sebagian
pemberian sedatif P: Intervensi di hentikan
7. Mendiskusikan dengan pasien pindah ruangan
dokter tentang perlunya (komplikasi TB paru)
meninjau kembali
program pengobatan jika
berpengaruh pada pola
tidur.