Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN

PADA PASIEN DENGAN TRAUMA ABDOMEN DI


RUANG IGD RS DR. MOCH. ANSHARI SALEH
BANJARMASIN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Kegawatdaruratan

Dibuat oleh:

Ari Yudha Prabowo

P07120214048

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN KEPERAWATAN

BANJARBARU

2017
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Ari Yudha Prabowo


NIM : P07120214048
Judu : Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan
Pada Pasien Dengan Trauma Abdomen
Tempat: RSUD Dr. Moch. Anshari Saleh

Mengetahui

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

NIP. NIP :
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
PADA PASIEN DENGAN TRAUMA ABDOMEN DI RUANG IGD RS DR.
MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN

PENGKAJIAN

I. BIODATA
Nama : Tn. M
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Pendidikan : MA
Pekerjaan : Swasta
Ruangan dirawat : IGD
No. Reg : 34-xx-xx
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal Masuk RS : 14 Juni 2017
Tanggal Pengkajian : 14 Juni 2017
Diagnosa Medis : Fraktur
Alamat : Komplek Kebun Jeruk 3 Nomor 16 RT 009 RW
004

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. F
Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : D3
Pekerjaan : PNS
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Komplek Kebun Jeruk 3 Nomor 16 RT 009 RW
004
Hubungan Dengan Klien : Kaka

II. PENGKAJIAN FOKUS


Klien mengalami fraktur di tangan kanan bagian ulna dan radius, .

III. PENGKAJIAN PRIMER


A : tidak ada sumbatan jalan napas
B : gerakan pengembangan dada simetris, pola napas teratur, irama napas
24x/menit
C : Nadi teraba, tidak ada tanda sianosis, capilary refil time <2detik, tidak
ada perdarahan
D : Respon alert (AVPU), kesadaran composmentis dengan GCS E4V5M6,
pupil isokor, reflek cahaya positif
E : terdapat fraktur di tangan kanan bagian ulna dan radius dan terdapat luka
lecet di mulut, tangan kiri dan kedua kaki.

IV. PENGKAJIAN SEKUNDER


Keluhan Utama
Nyeri di Bagian tangan kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan saat di jalan di daerah masjid sabilal sedang naik motor,
kemudian mendadak ada mobil yang ingin berbelok di depan, klien langsung
mengerem motornya mendadak sehingga jatuh
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak Ada
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada

1. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign
TD : 130/90 mmHg
N : 102x/menit
RR : 24x/menit
T : 36,5C
SPO2 : 99%
GCS : E4 V5 M6

2. Kepala
Kebersihan : keadaan kepala bersih, tidak ada luka di bagian
kepala
Bentuk kepala : bentuk kepala bulat
Keadaan rambut : rambut berwarna hitam, pendek, tidak mudah
rontok dan patah
Keadaan kulit kepala : kulit kepala kering
Nyeri kepala/pusing : tidak ada nyeri kepala

3. Mata
Kebersihan : keadaan mata bersih, tidak ada kotoran
Ketajaman penglihatan/visus : baik
Peradangan : tidak ada tanda peradangan
Sclera : sclera tidak ikterik
Pupil : kedua pupil mengecil saat terkena cahaya
dan kembali melebar jika tidak terkena
cahaya (isokor)
Gerak bola mata : gerak bola mata mampu mengikuti arah jari
petugas bergerak
Konjungtiva : konjungtiva tidak anemis
Reflek kornea :reflek kornea berkedip saat di dekatkan
dengan kapas
Rasa nyeri : tidak ada nyeri pada bagian mata
Pemakaian alat bantu : klien tidak memakai alat bantu

4. Hidung
Kebersihan : keadaan hidung bersih
Struktur : struktur simetris
Polip : tidak tampak ada polip
Sinus : tidak ada sinus
Perdarahan : tidak ada perdarahan
Peradangan : tidak ada tanda peradangan
Fungsi penciuman : fungsi penciuman dapat membedakan bau minyak
kayu putih dengan parfum

5. Telinga
Kebersihan : keadaan telinga tampak bersih
Struktur : struktur simetris
Nyeri : tidak ada nyeri pada bagian telinga
Cairan : tidak ada cairan yang keluar dari lubang telinga
Tanda peradangan : tidak ada tanda peradangan
Fungsi pendengaran : dapat mendengar suara gesekan jari saat di
dekatkan di telinga

