Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS


HIPERTENSI DI RUANG A1 RUMAH SAKIT ANGKATAN LAUT

dr. RAMELAN SURABAYA

OLEH :
CATUR AGUS PUJI WAHYUDI
NIM. 1821006

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN 2019/2020
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Waktu pengkajian : 2 Januari 2019 Waktu MRS : 1 Jan 2018 (11.00)
Ruang/ kelas : R. Melati No RM : 00354xxx
Diagnosa Medis : Hipertensi

1. Identitas
Nama : Tn. A Suku Bangsa : Jawa Indonesia
Jenis Kelamin : Laki - laki Pendidikan : SMP
Umur : 48 Tahun Pekerjaan : Swaata
Agama : Islam Pgg jwb : Tn. S
Status : Menikah
Alamat : Sukodono Sidoarjo

2. Keluhan Utama :
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan pusing dan mata berkunang-kunang saat berdiri dan
beraktifitas. Dan pasien mengatakan datang ke IGD RSAL dr. Ramelan Surabaya
tanggal 1 Januari 2019 jam 08.00 dengan keluhan utama pasien mengatakan pusing
kepala di bagian belakang, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri menjalar sampai ujung
kepala, dengan skala nyeri 6 dan bertambah saat pasien beraktifitas. Pasien
dipindahkan keruangan A1 pada jam 12.00 WIB.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit sebelumnya, pasien tidak pernah
melakukan tindakan operasi.

Riwayat Kesehatan Keluarga :


Keluarga pasien mengatakan bahwa ibu kandungnya mempunyai riwayat penyakit
hipertensi, lingkungan rumah pasien bersih dan ada ventilasinya. Perilaku yang
mempengaruhi kesehatan pasien sering lebih makan asin dan gorengan.

Genogram : Ket.

= Laki – laki

= Perempuan

= Pasien

= Meninggal dunia
= Menikah

= Saudara

= Tinggal serumah

Riwayat alergi:
Tidak ada alergi makanan atau alergi obat – obatan.

3. Observasi dan Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis (4-5-6)
Tanda-Tanda vital
TD : 200/100 mmHg Nadi : 90x/mnt RR : 20x/mnt Suhu : 36,0oC
Antropometri
TB : 169cm BB SMRS : 60 Kg BB Stlh MRS : 48 Kg

4. B1 Pernafasan (Breath)
Bentuk Dada : Simetris normal Pergerakan : Normal
Otot bantu nafas tambahan : Tidak ada Jika ada, jelaskan: Tidak ada
Irama nafas : Teratur Kelainan : Tidak ada
Pola nafas : Teratur Taktil/ Vocal fremitus: Tidak terkaji
Suara nafas : Vesikuler Suara nafas tambahan: Tidak ada
Sesak nafas : Tidak ada Batuk : Tidak ada
Sputum : Tidak ada Warna: Tidak ada Ekskresi: Tidak ada
Sianosis : Tidak ada jika ada, lokasi: Tidak ada
Kemampuan aktivitas: Tidak nyeri saat bernafas
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

5. B2 Kardiovaskuler (Blood)
Ictus cordis : Kuat Irama jantung: Teratur
Nyeri dada : Tidak ada jika ya, jelaskan (PQRST): Tidak ada

Bunyi jantung: S1 S1 tunggal Bunyi jantung tambahan: Tidak ada


CRT : <2 detik Akral: Hangat kelembaban
Oedema : Tidak ada Jika ya, jelaskan: Tidak ada
Hepatomegali: Tidak ada
Perdarahan : Tidak ada
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

6. B3 Persarafan (Brain)
GCS Eye : 4 Verbal : 5 Motorik: 6 Total: 15
Refleks Fisiologis
Biceps: Fleksi Triceps: Fleksi Patella: Ekstensi
Refleks Patologis:
Kaku Kuduk : Tidak ada Bruzinski I : Tidak ada Bruzinski II : Tidak ada
Kernig : Tidak ada
Nervus Kranial
NI : Tidak ada NVII : Tidak ada
NII : Tidak ada NVIII : Tidak ada
NIII : Tidak ada NIX : Tidak ada
NIV : Tidak ada NX : Tidak ada
NV : Tidak ada NXI : Tidak ada
NVI : Tidak ada NXII : Tidak ada
Nyeri Kepala : 6 Jika ya, jelaskan:
P : Pusing kepala
Q : Di bagian belakang kepala
R : Nyeri menjalar sampai ujung kepala
S : 6 (dari 1-10)
T : 2 minggu sebelum sakit
Paralisis : Tidak ada

