Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA MAMMAE

DI RUANG BEDAH RSUD BRIGJEND H. HASAN BASRY


KANDANGAN

Dosen Pembimbing :
Hammad, S.Kep., Ns M.Kep

Oleh :
Sri Rahmawati
P07120120035

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Sri Rahmawati


NIM : P07120120035
Judul : Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Ca Mammae di Ruang Bedah
RSUD Brigjend H. Hasan Basry Kandangan

Kandangan, November 2022

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Meikel Adji Saputra, A.Md.Kep Hammad, S.Kep., Ns M.Kep


LEMBAR KONSUL

Nama : Sri Rahmawati


NIM : P07120120035
Prodi : DIII Keperawatan
Ruangan : Al-Insyirah (Bedah)

Hari/Tanggal Revisi Paraf CI


ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. H DENGAN CA MAMMAE DI RUANG AL-INSYIRAH (BEDAH)
RSUD BRIGJEND. H. HASAN BASRY KANDANGAN

PENGKAJIAN
I. BIODATA
Nama : Ny. H
Umur : 49 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Ruangan Di Rawat : Al-Insyirah (Bedah)
No. Reg : 123XXX
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal Masuk RS : 28 November 2022
Tanggal Pengkajian : 30 November 2022
Diagnosa Medis : CA Mammae
Alamat : Angkinang

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. H
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Suku/ Bangsa : Banjar
Agama : Islam
Alamat : Kandangan kota
Hubungan Dengan Klien : Suami
II. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama
Ada benjolan di payudara sebelah kanan
B. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan ada benjolan pada payudara sebelah kanan kurang
lebih 1 tahun yang lalu
C. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit yang
berhubungan dengan penyakit sekarang, pasien mengatakan jarang sakit
dan hanya sakit seperti pusing, flu, dan batuk.
D. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
yang sama dengan pasien. Keluarga juga tidak ada mempunyai riwayat
penyakit menular dan penyakit menurun.

III. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum
- Kesadaran : Compos Mentis
- Vital sign : TD : 116/91 mmHg
N : 94 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5 C
SPO2 : 98%
- GCS : 15 ( E= 4, V= 5, M= 6 )
- Skala nyeri : P : pasien mengatakan terasa nyeri pada saat
menggerakkan badan
Q : pasien mengatakan nyeri seperti
berdenyut –denyut
R : pasien mengatakan rasa nyeri pada bagian
post operasi kanker payudara disebelah kanan
S : skala nyeri 3 (0-10)
T : timbul tiba-tiba atau hilang
2. Kepala :
Kepala nampak bersih, bentuk kepala simetris, rambut hitam dan
terdapat sedikit uban, tidak ada lesi.
3. Mata :
Mata nampak jernih, posisi mata simetris, ketajaman penglihatan baik,
tidak ada nyeri, gerakan bola mata mampu melihat kesegala arah, tidak
ada peradangan, pupil mengecil saat diberi rangsangan cahaya,
konjungtiva anemis, tidak menggunakan alat bantu penglihatan, reflek
cahaya isokor, sklera ikterik.
4. Hidung :
Hidung nampak bersih, struktur hidung lengkap, tidak ada polip, tidak
ada sinus, tidak ada perdarahan, tidak ada peradangan, fungsi penciuman
baik.
5. Telinga :
Telinga nampak bersih, struktur telingan lengkap, tidak ada nyeri, tidak
ada cairan, tidak ada tanda peradangan, fungsi pendengaran baik.
6. Mulut :
Mulut bersih, fungsi mengunyah baik, struktur gigi lengkap, fungsi
pengecap mampu merasakan rasa pahit, manis, asin, dan asam, rongga
mulut bersih, fungsi bicara baik.
7. Leher :
Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran tiroid, tidak
ada pembesaran limfe, arteri karotis teraba.
8. Dada :
Terdapat luka post operasi pengangkatan tumor pada payudara sebelah
kanan yang tebalut kasa, pengembangan thorax simetris, ada batuk, tidak
ada sputum, bunyi nafas vesikuler.
9. Jantung :
Tidak ada pembesaran, denyut jantung normal, tidak ada nyeri, bunyi
jantung s1 dan s2 ( lup dup) tunggal.
10. Abdomen :
Warna kulit putih, tidak ada pigmentasi, tidak ada pembesaran, tidak ada
nyeri, permukaan abdomen datar.
11. Genetalia :
Pasien mengatakan kebersihan genetalia terjaga, tidak terpasang kateter.
12. Ekstrimitas atas dan bawah :
Struktur ekstrimitas atas dan bawah simetris, tonus otot baik, tidak ada
kekakuan sendi, tidak ada trauma, tidak ada nyeri, terpasang infus di
sebelah kanan.
Kekuatan otot:
Kanan kiri
4 4
4 4

