Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA An. L DENGAN DIAGNOSA MEDIS DHF


DI RS. PANTI WILASA Dr. CIPTO SEMARANG

DI SUSUN OLEH:
PUTRI LARAS P
13.064

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/ DIPONEGORO


SEMARANG
2015

1
A. IDENTITAS

Nama : An. L
No. RM : 546753
Tanggal Masuk : 10 - 06 - 2015
Tempat tanggal lahir : Semarang, 05-07-2002.
Umur : 12 Tahun.
Pendidikan : SMP.
Alamat : Semarang.
Agama : Kristen.
Nama Orang tua : Ny.A
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta.
Pekerjaan Ibu : Wiraswasta.
Pendidikan Ayah : SMA
Pendidikan Ibu : SMA
Agama : Islam
Alamat : Semarang
Suku Bangsa : Jawa
Diagnosa : DHF

B. KELUHAN UTAMA
1. Panas tinggi.
2. Lemas.

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG.


Pada tanggal 9 Juni 2015 siang hari saat masih di sekolah pasien merasa badanya
panas pusing dan tidak enak badan. Setelah 4 hari karena panasnya naik turun kemudian
pasien baru dibawa berobat oleh keluarganya ke Rumah Sakit PWDC pada siang hari dan
harus menginap di RS.

D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU.


Pasien tidak pernah menderita sakit seperti yang pasien derita saat ini, dan
kalau sakit biasanya pasien hanya minum obat dan beristirahat tidur dirumah saja.
2
E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA.
Pasien adalah anak tunggal dan tidak mempunyai penyakit keturunan, dan tidak
mempunyai penyakit yang menular. Keluarga klien juga belum pernah mengalami
penyakit seperti sekarang ini. Saat ini klien tinggal bersama orang tuanya.

Genogram:

12 Th

Keterangan :
= Laki-laki = Klien

= Perempuan = Tinggal serumah

= Meninggal.

F. RIWAYAT SOSIAL
Pasien diasuh langsung oleh kedua orang tuanya sendiri. Karena orang tua klien
ingin mengamati tumbuh kembang anaknya. Pasien adalah anak tunggal dan dekat
dengan ibunya. Di rumah dikenal dengan anak yang keras kepala. Pasien mempunyai
teman – teman dekat yang banyak dan perhatian. Terdapat beberapa teman yang
menjenguk pasien dirumah sakit setiap harinya.

3
G. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa medis : DHF
2. Tindakan Operasi : Tidak ada.
3. Obat-obatan : RL inf.
Sanmol Syirup. 3 x 0,9 cc.
Injeksi : Clacef 2 x 1gr.
Diet : Nasi lunak.
Sayur, lauk, buah.

H. POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL MENURUT GORDON


1. Pola persepsi dan manajemen kesehatan.
Ibu pasien mengatakan sehat adalah keadaan tanpa adanya gangguan dan
dapat beraktivitas. Ibu pasien mengatakan sakit yang dialami oleh anaknya saat ini
adalah wajar dan sering dialami, oleh anak-anak. Ibu pasien mengatakan apabila
anaknya sakit, langsung diperiksakan ke rumah sakit terdekat. Sebelum pasien sakit
pasien mandi 2 kali sehari, akan tetapi selama klien sakit klien tidak mandi hanya
disibin oleh ibunya. Klien sudah imunisasi DPT, BCG, polio, Hepatitis dan MMR,
sedangkan campak belum.

2. Pola Nutrisi Metabolik.


Sebelum sakit.
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya dirumah jarang makan sayur, makan dengan
nasi lunak, daging dan sedikit sayur, minum air dan BB sebelum sakit 63kg.
Saat sakit.
Ibu pasien mengatakan di RS anaknya makan dengan nasi lunak, sayur lauk pauk dan
buah, minum air putih dan juga susu tetapi tidak banyak kurang lebih hanya 6 sendok,
tidak nafsu makan, BB di Rumah Sakit 62 kg, TB: 158cm.