6. Mulut
Kebersihan : keadaan mulut tampak luka karena kecelakaan
Keadaan gigi : keadaan gigi lengkap
Problem menelan : tidak ada masalah dalam menelan
Bicara : berbicara teratur dan lancar
Rongga mulut : keadan rongga mulut ada bekas darah
Fungsi mengunyah : fungsi mengunyah baik
Fungsi pengecap : dapat membedakan rasa manis dan pahit

7. Leher
Vena jugularis : tidak ada pembendungan vena jugularis
Arteri karotis : 102x/menit
Pembesaran tiroid : tidak ada pembesaran pada tiroid
Pembesaran limfe : tidak ada pembesaran pada limfe
8. Dada
Bentuk dada : bentuk dada simeteris
Pengembangan thorak : saat melakukan inspirasi dan
ekspirasi pengembangan thorak kiri
dan kanan sama
Batuk : tidak ada batuk
Sputum : tidak ada sputum
Vokal premitus : teraba di semua area permukaan
dada
Resonansi : terdengar di semua area
Bunyi napas : vesikuler
Bunyi napas tambahan : tidak ada

9. Jantung
Ukuran jantung : tidak terkaji
Denyut jantung : 102x/menit
Nyeri dada : tidak ada
Palpitasi : tidak ada palpitasi
Bunyi jantung : S1 dan S2 tunggal

10. Abdomen
Warna kulit : sawo matang
Bunyi peristaltik : 6x/menit
Keadaan permukaan abdomen : cembung
Pembesaran abdomen : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan

11. Genitalia
Kebersihan : tidak terkaji
Keadaan kelamin luar : tidak terkaji
Keadaan kandung kemih : tidak teraba penuh
Pembesaran kelenjar : tidak terkaji

12. Ekstremitas atas dan bawah


Struktur : simtris
Kekuatan otot :
5 3
5 5
Tonus otot :
Kekakuan sendi : tidak ada kekakuan sendi
Trauma : fraktur pada tangan kanan bagian ulna dan radius
Nyeri : nyeri pada tangan kanan fraktur
Pola aktivitas : bi bantu oleh petugas dan keluarga
Protesa : tidak menggunakan alat bantu
13. Kulit
Kebersihan : kulit luka pada bagian mulut, lecet di tangan
kanan dan kedua kaki
Struktur : kulit luka pada bagian mulut, lecet di tangan
kanan dan kedua kaki
Turgor : kembali <2 detik jika di tekan
Warna : sawo matang
Kelembaban : kering
Lesi : hanya luka lecet di lengan kiri dan kaki kiri
Jejas di perut bagian hipogastrium
V. KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL
1. Nutrisi
Frekuensi, waktu makan, nafsu makan, jenis makanan di rumah, makanan
yang tidak disukai/alergi/pantangan, kebiasaan sebelum makan
Di rumah : pasien makan 2 kali sehari, sahur dan buka, nafsu
makan baik, makann nasi, tidak ada pantangan,
alergi
Di rumah sakit : pasien tidak ada makan di IGD
2. Eliminasi (BAB/BAK)
Frekuensi, warna, konsistensi, keluhan berhubungan dengan BAK/BAB,
penggunaan laxantif/obat lain
Di rumah : BAB 1x sehari, warna coklat, lembek. BAK 3-4x
sehari, berwarna kuning jernih
Di rumah sakit : tidak ada BAB dan BAK di IGD
3. Personal Hygiene
Mandi, oral hygiene, cuci rambut
Di rumah : pasien mandi 2 kali sehari, menyikat gigi 2 kali
sehari dan mencuci rambut 3 hari sekali
Di rumah sakit : pasien tidak ada mandi, sikat gigi dan mencuci
rambut di IGD
4. Istirahat/tidur
Lama, tidur siang, kebiasaan sebelum tidur, keluhan/masalah
Di rumah : biasanya tidur 6-7 jam, tidur siang jarang
Di rumah sakit : tidak ada tidur selama di IGD
5. Aktivitas
Kegiatan waktu luang, kemampuan dalam beraktivitas seperti, makan,
mandi, berpakaian, keluhan dalam beraktivitas
Di rumah : bisasanya klien berkumpul dengan teman
sekantor, dapat melakukan aktivitas dengan
mandiri
Di rumah sakit : pasien ke toilet di bantu oleh keluarga atau
petugas
6. Psikososial
a. Masalah yang mempengaruhi pasien
b. Persepsi pasien terhadap penyakitnya
Hal yang sangat difikirkan saat ini yaitu tangan klien yang patah
Harapan setelah menjalani perawatan agar klien bisa cepat bisa
sembuh
Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit tidak bisa masuk
kerja
c. Mekanisme koping terhadap stress ditemani oleh berdoa dan berzikir
d. Dampak penyakit pasien terhadap keluarga : kaka klien harus
menemani pasien di IGD sampai diperbolehkan pulang
e. Pola interaksi dengan orang terdekat : baik
f. Bagaimana hubungan kien dengan tenaga kesehatan/keperawatan
selama dirawat : klien dapat bekerjasama dengan kooperatif dan
mengikuti perkataan tenaga kesehatan yang lain