Keterangan:
0= paralisis sempurna
1= tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat dipalpaxsi atau dilihat
2= gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan topangan
3= gerakan yang normalmelawan gravitasi
4= gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan
minimal
5= kekuatan normal, gerakan penuh, melawan gravitasi dan tahanan
penuh
13. Kulit :
Kulit nampak bersih, turgor kulit baik, warna kulit putih, tidak ada
pigmentasi, kulit lembab, ada lesi bekas tindakan pembedahan pada kulit
payudara sebelah kanan.

IV. KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL


1. Nutrisi
Dirumah : pasien makan 3x sehari dengan menu bervariasi, tidak
ada alergi terhadap makanan tertentu, dan pasien berdoa
sebelum makan
Di RS : pasien mengatakan makan dengan porsi yang lebih
sedikit dibandingkan saat dirumah
2. Eliminasi( BAB/BAK)
Dirumah : pasien BAB 1x sehari setiap pagi hari dengan normal,
BAK 5-6 kali sehari berwarna kuning muda jernih
Di RS : pasien mengatakan tidak ada perubahan dalam BAB dan
BAK

3. Personal Hygine
Dirumah : pasien mengatakan mandiri melakukan mandi 2x sehari
Di RS : pasien mengatakan hanya diseka oleh keluarga
4. Istirahat/ tidur
Dirumah : pasien mengatakan tidur nyenyak 7 jam sehari
Di RS : pasien mengatakan tidak ada perubahan pola tidur
5. Aktivitas
Dirumah : pasien melakukan aktifitas sehari-hari dengan mandiri
Di RS : pasien hanya melakukan aktifitas ditempat tidur dan
pergerakan sedikit terbatas karena masih merasa nyeri
6. Psikososial :
a. masalah yang mempengaruhi pasien adalah nyeri dan merasa lemah
saat beraktifitas
b. Persepsi pasien terhadap penyakitnya
- Pasien merasa cemas dengan kondisi penyakitnya
- Hal yang dipikirkan saat ini adalah penyakitnya
- Harapan pasien setelah di rawat adalah ingin cepat sembuh agar bisa
menjalankan aktivitas seperti biasanya
- Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit adalah hambatan
melakukan aktivitas
c. Mekanisme koping terhadap stress adalah pasien memperbanyak
berdoa untuk kesembuhannya
d. Dampak penyakit pasien terhadap keluarga yaitu keluarga khawatir
karena pasien
e. Pola interaksi dengan orang terdekat baik
f. Hubungan klien dengan tenaga kesehatan baik, pasien kooperatif
dengan tindakan keperawatan selama dirawat.

V. KEBUTUHAN SPIRITUAL
- Agama yang dianut : Islam
- Kegiatan spiritual yang dilakukan: Sholat, zikir dan berdo’a

VI. DATA PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Ref. Range Unit


WBC 9.06 3.50-9.50 10’9/L
Neu% 70.5 40.0-75.0 %
Lym% 3.1 20.0-50.0 %
RBC 3.97 3.80 – 5.80 10’12/L
PLT 312 125-350 10’9/L
Pemeriksaan Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


Faal Hemostatis
Bleeding Time (bt) 1’’30 1-3 Menit
Clotting Time (ct) 4’’15 4-7 Menit Menit
Kimia Klinik
Cretinine 0,78 0,45 – 0,75 mg/dl
Glukosa Darah Sewaktu 127 <140 mg/dl
Sgot / Ast 24 0 - 50 U/L
Sgpt / Alt 43 10 – 55 U/L
Ureum 33 10 – 45 mg/dl
Serologi
Anti Hiv (1 Test) (-) - Kualitatif
Hbsag (-) - Kualitatif

