Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT LOW BACK PAIN (LBP)

Pokok Bahasan : Penyakit Muskuloskeletal

Sub Pokok Bahasan : Penyakit Low Back Pain

Sasaran : Dewasa Muda – Dewasa Tua (Karyawan)

Hari/Tanggal : Senin, 22 Oktober 2018

Waktu : 20 Menit

Tempat : Aula Kantor Sinar Mas

Penyuluh : Renna Melinda (P17320317037) / Mahasiswi Keperawatan Poltekkes


Kemenkes Bandung.

1.1 Latar Belakang


Hampir semua orang pernah mengalami nyeri pinggang, hal ini menunjukan
seringnya gejala ini dijumpai pada sebagian besar penderita. Sakit pinggang merupakan
keluhan banyak penderita yang berkunjung ke dokter. Yang dimaksud dengan istilah
sakit pinggang bawah ialah nyeri, pegal linu, ngilu, atau tidak enak didaerah lumbal
berikut sacrum. Dalam bahasa inggris disebut dengan istilah Low Back Pain (LBP).
Penyebab LBP bermacam-macam dan multifaktorial; banyak yang ringan, namun
ada juga yang berat yang harus ditanggulangi dengan cepat dan tepat. Mengingat
tingginya angka kejadian LBP, maka tidaklah bijaksana untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium yang mendalam secara rutin pada tiap penderita. Hal ini akan memakan
waktu yang lama, dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang seksama dan
dibantu oleh pemeriksaan laboratorium yang terarah, maka penyebab LBP dapat
ditegakan pada sebagian terbesar penderita.
Untuk lebih mendalami tentang low back pain, sejenak perlu diketahui dahulu
fungsi dari tulang belakang. Tulang belakang merupakan daerah penyokong terbanyak
dalam fungsi tubuh. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas yang merupakan satu kesatuan
fungsi dan bekerja bersama-sama melakukan tugas-tugas seperti:
1. Memperhatikan posisi tegak tubuh
2. Menyangga berat badan
3. Fungsi pergerakan tubuh
4. Pelindung jaringan tubuh

Pada saat berdiri, tulang belakang memiliki fungsi sebagai penyangga berat
badan, sedangkan pada saat jongkok atau memutar, tulang belakang memiliki fungsi
sebagai penyokong pergerakan tersebut. Struktur dan peranan yang kompleks dari tulang
belakang inilah yang seringkali menyebabkan masalah.

LBP di Indonesia merupakan masalah kesehatan yang nyata. LBP merupakan


penyakit nomor dua pada manusia setelah influenza (Tunjang, 2009). Data untuk jumlah
penderita LBP di Indonesia belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan penderita
LBP di Indonesia bervariasi antara 7,6% sampai 37% dari jumlah penduduk yang ada di
Indonesia (Lailani, 2013). Kira-kira 80% penduduk seumur hidup pernah sekali
merasakan LBP. Pada setiap saat, lebih dari 10% penduduk menderita LBP. Insidensi
LBP di beberapa negara berkembang lebih kurang 15-20% dari total populasi, yang
sebagian besar merupakan nyeri punggung akut maupun kronik (Penelitian Kelompok
Studi Nyeri PERDOSSI Pada Fakultas Kedokteran Universitas Andalas).