Penciuman
Bentuk Hidung
Septum : Tidak ada
Polip : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
Wajah & penglihatan
Mata : Normal Kelainan : Tidak ada
Pupil : Isokor Refleks : baik +/+
Konjungtiva : Merah muda Gangguan : Tidak ada
Skelera : Putih Gangguan : Wajah menyeringai
Visus : 6/6
Pendengaran
Telinga : Normal/Simetris Kelainan : Tidak ada
Kebersihan : Tidak ada serumen
Gangguan : Tidak ada Alat bantu : Tidak ada
Lidah
Kebersihan : Bersih uvula : Normal
Palatum : Normal kesulitan telan: Tidak ada
Afasia : Tidak ada
Masalah Keperawatan: Nyeri Akut

7. B4 Perkemihan (Blader)
Kebersihan : Bersih Ekskresi : Normal
Kandung Kemih: Normal Nyeri Tekan : Tidak ada
Eliminasi uri SMRS frek: 4x/hr Jumlah : 1000/24jam Warna: Kuning

Eliminasi uri MRS frek: 4x/hr jumlah : 1000/24jam Warna: Kuning


Alat bantu : Pispot
Gangguan: Tidak ada
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

8. B5 Pencernaan (Bowel)
Mulut : Bersih Membran mukosa: Lembab
Gigi/ gigi palsu: Bersih Faring : Tidak ada kesulitan
Diit (makan&minum) SMRS: 3x sehari 1 porsi habis

Diit di RS diit : Tidak ada Frekuensi: 3x sehari


Nafsu makan : Berkurang
Muntah : Tidak ada Mual: Tidak ada
Jenis : Tidak ada NGT: Tidak ada
Porsi : 2-3 sendok makan
Frekuensi Minum: 5 gelas/hari Jumlah: 1000 cc/hari Jenis:
Air putih

Abdomen Bentuk perut : Normal Peristaltik: 20x/menit


Kealianan Abd: Tidak ada
Hepar : Normal
Lien : Normal
Nyeri abdomen: Tidak ada
Rectum dan anus
Hemoroid: Tidak ada
Eliminasi alvi SMRS
Frekuensi: 2x/hari Warna: Kuning
Konsistensi: Lunak
Eliminasi alvi MRS
Frekuensi: 1x/hari Warna: Kuning
Konsistensi: Lunak Colostomi: Tidak ada
Masalah Keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh

9. B6 Muskuluskeletal & Integumen (Bone)


Rambut dan kulit kepala
Skabies: Tidak ada
Warna kulit: Lembab Kuku: Baik
Turgor kulit: Baik
ROM: Bebas Jika terbatas, pada sendi: Tidak ada

5 5
Kekuatan Otot:
5 5

Deformitas: Tidak ada


Fraktur: Tidak ada (jika ya, sebutkan (close/open))
Lain-lain: Tidak ada
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

10.Endokrin
Pembesaran KGB : Tidak ada
Hiperglikemia : Tidak ada
Hipoglikemia : Tidak ada
DM : Tidak ada
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

11.Seksual Reproduksi
Menstruasi terakhir : Tidak ada
Masalah menstrusi : Tidak ada
Pap smear terakhir : Tidak ada
Pemeriksaan payudara/ testis sendiri tiap bulan : Tidak ada
Masalah seksual yang berhubungan dengan penyakit : Tidak ada
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

12.Kemampuan Perawatan Diri


Aktivitas SMRS MRS
Mandi 1 2
Berpakaian/ dandan 1 1
Toileting/ eliminasi 1 2
Mobilitas di tempat tidur 1 1
Alat bantu berupa 1 2
Berjalan 1 2
Niak Tangga 1 2
Berbelanja 1 2
Memasak 1 2
Pemeliharaan rumah 1 2
Berpindah 1 1