Terapi Pengobatan

No Nama obat Dosis Indikasi Cara


pemberian
1 Infus RL 20 tpm Mengembalikan Infusan
keseimbangan elektrolit
2 Injeksi 2 x1 meringankan rasa sakit Injeksi iv
Ceftriaxone dan mencegah infeksi
pada luka operasi
3 Injeksi Ranitidin 2x1 Untuk mengurangi Injeksi iv
produksi asam lambung
4 Injeksi Peinlos 3x1 Mengatasi nyeri Injeksi iv
ANALISA DATA

HARI/TANGGAL DATA ETIOLOGI MASALAH

Rabu, 30 November DS: Agen Injury Nyeri


2022 pasien mengatakan merasa Fisik
09.00 WITA nyeri pada area post
operasi
DO:
Pasien tampak meringis
kesakitan
P: pasien mengatakan
terasa nyeri pada saat
menggerakkan badan
Q: pasien mengatakan rasa
nyeri seperti berdenyut-
denyut
R: pasien mengatakan rasa
nyeri pada bagian post
operasi kanker
payudara sebelah kanan
S: skala nyeri 3 (0-10)
T: timbul tiba-tiba atau
hilang

TTV :
TD : 116/91 mmHg
N : 94 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5 C
SPO2 : 98%
Rabu, 30 November DS: Kelemahan fisik Intoleransi
2022 Pasien Megatakan sering Aktivitas
09.00 WITA merasa lelah walaupun
hanya beraktivitas ringan.

DO :Pada saat dikaji,


pasien tampak terbaring di
tempat tidur,tampak lemah
sehingga aktivitas dibantu
oleh keluarga dan perawat.
Kekuatan otot pada pasien
lemah

Rabu, 30 November DS : Pasien mengatakan Kurang Paparan Defisit


2022 benjolan pada payudara Sumber Pengetahuan
09.00 WITA sebelah kanan Informasi
DO : ekspresi pasien
terlihat kebingungan dan
cemas.

Prioritas masalah:
- Nyeri akut berhubungan dengan Agen Injury Fisik
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
- Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang paparan sumber informasi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA RENCANA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Lakukan 1. Membantu untuk
b/d agen tindakan pengkajian menentukan
injury fisik keperawatan selama nyeri secara terapi yang
( D. 0077 ) 2x24 jam Pasien komprehensif cocok serta
tidak mengalami termasuk mengevaluasi
nyeri, dengan lokasi, keefektifan dari
kriteria hasil: karakteristik, terapi
- Mampu durasi, 2. Mengetahui
mengontrol frekuensi, tingkat nyeri
nyeri kualitas dan yang dirasakan
- Melaporkan faktor 3. mengurangi nyeri
bahwa nyeri presipitasi dan membantu
berkurang 2. Observasi pasien untuk
dengan reaksi mekanisme
menggunakan nonverbal dari koping terhadap
manajemen ketidaknyama nyeri
nyeri nan 4. Mengetahui
- Mampu 3. Kontrol keadaan umum
mengenali nyeri lingkungan pasien
(skala,intensitas, yang dapat 5. Menurunkan/
frekuensi dan mempengaruhi mengontrol nyeri
tanda nyeri) nyeri seperti
- Menyatakan suhu ruangan,
rasa nyaman pencahayaan
setelah nyeri dan kebisingan
berkurang 4. Ajarkan
- Tanda vital tentang teknik
dalam rentang non
normal farmakologi:
napas dalam,
relaksasi,
distraksi,
kompres
hangat/ dingin
5. Monitor vital
sign sebelum
dan sesudah
pemberian
analgesik
pertama kali
6. Kolaborasi
dengan tenaga
medis lainnya
dalam
pemberian
pengobatan
2. Intoleransi Setelah dilakukan 1. Kaji status 1. Yaitu untuk
aktivitas b/d tindakan fisiologis yang mengetahui
kelemahan keperawatan selama menyebabkan faktor penyebab
fisik 2x24 jam diharapkan kelelahan,anju kelelahan
( D.0056 ) pasien dapat rkan pasien 2. untuk
mentoleransi untuk mengetahui
aktivitas dengan mengungkapk sumber energi
indikator : an kelelahan yang adekuat
Kemudahan dalam 2. Monitor lokasi 3. untuk
melakukan aktivitas dan sumber mengetahui apa
sehari-hari ketidaknyama yang membuat
nan yang di pasien merasa
alami lebih nyaman
4 4 3. Lakukan ROM dalam
4 4 aktif dan pasif beraktivitas
4. Instruksikan 4. untuk
pasien untuk menghilangkan
beraktivitas ketegangan otot
diselingi 5. untuk
istirahat menurunkan
5. Anjurkan kebutuhan
pasien untuk oksigen tubuh
istirahat bila dan mencegah
terjadi keletihan
kelelahan 6. untuk menambah
energi.
3. Defisit 1. Kaji tingkat
pengetahuan pengetahuan
b/d kurang Setelah dilakukan klien dan 1. Sehingga
paparan tindakan keluarga pengetahuan
sumber keperawatan selama tentang proses pasien tentang
informasi 2x24 jam diharapkan penyakit penyakitnya
( D.0111 ) : 2. Jelaskan semakin luas
1. Pasien dan tentang 2. Agar pasien lebih
keluarga patofisiologi waspada ketika
menyatakan penyakit,tanda kembali
pemahaman dan gejala mengalami hal
tentang penyakit, serta serupa
kondisi prognosis penyebabnya 3. Agar pasien
dan pengobatan 3. Sediakan mengetahui
2. Pasien dan informasi tentang
keluarga mampu tentang kondisinya
melaksanakan kondisi pasien 4. Agar pasien
prosedur yang 4. Berikan menegtahui
dijelaskan secara informasi tentang
benar tentang perkembanganny
3. Pasien dan perkembangan a.
keluarga mampu pasien
menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan
perawat