Oleh karena itu, penting sekali membekali pengetahuan bagi orang usia dewasa
muda – dewasa tua untuk memahami tentang ruang lingkup bahkan informasi lainnya
mengenai penyakit LBP. Maka dari itu, akan diadakannya promosi kesehatan ataupun
pendidikan kesehatan bagi masa usia dewasa muda – dewasa tua ini pada umumnya dan
penderita pada khususnya untuk mengembangkan pola pikir mengenai kesehatan
khususnya mengenai penyakit LBP agar penyakit LBP bisa dicegah ataupun diatasi.
1.2 Tujuan Intruksional
1.2.1 Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan peserta dapat memahami tentang
penyakit Low Back Pain dan cara pencegahannya.
1.2.2 Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
1. Menjelaskan Pengertian Penyakit Low Back Pain secara sederhana.
2. Menjelaskan Klasifikasi Penyakit Low Back Pain.
3. Menjelaskan faktor penyebab dan faktor resiko dari penyakit Low Back Pain.
4. Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit Low Back Pain.
5. Memahami dan menjelaskan komplikasi yang terjadi pada penyakit Low Back
Pain.
6. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pencegahan terhadap penyakit Low
Back Pain.
7. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara perawatan dan pengobatan terhadap
penyakit Low Back Pain.

1.3 Sarana Penunjang


1. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Demonstrasi
2. Media
Alat dan bahan peraga :
a. Laporan Pendahuluan
b. Satuan Acara Penyuluhan
c. Layar LCD, Infocus dan Laptop
1.4 Kegiatan Penyuluhan
1. Materi
a. Pengertian Low Back Pain
b. Faktor penyebab Low Back Pain
c. Faktor Resiko Low Back Pain
d. Tanda dan gejala penyakit Low Back Pain
e. Cara penegahan terhadap penyakit Low Back Pain
f. Perawatan dan pengobatan terhadap penyakit Low Back Pain
2. Strategi Pelaksanaan
Persiapan:
a. Survei karakter dan lokasi sasaran
b. Koordinasi dengan direktur yang bersangkutan
c. Menyiapkan alat dan bahan

Penatalaksanaan:

No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu


1 Tahap Pembukaan 2 menit

1.1 Moderator membuka acara dan Menjawab salam dan


memberi salam. mendengarkan.
1.2 Perkenalan.
Mendengar dan
memperhatikan.
2 Tahap Apersepsi 5 menit

Memperhatikan dan
2.1 Menanyakan Pengetahuan
menjawab pertanyaan.
peserta tentang penyakit LBP
meliputi pengertian,
penyebab, serta tanda dan
gejala.
3 Tahap Informasi 3 menit
3.1 Memberikan informasi tentang Mendengar dan
topik yang disampaikan. memperhatikan.
3.2 Menjelaskan tujuan
penyuluhan. Mendengar dan
memperhatikan.
4 Tahap penyuluhan 15 menit
4.1 Menjelaskan :
Mendengar dan
- Definisi dari penyakit LBP
memperhatikan.
- Klasifikasi LBP
- Faktor –faktor penyebab
Mendemonstrasikan
penyakit LBP
- Faktor Resiko Penyakit Bertanya, mendengar dan
LBP memperhatikan.
- Tanda dan gejala dari
penyakit LBP
- Cara pencegahan terhadap
penyakit LBP
- Cara perawatan dan
pengobatan terhadap
penyakit LBP

4.2 Memberikan kesempatan


bertanya.

5 Tahap Penutup Menjawab pertanyaan. 5 menit


5.1 Penyaji mengajukan beberapa
Mendengar dan
pertanyaan tertulis untuk
memperhatikan.
mengevaluasi tingkat
pemahaman peserta tentang
Mendengar dan
materi yang telah diberikan.
5.2 Penyaji menyimpulkan materi memperhatikan.
tentang penyakit LBP.
Mendengar dan menjawab
5.3 Penyaji mengarahkan tindak
salam.
lanjut.
5.4 Moderator menutup acara dan
mengucapkan salam.