VI. KEBUTUHAN SPIRITUAL


Agama yang dianut : Islam
Kegiatan spiritual yang dilakukan : Berzikir
Dampak penyakit terhadap kegiatan spiritual : Tidak bisa beribadah
seperti biasa

VII. DATA PENUNJANG


1. Rontgen
Hasil rontgen terlihat fraktur pada bagian ulna dan radialis dekstra

ANALISA DATA

HARI/TANGGAL DATA ETIOLOGI MASALAH


Selasa, 13 Juni DS : Spasme otot, Nyeri
2017 -pasien kerusakan akibat
mengatakan fraktur
mersa nyeri di
tangan kanan
bagian yang
patah

DO :
-deformitas tangan
kanan
-ada krepitasi di
tangan kanan
-ada benjolan
abnormal
-TD :
130/90mmHg
-N : 102x/menit
-RR : 24x/menit
-T : 36,5C
DS : Resiko infeksi

DO :
-klien tampak
gelisah
-ada
pembengkakan
di tangan kanan
-TD :
130/90mmHg
-N : 102x/menit
-RR : 24x/menit
-T : 36,5C

PRIORITAS MASALAH

1. Nyeri berhubungan dengan spasme otot, kerusakan akibat fraktur


2. Resiko infeksi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

RENCANA
NO DIAGNOSA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri Setelah diberi 1. Observasi 1. Peningkatan
berhubungan tindakan tanda-tanda tanda-tanda
dengan spasme perawatan selama vitas vital
2. Kaji nyeri
otot, kerusakan 1x8 jam nyeri menunjukan
secara
akibat fraktur yang di alami adanya nyeri
komperhensif 2. Untuk
pasien terkontrol
meliputi menentukan
,dengan Kriteria
lokasi, intervensi yang
Hasil :
karakteristik, tepat
- Pasien
3. Posisi sesuai
durasi,
melaporkan
tubuh manusia
frekuensi,
nyeri
membantu
qualitas dan
berkurang
relaksasi
- Pasien tampak intensitas
sehingga
tenang nyeri dan
- TTV dalam batas engurangi rasa
faktor
normal (TD nyeri
presipitasi
4. Membantu
140-90/70-90 3. Berikan posisi
klien untuk
mmHg, Nadi yang nyaman
dapat
60-100x/menit, sesuai posisi
mengontrol
RR 16- anatomi tubuh
nyeri
24x/menit, manusia
5. Menurunkan
4. Ajarkan
suhu 36,5-37,5
stimulus nyeri
menggunakan
C)
dan mencegah
- Pasien dapat teknik
kesalahan
menggunakan relaksasi(latih
posisi tulang
teknik non- an napas
6. Dibutuhkan
analgetik dalam)
untuk
5. Berikan
untuk
menghilangkan
imobilisasi
menangani
spasme
bagian yang
nyeri
sakit dengan
tirah baring
6. Kolaborasi
pemberian
obat analgetik
sesuai indikasi
2 Resiko infeksi Setelah diberi 1. Pantau tanda- 1. Mengidentifika
tindakan tanda vital si tand-tanda
2. Lakukan
perawatan 1x8 peradangan
perawatan luka
jam infeksi tidak terutama bila
dengan teknik
terjadi, dengan suhu tubuh
aseptik
Kriteria hasil : meningkat
3. Lakukan
2. Mengendalikan
-Tidak ada tanda
perawatan
penyebaran
infeksi seperti
terhadap
mikroorganism
Dolor, Kalor,
prosedur
e patogen
Tumor, Rubor,
invasif seperti 3. Untuk
Fungsio Lesa
pemasangan mengurangi
- TTV dalam batas
infus, kateter, resiko infeksi
normal (TD
dranase luka, nasokomial
140-90/70-90
4. Penurunan Hb
dll
mmHg, Nadi
4. Jika ditemukan dan
60-100x/menit,
tanda-tanda peningkatan
RR 16-
infeksi jumlah leukosit
24x/menit,
kolaborasi dari normal bisa
suhu 36,5-37,5
untuk terjadi akibat
C)
pemeriksaan terjadinya
darah, seperti proses infeksi
5. Antibiotik
Hb dan
mencegah
leukosit
5. Kolaborasi perkembangan
untuk mikroorganism
pemberian e patogen
anti-biotik
CATATAN KEPERAWATAN