CATATAN KEPERAWATAN

NO HARI/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


TGL KEPERAWATAN
1. Rabu, 30 Nyeri b/d agen 1. Mengaji keluhan S: Pasien
November injury fisik nyeri mengatakan merasa
2022 ( D.0077 ) menggunakan nyeri pada area post
09.00 WITA skala PQRST operasi tumor
P : nyeri saat payudara sebelah
menggerakkan kanan.
badan P:pasien
Q : nyeri seperti mengatakan
berdenyut-denyut terasa nyeri pada
R : nyeri di saat
bagian post menggerakkan
operasi kanker badan
payudara sebelah Q: pasien
kanan mengatakan rasa
S : Skala nyeri 3 nyeri seperti
(0-10) berdenyut-denyut
T : timbul tiba- R: pasien
tba atau hilang mengatakan rasa
tiba-tiba nyeri pada
2. Mengobservasi bagian post
reaksi nonverbal operasi kanker
dari payudara sebelah
ketidaknyamanan kanan
3. Mengontrol S: skala nyeri 3 (0-
lingkungan yang 10)
dapat T: timbul tiba-tiba
mempengaruhi atau hilang
nyeri seperti suhu O: Pasien terlihat
ruangan, meringis karena rasa
pencahayaan dan nyeri
kebisingan TTV
4. Mengajarkan TD : 116/91 mmHg
tentang teknik N : 94 x/menit
non farmakologi: RR : 20 x/menit
napas dalam, T : 36,5 C
relaksasi, SPO2 : 98%
distraksi, A: Masalah belum
kompres hangat/ teratasi
dingin P: Intervensi
5. Memonitor vital dilanjutkan.
sign sebelum dan
sesudah
pemberian
analgesik
pertama kali
TTV :
TD : 120/90
N : 95%
RR : 20x/m
T : 36,6 C
Spo2 : 98%
6. Berkolaborasi
dengan tenaga
medis lainnya
dalam pemberian
pengobatan
Obat yang
diberikan untuk
mengatasi nyeri :
Peinlos
2. Rabu, 30 Intoleransi aktivitas 1. mengkaji status S: pasien
November b/d kelemahan fisik fisiologis yang mengatakan merasa
2022 ( D.0056 ) menyebabkan lelah walaupun
09.00 WITA kelelahan,anjurka hanya beraktivitas
n pasien untuk ringan
mengungkapkan O: Pasien terlihat
kelelahan hanya berbaring di
2. Memonitor lokasi tempat tidur dan
dan sumber aktivitas dibantu
ketidaknyamanan keluarga dan
yang di alami perawat
3. Melatih ROM
aktif dan pasif 4 4
4. menginstruksikan 4 4
pasien untuk
beraktivitas TTV