4
3. Pola Eliminasi
Sebelum di RS:
Ibu klien mengatakan sebelum sakit klien BAB 1x sehari dengan karakteristik feces
lunak, berwarna kecoklatan. BAK sering  4x sehari dengan karakteristik urin jernih.
Saat di RS:
Ibu klien mengatakan selama di rumah sakit BAB sudah 1x dengan karakteristik feces
lunak, berampas. BAK sering  3x dengan warna jernih.

4. Pola Aktivitas dan Latihan


Aktivitas pasien selama dirumah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti sekolah
dan bermain. Aktivitas pasien selama di Rumah Sakit hanya tiduran dibed.
Pemenuhan kebutuhan mandi, makan dan berpakaian dibantu ibunya. Dan sesekali
berjalan kekamar mandi.

5. Pola Istirahat dan Tidur


Sebelum sakit ibu klien mengatakan bahwa klien tidur dengan teratur sekitar 7 jam,
ketika di Rumah Sakit ibu pasien mengatakan bahwa anaknya tidur sekitar 7-8 jam.

6. Pola Persepsi dan Kognitif


Sebelum sakit ibu klien mengatakan bahwa klien jarang sakit. Ibu klien mengatakan
klien tidak mempunyai gangguan dalam penglihatan, pendengaran maupun sentuhan,
keluarga klien mengatakan tidak tahu tentang DBD.

7. Pola Persepsi dan Konsep


Ekspresi wajah pasien tegang saat ada perawat datang dan takut saat ada yang akan
menyuntik atau menyetuh infusnya. Ibu klien berpersepsi bahwa selama ini sudah
berusaha menjadi orang tua yang baik untuk anaknya.

8. Pola Peran dan Hubungan


Ibu klien mengatakan sebelum sakit pasien anak yang mudah bergaul dan mempunyai
teman yang banyak. Saat sakit hubungan klien dengan orang tuanya baik, tetapi saat
akan dilakukan tindakan keperawatan selalu tegang dan berpegangan ibunya.

5
9. Pola Seksualitas
Pasien seorang anak perempuan dengan usia 12 Th dan tidak ada kelainan genetalia.

10. Pola Koping dan Toleransi Stres


Ibu klien mengatakan sebelum sakit klien sangat dekat dengan orang tuanya, terutama
dengan ibunya. Selama sakit klien selalu ditemani ibunya karena apabila ada apa-apa
ibu klien yang terus bersama klien dan selalu mendampingi klien.

11. Pola Nilai dan Keyakinan


Orang tua klien mengatakan bahwa ia yakin anaknya akan segera sembuh. Orang tua
klien semangat untuk menjaga anaknya dan mengobati anaknya, ibu klien
mengatakan sakit anakanya merupakan cobaan dari Tuhan.

I. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Composmentis
TTV : S : 390 C .
TB : 148 cm
BB : 39 kg
Kepala : Bentuk lonjong, kulit bersih, tidak ada lesi.
Rambut : Warna hitam, panjang, lurus tidak rontok.
Mata : Mata simetris, konjungtiva tidak anemis.
Hidung : Tidak ada serumen, tidak ada peradangan, tidak ada
perdarahan.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, dan bersih.
Mulut : Mulut bersih, lembab.
Gigi : Bersih, tidak ada gusi berdarah.
Lidah : Kebersihan cukup, warna merah muda.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak terlihat
pembendungan vena jugularis.
Kulit : Turgor kulit baik, kulit teraba hangat, wajah pucat.
Dada.
Inspeksi : Pola napas teratur, bentuk dada simetris.
Perkusi : Sonor.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
6
Auskultasi : Tidak terdengar suara tambahan.
Jantung.
Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis.
Palpasi : Tidak ada pembesaran jantung.
Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung.
Auskultasi : Irama jantung normal.
Abdomen.
Inspeksi : Perut gemuk.
Auskultasi : Bising usus.
Perkusi : Timpani.
Palpasi : Distensi.
Ekstremitas atas.
Ekstremitas Atas : Terpasang infus RL 15 tetes / menit pada tangan kiri dapat
digerakkan, tidak ada odem sekitar infus.
Bawah : Dapat digerakkan tapi tidak bisa menahan tekanan, tidak ada
oedem.
Genetalia : Tidak terpasang kateter.