Keterangan
Skor 1: Mandiri
2: Alat bantu
3: Dibantu orang lain dan alat
4: Tergantung/ tdk mampu
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

13.Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Tgl pemeriksaan: 2 Januari 2019

No Jenis Pemeriksaan Hasil (satuan) Nilai Normal (satuan)


1 Leukosit (WBC) 12,15 10e3/uL
2 Neutrofil 78,7 69.6 %
3 Limfosit 2,3
4 Monosit 3,6 4.12 %
5 Eosinofil 0,4
6 Basofil 0,2 .446 %
7 Neutrofil % 73,0 39,3-73,7 %
8 Limfosit % L 16,1 18,0-48,3 %
9 Monosit % 7,0 4,40-12,7 %
10 Eosinofil % 2,6 0,600-7,30 %
11 Basofil % 1,3 0,00-1,70 %
12 Eritrosit (RBC) 5,495 4,6-6,2 106/µ L
13 Hemoglobin (HBC) L 5.53 13,5-18,0 g/dL
14 Hematokrit (HCT) 42,36 40-54 &
15 MCV L 77,09 81,1-96,0 µm3
16 MCH 27,29 27,0-31,2 pg
17 MCHC 35,40 31,8-35,4 g/dL
18 RDW 11,85 11,5-14,5 %
19 PLT H 469 155-366 103/µ L
20 MPV 7,014 6,90-10,6 fL
21 FAAL GINJAL
22 BUN 20 7,8-20,23 mg/dL
23 Kreatinin H 1,315 0,8-1,3 mg/dL

Photo :
X-Ray : Tidak ada
USG : Tidak ada

Lain-lain : Tidak ada


Terapi/ Tindakan Lain-lain:
Tgl: 17 Januari 2019

N Nama Obat Dosis Rute Indikasi


o
1 Infus NS 1000cc/24 IV Bekerja untuk membantu proses
jam (Intravena) penyembuhan diare, berguna
untuk mencegah infeksi,
bermanfaat untuk memberikan
daya tahan tubuh, memenuhi
kebutuhan vitamin C, membantu
memenuhi kebutuhan mineral,
berguna untuk memberikan
kebutuhan karbohidrat protein.
2 Injeksi Ranitidine 3x1 gr IV Berfungsi untuk mengatasi dan
(Intravena) mencegah rasa panas perut
(heartburn), maag dan sakit perut
yang disebabkan oleh tukak
lambung.
3 Injeksi Antrain 3x1 amp IV Biasanya, obat antrain ini
(Intravena) dimanfaatkan untuk mengurangi
rasa nyeri yang terjadi setelah
seorang pasien menjalani operasi.
Tidak hanya itu, fungsi antrain
lainnya adalah untuk menurunkan
demam tinggi, dismenore (nyeri
perut saat haid), sakit kepala, sakit
gigi dan lain sebagainya.
4 Amlodipine 5 mg Oral Obat untuk mengatasi hipertensi
1x1 tab atau tekanan darah tinggi. Obat ini
juga bisa digunakan serangan
angina pectoris atau angin duduk.
Amplodipine bisa dikonsumsi
secara sendiri. Amlodipine bekerja
dengan cara melemaskan dinding
dan melebarkan diameter
pembuluh darah efeknya akan
memperlancar aliran darah
menuju jantung dan mengurangi
tekanan darah dalam pembuluh
darah. Obat ini juga menghalangi
kadar kalsium yang masuk ke sel
otot harus di dinding pembuluh darah
jantung kalsium akan membuat otot
dinding pembuluh darah berkontraksi
dengan adanya penghambatan
kalsium yang masuk, dinding
pembuluh darah akan menjadi lebih
lemas.