1.5 Sarana Penunjang


3. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
d. Ceramah
e. Tanya Jawab
f. Demonstrasi
4. Media
Alat dan bahan peraga :
d. Laporan Pendahuluan
e. Satuan Acara Penyuluhan
f. Layar LCD, Infocus dan Laptop
1.6 Evaluasi
1. Struktur
a. Ruang kondusif untuk kegiatan.
b. Peralatan memadai dan berfungsi.
c. Media dan materi tersedia dan memadai.
d. SDM memadai.
2. Proses
a. Ketepatan waktu pelaksanaan.
b. Peran serta aktif peserta
c. Kesesuaian peran dan fungsi dari penyuluhan.
d. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan.
3. Hasil
Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai :
 Tes lisan
a. Penyaji mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada peserta
tentang materi penyuluhan yang akan dijelaskan.
b. Bila peserta dapat menjawab 60% dari pertanyaan yang diajukan, maka
dikategorikan pengetahuan baik.
1.7 Sumber

Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah, Edisi 8, Volume 1, EGC, Jakarta, 2002

Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah, Edisi 8, Volume 3, EGC, Jakarta, 2002
LAMPIRAN : MATERI

PENYAKIT LOW BACK PAIN

A. Definisi Low Back Pain


Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang
rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain
seperti punggung bagian atas dan pangkal paha (Rakel, 2002). LBP atau nyeri punggung
bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas
tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino, 2002).

B. Klasifikasi Penyakit Low Back Pain


Menurut Bimariotejo (2009), berdasarkan perjalanan kliniknya LBP terbagi menjadi dua
jenis, yaitu:
1. Acute Low Back Pain
Acute low back pain ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba
dan rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu.
Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan karena
luka traumatik seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat
kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot,
ligamen dan tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah
lumbal dan spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri
pinggang akut terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.

2. Chronic Low Back Pain


Rasa nyeri pada chronic low back pain bisa menyerang lebih dari 3 bulan. Rasa
nyeri ini dapat berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset
yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat terjadi
karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan
tumor.
C. Penyebab Low Back Pain
Beberapa faktor yang menyebabakan terjadinya LBP, antara lain:
1. Kelainan Tulang Punggung (Spine) Sejak Lahir
Keadaan ini lebih dikenal dengan istilah Hemi Vertebrae. Menurut Soeharso
(1978) kelainan-kelainan kondisi tulang vertebra tersebut dapat berupa tulang
vertebra hanya setengah bagian karena tidak lengkap pada saat lahir. Hal ini dapat
menyebabkan timbulnya low back pain yang disertai dengan skoliosis ringan.
Selain itu ditandai pula adanya dua buah vertebra yang melekat menjadi satu,
namun keadaan ini tidak menimbulkan nyeri. Terdapat lubang di tulang vertebra
dibagian bawah karena tidak melekatnya lamina dan keadaan ini dikenal dengan
Spina Bifida. Penyakit spina bifida dapat menyebabkan gejala-gejala berat sepert club
foot, rudimentair foof, kelayuan pada kaki, dan sebagainya. namun jika lubang
tersebut kecil, tidak akan menimbulkan keluhan.

2. Low Back Pain karena Trauma


Trauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utama LBP (Bimariotejo,
2009). Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau melakukan
aktivitas dengan beban yang berat dapat menderita nyeri pinggang bawah yang akut.
Gerakan bagian punggung belakang yang kurang baik dapat menyebabkan
kekakuan dan spasme yang tiba-tiba pada otot punggung, mengakibatkan terjadinya
trauma punggung sehingga menimbulkan nyeri. Kekakuan otot cenderung dapat
sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Namun pada kasus-kasus
yang berat memerlukan pertolongan medis agar tidak mengakibatkan gangguan yang
lebih lanjut (Idyan, 2008).