J. DATA IMUNISASI

NO JENIS IMUNISASI USIA ANAK TEMPAT


1. BCG 2 bulan. Surabaya.
2. DPT 4 bulan, 6 bulan. Surabaya.
3. Polio 2 bulan, 4 bulan. Surabaya.
4. Hepatitis 6 bulan. Surabaya.
5. Campak - -
6. MMR 7 tahun Ssurabaya.

K. DATA PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM.

7
1. HEMATOLOGI. CBC.
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
1. Hemoglobin 15,1 g/dL 12.8 – 16.8
2. Leukosit 4.8 10ˆ3/ul 4.5 – 13.0
3. Hematokrit 45 % 35 – 47
4. Kritrosit H 5.4 10ˆ6/uL 3.80 – 5.20
5. Trombosit L 93 10ˆ3/ul 150 – 400
6. MCV 83 fL 80 – 100
7. MCH 28 pg 26 – 34
8. MCHC 34 g/dL 32 - 36

SERO IMUNOLOGI. WIDAL.


Pemerikaan Hasil Nilai Rujukan
1. S. TYPHI O Negatif Negatif.
2. S. TYPHI H 1/80 Negatif.
3. S. PARATYPHI A Negatif Negatif.
4. S. PARATYPHI B Negatif Negatif.
5. S. PARATYPHI C 1/80 Negatif.

2. HEMATOLOGI. CBC
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
1. Hemoglobi 14.5 g/dL 12.8 – 16.8
2. Leukosit 6.7 10ˆ3/ul 4.5 – 13.0
3. Hematokrit 43 % 35 – 47
4. Kritrosit 5.2 10ˆ6/uL 3.80 – 5.20
5. Trombosit L 67 10ˆ3/ul 150 – 400
6. MCV 82 fL 80 – 100
7. MCH 28 pg 26 – 34
8. MCHC 34 g/dL 32 – 36

8
1. INFORMASI LAIN.
a. Obat oral.
 Sanmol syrup 3 x 0,9 cc.
b. parenteral/infus.
 Infus RL 15 tpm.
c. Injeksi.
 Clacef 2x1 gr.
d. Dieet.
 Nasi lunak.
L. ANALISA DATA
NO
Data Fokus Problem Etiologi TTD
DX
1. DO : pasien tampak lemas, Hipertermi. Proses infeksi. Niken
pasien hanya berbaring
dibed. Pasien teraba
hangat. S : 390 C
DS : Pasien mengatakan
pusing.
2. DO : Pasien tampak lemas Perubahan Nutrisi Tidak nafsu Niken
dan pucat. kurang dari makan
DS : Pasien mengatakan tidak kebutuhan tubuh
nafsu makan. Ibu
pasien mengatakan
anaknya susah makan
sayur. Makan habis 6
sendok saja.
3. DO : Pasien tampak lemas, Intoleransi Kelemahan Niken
dan terbaring dibed. aktivitas fisik.
Badan bisa digerakan
tapi tidak bisa menahan
tekanan.
DS : Pasien mengatakan
badan tidak enak.

9
M. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi b.d proses infeksi.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak nafsu makan.
3. Intoleransi aktifitas b.d kelemahan fisik.

N. INTERVENSI
Hari/
Tujuan & kriteria hasil Intervensi TTD
tanggal
10 Juni Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV Niken
2015 keperawatan selama 2 x 24 jam 2. Anjurkan untuk
diharapkan suhu tubuh pasien banyak minum.
kembali normal dengan KH: 3. Ajarkan pada
1. Pertahankan suhu normal. keluarga untuk
2. Demam turun. kompres hangat.
3. Pusing berkurang. 4. Berikan terapi
obat penurun
panas Sanmol 3 x
0,99 cc.
10 Juni Setelah dilakukan tindakan 1. Hidangkan Niken
2015 keperawatan selama 2 x 24 jam makanan selagi
diharapkan nafsu makan hangat
bertambah dengan KH : 2. Hindarkan
1. Lemas berkurang makanan yang
2. Nafsu makan bertambah. berbau tajam atau
3. Tidak pucat dan mau amis.
makan sayur. 3. Dorong keluarga
untuk memotivasi
pasien mau makan
sayur.
4. Anjurkan keluarga
untuk memberikan