diselingi istirahat TD : 116/91 mmHg

5. Menganjurkan N : 94 x/menit

pasien untuk RR : 20 x/menit

istirahat bila T : 36,5 C

terjadi kelelahan SPO2 : 98%


A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan.
3. Rabu, 30 Defisit 1. Mengkaji tingkat S: pasien
November pengetahuan b/d pengetahuan mengatakan selama
2022 kurang paparan klien dan 1 tahun benjolan itu
09.00 WITA sumber informasi keluarga tentang muncul tidak
( D.0111 ) proses penyakit dilakukan
2. Menjelaskan pengobatan karena
tentang tidak tahu bahwa
patofisiologi benjolan tersebut
penyakit,tanda merupakan awal dari
dan gejala serta suatu penyakit
penyebabnya keganasan.
3. menginformasika O: Pasien terlihat
n tentang kondisi Bingung dan cemas
pasien A: Masalah belum
4. memberikan teratasi
informasi tentang P: Intervensi
perkembangan dilanjutkan.
pasien

CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


TANGGAL
1. Rabu, 30 Nyeri b/d - mengkaji nyeri, S : pasien
November 2022 agen injury lokasi nyeri, mengatakan
09.00 WITA fisik karakteristik merasa nyeri
( D. 0077 ) nyeri, skala nyeri pada area post
P : nyeri pada operasi kanker
saat payudara sebelah
menggerakkan kanan
badan P : nyeri pada
Q : nyeri seperti saat
berdenyut- menggerakkan
denyut badan
R : nyeri pada Q : nyeri seperti
bagian post berdenyut-
operasi kanker denyut
payudara sebelah R : nyeri pada
kanan bagian post
S : skala nyeri 3 operasi kanker
(0-10) payudara sebelah
T : timbul tiba- kanan
tiba atau hilang S : Skala nyeri 3
tiba-tiba (0-10)
- mengobservasi T : Timbul tiba-
reaksi non verbal tiba atau hilang
dari tiba-tiba
ketidaknyamana O : Pasien
n terlihat meringis
- mengontrol karena nyeri
lingkungan yang TTV :
dapat TD : 120/90
mempengaruhi N : 96 x/m
nyeri seperti RR : 20x/m
suhu ruangan, T : 35,5 c
pencahayaan dan SPO2 : 98%
kebisingan A : masalah
- mengajarkan belum teratasi
teknik non P : Intervensi
farmakologis : dilanjutkan
nafas dalam,
relaksasi,
distraksi,
kompres
hangat/dingin
- memonitor vital
sign sebelum dan
sesudah
pemberian
analgesik
pertama kali
TD : 116/90
N : 93 x/m
RR : 20x/m
T : 36,0 c
SPO2 : 98%
- berkolaborasi
dengan tenaga
medis lainnya
dalam pemberian
pengobatan,
pemberian obat
untuk mengatasi
nyeri : obat
peinlos
2. Rabu, 30 Intoleransi - mengkaji status S :klien
November 2022 aktivitas b/d fisiologis yang mengatakan
09.00 WITA kelemahan menyebabkan tubuhnya lemas
fisik kelelahan, dan tidak
(D.0056) anjurkan pasien bertenaga,
untuk sehinggga klien
mengungkapkan tidak bersedia
kelelahan untuk bergerak
- memonitor dan merasakan
lokasi dan perasaan sedih
sumber karena tidak
ketidaknyamana dapat melakukan
n yang dialami aktifitas apapun
- melatih ROM O : klien tampak
aktif dan pasif sedih, lemas,
- menginstruksika skala nyeri 4
n pasien untuk (saat dilakukan
beraktivitas ROM), klien
diselingi istirahat tampak tenang
- menganjurkan
pasien untuk 4 4
istirahat bila 4 4
terjadi kelelahan TTV :
TD : 107/90
HR : 72x/m
RR : 23x/m
A : masalah
belum teratasi
P : intervensi
dilanjutkan

