Anda di halaman 1dari 11

HOME CARE

PU RN OM O
( 6 16 0807 1 9 060 )
HOME CARE ??

Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah


Pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif
diberikan kepada individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang
bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan
kesehatan/memaksimalkan Kemandirian dan meminimalkan kecacatan
akibat dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan
pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan
melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama

Homecare adalah perawatan pasien dirumah yang melibatkan anggota


keluarga dalam proses perawatan dan penyembuhan pasien. Perawatan
ini dibantu oleh tim kesehatan profesional (dokter, perawat atau
fisiotherapist) yang bisa didatangkan kerumah pasien sewaktu - waktu,
jika diperlukan
Tujuan Home CARE

Meningkatkan system yg adekuat dan efektif sehingga dapat


mendorong penggunaan sumber-sumber yg b.d kesehatan
keluarga
Meningkatkan perawatan yg efektif dan adekuat khususnya
untuk anggota keluarga dengan ketidakmampuan (cacat)
atau dengan masalah-masalah khusus (mis: penyakit
kronis)
 Mendorong pertumbuhan dan perkembangan normal
keluarga dan anggota-anggotanya serta melakukan promosi
dan prevensi kesehatan.
Memperkuat fungsi-fungsi keluarga dan hbungannya satu
sama lainnya.
Meningkatkan kesehatan keluarga
SEJARAH HOME CARE

1988 - 1992 → terjadi peningkatan perawat yang bekerja sebagai “Home Health
Nursing”

1859 → William Rathone (Liverpool, Inggris) → mmulai sekolah yang mendidik


perawat yang dapat melakukan kunjungan rumah untuk membantu orang
miskin yang sakit di rumahnya.

1800- an akhir → VNA’S (Visiting Nurse Associations) brdiri di USA yang


didirikan oleh Philantropist (Dermawan).

1947→ Montefior Hospital membuat program home care, mengacu kepada


perawatan akut, post perawatan RS.

1965 → Home Health Care berubah dari Socil Security Act (yan dilakukan oleh
VNA’S) menjadi → Medicare Legislation yang fokusnya untuk perawatan lansia.
SEJARAH PERKEMBANGAN HOME CARE

1. DI LUAR NEGERI
Di Amerika, Home Care (HC) yang terorganisasikan dimulai sejak
sekitar tahun 1880 - an, dimana saat itu banyak sekali penderita
penyakit infeksi dengan angka kematian yang tinggi. Meskipun pada
saat itu telah banyak didirikan ru mah sakit modern, namun
pemanfaatannya masih sangat rendah, hal ini dikarenakan
masyarakat lebih menyukai perawatan dirumah. Kondisi ini
berkembang secara professional, sehingga pada tahun 1900 terdapat
12.000 perawat terlatih di seluruh USA (Visiting Nurses / VN ;
memberikan asuhan keperawatan dirumah pada keluarga miskin,
Public Health Nurses, melakukan upaya promosi dan prevensi untuk
melindungi kesehatan masyarakat, serta Perawat Praktik Mandiri
yang melakukan asuhan keperawatan pasien dirumah sesuai
kebutuhannya). (Lerman D. & Eric B.L, 1993)
2. DI DALAM NEGERI

Di Indonesia, layanan Home Care (HC) sebenarnya bukan


merupakan hal yang baru, karena merawat pasien di rumah baik
yang dilakukan oleh anggota keluarga yang dilatih dan atau oleh
tenaga keperawatan melalui kunjungan rumah secara perorangan,
adalah merupakan hal biasa sejak dahulu kala. Sebagai contoh dapat
dikemukakan dalam perawatan maternitas, dimana RS Budi
Kemulyaan di Jakarta yang merupakan RS pendidikan Bidan tertua
di Indonesia, sejak berdirinya sampai sekitar tahun 1975 telah
melakukan program Home Care (HC) yang disebut dengan “Partus
Luar”. Dalam layanan “Partus Luar”, bidan dan siswa bidan RS Budi
Kemulyaan melakukan pertolongan persalinan normal dirumah
pasien, kemudian diikuti dengan perawatan nifas dan neonatal oleh
siswa bidan senior (kandidat) sampai tali pusat bayi puput (lepas)
TREND DAN ISU HOME CARE

Pelayanan kesehatan di rumah merupakan penyediaan pelayanan dan peralatan


profesional perawat bagi pasien dan keluarganya di rumah untuk menjaga
kesehatan edukasi, pencegahan penyakit, diagnosis dan penanganan penyakit,
terapi paliatif dan rehabilitatif. Keperawatan merupakan salah satu pelayanan
yang paling banyak digunakan dal kegiatan home care. Namun terkadang home
care juga meliputi pelayanan medis dan sosial. Pelayanan ini dilakukan satu
sampai dua kali sehari dalam tujuh hari selama seminggu

Di negara seperti indonesia yang jumlah pertumbuhan penduduknya meningkat


pesat dan banyak usia lanjut, angka penyakit degeneratifyang semangkin
meningkat dan kondisi demografi yang terdiri dari pulau - pulau maka konep
home care sangat cocok digunakan. Konsep home care ini merupakan solusi
paling tepat untuk mengantisipasi jumlah pasien yang tidak tertampung di
rumah sakit. Konsep home care sudah seharusnya menjadi first option dalam
pembangunan kesehatan di indonesia. Dengan konsep ini maka pasien yang sakit
dengan kriteria tertentu, tidak lagi ke rumah sakit
Landasan Hukum Home Care

Perizinan home care dalam Kep.Menkes No 148


tahun 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik
perawat dan permenkes 17 / 2013. Perizinan diatur
SSI peraturan yang ditetapkan pemerintahan pusat
maupun daerah (Fatchulloh 2015). Perizinan yang
menyangkut operasional pengelolaan pelayanan
kesehatan rumah dan praktik yang dilaksanakan oleh
tenaga profesional dan non profesional diatur sesuai
dengan peraturan yang ditetapkan baik oleh
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
Persyaratan Klien Untuk Menerima Pelayanan
Keperawatan di Rumah

Mempunyai keluarga / pihak lain yang akan


bertanggung jawab atau menjadi wali dari pendamping
bagi klien dalam berinteraksi dengan pengelola
maupun klien.
Bersedia menandatangani persetujuan (inform
consent) setelah syarat-syaratnya disepakati bersama. .
Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola
perawatan kesehatan di rumah untuk memenuhi
kewajiban, tanggung jawab dan haknya dalam
menerima pelayanan
Mekanisme Keperawatan Kesehatan di Rumah

Klien pasca rawat inap atau rawat jalan diperiksa terlebih dahulu
oleh dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk
dirawat di tempat tinggal mereka atau tidak.
Pengkajian dilakukan oleh koordinator harus bersama-sama klien
dan keluarga. Lalu akan dilakukan perencanaan dan kesepakatan
bersama pelayanan apa saja yang akan diterima oleh klien.
Selanjutnya klien akan menrima pelayanan dari pelaksana
pelayanan. Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh
koordinator kasus.
Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring
dan evaluasi tentang pelayanan yang diberikan dan dilaksanakan
apakah sesuai dengan kesepakatan atau belum
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai