Dibuat oleh:
P07120214048
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
NIP. NIP :
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
PADA PASIEN DENGAN TRAUMA ABDOMEN DI RUANG IGD RS DR.
MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN
PENGKAJIAN
I. BIODATA
Nama : Tn. M
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Pendidikan : MA
Pekerjaan : Swasta
Ruangan dirawat : IGD
No. Reg : 34-xx-xx
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal Masuk RS : 14 Juni 2017
Tanggal Pengkajian : 14 Juni 2017
Diagnosa Medis : Fraktur
Alamat : Komplek Kebun Jeruk 3 Nomor 16 RT 009 RW
004
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign
TD : 130/90 mmHg
N : 102x/menit
RR : 24x/menit
T : 36,5C
SPO2 : 99%
GCS : E4 V5 M6
2. Kepala
Kebersihan : keadaan kepala bersih, tidak ada luka di bagian
kepala
Bentuk kepala : bentuk kepala bulat
Keadaan rambut : rambut berwarna hitam, pendek, tidak mudah
rontok dan patah
Keadaan kulit kepala : kulit kepala kering
Nyeri kepala/pusing : tidak ada nyeri kepala
3. Mata
Kebersihan : keadaan mata bersih, tidak ada kotoran
Ketajaman penglihatan/visus : baik
Peradangan : tidak ada tanda peradangan
Sclera : sclera tidak ikterik
Pupil : kedua pupil mengecil saat terkena cahaya
dan kembali melebar jika tidak terkena
cahaya (isokor)
Gerak bola mata : gerak bola mata mampu mengikuti arah jari
petugas bergerak
Konjungtiva : konjungtiva tidak anemis
Reflek kornea :reflek kornea berkedip saat di dekatkan
dengan kapas
Rasa nyeri : tidak ada nyeri pada bagian mata
Pemakaian alat bantu : klien tidak memakai alat bantu
4. Hidung
Kebersihan : keadaan hidung bersih
Struktur : struktur simetris
Polip : tidak tampak ada polip
Sinus : tidak ada sinus
Perdarahan : tidak ada perdarahan
Peradangan : tidak ada tanda peradangan
Fungsi penciuman : fungsi penciuman dapat membedakan bau minyak
kayu putih dengan parfum
5. Telinga
Kebersihan : keadaan telinga tampak bersih
Struktur : struktur simetris
Nyeri : tidak ada nyeri pada bagian telinga
Cairan : tidak ada cairan yang keluar dari lubang telinga
Tanda peradangan : tidak ada tanda peradangan
Fungsi pendengaran : dapat mendengar suara gesekan jari saat di
dekatkan di telinga
6. Mulut
Kebersihan : keadaan mulut tampak luka karena kecelakaan
Keadaan gigi : keadaan gigi lengkap
Problem menelan : tidak ada masalah dalam menelan
Bicara : berbicara teratur dan lancar
Rongga mulut : keadan rongga mulut ada bekas darah
Fungsi mengunyah : fungsi mengunyah baik
Fungsi pengecap : dapat membedakan rasa manis dan pahit
7. Leher
Vena jugularis : tidak ada pembendungan vena jugularis
Arteri karotis : 102x/menit
Pembesaran tiroid : tidak ada pembesaran pada tiroid
Pembesaran limfe : tidak ada pembesaran pada limfe
8. Dada
Bentuk dada : bentuk dada simeteris
Pengembangan thorak : saat melakukan inspirasi dan
ekspirasi pengembangan thorak kiri
dan kanan sama
Batuk : tidak ada batuk
Sputum : tidak ada sputum
Vokal premitus : teraba di semua area permukaan
dada
Resonansi : terdengar di semua area
Bunyi napas : vesikuler
Bunyi napas tambahan : tidak ada
9. Jantung
Ukuran jantung : tidak terkaji
Denyut jantung : 102x/menit
Nyeri dada : tidak ada
Palpitasi : tidak ada palpitasi
Bunyi jantung : S1 dan S2 tunggal
10. Abdomen
Warna kulit : sawo matang
Bunyi peristaltik : 6x/menit
Keadaan permukaan abdomen : cembung
Pembesaran abdomen : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
11. Genitalia
Kebersihan : tidak terkaji
Keadaan kelamin luar : tidak terkaji
Keadaan kandung kemih : tidak teraba penuh
Pembesaran kelenjar : tidak terkaji
ANALISA DATA
DO :
-deformitas tangan
kanan
-ada krepitasi di
tangan kanan
-ada benjolan
abnormal
-TD :
130/90mmHg
-N : 102x/menit
-RR : 24x/menit
-T : 36,5C
DS : Resiko infeksi
DO :
-klien tampak
gelisah
-ada
pembengkakan
di tangan kanan
-TD :
130/90mmHg
-N : 102x/menit
-RR : 24x/menit
-T : 36,5C
PRIORITAS MASALAH
RENCANA
NO DIAGNOSA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri Setelah diberi 1. Observasi 1. Peningkatan
berhubungan tindakan tanda-tanda tanda-tanda
dengan spasme perawatan selama vitas vital
2. Kaji nyeri
otot, kerusakan 1x8 jam nyeri menunjukan
secara
akibat fraktur yang di alami adanya nyeri
komperhensif 2. Untuk
pasien terkontrol
meliputi menentukan
,dengan Kriteria
lokasi, intervensi yang
Hasil :
karakteristik, tepat
- Pasien
3. Posisi sesuai
durasi,
melaporkan
tubuh manusia
frekuensi,
nyeri
membantu
qualitas dan
berkurang
relaksasi
- Pasien tampak intensitas
sehingga
tenang nyeri dan
- TTV dalam batas engurangi rasa
faktor
normal (TD nyeri
presipitasi
4. Membantu
140-90/70-90 3. Berikan posisi
klien untuk
mmHg, Nadi yang nyaman
dapat
60-100x/menit, sesuai posisi
mengontrol
RR 16- anatomi tubuh
nyeri
24x/menit, manusia
5. Menurunkan
4. Ajarkan
suhu 36,5-37,5
stimulus nyeri
menggunakan
C)
dan mencegah
- Pasien dapat teknik
kesalahan
menggunakan relaksasi(latih
posisi tulang
teknik non- an napas
6. Dibutuhkan
analgetik dalam)
untuk
5. Berikan
untuk
menghilangkan
imobilisasi
menangani
spasme
bagian yang
nyeri
sakit dengan
tirah baring
6. Kolaborasi
pemberian
obat analgetik
sesuai indikasi
2 Resiko infeksi Setelah diberi 1. Pantau tanda- 1. Mengidentifika
tindakan tanda vital si tand-tanda
2. Lakukan
perawatan 1x8 peradangan
perawatan luka
jam infeksi tidak terutama bila
dengan teknik
terjadi, dengan suhu tubuh
aseptik
Kriteria hasil : meningkat
3. Lakukan
2. Mengendalikan
-Tidak ada tanda
perawatan
penyebaran
infeksi seperti
terhadap
mikroorganism
Dolor, Kalor,
prosedur
e patogen
Tumor, Rubor,
invasif seperti 3. Untuk
Fungsio Lesa
pemasangan mengurangi
- TTV dalam batas
infus, kateter, resiko infeksi
normal (TD
dranase luka, nasokomial
140-90/70-90
4. Penurunan Hb
dll
mmHg, Nadi
4. Jika ditemukan dan
60-100x/menit,
tanda-tanda peningkatan
RR 16-
infeksi jumlah leukosit
24x/menit,
kolaborasi dari normal bisa
suhu 36,5-37,5
untuk terjadi akibat
C)
pemeriksaan terjadinya
darah, seperti proses infeksi
5. Antibiotik
Hb dan
mencegah
leukosit
5. Kolaborasi perkembangan
untuk mikroorganism
pemberian e patogen
anti-biotik
CATATAN KEPERAWATAN
N DIAGNOSA
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
O KEPERAWATAN
1 Selasa, 13 Juni Nyeri 1. Mengukur S:
2017 berhubungan tekanan darah, - pasien
dengan trauma nadi, pernapsan mengatakan
abdomen dan suhu pasien nyeri yang di
2. Mengkaji nyeri
rasakannya
secara
mulai
komperhensif
berkurang
meliputi lokasi, - P : ketika
karakteristik, bergerak, di
durasi, sentuh atau
frekuensi, di tekan
- Q : seperti di
qualitas dan
remas-remas
intensitas nyeri
- R : tangan
dan faktor
kanan
presipitasi - S : skala 3
3. Memberikan
(0-10)
posisi yang - T : terus
nyaman sesuai menerus
anatomi tubuh O:
manusia. - Pasien
4. Mengajarkan
tampak
menggunakan
tenang
teknik - posisi
relaksasi(latiha pasien
n napas dalam) berbaring
5. Memberikan - tangan klien
imobilisasi di bidai dari
bagian yang siku sampai
sakit dengan telapak
tirah baring tangan
6. Berkolaborasi - TD :
pemberian 130/70mmg
Injeksi - N:
Ranitidin 25mg 85x/menit
- RR
1 amp i.v
Injeksi 20x/menit
- T : 36,6C
Keterolac 1
- Pasien
amp 30mg
mampu
melakukan
teknik napas
dalam
- Terpasang
infus
Asering 10
tpm
- Ranitidin
dan
keterolac
sudah
diberikan
A:
Masalah
Teratasi
Sebagian
P:
Lanjutkan
Intervensi 1, 2,
3, 5
2 Selasa, 13 Juni Resiko infeksi 1. Mengukur S:
2017 tekanan darah,
nadi, O:
pernapasan dan - Tidak ada
suhu pasien tanda-tanda
2. Melakukan
infeksi
perawatan luka
seperti dolor,
dengan teknik
kalor, lubor,
aseptik
tumor dan
3. Melakukan
fungsio lesa
perawatan
- Pasien
terhadap
tampak
prosedur
tenang
invasif seperti - TD :
pemasangan 130/70mmH
infus, kateter, g
- N:
dranase luka,
86x/menit
dll
- RR :
4. Berkolaborasi
17x/menit
pemberian
- T : 36,6C
antibiotik
A:
cefazolin 1g
Masalah Teratasi
P:
Hentikan
Intervensi
CATATAN PERKEMBANGAN