Surabaya, 2 Januari 2019

Catur Agus Puji Wahyudi


B. Analisa Data (Diagnosa Keperawatan)

No Data (Symptom) Penyebab (Etiologi) Masalah (Problem)


1. DS : Pasien mengatakan pusing Agen pencedera Nyeri Akut
P : Pasien mengatakan fisiologis (mis. (SDKI, D.0077, Hal.
pusing kepala di bagian inflamasi, iskemia, 172)
belakang dan mata neoplasma)
berkunang-kunang
Q : Nyeri seperti di tusuk –
tusuk
R : Nyeri menjalar sampai
ujung kepala
S : Skala nyeri 7
T : Nyeri bertambah saat
pasien beraktifitas
yang berlebihan

DO :
1. Pasien tampak menyeringai
kesakitan dengan skala 7
2. - Tekanan darah: 200/100
mmHg
- Nadi: 95x/menit
- RR: 22x/menit
- Suhu: 36,0 oC

2. DS : Pasien mengatakan Ketidakmampuan Defisit Nutrisi


merasa lemas, tidak nafsu mencerna makanan (SDKI, D.0019, Hal.
makan 54)

DO :
1. - Tekanan darah: 200/100
mmHg
- Nadi: 95x/menit
- RR: 22x/menit
- Suhu: 36oC
2. GCS : 4-5-6
3. Kesadaran compos mentis
4. Mulut kering, pecah-pecah
5. Aktifitas pasien terbatas
6. Porsi makan yang
dihabiskan 3x sehari 2-3
sendok makan
7. BB sebelum sakit : 60 kg
8. BB saat sakit : 48 kg

3. DS : - Kelembaban Gangguan Integritas


Kulit / Jaringan
DO : (SDKI, D.0129, Hal.
1. Akral pasien hangat 282)
kelembaban
2. Kebersihan kulit pasien
tampak kotor
3. Kulit tampak kusam
Prioritas Masalah

Tanggal
No Masalah Keperawatan Paraf
ditemukan teratasi
1. Nyeri Akut b.d Agen 2 Januari 2019 3 Januari 2019 catur
pencedera fisiologis (mis.
inflamasi, iskemia,
neoplasma)
(SDKI, D.0077, Hal. 172)

2. Defisit Nutrisi b.d 2 Januari 2019 3 Januari 2019 catur


Ketidakmampuan
mencerna makanan
(SDKI, D.0019, Hal. 54)

3. Gangguan Integritas 2 Januari 2019 3 Januari 2019 catur


Kulit / Jaringan b.d
Kelembaban
(SDKI, D.0129, Hal. 282)
C. Intervensi Keperawatan

Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Nyeri Akut b.d Luaran Utama : Nyeri Akut b.d Agen
Agen pencedera Tingkat Nyeri (SLKI, L.08066, pencedera fisiologis (mis.
fisiologis (mis. Hal. 145) inflamasi, iskemia,
inflamasi, iskemia, Setelah dilakukan intervensi neoplasma)
neoplasma) keperawatan selama 2 x 24 jam, (SDKI, D.0077, Hal. 172)
(SDKI, D.0077, maka diharapkan tingkat nyeri Manajemen Nyeri (SIKI,
Hal. 172) menurun dengan kriteria hasil : 1.08238, Hal. 201)
1. Keluhan nyeri menurun (dari 1. Identifikasi lokasi, 1. Untuk mengetahui
skala 7 menjadi 0) karakteristik, durasi, perkembangan
2. Meringis menurun (tidak frekuensi, kualitas, PQRST pada pasien
menyeringai sama sekali) intensitas nyeri
3. Tekanan darah membaik (TD 2. Identifikasi skala nyeri 2. Untuk mengetahui
normal 120/80 mmHg – perkembangan
130/90 mmHg) skala nyeri pada
pasien (diharapkan
skala nyeri 0)
3. Anjurkan memonitor 3. Agar pasien
nyeri secara mandiri mengetahui nyeri
yang dirasakan
disetiap waktunya