N DIAGNOSA
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
O KEPERAWATAN
1 Selasa, 13 Juni Nyeri 1. Mengukur S:
2017 berhubungan tekanan darah, - pasien
dengan trauma nadi, pernapsan mengatakan
abdomen dan suhu pasien nyeri yang di
2. Mengkaji nyeri
rasakannya
secara
mulai
komperhensif
berkurang
meliputi lokasi, - P : ketika
karakteristik, bergerak, di
durasi, sentuh atau
frekuensi, di tekan
- Q : seperti di
qualitas dan
remas-remas
intensitas nyeri
- R : tangan
dan faktor
kanan
presipitasi - S : skala 3
3. Memberikan
(0-10)
posisi yang - T : terus
nyaman sesuai menerus
anatomi tubuh O:
manusia. - Pasien
4. Mengajarkan
tampak
menggunakan
tenang
teknik - posisi
relaksasi(latiha pasien
n napas dalam) berbaring
5. Memberikan - tangan klien
imobilisasi di bidai dari
bagian yang siku sampai
sakit dengan telapak
tirah baring tangan
6. Berkolaborasi - TD :
pemberian 130/70mmg
Injeksi - N:
Ranitidin 25mg 85x/menit
- RR
1 amp i.v
Injeksi 20x/menit
- T : 36,6C
Keterolac 1
- Pasien
amp 30mg
mampu
melakukan
teknik napas
dalam
- Terpasang
infus
Asering 10
tpm
- Ranitidin
dan
keterolac
sudah
diberikan
A:
Masalah
Teratasi
Sebagian
P:
Lanjutkan
Intervensi 1, 2,
3, 5
2 Selasa, 13 Juni Resiko infeksi 1. Mengukur S:
2017 tekanan darah,
nadi, O:
pernapasan dan - Tidak ada
suhu pasien tanda-tanda
2. Melakukan
infeksi
perawatan luka
seperti dolor,
dengan teknik
kalor, lubor,
aseptik
tumor dan
3. Melakukan
fungsio lesa
perawatan
- Pasien
terhadap
tampak
prosedur
tenang
invasif seperti - TD :
pemasangan 130/70mmH
infus, kateter, g
- N:
dranase luka,
86x/menit
dll
- RR :
4. Berkolaborasi
17x/menit
pemberian
- T : 36,6C
antibiotik
A:
cefazolin 1g
Masalah Teratasi
P:
Hentikan
Intervensi
CATATAN PERKEMBANGAN

N DIAGNOSA TANDA KET.


JAM PERKEMBANGAN
O KEPERAWATAN TANGAN
Nyeri berhubungan Mengukur Vital Sign
dengan trauma abdomen 15.50 TD : 140/70 mmHg
N : 88x/menit
R : 18x/menit
T : 36,8C
SpO2 : 99%

15.55 Membersihkan luka


pasien

16.06 Memposisikan pasien


posisi berbaring

16.15 Mengajarkan teknik


napas dalam

16.20 Memasang infus Asering


10 tpm

16.22 Injeksi ranitidin 25mg


Injeksi keterolac 30mg
Injeksi cefazolin 1g

16.58 Pasien di bawa ke


radiologi untuk
pemeriksaaan rontgen

17.30 Observasi ada tanda-


tanda infeksi

18.16 Tidak ada tanda-tanda


infeksi

18.25 Mengukur TTV


TD : 140/70mmHg
N : 86x/menit
RR : 17x/menit
T : 36,9C
SpO2 : 98%

18.44 Pasien di pindah ke


ruangan untuk di rawat
dan rencana operasi

Anda mungkin juga menyukai