3. Rabu, 30 Defisit - mengkaji tingkat S : pasien


November 2022 pengetahuan pengetahuan pasien mengatakan
09.00 WITA b/d kurang terhadap proses sedikit mengerti
paparan penyakitnya tentang proses
sumber - menjelaskan tentang terhadap
informasi proses penyakitnya pada penyakitnya
(D. 0111) pasien O : pasien mulai
- melibatkan keluarga mampu
saat pemberian menjawab
pendidikan kesehatan pertanyaan
- menjelaskan setelah diberikan
kemungkinan pendidikan
komplikasi dan kesehatan
perdarahan, resiko yang A:
akan terjadi, dan nyeri masalahbelum
- mendorong keluarga teratasi
untuk membantu pasien P : intervensi
dalam merubah perilaku dilanjutkan
hidup sehat
4. Kamis, 01 Nyeri b/d - Mengkaji S : pasien
Desember 2022 agen injury keluhan nyeri mengatakan
09.00 WITA fisik menggunakan merasa nyeri
skala PQRST pada area post
P : nyeri pada operasi kanker
saat payudara sebelah
menggerakkan kanan
badan P : nyeri pada
Q : nyeri seperti saat
berdenyut- menggerakkan
denyut badan
R : Skala nyeri 3 Q : nyeri seperti
(0-10) berdenyut-
T : Timbul tiba- denyut
tiba atau hilang R : nyeri pada
tiba-tiba bagian post
- Mengobservasi operasi kanker
reaksi non verbal payudara sebelah
dari kanan
ketidaknyamana S : Skala nyeri 3
n (0-10)
- Mengontrol T : Timbul tiba-
lingkungan yang tiba atau hilang
dapat tiba-tiba
mempengaruhi O : Pasien
nyeri seperti terlihat meringis
suhu ruangan, karena nyeri
pencahayaan dan TTV :
kebisingan TD : 120/90
- Mengajarkan N : 96 x/m
teknik non RR : 20x/m
farmakologis : T : 35,5 c
nafas dalam, SPO2 : 98%
relaksasi, A : masalah
distraksi, belum teratasi
kompres P : Intervensi
hangat/dingin dilanjutkan
- Memonitor vital
sign sebelum dan
sesudah
pemberian
analgesik
pertama kali
TTV :
TD : 120/90 x/m
N : 95% x/m
RR : 20 x/m
T : 36,6 c
SPO2 : 98%
- Berkolaborasi
dengan tenaga
medis lainnya
dalam pemberian
pengobatan.
Pemberian obat
untuk mengatasi
nyeri : Peinloss

5. Kamis, 1 Intoleransi - Mengkaji status S : pasien


Desember 2022 aktivitas b/d fisiologis yang mengatakan
09.00 WITA kelemahan menyebabkan merasa lelah
fisik kelelahan, walaupun hanya
(D.0056) anjurkan pasien beraktivitas
mengungkapkan ringan
kelelahan
- Memonitor 4 4
lokasi dan 4 4
sumber
ketidaknyaman O:

yang dialami - pasien

- Melatih ROM dalam

aktif dan pasif posisi

- Menginstruksika semi

n pasien untuk fowler

beraktivitas TTV :

diselingi istirahat TD :

- Menganjurkan 150/80

pasien untuk mmHg

istirahat bila N:
terjadi kelelahan 82x/m
R:
22x/m
T : 36c
A : masalah
belum teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
6. Kamis, 1 Defisit - Mengkaji tingkat S : pasien
Desember 2022 pengetahuan pengetahuan mengatakan
09.00 WITA b/d kurang pasien terhadap mengerti tentang
paparan penyakitnya proses terhadap
sumber - Menjelaskan penyakitnya
informasi tentang proses O : pasien
( D. 0111) penyakitnya mampu
pada pasien menjawab
- Melibatkan pertanyaan
keluarga saat setelah diberikan
pemberian pendidikan
pendidikan kesehatan
kesehatan A : masalah
- Menjelaskan teratasi
kemungkinan P : intervensi di
komplikasi dan hentikan
perdarahan,
resiko yang akan
terjadi, dan nyeri
- Mendorong
keluarga untuk
membantu
pasien dalam
merubah
perilaku hidup
sehat

Anda mungkin juga menyukai