DOSEN PEMBIMBING :
Dr.Setiadi, S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP 03.001
DISUSUN OLEH :
Riska Meireta Verdayanti
NIM. 2230090
Laporan Kasus Praktek Klinik Keperawatan Medikal Bedah Dengan Diagnosa Medis Suspect
Tuberculosis ParuDi Ruang Jantung RSPAL Dr.Ramelan Surabaya
Disusun Oleh:
Mengetahui,
Kepala Ruangan
Ruang Jantung Saraf RSPAL Dr. Ramelan Surabaya
Wijayanti, S.Kep.,Ns
NIP. III/c 19761210 200604 2002
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
PENDEKATAN REVIEW OF SISTEM (Adaptasi Henderson & Roy)
Dilakukan pengkajian di ruang jantung tanggal 14 Desember 2022 pukul 03.00 dengan keadaan
lemah kesadaran composmentis, tensi 75/54 mmHg, nadi 107 x/menit, suhu 36.9, SPO2 100%, RR
20 GCS 456, GDA pagi 247
Riwayat Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat penyakit seperti jantung, diabetes
penyakit mellitus, hipertensi, ataupun PPOK.
dahulu
Riwayat Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat penyakit kanker,
penyakit jantung, diabetes mellitus, ataupun PPOK
keluarga
Riwayat Alergi Pasien memiliki tidak alergi obat/ makanan
Keterangan:
: Meninggal
B1 : Breath/Pernapasan
Bentuk dada : normochest Pergerakan : simetris
Otot bantu nafas tambahan : tidak ada
Pola nafas : normal
Suara nafas : ronkhi
Sesak nafas : tidak sesak
Batuk : pasien ada batuk
Sputum : ada sputum
Sianosis : tidak ada sianosis
B2 / Blood / Sirkulasi
Perdarahan : tidak ada perdarahan
Ictus Cordis : teraba pada ICS 4 – 5 mid clavicula sinistra
Irama jantung : reguler
Nyeri Dada : tidak ada nyeri dada
CRT : < 2 detik Akral : hangat
Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Bunyi jantung : S1 S2 Tunggal
Reflek patologis :
kaku kuduk (-) brudziynki (-) babinzky (-) kerniks (-)
Nervus kranial I : Pasien mampu mencium bau kopi.
Nervus kranial II : Pasien mampu membaca tulisan
Nervus kranial III : Pasien mampu menggerakan mata ke kanan dan ke kiri
Nervus kranial IV : Pasien mampu menggerakan bola mata ke kanan dan ke kiri
Nervus kranial V : Pasien mampu menggertakan gigi
Nervus kranial VI : Pasien mampu melihat kesegala arah
Nervus kranial VII : Pasien mampu merasakan rasa teh manis
Motorik : Pasien mampu tersenyum dan mengerutkan dahi.
Nervus kranial VIII : Pasien mampu mendengar dengan baik.
Nervus kranial IX : Pasien mampu menelan tetapi harus dengan bubur dan makanan lunak
Nervus kranial X : Pasien mampu menelan tetapi harus dengan bubur dan makanan lunak
Nervus kranial XI : Otot bantu pernafasan sternokleidomastoideus tidak teraba dan terlihat.
Nervus kranial XII : Pasien mampu menjulurkan lidah
B6 / Bone/ Keperawatan
Masalah Muskuloskletal
: tidak ada masalah keperawatan
5555 5555
Seksual Reproduksi
Menstruasi terakhir : tidak terkaji
Masalah menstruasi : tidak terkaji
Pap Smear terakhir : tidak terkaji
Naik tangga 1
Berbelanja 1
Memasak 1
Pemeliharaan rumah 1
Alat bantu berupa : tidak memakai alat
bantu
MASALAH Tidak ada masalah keperawatan
Personal Hygiene
Mandi SMRS : 2x/hari dengan sabun mandi Mandi MRS : hanya diseka setiap pagi
Pemeriksaan penunjang
Jenis Nilai
Hasil Unit Keterangan
Pemeriksaan Normal
CD 4 % 39.59
DO
Badan pasien teraba hangat
Turgor kulit cukup
Akral hangat
Suhu : 38. 0C
DO:
Pasien tampak gelisah
PRORITAS MASALAH
1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (SDKI, D.130, hal 284)
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (SDKI D.0077 hal. 172)
3. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas (SDKI D.0063
hal. 142)
Pre Operasi
Tanggal
No Diagnosa Paraf
Ditemukan Teratasi
1 Hipertermia berhubungan dengan proses 14 Desember 14 Desember
penyakit 2022 2022
2 Nyeri akut berhubungan dengan agen 14 Desember 14 Desember
pencedera fisik 2022 2022
3 Bersihan jalan napas tidak efektif 14 Desember 14 Desember
berhubungan dengan spasme jalan napas 2022 2022
INTERVENSI KEPERAWATAN