3. Low Back Pain karena Perubahan Jaringan


Kelompok penyakit ini disebabkan karena terdapat perubahan jaringan pada
tempat yang mengalami sakit. Perubahan jaringan tersebut tidak hanya pada daerah
punggung bagian bawah, tetapi terdapat juga disepanjang punggung dan anggota
bagian tubuh lain (Soeharso, 1978).
4. Low Back Pain karena Pengaruh Gaya Berat
Gaya berat tubuh, terutama dalam posisi berdiri, duduk dan berjalan dapat
mengakibatkan rasa nyeri pada punggung dan dapat menimbulkan komplikasi pada
bagian tubuh yang lain, misalnya genu valgum, genu varum, coxa valgum dan
sebagainya (Soeharso, 1987). Beberapa pekerjaan yang mengaharuskan berdiri dan
duduk dalam waktu yang lama juga dapat mengakibatkan terjadinya LBP (Klooch,
2006 dalam Shocker, 2008).
Kehamilan dan obesitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
terjadinya LBP akibat pengaruh gaya berat. Hal ini disebabkan terjadinya penekanan
pada tulang belakang akibat penumpukan lemak, kelainan postur tubuh dan
kelemahan otot (Bimariotejo, 2009).

D. Faktor Resiko Low Back Pain


Faktor resiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, etnis,
merokok, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang berulang-ulang,
membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal spinal dan faktor psikososial
(Bimariotejo, 2009). Sifat dan karakteristik nyeri yang dirasakan pada penderita LBP
bermacam-macam seperti nyeri terbakar, nyeri tertusuk, nyeri tajam, hingga terjadi
kelemahan pada tungkai (Idyan, 2008). Nyeri ini terdapat pada daerah lumbal bawah,
disertai penjalaran ke daerah-daerah lain, antara lain sakroiliaka, koksigeus, bokong,
kebawah lateral atau posterior paha, tungkai, dan kaki (Bimariotejo, 2009).

E. Tanda dan Gejala


1. Cara berjalan pincang, diseret, kaku (merupakan indikasi untuk pemeriksaan
neurologis)
2. Perilaku penderita apakah konsisten dengan keluhan nyerinya (kemungkinan kelainan
psikiatrik)
3. Nyeri yang timbul hampir pada semua pergerakan daerah lumbal (pinggang) sehingga
penderita berjalan sangat hati-hati (kemungkinan infeksi, peradangan, tumor atau
patah tulang)
F. Cara Pencegahan Low Back Pain
1. Meningkatkan kekuatan otot perut dengan latihan penyiapan, yang terbaik adalah sit
up dengan lutut ditekuk.
2. Latihan memperkuat otot paha belakang.
a. Posisi duduk, kaki menggantung kebawah, kemudian kaki menarik beban ringan
kearah belakang dan kembali lagi. Demikian berulang-ulang.
b. Posisi telungkup, kaki lurus, kemudian kaki ditekuk kearah atas depan, menarik
beban ringan dan kembali lagi. Demikian berulang-ulang.
3. Saat berlutut, hindari gerakan tubuh bagian atas untuk memutar tiba-tiba.
4. Hindari mengangkat beban berat
a. Bila harus mengangkat beban, usahakan punggung lurus, jangan membungkuk
tanpa membengkokkan lutut.
b. Kaki dan tangan terbuka, tekuk panggul dan lutut.
c. Pegang erat-erat bawaan, dekatkan dengan badan, kencangkan otot perut
d. Gunakan otot kaki, jangan otot punggung.
e. Hindari mengangkat ba-rang diatas pinggang yang dapat menambah tekanan pada
otot punggung bela-kang dan ligament.
f. Bila memutar gunakan kaki, bukan pinggang.
5. Sikap berdiri
a. Berdiri secara tegak, dada diangkat, bahu relaks dan dagu lurus kedepan.
b. Sikap berdiri stabil, seimbang, dan relaks bila pindah posisi ke duduk, berjalan
atau berdiri kembali.
c. Tidak berdiri terlalu lama. Jika harus berdiri, pindahkan berat badan dari satu kaki
ke kaki yang lain.
d. Hindari gerakan membungkuk dari posisi berdiri. Untuk melakukan
stretching/pere-gangan punggung bawah dilakukan dari posisi duduk atau tiduran.
e. Untuk memungut sesuatu sebaiknya dengan menekuk lutut.
6. Sikap duduk
a. Hindari duduk secara terus menerus lebih dari satu jam.
b. Bila duduk sebaiknya ber-sandar dan secara begantian mengangkat satu kaki lebih
tinggi dari yang lain (pangkal kaki).
7. Tidur
a. Hindari tidur diatas tempat tidur dengan kasur/busa/spring bed yang turun lebih
dari 5cm bila anda tidur.
b. Tidurlah miring dengan lutut ditekuk. Jangan tidur dengan kaki lurus dan jangan
tidur tengkurap. Kalau harus tidur terlentang, tekukkan lutut.
c. Sebelum turun dari tempat tidur pada pagi hari, lakukan latihan punggung bawah
seperti menarik satu kaki dan dua kaki, baru berdiri dengan periahan.
G. Cara Perawatan dan Pengobatan Penyakit Low Back Pain
Latihan Praktis yang dianjurkan
1. Peregangan otot punggung bawah
a. Berbaringlah dengan kaki yang diluruskan di atas lantai. Tekuk lutut kanan kearah
dada, peluk dengan kedua tangan sampai punggung ter-angkat. Tahan 5-10 detik.
Nafas biasa. Kembali ke posisi awal dengan perlahan. Lakukan dengan kaki kiri.
Ulangi 4-8 kali.
b. Posisi sama tetapi kedua kaki ditekuk dan dipeluk bersamaan.
2. Bridging
a. Berbaringlah dengan lutut menekuk dan telapak kaki menapak dilantai, perut
diken-cangkan, leher lurus dan punggung sedikit menekan lantai untuk menjaga
posisi tetap lurus. Kedua lengan lurus disamping tubuh. Tarik nafas.
b. Perut tetap dikencangkan, lakukan gerakan bridging dengan cara mengencangkan
dan mengangkat bokong ber-samaan. Hembuskan nafas saat mengangkat bokong.
Tahan 5-10 detilc. Nafas biasa. Kembali ke posisi awal dengan perlahan.
c. Ulangi 4-8 kali
Disamping berlatih untuk memperkuat punggung bawah dan otot perut,
diperlukan juga latihan untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Periksalah
kesehatan sebelum memulai latihan. Mulailah latihan dengan gerakan peregangan
yang perlahan dan tidak memantul. Aktifitas yang baik untuk orang yang
mempunyai masalah LBP adalah :
a. Jalan kaki
b. Bersepeda
c. Renang
Latihan yang harus dihindari

1. Jangan melakukan latihan berikut ini karena akan men“strain lower back”.
a. Posisi tengkurap kemudian kedua kaki diangkat bersamaan
b. Sit up dengan kedua kaki lurus.
c. Hip fivists
Latihan memutar-mutar pinggul ke kin dan ke kanan dengan sikap berdiri, baik
dengan alas pijakan yang dapat berputar ataupun tidak.
d. Hurdlers stretch
Latihan peregangan dengan posisi duduk dilantai, satu kaki lurus kedepan, satu
kaki ditekuk kesamping, membuat huruf L. Kemudian dilakukan gerakan
mencium lutut kaki yang diluruskan lalu memutar badan bagian atas kearah kaki
yang ditekuk.
e. Latihan peregangan yang memeriukan gerakan cepat dan memantul.
Terapi :
1. Informasi dan edukasi
2. Farmakoterapi : obat penghilang rasa sakit ( pain killer )
3. Non farmakologik :
a. Pada LBP akut :
1) Imobilisasi ( lamanya tergantung kasus )
2) Pengaturan Berat Badan
3) Posisi Tubuh dan Aktivitas
4) Modalitas termal ( terapi panas dan dingin )
5) Masasage dan Traksi ( untuk dislokasi tulang belakang )
6) Latihan : jalan , naik sepeda , berenang (tergantung kasus)
7) Alat Bantu (a.l : korset , tongkat).

Anda mungkin juga menyukai