4. Kolaborasi pemberian 4. Untuk mengurangi


analgetik, jika perlu rasa nyeri pada
pasien
2. Defisit Nutrisi b.d Luaran Utama : Defisit Nutrisi b.d
Ketidakmampuan Status Nutrisi (SLKI, L.03030, Ketidakmampuan
mencerna Hal. 121) mencerna makanan
makanan Setelah dilakukan intervensi (SDKI, D.0019, Hal. 54)
(SDKI, D.0019, keperawatan selama 2 x 24 jam, Manajemen Nutrisi (SIKI,
Hal. 54) maka diharapkan status nutrisi 1.03119, Hal. 200)
membaik dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi status nutrisi 1. Untuk mengetahui
1. Porsi makanan yang dihabiskan status nutrisi
meningkat (dari 3x sehari 2-3 pasien
sendok makan, menjadi 3x membaik/membur
sehari 1 porsi habis) uk (Rumus Harris
2. Berat badan membaik (dari 48 Benedict: Pria = 66
kg menjadi 60 kg (BB SMRS/BB + (13,7 x bb) + (5 x
awal)) tb) – (6,8 x usia))
3. Nafsu makan membaik (dari 2. Monitor berat badan 2. Untuk mengetahui
tidak nafsu makan, menjadi perkembangan
nafsu makan) berat badan pasien
(dari 48 kg menjadi
60 kg (BB SMRS/BB
awal))
3. Berikan makanan tinggi 3. Untuk
kalori dan tinggi protein mengembalikan BB
pasien awal SMRS
(karena diet TKTP
mengandung energi
dan protein diatas
kebutuhan normal)
4. Kolaborasi dengan ahli 4. Untuk mengetahui
gizi untuk menentukan takaran jumlah
jumlah kalori dan jenis kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, nutrien yang
jika perlu dibutuhkan pasien
3. Gangguan Luaran Utama : Gangguan Integritas Kulit /
Integritas Kulit / Integritas Kulit dan Jaringan Jaringan b.d Kelembaban
Jaringan b.d (SLKI, L.14125, Hal. 33) (SDKI, D.0129, Hal. 282)
Kelembaban Setelah dilakukan intervensi Edukasi Perawatan Diri
(SDKI, D.0129, keperawatan selama 2 x 24 jam, (SIKI, 1.12420, Hal. 90)
Hal. 282) maka diharapkan integritas kulit 1. Identifikasi pengetahuan 1. Untuk mengukur
dan jaringan meningkat dengan tentang perawatan diri pengetahuan pasien
kriteria hasil : tentang perawatan
1. Elastisitas meningkat (kulit diri
pasien normal/tidak terlalu 2. Rencanakan strategi 2. Untuk menyusun
berminyak ataupun terlalu edukasi, termasuk tujuan strategi edukasi
kering) yang realistis kepada pasien
2. Kerusakan jaringan menurun beserta tujuan yang
(kulit pasien yang tampak kotor realistis
berubah menjadi bersih, agar 3. Ciptakan edukasi 3. Untuk memancing
tidak terjadi resiko kerusakan interaktif untuk memicu pernyataan yang
jaringan) partisipasi aktif selama diungkapkan oleh
3. Tekstur membaik (tekstur kulit edukasi pasien mengenai
pasien tetap stabil) perawatan diri
4. Ajarkan perawatan diri, 4. Agar pasien dapat
praktik perawatan diri, melakukan
dan aktivitas kehidupan perawatan diri
sehari-hari secara mandiri