10
makanan dengan
teknik porsi kecil
tapi sering
5. Kolaborasi dengan
ahli gizi
10 Juni Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji keluhan Niken
2015 keperawatan selama 2 x 24 jam pasien.
diharapkan pasien dapat 2. Ajarkan pasien
beraktivitas kembali dengan KH : untuk melakukan
1. Badan tidak lemas. tirah baring.
2. Badan terasa enak. 3. Bantu klien
3. Tubuh mudah digerakan. memilih posisi
yang nyaman.
4. Dorong keluarga
untuk membantu
pemenuhan
aktivitas sehari-
hari.

O. IMPLEMENTASI
Hari/ NO
Implementasi Respon TTD
tanggal DX
10 Juni 1. 1. Observasi TTV S : Pasien mengatakan Niken
2015 badanya lemas.
10.00 O: S : 390 C
08.00
2. Anjurkan untuk S : Pasien mengerti apa
banyak minum. yang dianjurkan oleh
perawat.
O: Pasien tampak
menganggukan kepala.
09.00

11
3. Ajarkan pada S: Ibu pasien mengerti apa
keluarga untuk yang diajarkan oleh
kompres hangat. perwat.
O: Ibu pasien tampak
paham dan
menganggukan kepala.
07.30
4. Berikan terapi obat
S: Pasien mau diberi obat.
penurun panas
O: pasien tampak
Sanmol 3 x 0,99 cc.
menganggukan kepala.
11 Juni 2. 1. Hidangkan makanan S: Pasien mau makanan Niken
2015 selagi hangat hangat.
07.00 O: pasien tampak
07.10 mengerti.
2. Hindarkan makanan S: Pasien tidak mau
yang berbau tajam makanan berbau amis.
07.30 atau amis. O: pasien tampak lemas.
3. Dorong keluarga S: Ibu pasien selalu
untuk memotivasi memotivasi supaya
pasien mau makan anaknya makan sayur.
sayur. O: pasien tampak
08.00 mengerti.
4. Anjurkan keluarga S: Ibu pasien selalu
untuk memberikan menyuruh anaknya
makanan dengan untuk makan sedikit-
teknik porsi kecil sedikit.
tapi sering. O: ibu pasien tampak
mengerti apa yang
dianjurkan perawat.

12 Juni 3. 1. Kaji keluhan pasien. S: Pasien mengatakan Niken


2015 badanya tidak enak.
10.00 O: Pasien tampak lemas.

12
10.10
2. Ajarkan pasien S: Pasien mengatakan iya.
untuk melakukan O: Pasien tampak lemas.
tirah baring.
10.15
3. Bantu klien memilih S: Pasien mengtakan mau.
posisi yang nyaman. O: Pasien tampak lemas.

10.20
4. Dorong keluarga
S: Ibu pasien mengatakan
untuk membantu
iya.
pemenuhan aktivitas
O: Ibu pasien tampak
sehari-hari.
menganggukan kepala
dan berkata iya.

P. EVALUASI
Hari/ NO
EVALUASI TTD
tanggal DX
13 Juni 1. S: Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya Niken
2015 demam tinggi dan lemas.
10.00 O: pasien tampak lemas, S : 390 C
A: Hipertermi belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi keperawatan.
13 Juni 2. S: Ibu pasien mengtakan bahwa anaknya susah Niken
2015 makan.
10.00 O: Nafsu makan berkurang, makan hanya 6
sendok.
A: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhn
tubuh belum teratasi.
P: Rencana keperawatan dilanjutkan.

13
13 Juni 3. S: Pasien mengatakan badanya tidak enak. Niken
2015 O: Pasien tampak lemas dan berbaring dibed.
10.00 A: Intoleransi aktivitas belum teratasi.
P: Lanjuntkan intervensi keperawatan.

14

Anda mungkin juga menyukai