D. Implementasi Keperawatan
No Waktu Waktu Catatan Perkembangan
Tindakan TT TT
Dx (Tgl & jam) (Tgl & jam) (SOAP)
1. 2 Januari 1. Mengidentifikasi lokasi, catur 2 Januari S : Saya masih merasa sedikit catu
2019 2019 r
karakteristik, durasi, frekuensi, pusing di bagian kepala
(08.00 WIB) (09.30 WIB)
kualitas, intensitas nyeri belakang dan mata
2. Mengidentifikasi skala nyeri berkunang-kunang, nyeri
3. Menganjurkan memonitor nyeri seperti di tusuk – tusuk
secara mandiri berkurang, nyeri sudah tidak
4. Berkolaborasi pemberian menjalar sampai ujung
analgetik, jika perlu kepala, skala nyeri 4, nyeri
sudah berkurang walau
pasien beraktifitas yang
berlebihan
O : Pasien sudah tidak tampak
menyeringai
TD: 180/100 mmHg
Nadi: 92x/menit
RR: 21x/menit
S: 36,4 oC
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dx. 2, 3
2. 2 Januari 1. Mengidentifikasi status nutrisi catur 2 Januari S : Saya merasa masih lemas, tetapi catu
2019 2019 r
2. Memonitor berat badan nafsu makan saya sedikit
(10.00 WIB) (11.30 WIB)
3. Memberikan makanan tinggi bertambah
kalori dan tinggi protein O : TD: 170/90 mmHg
4. Berkolaborasi dengan ahli gizi Nadi: 22x/menit
untuk menentukan jumlah RR: 90x/menit
kalori dan jenis nutrien yang S: 36,2 oC
dibutuhkan GCS: E4, V5, M6
Kesadaran composmentis
Mulut sedikit lembab, dan
pecah-pecah berkurang
Aktifitas pasien terbatas
Porsi makan yang dihabiskan 3x
sehari 4–5 sendok makan
BB sebelum sakit = 60 kg, BB
sekarang = 49 kg
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dx. 3
3. 2 Januari 1. Mengidentifikasi pengetahuan catur 2 Januari S:- catu
2019 2019 r
tentang perawatan diri O : Akral pasien hangat kelembaban
(12.00 WIB) (13.30 WIB)
2. Merencanakan strategi edukasi, Kebersihan kulit pasien tampak
termasuk tujuan yang realistis sedikit bersih
3. Menciptakan edukasi interaktif Kulit pasien tampak sedikit
untuk memicu partisipasi aktif lembab
selama edukasi A : Masalah belum teratasi
4. Mengajarkan perawatan diri, P : Intervensi dilanjutkan dx.1 , 2 , 3
praktik perawatan diri, dan
aktivitas kehidupan sehari-hari
1. 3 Januari 1. Mengidentifikasi lokasi, catur 3 Januari S : Sudah tidak terasa pusing di catu
2019 2019 r
karakteristik, durasi, frekuensi, bagian kepala belakang dan
(15.00 WIB) (16.30 WIB)
kualitas, intensitas nyeri mata berkunang-kunang telah
2. Mengidentifikasi skala nyeri hilang, tidak merasakan nyeri
3. Menganjurkan memonitor nyeri seperti di tusuk – tusuk, nyeri
secara mandiri yang menjalar sampai ujung
4. Berkolaborasi pemberian kepala telah hilang, skala nyeri
analgetik, jika perlu 0, sudah tidak terasa nyeri
walau pasien beraktifitas yang
berlebihan
O : Pasien sudah tidak tampak
menyeringai
TD: 130/70 mmHg
Nadi: 88x/menit
RR: 20x/menit
S: 36,3 oC
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dx. 2, 3
2. 3 Januari 1. Mengidentifikasi status nutrisi catur 3 Januari S : Saya sudah tidak merasakan catu
2019 2019 r
2. Memonitor berat badan lemas, nafsu makan saya
(17.00 WIB) (18.30 WIB)
3. Memberikan makanan tinggi bertambah
kalori dan tinggi protein O : TD: 130/80 mmHg
4. Berkolaborasi dengan ahli gizi Nadi: 20x/menit
untuk menentukan jumlah RR: 87x/menit
kalori dan jenis nutrien yang S: 36,1 oC
dibutuhkan GCS: E4, V5, M6
Kesadaran composmentis
Mulut lembab, dan tidak pecah-
pecah
Aktifitas pasien sudah dilakukan
secara mandiri
Porsi makan yang dihabiskan 3x
sehari 1 porsi habis
BB sebelum sakit = 60 kg, BB
sekarang = 55 kg
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dx. 3
3. 3 Januari 1. Mengidentifikasi pengetahuan catur 3 Januari S:- catu
2019 2019 r
tentang perawatan diri O : Akral pasien hangat kelembaban
(19.00 WIB) (20.30 WIB)
2. Merencanakan strategi edukasi, Kebersihan kulit pasien tampak
termasuk tujuan yang realistis bersih
3. Menciptakan edukasi interaktif Kulit pasien tampak lembab
untuk memicu partisipasi aktif A : Masalah teratasi
selama edukasi P : Intervensi dihentikan, pasien
4. Mengajarkan perawatan diri, pulang
praktik perawatan diri, dan
aktivitas kehidupan sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai